Anda di halaman 1dari 9

31

Jurnal Ekonomi Pertanian Unimal Volume 01 Nomor 01 Mei 2018


E-ISSN: 2614-4565
URL: http://ojs.unimal.ac.id/index.php/JEPU

PENGARUH LUAS LAHAN, PUPUK DAN JUMLAH


TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI PADI
GAMPONG MATANG BALOI
Umaruddin Usmana*, Juliyania*
aFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
*Corresponding author: umaruddin@unimal.ac.id
*nurulradie@gmail.com

ARTICLE INFORMATION AB STRACT

Keywords: The purpose of the research is to analyze the effect of land area,fertilizer and labor
Land Area, Fertilizzer, labor and rice
on the amount of rice production in Matang Baloi Village. The data are obtained of
production
62 respondents. Data isanalyzed by a multiple linier regression model. The result
show the parttialy land area , fertilizer and labor affect the production of rice in
Matang Baloi

1. PENDAHULUAN belakangan ini, tidak berarti masalah pangan sudah


Sektor pertanian dewasa ini merupakan salah teratasi. Permasalahan dari bangsa indonesia yaitu
satu unsur yang sangat mendukung penyediaan pertambahan penduduk lebih tinggi di bandingkan
kebutuhan pangan dalam mempertahankan dan dengan kemampuan produksi bahan makanan.

mengembangkan pembangunan khsususnya ketahanan Penghambat laju meningkatnya jumlah produksi padi

pangan. Pemerintah berupaya untuk mewujudkan adalah perlambatan peningkatan produktivitas

ketahanan pangan dengan diterapkannya peraturan atau (Partadiredjo, 1980).

PP dengan nomor 68 pada tahun 2002 tentang Semakin tahun permintaan beras semakin

ketahanan pangan, dalam peraturan tersebut dinyatakan meningkat. Sementara hasil yang diperoleh para petani

bahwa penyediaan pangan di selenggarakan dengan masih berfluktuatif. Produksi padi merupakan jumlah

tujuan untuk pemenuhan konsumsi dalam rumah tangga perolehan pasi pada saat pasca panen. Hasil akan

dari setiap waktu. dipengaruhi oleh luas lahan, pupuk dan tenaga kerja.

Peran dalam sektor pertanian di dalam Luas lahan yaitu besarnya luasan lahan yang

menampung jumlah penduduk serta memberikan dikelola dalam berusaha tani untuk menghasilkan

kesempatan untuk bekerja kepada setiap penduduk, produksi. Semakin besar lahan yang dipakai tentunya

menciptakan pendapatan secara nasional dan akan mendapatkan hasil semakin meningkat. Usaha
tani di ukuran kecil tidak mendapatkan untung untuk
menyumbangkannya kepada semua produk sehingga
dapat menurunkan angka kemiskinan. mencukupi kehidupan petani dan keluarganya,

Tingkat sejahteranya kehidupat masyarakat kebalikannya jika ukuran suatu lahan meningkat, maka

petani sangat rendah didalam pemenuhan kecenderungan dapat memperoleh hasil yang semakin

kehidupannya, serta adanya pemberian beras dari luar tinggi.

