Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Upit

NIM : 20190310005

TINGKAT/SMSTR : 3/ 5

PRODI : Pendidikan Ekonomi

UTS : Manajemen Keuangan

DOSEN :Wirasmo M.Pd

SOAL TEORI !

Dalam mengukur kondisi keuangan suatu perusahaan secara umum terdiri dari Likuiditas,
Rentabilitas dan solvabilitas.

Pertanyaan :

A). Apa yang dimaksud dengan likuidita, Rentabilitas dan solvabilitas jelaskan dari masing
masing istilah diatas.

B).Alat yang digunakan untuk mengukur likuiditas apa saja sebutkan masing masing alat yang
digunakan serta tuliskan formula atau rumusnya

C). Alat yang digunakan untuk mengukur Rentabilitas apa saja sebutkan masing masing alat
yang digunakan serta tuliskan formula atau rumusnya

D). Apa yang digunakan untuk mengukur Solvabilitas apa saja dan sebutkan masing masing alat
yang digunakan serta tuliskan formula rumusnya.

JAWABAN!

A). Likuiditas adalah Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya
yang segera harus dipenuhi.
Rentabilitas  adalah suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut.

Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik
jangka pendek maupun jangka panjang).

B). 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menutup atau membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancarnya.
Sebagai ilustrasi, apabila perbandingannya adalah 1:1 dimana artinya Current Ration-nya adalah
100%, berarti aktiva lancarnya memiliki jumlah yang sama banyak untuk melunasi semua
kewajiban lancarnya. Semakin lebih besar dari 100% artinya semakin baik.

Current ratio = Aktiva lancar ÷ Hutang lancar x 100%

2. Rasio Cepat (Quick Ratio) Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menutup atau membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancar tanpa memasukan
nilai persediaannya.

Quick ratio = (Aktiva lancar – persedian) ÷ Hutang lancar x 100%

3. Rasio Kas (Cash Ratio) Digunakan untuk membandingkan antara kas dan aktiva lancar setara
kas dengan kewajiban lancar. Yang dimaksud dengan aktiva lancar setara kas adalah aktiva yang
dapat dengan mudah dan segera diuangkan.

Cash ratio = (Kas + Aktiva setara kas ÷ Hutang lancar) x 100%

C). 1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Membandingkan Laba Kotor dengan
Penjualan. Semakin besar persentase atau rasionya, artinya semakin baik kondisi keuangan
perusahaan.

Gross Profit Margin = Laba kotor ÷ Penjualan

2. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) Mengukuran dari Laba yang telah
dikurangi dengan semua biaya dan pengeluaran kecuali bunga dan pajak, dibagi dengan
Pendapatan. Hasil dari perhitungan tersebut merupakan gambaran laba bersih sebelum bunga dan
pajak yang didapat dari setiap rupiah penjualan atau pendapatan.

Operating profit margin = Laba sebelum bunga dan pajak ÷ Penjualan

3. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Digunakan untuk mengukur persentase atau rasio
laba bersih setelah dikurangi bunga dan pajak yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan atau
pendapatan. Semakin tinggi rasionya berarti semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba.

Net profit margin = Laba bersih setelah bunga dan pajak ÷ penjualan

4. Return On Assets (ROA) Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba dengan semua aktiva atau asset yang dimilikinya. Laba yang dihitung adalah
laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax).

Return on asset = Laba sebelum bunga dan pajak ÷ Total asset

5. Return On Investment (ROI) Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba terhadap investasi yang telah dikeluarkan. Laba yang digunakan adalah laba
yang telah dikurangi pajak atau EAT ( Earning After Tax )

Return on investment = Laba setelah pajak ÷ Investasi

D).1. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio) Digunakan untuk mengukur
persentase besarnya dana yang berasal dari hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka
panjang. Semakin rendah rasio ini artinya semakin baik bagi keuangan perusahaan, sebab
keamanan dananya semakin baik.

Debt assets ratio = (Total hutang ÷ Total aktiva) x 100%


2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio) Digunakan untuk mengukur
hutang yang dimiliki dengan modal sendiri. Semakin kecil ratio ini maka akan semakin baik
untuk perusahaan. Sebaiknya besarnya hutang tidak melebihi modal perusahaan itu sendiri.

Total debt to equity ratio = (Total hutang ÷ Modal) x 100%

Anda mungkin juga menyukai