Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

“NAPZA”

I. KONSEP NAPZA
A. Pengertian
a. Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan/zat
adiktif lainya.
b. Penyalahgunaan (abuse) adalah penggunaan narkoba di luar tujuan
pengobatan dan tanpa pengawasan dokter.

B. Penggolongan Narkoba
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa ,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”(undang-undang nomor 22, tahun 2007 tentang
Narkotika).
Psikotropika adalah “zat atau obat baik alamiah maupun sintetis ,
bukan Narkotika yang berkasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan prilaku (Undang-undang nomor 22 tahun 1997, tentang
psikotropika).
Bahan adiktif lainya adalah zat atau bahan yang tidak termasuk
ke dalam golongan Narkotika atau Psikotropika , tetapi menimbulkan
ketergantungan, antara lain Alkohol, Tembakau, Sedatif-hipnotika, dan
Inhalans

1
1. Yang tergolong Narkotika :
a. Opioda.
Opioda adalah sekelompok zat alamiah , semi sintetis atau sintetis
yang mempunyai khasiat farmakologi mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri, meliputi:
1. Opioda alamiah, yaitu Opium, Morfin dan Codein
2. Opioda semi sintetis, yaitu hidroMorfin dan heroin. Heroin adalah
hasil pemrosesan opioda alamiah dengan sedikit perubahan kimia.
3. Opioda sintetik meliputi meperidin, propoksifen, leforfanol dan,
lefarolfan.
b. Morfin.
Morfin adalah opioda alamiah yang mempunyai daya analgesik
yang kuat, berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah menjadi
kecoklatan dan tidak berbau. Opium mentah mengandung 4 - 21%
Morfin. Sebagian Opium diolah menjadi Morfin dan Codein.
c. Codein.
Adalah alkaloida yang terkandung dalam Opium sebesar 0,7 –
2.5%, merupakan opioda alami yang banyak digunakan untuk keperluan
medis. Memiliki daya analgetik lemah yaitu hanya seperduabelas daya
analgetik Morfin. Codein di gunakan sebagai antitusif (peredam batuk)
yang kuat
d. Heroin/putaw
Heroin adalah opioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa
pahit.
e. Ganja, Marijuana,Cannabis sativa, Cannabis indica
Ganja adalah tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah beriklim
tropis dan subtropik, komponen psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra
hydrocannabinol atau delta 9-THC. Kadar THC ganja tertinggi terdapat
pada pucuk bunga tanaman betina.

2
Selama tiga milenia orang-orang afrika dan asia menggunakan
cannabis dalam berbagai bentuk sediaan. Ada tiga bentuk sediaan yaitu
Cannabis, Hashish, dan minyak hashis.
Marijuana adalah daun dan bunga kering pada tanaman cannabis
dan umumnya memiliki dampak yang paling ringan diantara ketiga bentuk
sediaan Cannabis.
Kadar THC dari berbagai jenis ganja bervariasi dan juga
tergantung dari kesuburan tanah tempat tumbuhnya, jenis ganja yang di
konsumsi mengandung THC sekitar 5% bila tanah tempat penanaman
subur dan perawatan tumbuhan baik, kadar THC dalam ganja dapat
mencapai 10%.
f. Metadon.
Metadon adalah opioda sintetis yang mempunyai daya kerja lebih
lama dan lebih efektif daripada Morfin dengan cara penggunaan ditelan.
Metadon digunakan sebagai terapi substitusi dalam Methadon Maintenace
Programe, untuk mengobati ketergantungan pada opioda.
g. Kokain.
Kokain adalah alkaloida dari daun tumbuhan erthroxilon coca.
Sejenis tumbuhan yang tumbuh di lereng gunung pegunungan Andes di
Amerika selatan.
h. Crack.
Adalah saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan
lebih kuat daripada kokain. Penggunaanya dihisap seperti rokok, nama lain
di sebut Coke, Snow, Flake, dan Rock.

2. Yang tergolong Psikotropika:


a. Amphetamin adalah sekelompok zat/obat yang mempunyai khasiat
sebagai stimulant susunan syaraf pusat. Amfetamin bersifat menimbulkan
rangsangan serupa dengan adrenalin. Suatu hormon yang merangsang
kegiatan susunan saraf pusat dan meningkatkan kinerja otak

3
b. ATS yaitu (amfetamin Type Stimulant) adalah nama sekelompok zat /obat
yang mempunyai khasiat sama dengan atau seperti amphetamin. Nama
lainya yaitu Speed, Crystal, dan Ectasy. Shabu adalah nama jalanan untuk
Amphetamin

3. Yang tergolong bahan/zat adiktif:


Bahan atau zat yang tidak tergolong Narkotika ataupun
psikotropika, tetapi seperti halnya dengan Narkotika dan psikotropika,
bahan zat adiktif menimbulkan ketergantungan. Antara lain:
a. Alkohol (ethanol atau ethyl alcohol)
Adalah hasil fermentasi peragian karbohidrat dari bulir padi-
padian, cassava, sari buah anggur, nira. Kadar alkohol yang diperoleh dari
hasil fermentasi adalah tidak lebih dari 14%. Alkohol yang disebut dengan
methyl alcohol adalah jenis alkohol yang sangat berbahaya. Kadar alkohol
dari bir 3-5%. Wine 10-14%, whisky, rhum, gin, vodka, Brendi antara
50%
b. Kafein, caffeine (1.3.7. Trimethyisantine).
Kafein adalah alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi.
Biji kopi mengandung 1-2.5% kafein. Kafein juga terdapat pada minuman
ringan.
c. Nicotine (Nicotina Tabacum L)
Terdapat pada tumbuhann tembakau dengan kadar sekitar 1-4%.
Dalam setiap batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin
menimbulkan ketergantungan. Dalam daun tembakau, terdapat ratusaan
jenis zat lainya selain dari nikotin.
d. Zat sedatif (penenang) dan hipnotika.
Yang tergolong sedatif/hipnotika adalah benzodiazepin meliputi
antara lain : Temazepam, Diazepam, Nitrazepam, klonazepam.
e. Halusinogen, yaitu sekelompok zat alamiah atau sintetik yang bila di
konsumsi menimbulkan dampak halusinasi
f. Inhalansia yaitu zat-zat yang di sedot melalui hidung seperti:

4
1. Hidrokarbon alfatis dan solvent termasuk toluene yang (terdapat
dalam perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol, dan semir sepatu)
2. Halogen Hidrokarbon termasuk Trichloretilena, tetrachloretilena
(terdapat di minyak pelumas)
3. Nitrit alifatis meliputi aminitri, isobutilnitrit dan butyl nitrit
(semuanya terdapat pada pengharum ruangan)
4. Keton meliputi aseton
5. Ester meliputi ethylasetat, amilacetat, buthylchetat dan propilacetat
Narkoba yang disalahgunakan biasanya tidak satu jenis melainkan
kombinasi dari beberapa jenis narkoba, pemakaian narkoba misalnya
dengan minuman ringan atau dengan minuman beralkohol untuk
mendapatkan efek yang di inginkan.

C. Dampak penyalahgunaan Narkoba


Dampak penyalahgunaan narkoba jenis-jenis tertentu.
a. Opioda.
1. Khasiat opioda adalah sebagai berikut:
a. Menghilangkan rasa nyeri
b. Membuat tertidur
c. Menimbulkan rasa gembira berlebihan.
Morfin salah satu jenis opioda yang bekerja pada reseptor
opiat yang terdapat pada susunan saraf pusat dan perut, Morfin
menekan pusat pernafasan, kematian karena over dosis adalah
akibat dari terhambatnya pernafasan.
2. Gejala fisik akibat penggunaan opioda adalah sebagai berikut:
a. Pupil mata menyempit
b. Tekanan darah menurun
c. Denyut nadi melambat
d. Suhu badan menurun
e. Otot menjadi lemah

