Anda di halaman 1dari 4

PARIWISATA INTERNASIONAL DITINJAU DARI

SISI POSTIF DAN NEGATIFNYA

Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dari daerah asalnya ke daerah tujuan wisata. Kegiatan ini berkaitan dengan
suatu gejala sosial yang sangat kompleks dari dalam diri seseorang yang menyangkut aspek
kehidupannya seperti : sosiologis, psikologis, ekonomis, ekologis dan sebagainya. Diantara
aspek diatas, salah satu aspek yang sangat mempengaruhi untuk melekukan kegiatan wisata
dan dianggap sangat penting yaitu aspek ekonomis. Karena meskipun adanya keinginan
ataupun dorongan untuk melakukan perjalanan wisata tapi kalau tidak didukung oleh
aspek/faktor ekonomi, keinginan itu tidak akan terlaksana. Oleh karena itu, aspek ekonomilah
yang bisa menjawab semua keinginan untuk melakukan perjalanan wisata. Pariwisata adalah
perjalanan untuk rekreasi , liburan atau bisnis tujuan. The World Tourism Organization
(UNWTO) mendefinisikan wisatawan sebagai orang yang "melakukan perjalanan ke dan
tinggal di tempat-tempat di luar lingkungan yang biasa mereka selama lebih dari dua puluh
empat (24) jam dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk liburan, bisnis dan tujuan
lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan sebuah pekerjaan yang dibayar dari dalam tempat
yang dikunjungi. Pariwisata pula lah sebagai agent of development bagi daerah / Negara yang
mengembangkannya dan memberikan investasi maupun pengembangan yang sustainable atau
berkelanjutan dalam hal memlihara pariwisata itu sendiri, yang dimaksud dengan
pembangunan berkelanjutan berdasar pada The United Nations Environment Programme
(UNEP) mengadopsi batasan sperti ini Sustainable development is improving the quality of
human life while living withinthe carrying capacity of supporting ecosystems. If an activity is
sustaible, for all practical purposes it can continue forever (WTO, 1995: 30). Dikatakan
pembangunan yang berkelanjutan adalah usaha memperbaiki kualitas hidup manusia untuk
jangka panjang dengan memanfaatkan daya dukung ekosistem yang ada, dan untuk
pariwisata berkelanjutan Pariwisata kini telah berkembang secara global dan berubah
menjadi sebuah industri yang menjanjikan namun biar bagaimanapun juga berisiko, paling
tidak kini pariwisata telah berarti bagi perekonomian sebuah negara seperti juga dikatakan
Robert Christie Mill dan Alastair M. Morrison (1984 : xvii) dalam buku berjudul The
Tourism System.

Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilkan devisa yang
besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara. Dampak pariwisata
terhadap perekonomian industri pariwisata menghasilkan manfaat ekonomi yang besar baik
bagi Negara tuan rumah, maupun Negara asal para turis. Salah satu motivasi utama sebuah
Negara mempromosikan dirinya sebagai Negara dengan tujuan wisata adalah timbul
kemajuan dalam ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang. Dimana pariwisata
merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam ekonomi. Secara mikro dijelaskan
perkembangan pariwisata meningkatkan pendapatan daerah setempat. Munculnya komunitas
pedagang di sekitar lokasi untuk menambah pendapatan dan meningkatkan jumlah
pengunjung, karena merupakan salah satu fasilitas yang tersedia dan mudah dijangkau.

Dampak positif pariwisata dari aspek ekonomi :

Menambah devisa Negara, Menambah kesempatan kerja (industri pariwisata merupakan


kegiatan mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak membuka lapangan kerja bagi
masyarakat setempat), Meningkatkan pendapatan nasional, yang berarti pendapatan perkapita
bertambah. Pendapatan nasional adalah akumulasi dari pendapatan masyarakat, dimana
dengan adanya perkembangan pariwisata, maka pendapatan masyarakat akan bertambah
dengan menjual barang dan jasa wisata, misal : restoran, hotel, biro perjalanan, pramuwisata,
dan barang souvenir, Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak [PBB (Pajak Bumi dan
Bangunan) yang didapat dari hotel dan bangunan yang mendukung industri pariwisata, PPh
(Pajak Penghasilan) yang didapat dari adanya peningkatan pendapatan/penghasilan
masyarakat didaerah dan kawasan industri pariwisata, PPn (Pajak Pertambahan Nilai) yang
didapat dari pajak barang yang dijual di daerah wisata seperti halnya barang-barang yang ada
di tempat oleh-oleh], Memperkuat posisi neraca pembayaran luar negeri atau neraca
pembayaran internasional. Pariwisata merupakan ekspor yang tidak kentara (invisible
export), sehingga dengan adanya perkembangan pariwisata akan dapat meningkatkan eksport
Negara yang bersangkutan yang jelas akan memperbaiki neraca pembayaran internasional.
Meningkatnya penghasilan devisa (melalui invisible ekspor dibidang pariwisata) bagi Negara
berkembang. Dengan semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia, maka
akan semakin banyak devisa yang diterima. Devisa yang meningkat akan menimbulkan
kondisi Surplus yang memunculkan apresiasi Rupiah, sehingga akan tercipta stabilitas
ekonomi dalam negeri. Hal ini memberikan dampak positif bagi rakyat berupa tersedianya
lapangan pekerjaan yang melimpah dan harga pasar yang stabil.