daerah yang akan menyebabkan penghasilan petani Besar atau minimnya hasil suatu usaha
menjadi semakin sedikit dikarenakan masyarakat lebih perrtanian akan mempengaruhi pendapatan petani,
tertarik pada beras yang di terima dari luar daerah. yang mana petani memiliki luas area akan
Padi adalah komoditi terpenting dalam mendapatkan hasil yang banyak sehingga
kehidupan manusia. Kenaikan hasi padi beberapa tahun mendapatkan hasil banyak pula, sedangkan petani
32
yang mempunyai luas lahan sedikit maka Adapun perkembangan untuk hasil dari padi
produksinya juga sedikit dan akan mendapatkan dan luas area lahan di Kecamatan Tanah Luas
pemasukan yang sedikit pula. adalah sebagai berikut:
Selain luas lahan, produksi padi juga Tabel 1 Kecamataan Tanah Luas
No Desa Luas Produksi
dipengaruhi pupuk. Produksi pertanian akan
Lahan (Ton)
mempengaruhi input yang akan dipakai dalam (Ha)
1 Matang Baloi 120 1.952
proses produksi. Input yang dipakai yaitu pupuk. 2 Matang Mane 254 1.580
Penggunaan pupuk menimbulkan perubahan Alue
3 Gampong 170 1.690
hasil yang sangat cepat serta hasil produksi lebih Sumber : Kecamatan Tanah Luas
banyak. Penggunaan pupuk oleh para petani sawah
Luas lahan desa Matang Baloi yaitu 120
tergantung pada luas lahan yang di pakai. Semakin
hektar dengan jumlah produksi sebanyak 1.952 Ton
luas lahan yang di gunakan jumlah pupuk yang
sementara pada Desa Matang Mane luas lahan lebih
dberikan akan meningkat Selain luas lahan, pupuk
besar yaitu 254 hektar sementara produksi lebih
produksi tenaga kerja yang digunakan.
sedikit yaitu 1.580 Ton. Alasan penelitian ini memilih
Tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang Gampong Matang Baloi sebagai lokasi penelitian di
digunakan meliputi hampir seluruh proses karenakan jumlah dari padi desa Matang Baloi lebih
produksi berlangsung, kegiatan ini meliputi tinggi serta lahan yang di gunakan lebih rendah.
beberapa jenis tahapan padi akan mempengaruhi Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka
3 pekerjaan, diantaranya adalah persiapan tanaman, peneliti melakukan penelitian dengan judul
penyediaan sarana untuk produksi pertanian, ”Pengaruh Luas lahan, Pupuk dan jumlah
penanaman/persemaian, pemeliharaan berupa
Tenaga Kerja terhadap Produksi Padi
penyiangan, pemberian pupuk, pengobatan,
Gampong Matang Baloi”.
pengaturan air pemeliharaan bangunan air, panen
Penelitian ini bertujuan untuk
dan pengangkatan hasil dari penjualan, (Hernanto,
membuktikan besaran pengaruh luas lahan
1996). Tenaga kerja merupakan jumlah orang yang
terhadap produksi padi, Untuk membuktikan
digunakan dalam mengelola lahan untuk
pengaruh pupuk terhadap produksi, Untuk
persawahan.
membuktikan besaran pengaruh tenaga kerja
Kecamatan Tanah Luas adalah kecamatan
terhadap produksi padi Untuk membuktikan
yang terdapat pada kabupaten Aceh Utara dan
besaran pengaruh luas lahan, pupuk tenaga kerja
terdapat jumlah gampong atau kelurahan
terhadap produksi padi gampong matang baloi.
Kecamatan tersebut sebanyak 57 gampong. Dari
jumlah 57 desa tersebut, yang menjadi tempat
2. LANDASAN TEORI
dilakukannya penelitian yaitu pada Gampong Produksi Padi
Matang Baloi dengan jumlah petani yaitu 39 Suratiyah (2006:61) enyatakan bahwa jika
kepala Keluarga. Alasan peneliti menggunakan permintaan akan prouksi tinggi maka harga
desa tersebut sebagai objek penelitian karena di ditingkat petani tinggi pula, sehingga dengan biaya
dasarkan pada pertimbangan banyaknya jumlah yang sama petani akan memperoleh pendapatan
petani pada Gampong tersebut namun hasil panen yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika petani telah
yang diperoleh di Gampong semakin menurun.
33
berhasil meningkatkan produksi, tetapi harga turun ditambahkan kedalam tanah ataupun tanaman
maka pendapatan petani akan turun pula. dapat menambah unsur hara. Pemupukan adalh
Luas Lahan cara-cara atau metode pemberian pupuk atau
(Tukidal 2003) Lahan adalah suatu wilayah
bahan-bahan lain seperti bahan kapur, bahan
dipermukaan bumi yang memiliki sifat agak tetap atau
organik, pasir ataupun tanah liat kedalam tanah.
pengulangan sifat-sifat dari biosfer secara vertikal
Jadi pupuk adalah bahannya sedangka pemupukan
diatas mapun dibawah wilayah tersebut, termasuk
adalah cara pemberiannya. Pupuk banyak macam
atmosfer, tanah, geologi, gemorfologi, hidrologi,
dan jenis-jenisnya serta berbeda pula sifat-sifatnya
vetegasi dan bintang yang merupakan hasil kegiatan
manusia, dimasa lalu maupun saat sekarang, dan dan berbeda pula reaksi dan peranannya di dalam
perluasan sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh tanah dan tanaman.
terhadap penggunaan lahan oleh manusia disaat Tenaga Kerja
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Menurut Siswanto (2010) tenaga kerja
Dalam bidang pertanian, penguasaan tanah adalah merupakan produk yang sudah atau sedang
bagi masyarakat merupakan unsur yang paling bekerja. Atau sedang mencari pekerjaan serta yang
penting untuk meningkatkan kesejahteraannya. sedang mencari pekerjaan lain. Seperti bersekolah,
Luas penguasaan lahan bagi bagi rumah tangga ibu rumah tangga,. Secara praktis, tenaga kerja
petani akan berpengaruh pada produksi usaha tani terdiri atas dua hal, yaitun angkatan kerja dan
yang akhirnya akan emnentukan tingkat ekspor bukan angkatan kerja; a) angkatan kerja (labour
(Mubyarto 2002). force) terdiri atas golongan yang bekerja dan
Luas lahan pertanian akan emmpengaruhi golongan penganggur atau sedang mencari kerja;
skala usaha yang pada akhirnya akan empengaruhi b) kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri
efesien atau tidaknya suatu usaha pertanian. atas golongan yang bersekolah, golongan yang
(Mubyarto 2002) luas lahan mengakibatkan upaya mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau
melakukan tindakan yang mengarah pada segi menerima penghasilan daripihak lain, seperti
efesiensi akan berkurang karena: pensiunan dll.
1. Lemahnya pengawasan pada faktor Selanjutnya, pendekatan angkatan kerja
produksi seperti bibit, pupuk, obat-obatan membedakan tenaga kerja atas dua kelompok
dan tenaga kerja. yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja .
2. Terbatasnya persediaan tenaga kerja angkatan kerja (labor force) adalah penduduk yang
disekitar daerah itu, yang pada akhirnya aktif secara ekonomi (economically active
mempengaruhi efesiensi usaha pertanian population) yang terdiri atas pekerja (employed)
tersebut. dan penganggur (unemployed), (Uppun 2006).
Terbatasnya persediaan modal untuk Pekerja adalah orang otang yang
membiayai usaha pertanian dalam skala luas mempunyai pekerjaan yang mencakup dan (saat
tersebut. disensus atau disurvei) memang sedang bekerja.
Pupuk Biro pusat statistik mendefinisikan bekerja adalah
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat melakukan pekerjaan denagn maksud memperoleh
organik amupun anorganik (buatan), bila pendapatan atau upah atau keuntungan dan
34
lamanya bekerja aling sedikit satu jam secara terus Hipotesis
menerus dalam seminggu lalu (seminggu sebelum
Hipotesis penelitian merupakan jawaban
pencacahan). Termasuk dalam batasan ini pekerja
sementara terhadap masalah penelitian yang
keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha
kebenarannya harus diuji secara empiris, sesuai
atau kegiatan ekonomi. Sementara pengangguran
dengan rumusan masalah dari kajian teori, maka
adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja
rumusan hipotesis penelitian ini adalah :
dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat
H1 = Luas lahan berpengaruh signifikan
memperolehnya.
terhadap Produksi Padi di Desa Matang
Kerangka Konseptual
Baloi Kecamatan Tanah Luas Kabupaten
Kerangka konseptual adalah satu model
Aceh Utara.
yang menerangkan bagaimana hubungan suatu
teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah H2 = Pupuk Berpengaruh signifikan terhadap

diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka produksi Padi di Desa matang Baloi
konseptual akan menghubungkan secara teoritis Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh
antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel Utara.
bebas dengan variabel terikat. H3 = Tenaga Kerja berpengaruh signifikan
Luas lahan berpengaruh terhadap terhadap produksi Padi di Desa Matang
pendapatan petani. Luas lahan akan emmpengaruhi Baloi Kecamatan Tanah Luas Kabupaten
skala usaha yang pada akhirnya akan Aceh Utara.
mempengaruhi besar kecilnya jumlah produksi
suatu usaha pertanian. Besar atau ekcilnya jumlah 3. METODELOGI PENELITIAN
produksi suatu usaha pertanian akan Objek dan Lokasi Penelitian
mempengaruhi pendapatan petani, yang mana Objek yang dipakai yaitu seluruh Petani
petani yang mempunyai luas lahan yang luas akan padi Sawah di Desa Matang Baloi. Lokasi
mendapatkan hasil produksi yang banyak sehingga penelitian dilakukan tepatnya di Desa Matang
memperoleh pendapatan yang banyak pula, Baloi. Alasan melakukan penelitian pada
sedangkan petani yang memiliki luas lahan yang Gampong Matang Baloi karena banyaknya mata
sedikit maka produksinya juga sedikit dan akan pencaharian penduduk Gampong Matang baloi
memperoleh penghasilan yang sedikit pula. adalah sebagai petani dan khusunya petani padi
sawah.
Populasi dan Sampel
Populasi
(Sugiyono 2008) “Populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang
mempunyai kuantitas dan karaketristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian di tarik kesimpulannya. Yang menjadi
populasi adalah seluruh petani padi Gampong
35
Matang Baloi dengan jumlah 170 Kepala Hasil Perolehan produksi padi (Y) hasil
Keluarga. produksi padi sawah mengunakan satuan (kg).
Sampel. Variabel Independen
Sugiyono (2008:116) menyatakan bahwa Luas Lahan pertanian (X1)
sampel adalah bagian dari jumlah populasi. Luas lahan (X1) adalah total luas tanah
Metode penentuan jumlah sampel yang digunakan sedang atau sudah di kelola oleh petani sawah
yaitu dengan asas kemudahan (convenien untuk menanam padi diukur dalam hektar (M2)
sampling). Ukuran sampel di hitung dengan rumus
Pupuk (X4)
Slovin (Umar 2006), yaitu :
Pupuk (X2) Jumlah pemberian pupuk per
N
sekali tanam. Pupuk dinyatakan dalam satuan (Kg).
n  1  N e2
Tenaga Kerja (X3)
Maka jumlah sampel yang diperoleh
Tenaga Kerja (X3) merupakan banyaknya
adalah :
orang yang digunakan. Tenaga Kerja di nyatakan
170
dalam satuan Jiwa.
n  1  1700,1 2

