T Hypoid
T Hypoid
PENGAMATAN KASUS
Ringkasan Kasus
Nama : Ny. S
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Diagnosa Medik : Thypoid
Tanggal masuk : 8 Mei 2005
Pasien tinggal dengan suami dan anak – anaknya di jalan 28 Oktober No. 45.
Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah 4 hari sakit dirumah, karena panas tinggi,
perutnya terasa melilit, muntah – muntah, akhirnya suami pasien memutuskan untuk
membawa istrinya ke IGD RSSA, di IGD pasien dianjurkan untuk diopname diunit St.
Fransiskus kamar 1 / 1 tanggal 8 Mei 2005.
ANALISA DATA
DO :
→ TTV : S : 39,2oC
N : 104 x / mt
TD : 130 / 90 mmHg
P : 18 x / mt
→ Os tampak berkeringat
→ Bibir Os tampak kering
→ Sistenol oral
→ Wajah Os tampak memerah
13.00 DP II
S : “Pasien mengatakan “badan saya
rasanya seperti terbakar”
O:
→ Obs suhu extra 38,5oC
→ Wajah Os tampak memerah Nur Tutin
→ Os tampak berbaring lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP III
S : Pasien mengatakan :
→ “Saya tidak ada nafsu makan”
→ “Saya makan hanya ¼ porsi”
→ “Saya mual, kadang-kadang
muntah” Nur Tutin
O:
→ pasien makan hanya ¼ porsi
→ Terpasang infus RL 20 tts/mt
→ Os tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan.
10 / 5-2005 08.00 DP I
S : Pasien mengatakan :
→ “Perut saya masih terasa sakit”
→ “Skala nyeri 3-4”
O:
→ Os tampak terbaring lemah Nur Tutin
→ Kadang – kadang os tampak
meringgis
→ Obs TTV, S : 38,5oC, N : 90 x
/mt, TD : 120 / 80 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
08.00 DP II
S : “Pasien mengatakan “badan saya
masih terasa panas”
O:
→ Obs TTV, S : 38,5oC, N : 90 x
/mt, TD : 120 / 80 mmHg Nur Tutin
→ Os tampak lemah
→ Os sedang di kompres
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
08.00 DP III
S : Pasien mengatakan :
→ “Kadang-kadang saya masih mual
→ “Muntah sudah tidak lagi”
O:
→ Pasien tampak tidak ada muntah Nur Tutin
→ Pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP I
S : Pasien mengatakan :
→ “Sakitnya sudah agak berkurang”
→ “Skala nyeri 3 Nur Tutin
O : Os mulai tampak rileks, skala 3
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP II
S : “Pasien mengatakan “badan saya
kadang-kadang masih terasa
panas seperti terbakar, saya suka
berkeringat”
O: Nur Tutin
→ Os tampak berkeringat
→ Os tampak banyak minum
→ Obs suhu extra 37,5oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP III
S : Pasien mengatakan :
→ “Saya makan hanya ½ porsi”
→ “Saya makan sedikit-sedikit saja,
takut muntah, kadang-kadang ada
mual” Nur Tutin
O:
→ Os makan ½ porsi
→ Muntah tidak ada
→ Infus RL 20 tts/mt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
11 / 5-2005 08.00 DP I
S : Pasien mengatakan :
→ “Sakitnya hanya kadang-kadang
dan sudah tidak terlalu sakit lagi”
→ “Skala nyeri 2-3”
O:
→ Os tampak rileks Nur Tutin
→ Os masih terbaring di tempat tidur
→ Obs TTV, S : 37,9oC, N : 88 x
/mt, TD : 120 / 80 mmHg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
08.00 DP II
S : “Pasien mengatakan “badan saya
sudah lebih enak, tapi kadang-
kadang masih terasa panas”
O:
→ Obs TTV, S : 37,9oC, N : 88 x Nur Tutin
/mt, TD : 120 / 80 mmHg
→ Obs tampak terbaring
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
08.00 DP III
S : Pasien mengatakan :
→ “Saya sudah tidak muntah lagi,
mual hanya kadang-kadang”
O:
→ Pasien tampak tidak ada muntah Nur Tutin
→ Pasien tampak rileks
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP I
S : Pasien mengatakan :
→ “Perut saya sudah tidak terlalu
sakit lagi”
→ “Skala nyeri 2”
O: Nur Tutin
→ Skala nyeri 2
→ Os tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP II
S : “Sekarang suhu badan saya sudah
tidak terlalu tinggi lagi, tidak
seperti terbakar lagi”
O:
→ Obs suhu extra 37,5oC Nur Tutin
→ Os tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
13.00 DP III
S : Pasien mengatakan :
→ “Saya makan habis ½ porsi, kalau
mual saya selalu manarik nafas
jadi tidak muntah”
O: Nur Tutin
→ Os makan ½ porsi, tidak ada
muntah
→ Infus RL 20 tts/mt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1,2,3,4,5
dilanjutkan
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Ny. S umur 45 tahun, sudah manikah, agama Islam, warga Negara Indonesia,
pendidikan SD, pekerjaan swasta, tinggal dijalan 28 Oktober No. 45. Masuk rumah sakit
tanggal 8 Mei 2005 dengan keluhan panas tinggi, mual, muntah kadang-kadang, tidak
ada nafsu makan, nyeri perut. Pasien dirawat diunit St. Fransiskus kamar 1/1, dirawat dr.