Kemudiaan dari tinjauan ekologis, hal inipun secara langsung maupun tidak langsung
berhubungan erat dengan keberadaan lingkungan. Hal utama yang dapat disebabkan dari
pariwisata ditinjau dari sisi negatif adalah terganggunya ekosistem lingkungan. Satu yang tak
dapat dipungkiri bahwa pariwisata seperti berwisata di wilayah pesisir dan pulau memiliki
hubungan yang erat dengan lingkungan dan kebersihan air laut. Yang pasti banyak hotel dan
resort walaupun setidak-tidaknya telah mengklaim lokasinya dengan keberadaan lingkungan
yang alami. Faktor-faktor lingkungan yang umum seperti keberadaan pantai dan matahari
tropis yang hangat dapat menarik turis. Turis tak akan datang kembali jika daerah tujuan
tersebut telah tercemar, kotor dan tidak menarik lagi. Hal yang ingin ditekankan disini, bahwa
pariwisata sangat bergantung dan membutuhkan lingkungan yang besih, alami dan asli sesuai
keinginan turis. Hal ini juga tentunya seiring dengan keinginan kita masyarakat yang
menghendaki adanya kebersihan, ketertiban dan keharmonisan dengan lingkungan. Turis
tidak hanya tertarik pada perspektif mengenai keanekaragaman dan keunikan biota, namun
yang lebih penting bagaimana proses dan hasil dari lingkungan alam serta kaitannya dengan
manusia yang mendiami dan menggunakan lingkungannya. Keteraturan, kebersihan kota dan
lingkungannnya merupakan cermin dari masyarakat/manusia yang mendiaminya. Hal ini
akan berdampak pada keberlangsungan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir yang
menunjang kesimbangan sistem ekologis. Kombinasi dari hal tersebut juga tentunya akan
mengguntungkan bagi keberlangsungan usaha pariwisata itu sendiri. Pariwisata dinilai
merupakan industri yang tak berasap dan tidak memiliki produk, namun tak dapat dihindari
fakta dimana pembangunan hotel, marina, mall dan pengoperasian fasilitas wisata secara
mendasar merubah lingkungan dan komunitasnya. Semenjak awal tahun 1970-an
pembangunan berkelanjutan telah menjadi kesatuan konsep untuk perencanaan lingkungan.
Walaupun demikian, dalam pelaksanaanya masih kurang dipahami. Konsep tersebut
menjembatani hubungan antara konservasi lingkungan dan kualitas hidup sosial-ekonomi
tetapi tetap meninggalkan isu perdebatan mengenai bagaimana keseimbangan pemanfaatan
yang berkelanjutan atau bagaimana nilai suatu lingkungan.

Maka dari itulah sebagai seorang masyarakat yang baik hendaknya kita harus
menyadari dan tahu bahwa pariwisata internasionla bukan hanya menimbulkan keuntungan
besar semata naum dibalik itu smeua ada dampak mengerikna yang siap menghantui kit akita
harus selalu menjaga kelestarian alam dan ekosistem dalam setiap kegiatan pariwisata,
sehingga kita akan mendapatkan keuntungan yang besar dan diikuti dnegan upaya konservasi
lingkungan.
Daftar Pustaka

Kompasiana.com. (2019, 29 Oktober). Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian


Masyarakat. Diakses pada 23 Desember 2020, dari
https://www.kompasiana.com/albanyilfad/5db7fd45d541df35521b10f2/dampak-pariwisata-
terhadap-perekonomian-masyarakat.

Budi Shantika & I Gusti Agung Oka Mahaggangaa. (2018). Dampak Perkembangan
Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Pulau Nusa Lembongan. Jurnal
Destinasi Pariwisata, Vol. 6, No 1,177-183.

Desi Arianti. (2016). Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Perekonomian dan Keruangan
Kota Bukittinggi (Pendekatan Analisis Input Output). Jurnal pembangunan wilayah & kota,
Volume 12 (4),347 – 360.

I Nyoman Urbanus & Febianti. (2017). Analisis dampak perkembangan pariwisata terhadap
perilaku konsumtif masyarakat wilayah bali selatan. JURNAL KEPARIWISATAAN DAN
HOSPITALITAS, Vol. 1, No. 2. 118-133.

IAIN Tulungagung. (2018). BAB III Kajian Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai