Makalah Konjungtivitis Vernal
Makalah Konjungtivitis Vernal
PENDAHULUAN
yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. Konjungtivitis adalah penyakit
mata paling umum di dunia. Penyakit ini bervariasi dari hiperemi ringan dengan
berair mata sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.
berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari
kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri, dan toksik. Merupakan reaksi
Stevens Johnson, pemfigoid okuli, dan sindrom Syogren. 2 Di bawah ini akan
dibahas salah satu dari bentuk konjungtivitis alergi yaitu konjungtivitis vernal.
ANATOMI KONJUNGTIVA
ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet.
Oleh karena itu, pembengkakan pada tempat ini mudah terjadi, bila
2
Strukturnya sama dengan konjungtiva palpebra, tetapi tak mempunyai
semilunaris yang mengelilingi suatu pulau kecil terdiri dari kulit yang
Gambar 1.
Anatomi
konjungtiva
3
DEFINISI
SINONIM
“spring catarrh” karena banyak didapatkan pada musim bunga di daerah yang
4
EPIDEMIOLOGI
dingin. Penyakit ini hampir selalu lebih parah selama musim semi, musim
panas dan musim gugur daripada di musim dingin. 1 Di daerah yang panas,
INSIDENSI
ini lebih banyak terdapat pada anak laki-laki daripada perempuan. 1 Tendensi
untuk diderita anak-anak dan orang usia muda.3 Terbanyak mengenai usia
antara 5-25 tahun terutama laki-laki. Bila didapatkan pada usia lebih dari 25
PATOFISIOLOGI
papil yang besar (Cobble stone) yang diliputi sekret yang mukoid.
5
pembentukan pembuluh darah baru. Degenerasi hyalin di stroma
terjadi pada fase dini dan semakin menghebat pada stadium lanjut.
Gambar 3.
Hipertrofi papiler
pada limbus
superior
6
ETIOLOGI
rumput.1
GAMBARAN KLINIS
Pasien pada umumnya mengeluh tentang gatal yang sangat. Keluhan gatal
Ptosis
dibandingkan yang lain. Ptosis terjadi karena infiltrasi cairan ke dalam sel-
Kotoran mata
7
Kelainan pada palpebra
Inilah yang disebut “cobble stone appearance”. Susunan papil ini rapat
infeksi sekunder.
Kelainan di kornea
berbentuk bulat lonjong vertikal pada superfisial sentral atau para sentral,
8
tidak membutuhkan pengobatan khusus, karena tidak tidak satu pun lesi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Giemsa di daerah tarsus atau limbus didapatkan sel-sel eosinofil dan eosinofil
granul.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Klinis:
Giant’s papillae.
Konjungtiva bulbi: warna merah kecoklatan dan kotor, terutama di area fisura
interpalpebralis.
Pemeriksaan Laboratorium:
9
Gambar 4. Alur diagnosis Konjungtivitis Vernal6
DIAGNOSIS BANDING3
10
PENGOBATAN
Penyakit ini biasanya sembuh sendiri tanpa diobati, dan perlu diingat
bahwa medikasi yang dipakai terhadap gejala hanya memberi hasil jangka-
stadium akut diberikan setiap 2 jam 2 tetes, atau dalam bentuk salep mata. Steroid
topikal atau sistemik, yang mengurangi rasa gatal, hanya sedikit mempengaruhi
penyakit kornea ini, dan efek sampingnya (glaukoma, katarak, ulkus kornea,dan
lokal diberikan setiap 2 jam selama 4 hari, untuk selanjutnya digantikan dengan
obat-obatan yang lain. Kalau ada kelainan kornea, jangan diberikan kortikosteroid
lokal, kalau perlu dapat diberikan secara sistemik, disamping ditambah dengan
sulfas atropin 0,5 % 3 kali sehari 1 tetes. Cromolyn topical adalah agen profilaktik
yang baik untuk kasus sedang sampai berat. Vasokonstriktor, kromolin topikal
kali sehari dapat mengurangi keluhan-keluhan penderita. Tidur (jika mungkin juga
bekerja) di ruang sejuk ber AC sangat menyamankan pasien. Bila terdapat tukak
kornea, maka diberi antibiotik lokal untuk mencegah infeksi sekunder disertai
peroral dapat dianjurkan. Bila pengobatan tidak ada hasil dapat diberikan radiasi,
11
Alergen yang telah diketahui sebaiknya dihindari, yaitu bulu bebek,
Alergen spesifik sangat sulit ditemukan pada penyakit vernal, walaupun diduga
bahwa sustansi seperti tepung sari rumput-rumputan sejenis gandum hitam (rye
grass pollens) mungkin berperan sebagai penyebabnya. Jika dari segi ekonomi
tempat beriklim sejuk, dingin dan lembab. Pasien yang melakukan ini sangat
PROGNOSIS
12
Konjungtivitis vernal diderita sekitar 4-10 tahun, dengan remisi dan
Kesimpulan
disebut juga spring catarrh atau konjungtivitis menahun. Penyakit ini hampir
selalu terdapat di musim semi, musiim panas dan musim gugur pada negara 4
musim dan sepanjang tahun di negara tropis atau subtropis. Biasanya penyakit ini
muncul mulai tahun-tahun prapubertas, berlangsung selama 5-10 tahun dan lebih
banyak pada laki-laki. Menurut lokalisasinya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
tipe palpebral (terbentuk cobble stone pada konjungtiva palpebralis diliputi sekret
mukoid) dan tipe limbal (hipertrofi papil pada limbus superior / Horner-Trantas
tepung sari rumput. Gambaran klinis dapat berupa gatal yang sangat berat pada
mata, ptosis bilateral, kotoran mata, gambaran cobble stone atau Horner-Trantas
sangat berat dan hanya dipakai dalam jangka pendek. Dapat diberikan
13
sikloplegik diberikan untuk mencegah infeksi sekunder. Edukasi pasien untuk
DAFTAR PUSTAKA
2. Ilyas, Sidarta. 1999. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
65 – 68.
14