n  170 Metode Analisis Data


2,70
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
n  62 pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas kuantitatif yaitu penyajian dan penyusunan data ke
maka sampel berjumlah 62 responden. dalam tabel-tabel yang dianalisis. Metode deskriptif
Metode pengumpulan data bertujuan memberikan uraian mengenai fenomena atau
Data yang di peroleh pada dasarnya gejala sosial yang diteliti. Sedangkan pendekatan
bertujuan untu menguji dugaan sementara yang kuantitatif adalah menganalisa data yang diperoleh
dibuat pada Bab sebelumnya. Data dikumpulkan dengan menggunakan suatu model yang sesuai dengan
langsung dari sumber dilapangan yaitu petani padi penelitian (Sugiyono, 2011).
sawah melalui Kuesioner. Model analisis yang digunakan adalah model

(Umar 2006) menyebutkan kuesioner regresi linier berganda yang ditransformasikan ke

adalah suatu alat yang digunakan untuk dalam bentuk semi logaritma natural, sebagai berikut:
LogY = α + β1LogX1 + β2LogX2 + β3LogX3 + e
memperoleh data data dengan memberikan atau
Koefisien Korelasi (R)
menyebarkan daftar pernyataan secara tertutup
Koefisien korelasi merupakan nilai yang
terhadap responden dengan keinginan peneliti
menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan antar
bahwa responden tersebut memberikan respon atas
variabel. Koefisien korelasi dilambangkan dengan
daftar penyataan tersebut.
huruf R dimana nilai R dapat bervariasi dari -1

