Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIDROSEFALUS

DI RUANG ANAK RSUD. DR SOEDARSO PONTIANAK

STASE KEPERAWATAN ANAK

NURBANI INDAH SARI


I4051211004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIDROSEFALUS


PADA An. Q DENGAN HIDROSEFALUS
DI RUANG PERAWATAN ANAK
RSUD Dr. SOEDARSO
PONTIANAK

Pontianak, 07 Januari 2022

Nurbani Indah Sari


NIM. I4051211004

Disetujui Oleh:

Koordinator Stase Keperawatan Anak Clinical Instructure

Ns. Fitri Fujiana, M. Kep., Sp.Kep.Mat. Laily Nina Rohmawati, S. Kep., Ners.
NIP: 198805172018032001 NIP. 19831226 201402 2 002.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Nurbani Indah Sari


NIM : I4051211004
Tanggal Praktek : 03 – 08 Januari 2022
Ruangan : Ruang anak RSUD. Dr Soedarso

I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An. Q
Tanggal lahir : 23 Juli 2021
Umur : 5 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Diagnosa medis : Hidrosefalus
Tgl. Dikaji : 05 Januari 2022
Tgl. Masuk RS : 05 Januari 2022
No. Medrec : 0015486921
Golongan Darah :O
Nama Ayah/Ibu : Tn. S/ Ny.S
Alamat : Desa Karangan, Kabupaten Landak
Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta/Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ayah/Ibu : SD/SMA

2. Keluhan Utama/Alasan Masuk RS


Klien masuk rumah sakit diantar oleh orang tua ayah dan Ibu, melalui Poli
Anak RSUD Dr. Soedarso pada tanggal 05 Januari 2022, dengan kunjungan
ulang untuk melakkukan tindakan operasi pengeluaran cairan dikepala.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ayah dan Ibu klien mengatakan datang RSUD Dr. Soedarso untuk melakukan
tindakan operasi pengeluaran cairan dikepala untuk anaknya. An. Q yang
didiagnosa medis dengan Hidrosefalus dan sebelumya sudah melakukakn
tindakan pengeluaran cairan dikepala sebelah kiri di RSU. Santo Antonius.

4. Riwayat kehamilan dan Kelahiran


a. Prenatal
Ibu klien mengatakan rutin melakukan pemeriksaan kehamilannya setiap
bulan ke puskesmas dan sudah 3 kali melakukan USG selama kehamilan.
b. Natal
Ibu klien mengatakan melahirkan klien secara spontan dengan cukup bulan
dengan berat bayi 3700 gram, tinggi 51 cm
c. Post natal
Tidak memiliki masalah seperti perdarahan dan klien merupakan anak yang
kedua dari dua bersaudara.

5. Riwayat Penyakit Dahulu


Ibu klien mengatakan pernah mengalami demam tinggi dan ketika demannya
tinggi mengalami kejang.

6. Riwayat Kesehatan keluarga


Ayah dan Ibu klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti Hipertensi dan penyakit keturunan seperti diabetes mellitus dan penyakit
keturunan lainya. Ayah klien tidak merokok.

7. Genogram
Keterangan :

8. Riwayat Imunisasi
a. Imunisasi B (HB-O) kurang dari 24 jam setelah lahir
b. Imunisasi BCG, Polio 1 usia 1 bulan
c. Imunisasi DPT-HB-1, Polio 2 usia 2 bulan

9. Riwayat Psikososial
Ayah dan Ibu Klien mengatakan penyakit dan keadaan anaknya merupakan
cobaan dari Tuhan. Keluarga pasien telah menerima kondisi tersebut dan
berusaha untuk mengobati anaknya dan berdo’a atas kesembuhan anaknya.

10. Lingkungan dan Tempat Tinggal


Ayah klien mengatakan tinggal di Desa Karangan di Kabupaten Landak, tinggal
dirumah pribadi. Ayah klien mengatakan akses ke fasilitas kesehatan cukup
mudah. Ayah klien mengatakan fasilitas kesehatan terdekat adalah Puskesmas
Landak.

