Anda di halaman 1dari 2

Riyak

Rasulullah SAW dalam sabda bermaksud: "Sesungguhnya yang paling aku takut menimpa
kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil). Sahabat bertanya: "Apakah syirik
kecil itu? Baginda menjawab: Riak." (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Riak ialah menampakan ibadah dengan niat mendapat perhatian atau pujian manusia.
Menampakkan amal soleh agar dilihat oleh manusia lain agar dirinya mendapatkan
pujian, kedudukan atau penghargaan atau keuntungan duniawi.

Berkata imam Qurtubi,: “Hakikat riya’ ialah menginginkan dunia dalam ibadah dan
asalnya ialah menginginkan kedudukan di hati manusia.”

Al Hafidz Ibn Hajar menjelaskan “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar
dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”

Riak ialah melakukan sesuatu bukan kerana Allah.

Orang tidak tahu jika kita riak. Kita juga tidak boleh mengatakan orang lain itu
riak. Ini adalah kerana riak adalah niat atau perasaan atau tujuan di dalam hati.
Niat di hati adalah rahsia Allah yang tidak diketahui oleh sesiapa pun. Tetapi
ALLAH maha mengetahui niat dan hasrat di hati kita.

Tetapi walaupun ia rahsia, namun ulama ada mengenal pasti tanda-tanda atau panduan
untuk menilai kemungkinan terjadi riak.

1. Rajin beramal jika mendapat pujian atau sanjungan dan malas atau berkurang amal
jika mendapat celaan dan kecaman.
2. Rajin beramal apabila bersama-sama dengan orang lain dan malas atau tidak
beramal bila bersendirian.
3. Menjauhi larangan Allah jika bersama orang lain dan melanggar larangan-larangan-
Nya jika ia sedang sendiri dan jauh dari penglihatan manusia.

Ibadah orang yang riak akan ditolak serta tiada nilai disisi Allah.

Rasulullah SAW. bersabda,"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal
yang dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan semata-mata untuk mengharap redha
Allah. (HR Abu Daud dan An-Nasa'i)

Firman Allah, "Maka celakalah bagi orang-orang yang solat,(iaitu) orang-orang yang
lalai dari solatnya. Mereka yang mengerjakan kebaikan dengan riak." ( Al Ma'un: 4-
6)

Nabi saw. bersabda yang maksudnya: “Sesungguhnya setiap amalan bergantung pada niat
dan setiap orang akan mendapat ganjaran sesuai dengan niatnya.” (Hadis sahih
riwayat Bukhari dan Muslim)

Nabi saw. bersabda yang maksudnya: “Sesiapa sum'ah (menceritakan amalnya), maka
Allah akan menceritakan aibnya dan sesiapa beramal kerana riak maka Allah akan
membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat kelak.” (Hadis sahih riwayat
Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah yang berkata, ”Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di
jalan Allah. Dia didatangkan kemudian dinampakkan kepadanya nikmat-nikmat yang
diberikan kepadanya maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu
lakukan dengannya?” Dia menjawab, “Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid.”
Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang kerana ingin disebut
sebagai orang yang berani. Dan itu sudah kau perolehi.” Kemudian Allah
memerintahkan malaikat untuk mengheretnya tertelungkup di atas wajahnya lalu
dilemparkan ke dalam neraka.

Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan juga membaca Al Quran.
Dia didatangkan kemudian ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sudah didapatinya
dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kau perbuat
dengannya ?” Maka dia menjawab, “Aku menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca Al
Quran kerena-Mu.” Allah berfirman, ”Engkau dusta, sebenarnya engkau menuntut ilmu
supaya disebut sebagai orang alim. Engkau membaca Quran supaya disebut sebagai
Qari’.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengheretnya tertelungkup di
atas wajahnya lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah banyak harta. Dia
didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya. Maka dia pun
mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kamu perbuat dengannya?” Dia
menjawab, “Aku telah sedekahkan harta di jalan-Mu dan untuk-Mu.” Allah berfirman,
“Engkau dusta, sebenarnya engkau lakukan untuk digelar orang yang dermawan dan
engkau sudah memperolehnya.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk
mengheretnya tertelungkup di atas wajahnya lalu dilemparkan ke dalam neraka.” (HR
Muslim)

Copy & paste.


Sharing is caring.

Anda mungkin juga menyukai