5
3. Dampak penyalahgunaan opioda adalah sebagai berikut:
a. Timbul perasaan tidak enak
b. Mual dan muntah
c. Merasa cemas dan ketakutan.
4. Dampak fisik lainya
a. Kejang lambung
b. Muka merah
c. Gatal sekitar hidung
d. Produksi air seni berkurang karena peningkatan hormon anti diuretic
e. Merasa mulut kering, badan panas, badan terasa berat.
5. Dampak psikis penggunaan opioda adalah sebagai berikut:
a. Menimbulkan rasa gembira berlebihan.
b. Anti depressant.
c. Mengantuk
d. Kesadaran menjadi kabur
e. Gangguan konsentrasi pikiran, dan sulit berpikir
f. Apatis/tidak acuh

b. Ganja
1. Gejala fisik akibat penggunaan ganja psikis adalah sebagai berikut:
a. Denyut nadi meningkat
b. Mata merah
c. Mulut kering
d. Nafsu makan bertambah
e. Mengantuk
2. Gejala psikis akibat penggunaan ganja adalah sebagai berikut:
a. Hilaritas (kegaduhan)
b. Rasa khawatir
c. Perasaan tertekan
d. Gelisah
e. Agresif

6
f. Rasa gembiraa berlebihan
g. Banyak bicara
h. Merasa ringan pada tungkai badan.
i. Halusinasi
j. Mudah terpengaruh
k. Merasa curiga tetapi tidak menimbulkan rasa takut,
l. Merasa penampilan dirinya lebih baik meskipun sebaliknya
m. Adanya gangguan persepsi tentang waktu dan ruang seperti 1
menit dirasakan 5 menit, 5 meter dirasa 50 meter.
3. Dampak fisik penyalah gunaan ganja adalah sebagai berikut:
a. Radang paru-paru
b. Iritasi dan pembengkakan saluran nafas
c. Memperburuk aliran darah koroner dan menimbulkan serangan
nyeri dada
d. Menimbulkan penyakit kanker
e. Menekan produksi leukosit sehingga menimbulkan penurunan daya
Imun. Sehingga mudah terserang penyakit
f. Menurunya kadar hormon pertumbuhan, pada laki-laki
mengakibatkan pengurangan jumlah sel sperma yang dihasilkan,
dan pada wanita mengakibatkan gangguan ketika menstruasi.
4. Dampak psikis penggunaan ganja adalah sebagai berikut:
a. Menurunya semangat
b. Menurunya kemampuan berpikir, menurunya kemampuan membaca,
berbicara dan berhitung
c. Menurunya kemampuan bergaul dan bersosialisasi, gangguan jiwa
psikosis seperti skizofrenia, yaitu gangguan penilaian kenyataan dan
pemahaman diri
d. Menimbulkan ilusi, depresi, kebingungan dan keterasingan.
e. Halusinasi
f. Agresif
g. Sindroma Amotivasional (tidak memiliki semangat juang)

7
c. Kokain
1. Kokain termasuk golongan stimulant yang secara fisik bekerja terhadap
susunan saraf pusat, saraf tepi, dan sistem jantung dan pembuluh darah
Tiga mekanisme kerja kokain di dalam tubuh manusia adalah sebagai
berikut
a. Menghambat penyampaian rangsangan kepada susunan saraf tepi
sehigga memberi dampak anastesi
b. Langsung merangsang susunan pusat saraf
c. Meningkatkan kadar katekolamin dalam otak sehingga menimbulkan
dampak euphoria.

2. Dampak fisik penggunaan kokain adalah sebagai berikut:


a. Kesadaraan kabur
b. Pernafasan tak teratur
c. Gemetaran
d. Pupil mata melebar
e. Denyut nadi meningkat
f. Tekanan darah meningkat
g. Suhu badan naik
3. Dampak psikis penyaalahgunaan kokain adalah sebagai berikut:
a. Rasa gembira berlebihan
b. Skizofrenia
c. Meningkatkan rasa percarya diri
d. Banyak bicara
e. Berkurangnya rasa lelah
f. Berkurangnya rasa kantuk
g. Halusinasi pengelihatan dan pendengaran
h. Rasa curiga yang berlebihan
i. Rasa cemas dan ketakutan