Ruddy.
A. Pengkajian
Setelah melakukan pengkajian selama 3 hari, penulis memperoleh beberapa data
fokus : hypertermi dengan suhu 39,2oC, nyeri daerah perut, mual, ada muntah, badan
lemah. Hal ini tidak jauh berbeda dengan febris yang diperoleh dimana tanda dan gejala
demam thypoid secara teori adalah hypertermi, mual, muntah, pusing dan lemah. Pada
saat pengkajian penulis tidak banyak mengalami kesulitan, ini disebabkan oleh karena
kerjasama yang baik antara perawat dan pasien.
B. Diagnosa Keperawatan
Adapun masalah keperawatan sesuai dengan teori adalah :
− Nyeri kepala yang berhubungan dengan infeksi salmonella Thypi
− Hypertermi yang berhubungan dengan infeksi salmonella Thypi
− Potensial terjadi kekurangan cairan yang berhubungan dengan intake yang
kurang
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual, muntah, tidak ada nafsu makan.
− Ketidakmampuan merawat diri yang berhubungan dengan kelemahan fisik
− Potensial terjadi kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
imobilisasi.
− Kurang pengetahuan pasien tentang proses penyakit dan perawatan yang
berhubungan dengan kurangnya informasi.
C. Rencana Keperawatan
Rencana tindakan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan teori harus ada dan
disusun meliputi tindakan keperawatan, observasi, penyuluhan dan pelaksanaan program
medik. Penulis dalam melakukan intervensi yang ada selalu disesuaikan dengan
kebutuhan dan respon pasien.
D. Evaluasi
Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari penulis melakukan evaluasi
hasil tindakan keperawatan dan masalah yang timbul hanya teratasi sebagian dengan data
– data sebagai berikut :
− Skala nyeri berkurnag sampai dengan 2
− Muntah tidak ada
− Mual berkurang
− Suhu tubuh mencapai 37,5oC
− Pasien tampak tenang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan kepada Ny. S dengan thypoid, maka
penulis menyimpulkan bahwa Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang menyerang
saluran pencernaan yaitu usus halus karena kuman salmonella Thypi. Penyakit Thypoid
pada Ny. S disebabkan oleh kebiasaan pola makan dan minum yang buruk atau karena
hygiene individu yang buruk. Demam Thypoid dapat disembuhkan apabila diberikan
pengobatan dan tindakan keperawatan yang tepat, cepat dan benar.
Selama melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari pasien sudah banyak
mengalami kemajuan kesehatan. Pada saat dievaluasi pasien masih mengalami nyeri
tetapi sudah berkurang, muntah sudah hilang, tetapi masih ada, pasien masih lemah dan
suhu tubuh masih belum stabil.
Berdasarkan alas an diatas dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan berhasil teratasi sebagian, hal ini disebabkan oleh karena penulis dalam
melakukan asuhan keperawatan hanya diberikan waktu 2 hari sedangkan didalam teori
yang benar asuhan keperawatan dilakukan minimal 1 minggu.
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah :
1. Pengkajian yang lengkap dan teliti sangat penting dilakukan karena asuhan
keperawatan yang baik dapat dilaksanakan apabila berdasarkan data-data yang
akurat.
2. Komunikasi yang baik serta kerjasama sangat penting diantara perawat dan tim
kesehatan lainnya agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat berhasil secara
optimal.
3. Kepada perawat di St. Fransiskus, agar lebih meningkatkan komunikasi
terapeutik dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien, sehingga dapat
terbina hubungan terapeutik antara perawat dan pasien dan jangan lupa
melakukan penyuluhan pada klien agar penyakitnya tidak kembali kambuh.
4. Pendokumentasian setelah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien oleh
perawat jangan sampai terabaikan, pendokumentasian merupakan tanggung
jawab dan tanggung gugat dan perlindungan bagi tim perawat.
Pemeriksaan lab
Terapi Obat
1. Famocid 3 x 1
Komposisi : Famotidin 20 mg
Indikasi : Tukak usus, hipersekresi patologis, seperti : sindroma Zollinger
elison dan adenoma endokrin berganda.
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas terhadap famotidin
2. Infus RL
Komposisi : Natrium Klorida : 6,0 gr
Calcium Clorida Hidrat : 0,2 gr
Natrium Laktat : 3,1 gr
Calcium Clorida : 0,3 gr
Pemberian : Larutan jernih tidak berwarna, steril dan bebas pirogen
Indikasi : Fluid dan elektrolite replenisher, penambahan volume darah
secara temporer, system alkalizer dan secara spesifik pada
keadaan asidosis yang disertai dehidrasi.
Kontra Indikasi :
− Lactic Acidosis
− Tidak, digunakan untuk menimbulkan emesis
Efek samping :
− Hypertermi
− Pemberian berlebihan dapat menyebabkan hipokalemia