Definisi Operasional Variabel sampai +1. Nilai R yang mendekati -1 sampai +1

Variabel Dependen menunjukkan hubungan yang kuat antara dua

Produksi Padi (Y) variabel tersebut. Jika memiliki nilai positif maka
36
kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang 1. Apabila thitung ttabel atau nilai probabilitas
searah. (sig) 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Dalam arti lain peningkatan X akan 2. Apabila thitung ttabel atau nilai probabilitas
(sig) 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
bersamaan dengan peningkatan Y. Jika bernilai
negatif artinya korelasi antara kedua variabel
Uji Statistik F
bersifat berlawanan. Peningkatan nilai X akan
Pengujian ini dilakukan dengan
dibarengi oleh penurunan pendapatan petani.
membandingkan F hitung dengan F tabel dengan
(Ghozali 2006).
tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
Koefisien Determinasi (R2) atau taraf signifikan 5% (α = 0,05). Penentuan Ftabel
Pengukuran koefisien determinasi berdasarkan df = n- k-1. Dasar pengambilan keputusan
dilakukan untuk mengetahui persentase pengaruh sebagai berikut:

variable independen terhadap perubahan variable 1. Apabila F hitung F tabel atau nilai probabilitas

dependen. Menurut Ghozali (2006:56), (sig) 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya secara bersama-sama variabel
mengungkapkan bahwa Nilai koefisien
independen tidak mempengaruhi variabel
determinasi adalah antara 0 dan 1.
dependen.
Nilai R yang kecil berarti kemampuan
2. Apabila F thitung F tabel atau nilai probabilitas
variabel-variabel independen dalam menjelaskan
(sig) 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
variasi variabel dependen amat terbatas nilai yang Artinya secara bersama-sama variabel
mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel independen mempengaruhi variabel
independen memberikan hampir semua informasi dependen.
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. 4. HASIL PENELITIAN

Hal ini berarti bila R2= 0 menunjukkan Hasil Regresi

tidak adanya pengaruh antara variable independen


Berdasarkan hasil penelitian secara
terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar
statistik menggunakan analisis regresi linier
mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya
berganda melalui program Eviews 8, maka hasil
pengaruh variabel independen terhadap variabel
penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai
dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol
berikut :
maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh
variabel dependen.
Pengujian Hipotesis

Pengujian Parsial (Uji Statistic-t)


Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan thitung dengan ttabel dengan tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf
signifikan 5% (α = 0,05). Penentuan ttabel berdasarkan
df = n-k Dasar pengambilan keputusan :
37

Tabel 1 Hasil Penelitian Pembuktian Hipotesis


Uji hipotesis yang dipakai dalam
penelitian ini terdiri dari pengujian secara parsial
dan pengujian secara simultan. Adapun hasil
pengujian hipotesis secara parsial dan secara
simultan dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Sumber: Data diolah 2018

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas maka


dapat di interpretasikan persamaan model regresi
adalah sebagai berikut :
Y = -1042.602 + 1,140283X1 +
0,602903X2 + 30,82546 X3
Sumber : Hasil penelitian, (2018)
Dari formulasi model di atas menunjukkan Suatu variabel dinyatakan berpengaruh
bahwa : secara parsial apabila nilai t hitung lebih besar dari
1. Nilai konstanta sebesar -1042.602
yang berarti bahwa jika variabel t tabel para taraf signifikan 5% atau lebih kecil dari
independen dianggap konstan maka 0,05. Adapun nilai untuk t tabel di peroleh melalui
variabel dependen produksi padi
mempunyai nilai konstan sebesar - perhitungan rumus N-k-1 yaitu 62-3-1 = 58 pada
1042.602. taraf signifikan 5 % maka di temukan nilai t tabel
2. Nilai koefisien untuk variabel independen
sebesar 1,677.
luas lahan bernilai positif yaitu sebesar
1,140283 yang berarti apabila luas lahan Disisi lain untuk memperoleh nilai F tabel dapat di
yang dipakai mengalami peningkatan 1 %
lihat pada df 1 = 3 dan df 2 = 58 sehingga jumlah
maka jumlah produksi padi akan
meningkat sebesar 1,14%. F tabel yaitu sebesar 2,798. Variabel independen
3. Nilai koefisien untuk variabel independen luas lahan mempunyai nilai t tabel yaitu
pupuk bernilai positif yaitu sebesar
0,602903 yang berarti apabila pupuk yang 7,294 > 1,677 dan Nilai probabilitas t hitung dari
dipakai mengalami peningkatan 1 % maka
jumlah produksi padi yang dihasilkan variabel luas lahan sebesar 0,000, dan nilai
meningkat sebesar 0,6%.
4. Nilai koefisien untuk variabel independen signifikannya di bawah 0,05 (H1 diterima)..

