FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
MAKALAH TOKSIKOLOGI
“ DISTRIBUSI OBAT DALAM TUBUH “
OLEH :
KELOMPOK : II ( DUA)
NAMA :1. CICI NOVIANTI (F1F1 13 006)
2. CITRAWANA B. LADJAMU (F1F1 13 007)
3. DESI SARTINA (F1F1 13 008)
4. DIAN ASRINI (F1F1 13 009)
KELAS :A
DOSEN : SRI WAHYUNI, S.Si. Apt.
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh
bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Pengaruh yang
merugikan ini timbul sebagai akibat terjadinya inter aksi diantara agent-
agent toksis (yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerusakan
pada organisme hidup) dengan system biologi dari organisme. Pada
beberapa racun, yang bereaksi itu bukan agentnya sendiri, tetapi
hasil metabolismenya.
Proses pengrusakan ini baru terjadi apabila pada target organ telah
menumpuk satu jumlah yang cukup dari agent toksik ataupun metabolitnya,
begitupun hal ini bukan berarti bahwa penumpukan yang tertinggi dari agent
tokis itu berada di target organ, tetapi bisa juga ditempat yang lain. Sebagai
contoh, insekticida hidro karbon yang diklorinasi mencapai konsentrasi
dalam depot lemak dari tubuh, tetapi disana tidak menghasilkan
effek-effek keracunan yang dikenal. Selanjutnya, untuk kebanyakan racun-
racun, konsentrasi yang tinggi dalam badan akan menimbulkan kerusakan
yang lebih banyak.
Konsentrasi racun dalam badan ini merupakan fungsi dari jumlah
racun yang dipaparkan, yang berkaitan dengan kecepatan absorpsinya dan
jumlah yang diserap, juga berhubungan dengan distribusi, metabolisme
maupun ekskresi agent toksis tersebut.
B. TUJUAN
Tulisan ini dimaksudkan untuk membicarakan mengenai distribusi
agent toksis dalam badan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DISTRIBUSI
Sesudah toksikan memasuki air plasma, melalui penyerapan atau
langsung melalui pemberian intra vena, dia dapat disebar keseluruh tubuh.
Distribusi biasanya terjadi secara cepat, dan kecepatan distribusi ke
jaringan-jaringan 2 masing-masing organ ditentukan oleh aliran darah
melalui organ dan kemudahan zat-zat kimia melawati alas kapillair dan
menembus sel-sel dari jaringan-jaringan khusus. Penyebaran akhir sangat
tergantung atas kemampuan zat kimia untuk melewati membran sel dari
berbagai jaringan-jaringan dan affinitas dari beberapa jaringan-jaringan
dalam tubuh kezat-zat kimia tersebut.
Penembusan toksikan-toksikan kedalam sel-sel tergantung
1
pada beberapa mekanisme-mekanisme seperti yang dibicarakan
sebelumnya untuk penyerapan gastro intestinal. Ion-ion dan molekul-
molekul kecil yang larut dalam air berdiffusi melalui saluran-saluran
berair atau pori-pori dalam membran sel. Molekul-molekul yang larut
dalam lipid dengan mudah menembus membran. Molekul-molekul air
dan ion-ion ukuran sedang (berat-berat molekul dari 50 atau lebih) tidak
dapat memasukisel dengan mudah kecuali oleh mekanisme
pengangkutan yang khusus.
Beberapa toksikan-toksikan tidak mudah melewati membran-
membran sel dan karena itu memiliki distibusi-distribusi yang terbatas,
sedangkan toksikan-toksikan lain dengan mudah menembus sel-sel
membran dan menyebar keseluruhan tubuh. Sebagai tambahan, beberapa
toksikan-toksikan menumpuk dalam berbagai bagian-bagian tubuh sebagai
satu akibat pengikatan, pengangkutan aktif atau kelarutan yang tinggi
dalam lemak. Sedangkan tempat penumpukkan dari satu toksikan boleh
meruapakan tempat-tempat kerja daya racunnya yang besar, tetapi lebih
sering dia bukan merupakan tempat daya racunnya.
