Anda di halaman 1dari 1

Antropologi Agama

Gita Puspa Maharani


170510160034
Dosen: Pak Adi
Beberapa waktu lalu, terjadi persekusi di daerah Cikupa, Tanggerang. Menurut anda,
mengapakah hal itu terjadi dan pendapat anda mengenai hal tersebut dalam pandangan
antropologi, jelaskan!
Kejadian persekusi yang terjadi di Cikupa, Tanggerang terjadi karena permasalahan
agama. Masyarakat setempat yang mayoritas beragama Muslim sangat menentang adanya
segala macam bentuk perzinahan. Sehingga pada saat kedua korban dipergoki sedang
berduaan di kamar kosan perempuan pada malam hari, warga setempat dan salah satunya
merupakan ketua RT langsung menghakimi kedua korban tanpa mengetahui kejadian yang
sebenarnya. Warga lantas membawa korban ketempat umum, menganiaya korban dengan
berbagai cara, seperti dipukuli, dijambak, dicekik, di tampar, dilucuti pakaiannya, dan
kemudian kedua korban tersebut diarak hingga ke depan rumah ketua RW.
Menurut saya, memang nilai-nilai dan norma agama haruslah dijunjung tinggi. Tidak
main hakim sendiri, dan menganiaya orang lain pun merupakan nilai yang terkandung dalam
ajaran agama. Main hakim sendiri yang dilakukan warga sangatlah bertentangan dengan nilai
agama. Sebagai orang yang beragama, seharusnya warga tidaklah melakukan aksi persekusi
terhadap korban jikalaupun memang benar kedua korban melakukan hal mesum. Namun saat
kasus ini diusut oleh pihak kepolisian, ternyata tidak ditemukan bukti-bukti adanya kegiatan
mesum yang dilakukan oleh kedua korban. Pada saat kejadian pintu kosan perempuan dalam
keadaan terbuka. Jelas bahwa warga menghakimi kedua korban berdasarkan asumsi mereka
sendiri, mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi tapi malah langsung menuduh
dan menganiaya korban. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Persekusi
tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga psikis korban tersebut. Dalam menerima
informasi, sudah seharusnya kita bijak dalam bertindak, sehingga dapat mencegah perbuatan
persekusi.

Anda mungkin juga menyukai