11. Kebutuhan Dasar


Ayah dan Ibu klien mengatakan anaknya masih mengkonsumsi ASI (Air Susu
Ibu). Ayah pasien mengatakan anaknya cukup minum air putih dan terkadang
minum susu formula. Ayah klien mengatakan BAB dan BAK lancar. Ayah
klien mengatakan anaknya cukup tidur dan istirahat.
12. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik, compos mentis
b. TTV : RR 30 x/menit, N 120 x/menit, S 36,5oC
c. Kepala dan wajah: rambut tebal, kepala tampak tidak lonjong keatas
d. Mata : mata tampak besar sebelah kiri dan kanan, respon cahaya
(+), respon berkedip (+)
e. Telinga : telinga simetris, tulang rawan sangat lembut, peka
terhadap suara
f. Hidung : terdapat dua lubang hidung, bentuk hidung simetris
g. Mulut : simetris, mukosa mulut lembab tidak ada lesi
h. Leher : tidak ada benjolan, teraba nadi karotis
i. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi
dan tidak nyeri tekan
j. Paru-paru : tidak ada suara napas tambahan.
k. Jantung : tidak mempunyai riwayat nyeri dada, suara jantung S1S2
Tunggal, irama jantung reguler
l. Genetalia : jenis kelamin perempuan
m. Rectum : terdapat anus, tidak ada masalah dengan anus
n. Aktivitas/istirahat: bayi tampak banyak tidur
o. Kulit : kulit tampak kemerahan, tidak ada lesi dan benjolan
p. Keadaan dan kelengkapan ekstermitas: ekstermitas lengkap, tidak ada
kecacatan, gerakan bayi aktif

13. Pengkajian Perkembangan


a. Motorik Kasar
Klien sudah dapat menggenggam barang dengan tangannya, tetapi klien
belum bisa duduk ataupun tengkurap.
b. Motorik Halus
Klien merespon ketika di panggil ataupun mendengarkan suara. Klien
tertarik dengan warna yang cerah.

14. Pemeriksaan Penunjang

Parameter Hasil Satuan Nilai Normal


Leukosit 9.88 103/uL 4,5-11
Eritrosit 3.82 106/uL 4,6-6
Hemoglobin 10.6 g/dL 14-18
Hematokrit 32.5 % 36-54
MCV 85.1 fL 82-92
MCH 27.7 Pg 27-31
MCHC 32.6 g/dL 32-37
RDWcv 24.1 % 11,5-14,5
RDWsd 42.2 fL 35-47
PLT 284 103/uL 150-440

15. Terapi pengobatan


II. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif: Penumpukan cairan Resiko Perfusi
- Ibu klien mengatakan ada dikepala serebral tidak
cairan dikepala efektif
- Ibu klien mengatakan
klien pernah dilakukan
operasi pengambilan
cairan dikepala

Data Objektif
- kepala tampak masih besar
dan lonjong
- Keadaan umum klien lemah
- S: 36.5oC
- Akral lembab
- Klien tampak pucat

2 Data Subjektif Agen pencedera fisik Nyeri Akut


- ibu klien mengatakan (post operasi)
anaknya rewel
- ibu klien mengtakan jika
timbul sakit anaknya tidak
bisa tidur
- ibu klien mengatakan anak
sesekali menangis dan mulai
tenang saat diberi asi

Data Objektif
- anak tampak meringis
kesakitan, sesekali menangis
namun tenang saat diberikan
asi oleh ibunya
- skala nyeri 6

3 Data Subjektif: Kelebihan cairan Gangguan


- Ibu klien mengatakan ada serebrospinal Integritas Kulit
bekas luka dikepala (post operasi)
anaknya setelah operasi
pengeluaran cairan
- Ibu klien mengatakan
lukanya sebelah kiri
Data Objektif:
- Terdapat luka akut post
operasi dikepala sinistra
ukurann ± 5 cm
- T: 36.5ºC
- Ibu klien tampak kooperatif
dan mendengarkan apa
yang dijelaskan
- Ibu klien tampak mengerti
apa yang dijelaskan oleh
perawat
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi, tidak ada
hematoma
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil


No Intervensi (SIKI) Implementasi Paraf
Keperawatan (SDKI) (SLKI)

1 Resiko Perfusi serebral Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor risiko 1. Mengidentifikasi faktor risiko Bani
tidak efektif keperawatan selama 3 x 24 gangguan sirkulasi gangguan sirkulasi
berhubungan dengan jam perfusi serebral 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri 2. Memonitor panas, kemerahan,
keabnormalan penyakit meningkat dengan kriteria atau bengkak pada ekstermitas nyeri atau bengkak pada
hasil 3. Hindari pengambilan infuse atau ekstermitas
darah di area keterbatasan perfusi 3. Menghindari pengambilan
- Demam menurun 4. Hindari penekanan dan infuse atau darah di area
- Gelisah menurun pemasangan tourniquet pada area keterbatasan perfusi
- Refleks saraf baik yang cedera 4. Menghindari penekanan dan
5. Lakukan pencegahan infeksi pemasangan tourniquet pada
area yang cedera
5. Melakukan pencegahan
infeksi

2 Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri 1. Mengidentifikasi lokasi nyeri Bani
pencedera fisik (post keperawatan selama 3x24 jam 2. Mengidentifikasi skala nyeri
operasi) diharapkan nyeri berkurang 1. Identifikasi lokasi nyeri 3. Mengidentifikasi respon nyeri
dengan kriteria 2. Identifikasi skala nyeri non verbal
3. Identifikasi respon nyeri non verbal 4. Mengidentifikasi faktor yang
Hasil: 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan
memperberat dan meringankan nyeri
- Ibu klien melaporkan rewel nyeri 5. Monitor efek samping
nya berkurang 5. Monitor efek samping penggunaan penggunaan analgetic
- Tampak meringis analgetik 6. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
berkurang 6. Berikan teknik nonfarmakologis (misalnya dengan menggendong
untuk mengurangi rasa nyeri anak)
(misalnya dengan menggendong 7. Control lingkungan yang
anak) memperberat rasa nyeri
(misalnya suhu ruangan,
7. Control lingkungan yang pencahayaan, dan kebisingan)
memperberat rasa nyeri (misalnya 8. Berkolaborasi pemberian
suhu ruangan, pencahayaan, dan analgetik jika perlu
kebisingan)

8. Kolaborasi pemberian analgetic


jika perlu

3 Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor karakteristik luka 1. Memonitor karakteristik luka Bani
kulit berhubungan keperawatan 3x24 jam (misalnya warna, ukuran dan bau) (misalnya warna, ukuran dan
dengan kelebihan cairan diharapkan integritas kulit 2. Monitor tanda-tanda infeksi bau)
serebrospinal dan luka membaik dengan kriteria hasil: 3. Kolaborasi pemberian antibiotic 2. Memonitor tanda-tanda infeksi
post operasi jika perlu 3. Berkolaborasi pemberian
- Hematoma menurun antibiotic jika perlu
- Sudah tidak ada perdarahan
di area jahitan atau
perdarahan menurun
- Suhu dalam batas normal
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf

06 Januari 2022 1 - Mengidentifikasi faktor risiko gangguan Subjektif:


(13.30) sirkulasi - Ibu klien mengatakan kepala anaknya membesar Bani
- Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau Objektif
bengkak pada ekstermitas - Memasang infuse dan menggunakan infuse DS ¼ Ns
- Menghindari pengambilan infuse atau 20 tpm di kaki kanan
darah di area keterbatasan perfusi - Keadaan umum klien lemah
- Menghindari penekanan dan pemasangan - S: 36.5oC
tourniquet pada area yang cedera - Akral lembab
- Melakukan pencegahan infeksi - Klien tampak pucat
Analisa :
Risiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi
Planning:

- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi


- Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada
ekstermitas
- Hindari pengambilan infuse atau darah di area
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada
area yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
2 - Mengidentifikasi lokasi nyeri Subjektif: Bani
- Mengidentifikasi skala nyeri - Ibu klien mengatakan anaknya rewel
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal - Ibu klien mengatakan, jika sakit timbul, anaknya
- Mengidentifikasi faktor yang tidak bisa tidur
memperberat dan meringankan nyeri - Ibu klien menatakan anaknya sesekali menangis dan
- Memonitor efek samping penggunaan mulai tenang saat diberi asi
analgetic
- Memberikan teknik nonfarmakologis Objektif:
untuk mengurangi rasa nyeri (misalnya - Anak menangis dan meringis jika nyeri
dengan menggendong anak) - Anak tampak menahan sakit
- Mengkontrol lingkungan yang - Skala nyeri 6
memperberat rasa nyeri (misalnya suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
- Berkolaborasi pemberian analgetik jika
perlu

Analisa:
Nyeri belum teratasi

Planning:
- Identifikasi lokasi nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
meringankan nyeri
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (misalnya dengan menggendong anak)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan)
- Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
3 - Memonitor karakteristik luka (misalnya Subjekif Bani
warna, ukuran dan bau) - Ibu klien mengatakan ada bekas luka dikepala
- Memonitor tanda-tanda infeksi anaknya setelah operasi pengeluaran cairan
- Berkolaborasi pemberian antibiotic jika - Ibu klien mengatakan lukanya sebelah kiri
perlu
Objektif:
- Terdapat luka post operasi dikepala sinistra
ukurann ± 5 cm
- T: 36.5ºC
- Ibu klien tampak kooperatif dan mendengarkan
apa yang dijelaskan
- Ibu klien tampak mengerti apa yang dijelaskan
oleh perawat
- Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada hematoma

Analisa:
Ganngguan integritas kulit belum teratasi

Planning:
- Monitor karakteristik luka (misalnya warna, ukuran
dan bau)
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Kolaborasi pemberian antibiotic jika perlu
07 Januari 2022 1 - Mengidentifikasi faktor risiko gangguan Subjektif: Bani
(09.00) sirkulasi - Ibu klien mengatakan kepala anaknya masih
- Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau membesar
bengkak pada ekstermitas Objektif
- Menghindari penekanan dan pemasangan - Keadaan umum klien lemah
tourniquet pada area yang cedera - S: 36.3oC
- Melakukan pencegahan infeksi - Akral lembab
- Klien tampak pucat
Analisa :
Risiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi
Planning:

- Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada


ekstermitas
- Hindari pengambilan infuse atau darah di area
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada
area yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
2 - Mengidentifikasi lokasi nyeri Subjektif: Bani
- Mengidentifikasi skala nyeri - Ibu klien mengatakan anaknya masih rewel
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal - Ibu klien menatakan anaknya sesekali menangis dan
- Mengidentifikasi faktor yang mulai tenang saat diberi asi
memperberat dan meringankan nyeri
- Memonitor efek samping penggunaan Objektif:
analgetic - Anak menangis dan meringis jika nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis - Anak tampak menahan sakit
untuk mengurangi rasa nyeri (misalnya - Skala nyeri 5
dengan menggendong anak)
- Mengkontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (misalnya suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
- Berkolaborasi pemberian analgetik jika
perlu Analisa:
Nyeri belum teratasi

Planning:
- Identifikasi lokasi nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
meringankan nyeri
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (misalnya dengan menggendong anak)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan)
- Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
3 - Memonitor karakteristik luka (misalnya Subjekif Bani
warna, ukuran dan bau) - Ibu klien mengatakan ada bekas luka dikepala
- Memonitor tanda-tanda infeksi anaknya setelah operasi pengeluaran cairan
- Berkolaborasi pemberian antibiotic jika - Ibu klien mengatakan lukanya sebelah kiri
perlu
Objektif:
- Terdapat luka post operasi dikepala sinistra
ukurann ± 5 cm
- T: 36.3ºC
- Ibu klien tampak kooperatif dan mendengarkan
apa yang dijelaskan
- Ibu klien tampak mengerti apa yang dijelaskan
oleh perawat
- Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada hematoma

Analisa:
Ganngguan integritas kulit belum teratasi

Planning:
- Monitor karakteristik luka (misalnya warna, ukuran
dan bau)
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Kolaborasi pemberian antibiotic jika perlu
08 Januari 2022 1 - Mengidentifikasi faktor risiko gangguan Subjektif: Bani
(10.30) sirkulasi - Ibu klien mengatakan kepala anaknya masih
- Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau membesar
bengkak pada ekstermitas Objektif
- Melakukan pencegahan infeksi - Keadaan umum klien lemah
- S: 36.7oC
- Klien tampak pucat
Analisa :
Risiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi
Planning:

- Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada


ekstermitas
- Hindari pengambilan infuse atau darah di area
keterbatasan perfusi
- Lakukan pencegahan infeksi
2 - Mengidentifikasi lokasi nyeri Subjektif: Bani
- Mengidentifikasi skala nyeri - Ibu klien mengatakan anaknya masih rewel
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal - Ibu klien menatakan anaknya sesekali menangis dan
- Mengidentifikasi faktor yang mulai tenang saat diberi asi
memperberat dan meringankan nyeri
- Memonitor efek samping penggunaan Objektif:
analgetic - Anak masih tampak meringis jika nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis - Anak tampak menahan sakit
untuk mengurangi rasa nyeri (misalnya - Skala nyeri 4
dengan menggendong anak)
- Mengkontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (misalnya suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
- Berkolaborasi pemberian analgetik jika
perlu
Analisa:
Nyeri belum teratasi

Planning:
- Identifikasi lokasi nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
meringankan nyeri
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (misalnya dengan menggendong anak)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan)
- Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
3 - Memonitor karakteristik luka (misalnya Subjekif
warna, ukuran dan bau) - Ibu klien mengatakan ada bekas luka dikepala
- Memonitor tanda-tanda infeksi anaknya setelah operasi pengeluaran cairan
- Berkolaborasi pemberian antibiotic jika - Ibu klien mengatakan lukanya sebelah kiri
perlu
Objektif:
- Terdapat luka post operasi dikepala sinistra
ukurann ± 5 cm
- T: 36.7ºC
- Ibu klien tampak kooperatif dan mendengarkan
apa yang dijelaskan
- Ibu klien tampak mengerti apa yang dijelaskan
oleh perawat
- Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada hematoma
Analisa:
Ganngguan integritas kulit belum teratasi
Planning:
- Monitor karakteristik luka (misalnya warna, ukuran
dan bau)
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Kolaborasi pemberian antibiotic jika perlu

Anda mungkin juga menyukai