Apabila satu toksikan telah menumpuk pada satu tempat selain dari
tempat dimana dia menghasilkan kerja toksisnya, penumpukan itu bisa
menyajikan sebagai sebagai satu gudang penyimpanan, yang dapat
menjaga konsentrasi toksikan diorgan sasaran pada konsentrasi yang lebih
rendah. Dalam hal ini, zat kimia digudang penyimpangan secara
toksikologis adalah inaktif : bagaimanapun, karena zat kimia dalam
gundang penimbunan ada dalam kesetimbangan dengan toksikan
bebas, dia secara perlahan-perlahan dilepaskan kedalam sirkulasi ketika
bebas disingkirkan.
B. VOLUME DISTRIBUSI
Air tubuh total dibagi kedalam 3 ruang terpisah yang nyata : (1) air
plasma, (2) interstitial water (= air celah), (3) intra cellular water (= air
dalam sel). Extra cellular water (= air diluar sel) terdiri dari air plasma
ditambah air celah. Konsentrasi yang akan dikembangkan oleh toksikan
dalam darah sesudah satu pemaparan tertentu akan sangat tergantung atas
volume distribusinya (Vd ) yang nyata. Untuk contoh : jika 1 gram zat
kimia diinjeksikan langsung kedalam aliran darah manusia dengan berat
70 kg, perbedaan yang nyata dalam konsentrasi plasmanya akan dilihat
tergantung atas distribusinya.
Satu konsentrasi yang tinggi akan dilihat dalam plasma jika dia
hanya menyebar dalam air plasma, dan satu konsentrasi yang sangat rendah
akan dicapai apabila dia menyebar dalam satu genangan yang sangat
besar seperti air tubuh total. Distribusi toksikan biasanya tidak sesederhana
seperti distribusi kedalam satu dari ruang-ruang terpisah dari air dalam
tubuh tetapi dipersulit oleh pengikatan kepelbagai tempat-tempat
penimbunan dalam tubuh, seperti lemak, liver, atau tulang.
C. PENIMBUNAN TOKSIKAN-TOKSIKAN DALAM JARINGAN
Toksikan-toksikan selalu dihimpun dalam satu jaringan khusus.
Beberapa toksikan-toksikan mengembangkan konsentrasi tertingginya pada
tempat kerja toksis mereka, seperti carbon mono oksida, yng memiliki
satu affinitas yang sangat tinggi ke Haemoglobin, yang menumpuk dalam
paru-paru. Agent-agent lain menghimpun pada tempat-tempat yang berlainan
dari tempat kerja toksis mereka.
Untuk contoh, Pb ditumpuk dalam tulang, sedangkan
gejala-
2
gejala dari keracunan Pb didasarkan kepada Pb dalam jaringan-jaringan
lemak. Ruangan-ruangan terpisah dimana toksikan-toksikan ini dihimpun
dapat difikirkan sebagai satu gudang penimbunan. Ketika toksikan
ditimbun selalu tidak berbahaya keorganisme. Karena itu gudang-
gudang penimbunan dapat dipertimbangkan sebagai satu organ-organ
pelindung, yang mencegah dari dikembangkan konsentrasi-
konsentrasi toksikan-toksikan yang tinggi pada tempat kerja toksik. Toksikan-
toksikan dalam gudang-gudang ini selalu dalam kesetimbangan dengan
toksikan bebas dalam plasma, dan ketika zat kimia itu dimetabolisir atau
dikeluarkan dari tubuh, lebih banyak dilepaskan dari tempat penimbunan.
Sebagai akibatnya, waktu paroh biologis senyawa-senyawa tersebut
yang ditimbun bisa jadi lebih lama. Yang berikut adalah tempat-tempat
penimbunan yang besar untuk toksikan-toksikan.