tenaga kerja bernilai positif yaitu sebesar Artinya variabel luas lahan berpengaruh
30,82546 yang berarti apabila tenaga kerja positif dan signifikan terhadap Produksi padi di
mengalami peningkatan 1 % orang maka Gampong Matang Baloi Kecamatan Tanah Luas
jumlah produksi padi akan meningkat Kabupaten Aceh Utara. Luas lahan menunjukkan
sebesar 30 %. keluasan tempat yang dipakai untuk mengelola
38
usaha tani untuk menghasilkan produksi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertanian. Produksi padi di Gampong Matang Baloi
Hasil ini membuktikan bahwa dengan Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara.
semakin besarnya lahan yang di gunakan untuk Hasil penelitian ini sejalan dengan
petani sawah maka jumlah produksi padi yang penelitian yang dilakukan Khakim (2014) dan
akan di peroleh juga akan semakin meningkat. Damanik (2014) yang menyimpulkan bahwa
Produksi padi yang dihasilkan menentukan tingkat jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap jumlah
pendapatan yang akan dinikmati oleh para petani produksi padi.
dan akan meningkatkan kesejahteraan hidup para Berdasarkan hasil penelitian dan
petani padi sawah khususnya Petani yang pembahasan, maka peneliti mengemukakan
menggunakan lahan persawahan yang luas akan kesimpulan sebagai berikut :
memperoleh produksi yang lebih banyak di 1. Secara parsial variabel luas lahan
bandingkan petani yang menggunakan lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
persawahan yang kecil, Hal ini menunjukkan bahwa Produksi padi di Gampong Matang Baloi
semakin luas lahan maka semakin besar pula Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh
produksi yang dihasilkan. Utara.
Hasil penelitian ini sejalan dengan 2. Secara parsial variabel pupuk berpengaruh
penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh negatif dan signifikan terhadap Produksi
Kasturi (2012), Damayanti (2013), Prabandari padi di Gampong Matang Baloi Kecamatan
(2013), Pahlevi (2013) dan Wahyuningsih Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara 2.476 >
(2013) menyimpulkanbahwa Luas lahan 1,677 dan Nilai probabilitas t
berpengaruh positif terhadap hasil produksi padi. 3. Secara parsial variabel jumlah tenaga kerja
Variabel pupuk mempunyai nilai t hitung > t berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produksi padi di Gampong Matang Baloi
tabel yaitu 2.509 > 1,677 dan Nilai probabilitas t
Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh
hitung dari variabel luas lahan sebesar 0,01 lebih Utara.
kecil dari 0,05 (H2 diterima). Artinya variabel pupuk 4. Koefisen determinasi R2 sebesar 0,862 atau
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produksi 86,2 %. Hasil ini berarti luas lahan, pupuk
padi di Gampong Matang Baloi Kecamatan Tanah dan tenaga kerja mempengaruhi jumlah
Luas Kabupaten Aceh Utara. Hasil penelitian ini produksi sebesar 8,3%. Sedangkan sisanya
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh di pengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
Prabandari (2013) dan Santoso (2015) membuktikan model penelitian.
bahwa pupuk berpengaruh terhadap produksi padi.
Variabel jumlah tenaga kerja mempunyai KEPUSTAKAAN
nilai t hitung > t tabel yaitu t hitung dari variabel Adhitama, (2009), Fundamental of Finansial
jumlah tenaga kerja sebesar 0,03 dan di bawah management, Buku 1 Edisi 10 : Jakarta
Arsyad, Lincolin. (2004). Ekonomi
0,05 (H3 diterima). Artinya variabel jumlah tenaga Pembangunan. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
39
Belkaoui, Ahmed Riahi, (2000), Teori Nababan, D.Richard. (2009). Analisis
Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba FaktorFaktor yangm Mempengaruhi
Empat :Jakarta Pendapatan PetaniJagung di Kecamatan
Baharsyah. (2005). Pengantar Ekonomi Tiga Binanga Kabupaten Karo. Medan
Sumber Daya Manusia. Lembaga FE-UI (jurnal ilmiah)
: Jakarta Niswober, C.Rollin, PhilipE.Fess and Carl
Daniel, Muchtar. (2002). Pengantar Ekonomi S.Warren. 1999. Accounting Principles.
Pertanian. Bumi Aksara :Jakarta Ahli Bahasa Oleh Herman Wibowo. Prinsip-
Dyckman, R.Thomas, Roland E, Dukes And Prinsip Akuntansi.
Charles J. Davis, (2003), Akuntansi Phahlevi, (2007), faktor - faktor yang
Intermediate (Terjemahan Herman mempengaruhi pendapatan petani padi
Wibow). Erlangga, Jakarta. sawah di kota padang panjang. Univ.
Mempercepat Alih Teknologi. Badan Penelitian Padang
dan Pengembangan Pertanian Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Ketahanan Pangan
Multivariate dengan Program SPSS. Rosjidi (2001), Pengelolaan Keuangan Daerah.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Edisi Kedelapan. Jakarta
Semarang. Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. (2000).
Gilarso. (2001), Pengantar Ilmu Ekonomi Manajemen Barang dalam Pemasaran.
Bagian Mikro Jilid 1. Kaminus Cetakan Kedua BPFE, Yogjakarta.
:Yogyakarta Suzana, Premi Widya. (2007) Faktor- faktor
Harahap, Sofyan Safri, (2007), Teori Yang Mempengaruhi Tingkat
Akuntansi: Laporan keuangan, Pendapatan Petani Padi Sawah di
PT.Bumi Aksara, Jakarta. Kecamatan Batang Kapas Kabupaten
Hansen, Mowen. (2005). Management Pesisir Selatan. UNP : Padang.
Accounting, Edisi 7 Salemba Empat, Suratiyah, (2006), Ilmu Usaha Tani, Penebar
Jakarta. Swadaya : Jakarta
Hanafie, (2010), Pengantar Ekonomi Pertanian, Sutanto, R (2002), Penerapan Pertanian
Andi Offset : Yogyakarta Organik, Penerbit Kanisius Sutedjo M :
Hijratulaili. (2009). Faktorfaktor Yang Yogyakarta
Mempengaruhi Pendapatan Petani Dalam Stice, Earl K., James D. Stice, dan Fred Skousen,
Usaha Tani Padi Sawah di Kelu rahan (2004). Akuntansi Keuangan Menengah,
Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah. Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
UNP Sukirno, Sadono. (2002).Pengantar Teori Mikro
Ikatan Akuntan Indonesia, (2009). Pernyataan Ekonomi. FEUI :Jakarta.: Padang.
Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat. Sugiyono. (2009). Metode penelitian
Jhingan, ML. (2003). Ekonomi Pembangunan Kuantitatif, kualitatif dan R G D. Cetakan
dan Perencanaan. PT. Raja Grafindo : Ketiga. Alfabeta. Bandung
Padang. Soekartawi. (2003). Prinsip Ekonomi Pertanian.
Kadariah. (2000). Teori Ekonomi Mikro. FE-UI : Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Jakarta. Simamora, Hendri. (2001). Manajemen
Kotler, Philip dan Gary (2001). Manajemen Pemasaran Internasional. Salemba Jakarta
Pemasaran Indonesia. Buku 2. Salemba : Jakarta.
empat. Jakarta. Tukidal, (2000), Konservasi Tanah dan Lahan,
Kuncoro, Mudrajat, (2008), Metode Riset Untuk Jakata
Bisnis dan Ekonomi, Edisi ketiga, PT.
Glora Aksara Pratama, Erlangga.
Mankiw, N.Gregory. (2006). Teori
Makroekonomi. Erlangga : Jakarta.
Manroe, Kent. B. (2003), Pricingm“Making
Profitable Decisoins, Thrit Edicion :
Singapora
Mubyarto. (2002). Penganta Ekonomi Pertanian.
LP3ES : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai