Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan Sumber Daya Manusia dan mahasiswa sebagai penerus
bangsa dituntut untuk meningkatkan kemampuan yang ada pada diri
mahasiswa, antara lain dengan meningkatkan intelektualitas, keterampilan,
dan pengabdian pada masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan yang
terencana untuk melatih dan mendidik mahasiswa sehingga menjadi
intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap permasalahan yang
dihadapi dan sedang terjadi dimasyarakat.
Secara teoritis mahasiswa dibangku kuliah telah mempelajari berbagai
ilmu pengetahuan, namun apa yang diperoleh nampaknya belum cukup
sebagai bekal bagi profesinya kelak yaitu profesi sesuai dengan jurusannya
yang tentunya profesi yang profesional.
Untuk melengkapi kekurangan tersebut, maka mahasiswa diwajibkan
untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di instansi-
instansi yang telah ditetapkan. Dengan demikian diharapkan para mahasiswa
setelah selesai praktek mempunyai bekal yang cukup untuk memasuki dunia
pekerjaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui
program PPL tersebut.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian inti kurikuler
yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru atau tenaga pendidik, baik
latihan mengajar maupun tugas kependidikan lainnya secara terbimbing dan
terpadu sebagai persyaratan profesi keguruan PPL merupakan muara dari
seluruh program kependidikan.
Pelaksanaan PPL didasarkan pada ketentuan kurikulum Jurusan
berdasarkan ketentuan dalam UU tentang pendidikan PPN 09 tentang
Pendidikan Nasional PP Nomor 29 tahun 1990 tentang peran serta masyarakat
dan Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah.

1
Pada jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Makassar Program
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah yang mengembangkan
kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan praktik kependidikan atau non-
kependidikan agar mahasiswa siap menjadi tenaga profesional dalam bidang
keahliannya. PPL merupakan kulminasi dari pengalaman belajar teoritis dan
praktis untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa agar siap menjadi
tenaga kependidikan atau non kependidikan yang profesional. PPL
dilaksanakan secara terprogram, terpadu, dan terbimbing melalui kegiatan
magang di lembaga yang menyelenggarakan program di bidang pendidikan
baik itu pendidikan informal, formal, maupun non-formal. PPL merupakan
suatu persyaratan dalam pembentukan profesi keguruan yang utuh dan
terintegrasi. Dengan demikian mahasiswa secara mandiri siap mengemban
tugas sebagai tenaga pengajar maupun tenaga kependidikan setelah
menyelesaikan studinya.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan media bagi calon pendidik
untuk mengaplikasikan dasar profesi. Praktik Pengalaman Lapangan juga
salah satu upaya menghadapi dinamika (perubahan) pendidikan di lingkungan
pendidikan dan juga sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan di
bangku perkuliahan. Praktik Pengalaman Lapangan dimaksudkan agar tenaga
pengajar memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi pendidikan
sebenarnya terkhusus Pendidikan Non-Formal, sehingga kelak ketika terjun ke
masyarakat tidak lagi merasa asing dengan realita yang berbeda.
PPL dapat disamakan dengan latihan kerja (job training) bagi calon
pegawai atau staf perusahaan. Hakikat dari semua pelatihan tersebut adalah
mempersiapkan calon pengemban tugas menjadi profesional dalam bidang
yang ditekuninya nanti.

2
PPL sengaja dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa PPL agar
memiliki atau menguasai kemampuan dalam bidangnya yang terpadu secara
utuh, sehingga setelah mereka menjadi tenaga pendidikan atau tenaga
kependidikan mereka dapat tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut mengacu pada teori yang
telah dipelajari menuju kepada praktek pelaksanaan tugas, atau berdasarkan
efektivitas dan ketetapannya dalam praktek.
Mengingat pentingnya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan maka dapat
disimpulkan bahwa keberadaan dari Praktik Pengalaman Lapangan oleh
mahasiswa sangat bermanfaat sehingga nantinya dapat mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas serta sangat membantu dalam pemahaman teori
perkuliahan secara utuh.

B. Tujuan
Tujuan PPL dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju
Tengah (Teknologi Pendidikan) adalah :
1. Agar teori yang diperoleh selama proses perkuliahan dapat dipraktekkan di
lapangan.
2. Memberikan pengalaman praktis di lapangan melalui kegiatan magang
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal
dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik yang terkait
dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya seta dikuasainya selama
belajar teori di bangku kuliah dalam kehidupan nyata pada instansi atau
lembaga yang ditempatkan
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal lebih jauh
ruang lingkup Teknologi Pendidikan di instansi pemerintah
6. Meningkatkan hubungan kemitraan yang baik antara instansi atau lembaga
yang ditempatkan dengan jurusan Teknologi Pendidikan pada khusunya
dan Universitas Negeri Makassar pada umumnya.

3
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengenal dunia kantor tidak hanya dengan teori-teori saja.
b. Lebih memahami potensi diri dalam melakukan kegiatan di kantor atau
setidaknya mengukur sampai dimana kemampuan dalam malakukan
kegiatan di kantor
c. Dapat menambah pengalaman tentang tata cara pelaksanaan proses
kegiatan di kantor.
d. Berkenalan dengan para pegawai dan dapat menambah wawasan
tentang tugas-tugas seorang staf pegawai.

2. Bagi Kantor
a. Membantu memantapkan kegiatan di kantor.
b. Kemampuan yang dimiliki oleh Mahasiswa PPL dapat membantu untuk
mengembangkan kantor.
c. Ikut membantu atau meringankan tugas-tugas staf dikantor.
d. Terjadinya hubungan sosial yang baik dari luar kantor utamanya bagi
Mahasiswa PPL.
e. Dapat menambah pengalaman tentang tata cara pelaksanaan proses
kegiatan di kantor.

D. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dari PPL ini adalah pegawai di Kantor
Dinas Pendidikan Kab. Mamuju Tengah dan mahasiswa KKN-PPL itu sendiri.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah

Dinas Pendidikan Mamuju Tengah yang bertempat di Jl. Abdul Majid


Pattaro Pura Topoyo Kelurahan Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten
Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.

Nama Instansi / Kantor Dinas Pendidikan Mamuju Tengah


Alamat Jl. Abdul Majid Pattaro Pura Topoyo
Kode Pos 91564
Provinsi Sulawesi Barat
Kabupaten Mamuju Tengah
Kecamatan Topoyo
Kelurahan Topoyo
Status Instansi / Kantor Negeri
Tahun berdiri 2013

1. Sekilas Tenatang Dinas Pendidikan Mamuju Tengah


Dinas Pendidikan sebelumnya berada di Mamuju Sebelum Mamuju
dan Mamuju Tengah dipisahkan. Dan setelah dipisahkan Dinas Pendidikan
di Kabupaten Mamuju Tengah didirikan pada tahun 2013.

2. Visi & Misi


a. Visi
“Perbaikan dan Peningkatan Insfratuktur Pendidikan, SDM di Bidang
Pendidikan untuk menciptakan Generasi yang berkualitas, Handal,
Bermoral, dan mendorong terpeliharanya nilai-nilai Budaya, Kearifan

5
Lokal, Tradisi dan Keyakinan Masyarakat yang terdiri dari berbagai
Suku dan Ras di Wilayah Kab. Mamuju Tengah"

b. Misi
1) Menyelenggarakan Pelayanan Pendidikan yang merata dan
berkeadilan
2) Mewujudkan Pendidikan yang Unggul dan Bermutu
3) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan yang berwawasan
Lingkungan
4) Meningkatkan Profesionalisme dan Mutu Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
5) Mengembangkan Pendidikan Karakter Menuju Masyarakat madani
dan Good Governance Melalui Manajemen Pendidikan yang
Akuntabel dan Transparan
6) Penyelenggaraan Pendidikan yang Dapat memenuhi Kebutuhan
Lapangan Kerja
B. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Tengah Nomor 7


Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

6
Kabupaten Mamuju Tengah. Sedangkan untuk melaksanakan tugas pokoknya
maka Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan
Peraturan Bupati Nomor 30 tahun 2016.

Susunan Jabatan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri atas:


a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris Dinas, membawahi :
1. Kepala sub bagian perencanaan, keaungan dan barang milik daerah;
2. Kepala sub bagian umum dan kepegawaian;
3. Kepala sub bagian penyelenggaraan tugas pembantuan.
c. Kepala bidang pendidikan anak usia dini dan non formal, membawahi:
1. Kepala seksi kurikulum dan penilaian;
2. Kepala seksi kelembagaan, sarana dan prasarana;
3. Kepala seksi peserta didik dan pembangunan karakter.
d. Kepala bidang pembinaan sekolah dasar, membawahi :
1. Kepala seksi kurikulum dan penilaian;
2. Kepala seksi kelembagaan dan sarana;
3. Kepala seksi peserta didik dan pembangunan karakter.
e. Kepala bidang pendidikan sekolah menengah pertama, membawahi :
1. Kepala seksi kurikulum dan penilaian;
2. Kepala seksi kelembagaan dan sarana;
3. Kepala seksi peserta didik dan pembangunan karakter.
f. Kepala bidang kebudayaan, membawahi :
1. Kepala seksi cagar budaya dan permuseuman;
2. Kepala seksi sejarah dan tradisi;
3. Kepala seksi kesenian.
g. Kepala bidang pembinaan ketenagaan :
1. Kepala seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan non formal;
2. Kepala seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
3. Kepala seksi tenaga kebudayaan.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),
diatur tersendiri sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7
i. kelompok jabatan fungsional.

C. Tugas dan Fungsi


Tugas, Fungsi Dan Uraian Tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju
Tengah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
a. Kepala dinas mempunyai tugas membantu bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang perumusan strategi,
arah dan kebijakan teknis pendidikan dan kebudayaan dalam
mendukung upaya pembangunan di Daerah secara menyeluruh.
2. Sekretaris Dinas
a. Sekretaris dinas yang mempunyai tugas merencanakan operasional
kegiatan serta mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan
teknis dan administrasi urusan perencanaan, keuangan dan barang
milik Daerah, umum dan kepegawaian serta tugas pembantuan dalam
lingkup dinas pendidikan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

3. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Daerah


a. Kepala sub bagian perencanaan, keuangan dan barang milik Daerah
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan bahan perumusan
kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran, mengelola data
dan informasi, menyusun bahan pengelolaan keuangan dan barang
milik Daerah di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan non formal, dan kebudayaan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran, serta
penyusunan laporan sekretariat dan dinas.
4. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Kepala sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, organisasi,
ketatalaksanaan, penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-
undangan, fasilitasi bantuan hukum, pengelolaan kepegawaian,

8
koordinasi dan penyusuunan bahan kerjasama dan hubungan
masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikkan dasar,
pendidikan non formal dan kebudayaan.
5. Kepala Sub Bagian Penyelenggaraan dan Tugas Pembantuan
a. Kepala sub bagian penyelenggaraan tugas pembantuan mempunyai
tugas melaksan urusan pengusulan kenaikan pangkat dan peningkatan
kompetisi pendidik dan tenaga kependidikan serta pendataan
pendidikan menengah dan pendidikan khusus, memfasilitasi
pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan non formal, memfasilitasi pelaksanaan kegiatan
kesiswaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus, memfasilitasi
pengembangan karir pendidik, penyiapan bahan rekomendasi izin
pendirian dan penutupan satuan pendidikan anak usia dini kerja sama,
sekolah dasar kerja sama dan sekolah menengah pertama kerja sama,
fasilitas urusan pembinaan perfilman, fasilitas pembinaan lembaga
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, fasilitas pengelolaan
warisan budaya nasional dan dunia dan tugas-tugas pembantuan
lainnya.
6. Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
a. Kepala bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
mempunyai tugas memimpin, pelaksanakan penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia
dini dan pendidikan noformal meliputi kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana serta peserta didik dan
pembangunan karakter.
7. Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
a. Kepala seksi kurikulum dan penilaian mempunyai tugas menyiapkan,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan dan
pengawasan terhadap kurikulum dan penilaian di bidang PAUD.
8. Kepala Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana

9
a. Kepala seksi kelembangaan, sarana dan prasarana mempunyai tugas
menyiapkan data penyusunan rencana, dan melaksanakan petunjuk
teknis serta bahan pembinaan kelembagaan dan sarana dan prasarana.
9. Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembagunan Karakter
a. Kepala seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai
tugas mempersiapkan data penyusunan rencana, pelaksanaan kegiatan
dan monitoring program di bidang pengembangan peserta didik dan
pembangunan karakter.

10. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar


a. Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pembinaan sekolah dasar.

11. Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian


a. Kepala seksi kurikulum dan penilaian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta
pembinaan di bidang kurikulum dan penilaian.

12. Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana


a. Kepala seksi kelembagaan dan sarana mempunyai tugas
mempersiapkan data penyusunan rencana, pelaksanaan kegiatan dan
monitoring program di bidang kelembagaan dan sarana.

13. Kepala Seksi Peserta Didik dan Pemnagunan Karakter


a. Kepala seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai
tugas mempersiapkan data penyusunan rencana, pelaksanaan kegiatan
dan monitoring program di bidang pengembangan peserta didik dan
pembangunan karakter.

14. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

10
a. Kepala bidang pembinaan sekolah menengah pertama mempunyai
tugas memimpin, merencanakan penyusunan program dan
pengendalian anggaran, mengkoordinir, menyelenggarakan dan
mengawasi serta mengevaluasi kegiatan, membagi tugas dan mengatur
serta memberi petunjuk kegiatan, memberi laporan ke pimpinan
sehingga kegiatan di lingkup bidang berjalan dengan baik, efektif dan
efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

15. Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian


a. Kepala seksi kurikulum dan penilaian mempunyai tugas
menyelenggarakan, perencanaan, pelayanan, pengawasan dan
pemantauan di bidang kurikulum dan penialaian sekolah menengah
pertama.

16. Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana


a. Kepala seksi kelembagaan dan sarana mempunyai tugas menyiapkan
dan melaksanakan upaya peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap
pendistribusian alat pendidikan serta melaksanakan pemeriksaan
kelengkapan sarana, administrasi dan persyaratan perizinan di bidang
pendidikan.

17. Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter


a. Kepala seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai
tugas melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya
manusia pendidikan.

18. Kepala Bidang Kebudayaan


a. Kepala bidang kebudayaan mempunyai tugas memimpin,
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang kebudayaan merencanakan penyusunan program dan
mengkoordinir, menyelenggarakan dan mengawasi serta mengevaluasi

11
kegiatan, membagi tugas dan mengatur serta memberi petunjuk
kegiatan, memberi laporan ke pimpinan sehingga kegiatan di lingkup
bidang berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

19. Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman


a. Kepala seksi cagar budaya dan permuseuman mempunyai tugas
menyelenggarakan, perencanaan, pelayanan, pengawasan dan
pemantauan di bidang kebudayaan.

20. Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi


a. Kepala seksi sejarah dan tradisi mempunyai tugas melakukan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan
komunitas dan lembaga terkait.

21. Kepala Seksi Kesenian


a. Kepala seksi kesenian mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
dan pembinaan di bidang kesenian.

22. Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan


a. Kepala bidang pembinaan ketenagaan mempunyai tugas memimpin,
melaksanakan penyiapan pelaksanaan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan pendidikan non formal, serta tenaga
kebudayaan.

23. Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Non-Formal
a. Kepala seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan non formal menyelenggarakan, perencanaan,

12
pelayanan, pengawasan dan pemantauan di bidang pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal.

24. Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar


a. Kepala seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar
mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan upaya peningkatan
tenaga kependidikan pendidikan, pembinaan, pengendalian dan
pengawasan terhadap pendistribusian alat serta melaksanakan
pemeriksaan kelengkapan pendidikan dasar dan sekolah menengah
pertama.

25. Kepala Seksi Tenaga Kebudayaan


a. Kepala seksi tenaga kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan dan pembinaan di bidang tenaga cagar budaya dan
permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan
tenaga kebudayaan lainnya.

D. Masalah Umum Kantor


Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kantor Dinas Pendidikan
Mamuju Tengah, maka masalah umum kantor antara lain:
1. Dinas pendidikan Kab. Mamuju Tengah memiliki peraturan khusus yaitu
setiap pegawai diharuskan mengikuti apel pagi yaitu pukul 7.30 serta apel
pulang pukul 16.00. Namun, kenyataannya masih banyak pegawai baik
pns ataupun kontrak yang tidak mengikuti apel pagi maupun apel pulang
dan jarang dilakukan.
2. Banyak pegawai kontrak yang sering terlabat datang kekantor dan jaran
asuk kantor.

E. Identifikasi Masalah KKN-PPL Terpadu

13
PPL Terpadu adalah program kegiatan yang memadukan antara program
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan program kegiatan Praktik
Lapangan (PPL). Program KKN PPL Terpadu, lebih mengefesiensikan
managemen waktu antara KKN dan PPL, jadi dalam kurun waktu yang
singkat kedua program tersebut dapat diselesaikan, olehnya itu disebut
terpadu. Keterpaduan tersebut berupa managemen pelaksanaan, waktu dan
pembimbingan, namun pelaksanaanya secara terpisah. KKN PPL Terpadu
dilaksanakan dua kali dalam setahun yakni pada setiap semester, dengan
rincian lama waktu pelaksanaan dan pembagian waktu pelaksanaan program,
sebagai berikut :
1. KKN PPL Terpadu dilaksanakan dengan blok waktu selama 12 minggu
efektif (3 bulan).
2. Waktu efektif dalam 1 minggu adalah 7 hari kerja. Dalam satu hari kerja
memanfaatkan waktu :
a. 5 hari Kerja PPL di satuan pendidikan.
b. 2 hari untuk KKN di satuan pendidikan
Berdasarkan keterangan diatas dapat kita pahami bersama bahwa pada
tataran konseptual program KKN PPL terpadu sudah sangat baik dan matang.
Namun jika dibenturkan pada tataran implementasi program ini, boleh dikata
rancu, dan acap kali dalam pelaksanaanya berbenturan karena aturan dan
kebijakan pada tiap satuan pendidikan berbeda. Sehingga terkadang salah satu
dari mata kuliah tersebut pelaksanaannya kurang optimal. Terkadang ada yang
terlalu fokus pada PPL, sehingga melalaikan KKNnya begitu pula sebaliknya.
Belum lagi, dibutuhkan waktu yang cukup untuk dapat membangun kerjasama
antar mahasiwa guna menyusun program kerja, mengingat kita dikumpulkan
dari jurusan, dan fakultas yang sama. Berikut adalah beberapa permasalahan
yang dihadapi ketika melaksanakan program KKN PPL Terpadu :
1. Manajemen Waktu yang Kurang Baik
Jika merujuk pada Juknis (Petunjuk Teknis) pelaksanaan KKN PPL
Terpadu, mulai pagi hari sampai malam hari mahasiswa disibukan pada
aktifitas KKN PPL Terpadu, total secara keseluruhan menyita waktu 8 jam
di Dinas Pendidikan kab. Mamuju Tengah. Hal tersebut memungkinkan

14
dilaksanakan pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) seperti Dinas
Pendidikan Mamuju Tengah Kab. Mamuju Tengah sebab jam kerja pada
instansi tersebut total secara keseluruhan selama 9 jam. Kerap kali
mahasiswa merasa letih dan lesu usai melaksanakan program PPL,
sehingga membuat program KKNnya tertunda.

2. Adaptasi dengan Lingkungan Sekitar KKN PPL Terpadu


Melihat kita berasal dari suku yang berbeda, asal yang berbeda serta
kematangan psikolgis yang berbeda, terkadang hal tersebut menyulitkan
kita berkomunikasi dengan warga dilingkungan sekitar.
3. Kurangnya kerjasama antar mahasiswa
Mengingat antar mahasiswa mayoritas belum mengenal satu sama lain,
berasal dari latar belakang yang berbeda dan dipertemukan ditempat yang
baru. Kiranya dibutuhkan waktu yang cukup untuk kami dapat
berkerjasama, terkadang muncul sisi ego yang membuat kelancaran sebuah
program terkendala.
4. Tidak Terdapat Panduan yang Jelas bagi Mahasiswa KKN PPL Terpadu
yang ditempatkan di SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah)
Jika menengok kembali isi Juknis Pelaksanaan KKN PPL Terpadu UNM,
kita tidak sama sekali temui hal-hal yang mendiskripsikan penjelasan
mengenai aturan main mahasiswa yang ditempatkan di SKPD seperti
Dinas Pendidikan. Hal tersebut tentunya memunculkan kegelisahan dan
kebimbangan bagi mahasiswa yang bersangkutan dalam pelaksanaan
program tersebut.

F. Bentuk Program dan Target Minimal yang Akan Dicapai


Dalam pelaksanaan KKN-PPL Terpadu dikantor dinas Pendidikan
Kabupaten Mamuju Tengah pada bidang Ketenagaan antara lain:
1. Tugas dan kegiatan yang terlaksana adalah membantu staf pegawai di
ruangan,
2. Membantu dalam menginput data calon kepala sekolah.
3. Membantu menginput laporan kegiatan

15
4. Membantu kepanitiaan kegiatan Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi di SMP 6 Topoyo dan SMP 5
Tobadak
5. Membantu kepanitiaan kegiatan Sosialisasi dan Tes Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI) Bagi Tenaga Pendidik di Kabupaten Mamuju
Tengah
6. Membantu kepanitiaan kegiatan Seleksi Substansi Diklat Calon Kepala
Sekolah Jenjang SD dan SMP

16
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM & HASIL
A. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan Program
Sebelumnya, diadakan pembagian ruangan untuk seluruh mahasiswa
KKN-PPL yang ada pada Dinas Pendidikan Kab. Mamuju Tengah ada 8
bagian, yaitu a) Bidang Bendahara, b) Bidang Perencanaan, c) Bidang
Kepegawaian, d) Bidang Kebudayaan, e) Bidang Pembinaan SMP, f) Bidang
DIKDASMEN, g) Bidang PAUD dan DIKMAS, h) Bidang Ketenagaan. Saya
selaku penulis (Elsiyani Mase) di tempatkan di bidang ketenagaan.
1. Tugas dan kegiatan yang terlaksana adalah membantu staf pegawai
di ruangan,
2. Membantu dalam menginput data calon kepala sekolah.
3. Membantu menginput laporan kegiatan
4. Membantu kepanitiaan kegiatan Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi di SMP 6 Topoyo dan SMP 5
Tobadak
5. Membantu kepanitiaan kegiatan Sosialisasi dan Tes Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI) Bagi Tenaga Pendidik di Kabupaten
Mamuju Tengah
6. Membantu kepanitiaan kegiatan Seleksi Substansi Diklat Calon
Kepala Sekolah Jenjang SD dan SMP

B. Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Adapun faktor-faktor yang mendukung selama kegiatan PPL sehingga
dapat berjalan dengan baik di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Mamuju Tengah yaitu :
a. Kepala Dinas Pendidikan
Dukungan yang baik dari kepala UPTD baik secara moril ataupun
materi terhadap semua program kerja PPL utamanya dengan
memberikan sumbangsih guna kelancarannya program kerja.

17
b. Guru Pamong dan segenap pegawai dan staf Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Mamuju Tengah.
Guru pamong senantiasa memberikan bimbingan, saran dan bantuan
lain dalam melaksanakan PPL sehingga dalam proses PPL bisa berjalan
lebih mudah.
c. Pegawai dan staf Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah
Adanya hubungan dan kerja sama yang baik antara pegawai, staf
dengan mahasiswa PPL yang selalu memberikan bantuan dalam
berbagai hal seperti dalam menyelesaikan beberapa tugas dan
mengikutsertakan mahasiswa dalam beberapa kegiatan.
2. Faktor Penghambat
a. Kurang tersedianya fasilitas yang memadai dalam melancarkan
program.
b. Adanya kesulitan yang dialami dalam menerapkan yang dipelajari di
perkuliahan dalam pelaksanaan praktik di lapangan.
c. Kurangnya dana yang dimiliki Mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan
KKN-PPL.

C. Konstribusi yang Diberikan Bagi Kantor dan Masyarakat


1. Kontribusi di Kantor
a. Membantu staff mengerjakan tugas yang ada di kantor.
b. Memberikan sumbangsi pemikiran dan tenaga terhadap pekerjaan di
kantor.
c. Menambah nilai estetika kantor dengan program kerja yang telah
dilaksanakan.

2. Kontribusi di Masyarakat
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan.
c. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya suatu kerja sama dalam
pencapaian tujuan dan pentingnya gotong royong dalam bermasyarakat.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah disampaikan di atas, maka
dapat disimpulkan beberapa hal penting antara lain:
1. Pelaksanaan kegiatan KKN-PPL Terpadu Universitas Negeri Makassar
Angkatan XIX tahun 2019 di Kantor Dinas Pendidikan mendapat
sambutan hangat dari keluarga besar Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Mamuju Tengah.
2. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mempraktikkan secara langsung dan menerapkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan walau pada kenyataannya apa yang
dipelajari berbeda dengan keadaan yang ada di lapangan.
3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mengajarkan kepada penulis
bagaimana cara berkomunikasi dengan kalangan yang berbeda. Selain itu,
dengan adanya kegiatan PPL ini, penulis dapat mengetahui permasalahan-
permasalahan yang biasanya menjadi kendala dalam mencapai tujuan
organisasi.
4. Pelaksanaan PPL di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah
telah berjalan dengan baik tanpa ada kesulitan yang berarti. Di mana calon
tenaga kependidikan tersebut dilatih dengan pengalaman kerja yang cukup
luar biasa dan tidak didapatkan dibangku kuliah.
5. Pelaksanaan PPL oleh penulis berjalan dengan baik.
6. Staf dan pegawai merasa terbantu dengan kehadiran penulis sebagai
mahasiswa PPL.

B. Saran
1. Pembimbing seharusnya lebih aktif dalam hal pengawasan terhadap
peserta PPL agar kegiatan berjalan dengan baik.
2. Petunjuk mengenai pelaksaan PPL harus lengkap dan jelas agar peserta
PPL aktivitasnya lebih terarah.

19
3. Sebaiknya kegiatan PPL dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
sebisa mungkin bekerjama dengan semua pihak dan berusaha menerapkan
salah satu tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian sebagai tujuan
utama PPL.
4. Dosen Pembimbing diharapkan betu-betul memberikan bimbingan dan
arahan terhadap Mahasiswa bimbingannya dengan cara aktif melakukan
kunjungan pada tempat kegiatan KKN-PPL Terpadu.

20
Biodata
Nama : Alma Ningsy
NIM : 1641041017
Tempat/ Tgl. Lahir : Barru, 30 Juni 1997
Jabatan : Anggota Posko Dinas Pendidikan Mamuju Tengah
No. HP : 0812-3984-3163
Fakultas/Jurusan/Prodi : FakultasIlmu Pendidikan /Teknologi Pendidikan
Asal Daerah : Barru
Suku : Bugis
Hobi : Membaca
Motto :
Riwayat Pendidikan
1. SD : SD Inpres Mattirowalie
2. SMP : SMP Negeri 1 Barru
3. SMA : SMA Negeri 6 Barru
4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar

Pengalaman Organisasi :
1. Sanggar SMP Negeri 1 Barru
2. Osis SMA Negeri 6 Barru
3. Organisasi Mading SMA Negeri 6 Barru
4. Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra UNM
5. Himpunan Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNM
6. Himpunan Mahasiswa Islam

21

Anda mungkin juga menyukai