1 Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke merupakan gejala
yang didefinisikan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
berlangsung 24 jam atau lebih yang menyerang siapapun dan salah satu
penyebab kematian dan kecacatan neurologi utama di Indonesia (Permatasari,
2020).
Stroke adalah suatu sindroma yang mempunyai karakteristik suatu
serangan yang mendadak, nonkonvulsif yang disebabkan karena gangguan
peredaran darah otak non traumatik. Stroke adalah gangguan peredaran darah
otak yang menyababkan defisit neorologis mendadak sebagai akibat iskemia
atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Nurarif &Kesuma, 2015).
Stroke adalah penyakit serebrovaskuler menunjukan adanya beberapa
kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh
keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem
pembuluh darah otak, stroke atau cedera serebrovaskuler adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak
(Suryati, Wartono & Tarwoto, 2017).
4. Gangguan komunikasi verbal Tujuan (NOC): Komunikasi dapat berjalan dengan Intevensi (NIC)
berhubungan dengan baik 1. Lakukan komunikasi dengan wajar, bahasa jelas,
kerusakan neuromuscular, Kriteria hasil : sederhana dan bila perlu diulang
kerusakan sentral bicar - Klien dapat mengekspresikan perasaan 2. Dengarkan dengan tekun jika pasien mulai
- Memahami maksud dan pembicaraan orang lain berbicara
- Pembicaraan pasien dapat dipahami 3. Berdiri di dalam lapang pandang pasien pada saat
bicara
4. Latih otot bicara secara optimal
5. Libatkan keluarga dalam melatih komunikasi
5. Gangguan menelan Tujuan (NOC) : Kemampuan menelan adekuat Intervensi (NIC)
berhubungan dengan Kriteria Hasil: 1. Memantau tingkat kesadaran, refleks batuk,
penurunan fungsi nerfus - Dapat mempertahankan makanan dalam mulut refleks muntah dan kemampuan menelan.
vagus atau hilangnya refluks - Tidak ada kerusakan otot tenggorokan atau otot wajah 2. Memonitor status paru
muntah. menelan, menggerakan lidah atau refleks muntah 3. Hindari makan, jika residu tinggi
4. Hindari cairan atau menggunakan zat
pengental
6. Defisit perawatan diri Tujuan NOC : Klien dapat melakukan perawatan Intervensi:
berhubungan dengan mandiri 1. Pantau tingkat kekuatan dan tolerans aktivitas.
gangguann neuromoskular Kritteria Hasil: 2. Bantu pasien memiilih pakaian yang mudah dipakai
- Mampu melakukan tugas fisik yang paling mendasar dan dan dilepas
aktivitas perawatan mandiri tanpa alat bantu. 3. Sediakan pakaian pasien yang mudah dijangkau
- Mampu mempertahankan kebersihan 4. Beri pujian atas usaha untuk berpakaian sendiri.
DAFTAR PUSTAKA