8
4. Dampak penggunaan kokain dalam jangka waktu yang cukup lama
adalah sebagai berikut:
a. Menyebabkan berat badan menurun
b. Anemi
c. Pernafasan berhenti
d. Kematian

d. Amphetamine.
1. Dampak fisik penyalahgunaan amphetamin adalah sebagai berikut
a. Euphoria
b. Meningkatnya rasa percaya diri
c. Rasa penampilan diri lebih baik
d. Meningkatnya daya konsentrasi pikiran
e. Tidak cepat lelah
f. Banyak bicara
g. Hidung tersumbat
h. Nafas lebih cepat
i. Tekanan darah naik
j. Jantung berdebar dan detak jantung tak teratur
k. Sakit kepala
2. Dampak Psikis penggunaan amfetamin adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi berat badan
b. Menghilangkan rasa kantuk
c. Meningkatkan stamina dan prestasi kekuatan fisik
d. Mengobati depresi ringan, penyakit Parkinson, skizofrenia
3. Bila digunakan secara terus menerus maka amfetamin akan
menimbulkan dampak sebagai berikut:
a. Gejala putus obat
b. Gejala apatis, rasa letih
c. Nyeri seluruh badan
d. Hipersomnia

9
e. Banyak mimpi
4. Gejala keracunan amphetamine adalah sebagai berikut:
a. Muka merah kemudian pucat
b. Demam
c. Mual dan muntah
d. Sesak nafas
e. Mudah tersinggung
f. Gelisah
g. Gemetar
h. Kesadaran kabur
i. Kejang-kejang
j. Hiperaktif
k. Psikosis
l. Pingsan
m. Mati
e. Sedatif-hipnotik
1. Sedatif-hipnotik memiliki khasiat sebagai
penenang dan membuat tidur.
2. Dampak penggunaan sedatif-hipnotik adalah sebagai berikut:
a. Menekan pernafasan
b. Menimbulkan gangguan pembuluh darah dan jantung
c. Pingsan
d. Kematian
3. Dampak keracunan sedatif-hipnotik adalah sebagai berikut:
a. Nafas pendek, denyut nadi cepat, tetapi lemah
b. Tekanan darah menurun, berkeringat
c. Gerakan lambat
d. Bicara pelo, jalan sempoyongan
e. Daya ingat terganggu
f. Penilaian terhadap kenyataan kacau , gangguan konsentrasi
g. Emosi labil

10
h. Paranoid
i. Cenderung bunuh diri.
f. Halusinogen
Dampak penggunaan LSD, Meskalin, dan Psilosibin adalah sebagai
berikut:
1. Pusing
2. Badan lemas
3. Mengantuk
4. Tegang
5. Ketawa-ketawa dan berteriak
6. Ilusi pandangan perubahan persepsi dan
pandangan
7. Perubahan persepsi.
8. Perasaan takut
9. Rasa kawatir berlebihan

g. Inhalansia
Dampak penyalahgunaan Inhalansia dalam jumlah sedang dan dalam
jangka waktu pendek adalah:
1. Pandangan terganggu
2. Kemampuan mempertimbangkan baik buruk berkurang
3. Refleks lambat
4. Kematian mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya
h. Bahan/Zat adiktif lainya.
1. Minuman Beralkohol dapat menimbulkan dampak
sebagai berikut:
a. Menimbulkan gangguan fungsi hati
b. Menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi pangkreas
c. Menimbulkan gangguan fungsi/kerusakan saluran
pencernaan
d. Menimbulkan kelemahan otot

11
e. Merusak sum-sum tulang belakang
f. Menimbulkan gangguan fungsi endokrin
g. Detak jantung bertambah
h. Resiko kangker
i. Menyababkan gangguan koordinasi motorik dan mabuk

2. Kafein, dapat menyebabkan dampak sebagai berikut:


a. Meningkatkan gairah dan kesiagaan
b. Menahan kantuk
c. Menimbulkan kecemasan
d. Meningkatkan tekanan darah
e. Meningkatnya jumlah air seni
f. Menimbulkan iritasi lambung
g. Menimbulkan ketergaantungan fisik dan psikis

3. Nikotin dapat menimbulkan dampak sebagai berikut:


a. Air liur bertambah
b. Mual dan sakit perut
c. Muntah
d. Diare
e. Sakit kepala
f. Berkeringat dingin
g. Gangguan konsentrasi
h. Kesadaran kabur
i. Denyut nadi cepat
4. Tembakau, dapat mengakibatkan dampak sebagai berikut:
a. Iritasi saluran nafas
b. Menghambat kontraksi otot lambung, sehingga menurunkan
nafsu makan.
c. Vasokontriksi pembuluh darah
d. Menyebabkan penyakit jantung koroner

12
e. Menyebabkan emphysema dan kangker paru
 Dampak Penyalahgunaan Narkoba pada umumnya
a. Gangguan kesehatan fisik
1. Kerusakan organ vital, termasuk otak jantung, paru-paru, hati,
ginjal, dan organ reproduksi.
2. Keracunan dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah,
pusing, kejang, jantung berdebar, takikardi, bradikardi, dsb.
3. Kerusakan sel otak, tidak dapat dipulihkan sedia kalanya.
4. Gejala putus obat, sakauw.

b. Gangguan kesehatan psikis


Selain mengakibatkan gangguan fisik, keracunan dan gejala putus
obat narkoba juga mengakibatkan gangguan psikis, Antara lain perasaan
gelisah, cemas, takut, curiga dan waspada yang berlebihan, paranoid,
panik, disorientasi, halusinasi, waham, bingung, fotofobia, gangguan
kesadaran, gangguan daya ingat, kognitif, afektif, persepsi, dan prilaku.

D. Mengapa orang menyalahgunakan Narkoba


Perbuatan menyalahgunakan narkoba bukan merupakan faktor
tunggal , melainkan oleh kombinasi beberapa faktor baik faktor diri,
kepribadian dan faktor lingkungan.
1. Faktor diri, Biologis dan Kepribadian pelaku.
a.Keimanan dan ketakwaan yang lemah
b. Kepribadian yang lemah
c.Mengalami ketegangan jiwa dan berusaha untuk lari dari kenyataan
hidup
d. Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar dan bekerja
e.Dorongan untuk meningkatkan semangat dan megejar prestasi kerja atau
olahraga.
f. Menderita kecemasan dan rasa keterasingan
g. Mengidap kecanduan merokok atau minum minuman keras

13
h. Keinginan untuk diterima di dalam lingkungan tertentu
i. Dorongan ingin tahu dan ingin mencoba
j. Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan
k. Merasa tidak mendapat perhatian, tidak diterima dan disayangi
l. Ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
m. Ketidak tahuan tentang dampak dan bahaya yang di timbulkan oleh
bahaya penyalahgunaan narkoba. Dan lain-lain.
2. Faktor dari narkoba itu sendiri
a. Sifat atau khasiat dari narkoba yang dapat menimbulkan ketagihan
b. Ketersediaan dan ketergantungan narkoba.
3. Faktor lingkungan
a. Rumah tangga / keluarga orang tua yang bersangkutan tergolong
keluarga pecah atau keluarga bermasalah.
b. Salah satu dari anggota keluarga atau orang terdekat menjadi salah
seorang pemakai narkoba.
c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau semua
anggotanya menjadi pengguna.
d. Orang tua yang otoriter
e. Kemiskinan.
f. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk
g. Gaya hidup yang matrialistis, konsumtif dan hedonis
h. Lingkungan masyarakat dimana ada pengedar.
4. Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba juga dapat digolongkan
sebagai berikut:
a.Faktor predisposisi, misalya gangguan kepribadian, kepribadian lemah,
dorongan ingin tau yang kuat, dsb.
b. Faktor pemudah, misalnya berkenalan atau berhubungan dengan
pelaku penyalahgunaan atau pengedar gelap narkoba.
c.Faktor penguat, misalnya lingkungan keluarga yang permisif.

5. Beberapa Teori tentang penyebab penyalahgunaan narkoba.

14
a. Teori Biologis
Teori biologi mengemukakan bahwa dalam jaringan tubuh manusia
terutama otak, terdapat apa yang di sebut dengan penerima opiate dan
endogenus opiod like peptide, atau opiod peptide yang sifat dan
khasiatnya mirip dengan morphin. Reseptor opiat terdapat pada
hipotalamus dan system limbic, bagian otak yang berkaitan dengan
emosi dan prilaku.
Ada 4 jenis reseptor opiate, yaitu mu-receptor yang berkaitan
dengan fungsi analgetik, gamma-receptor, yang berhubungan dengan
perilaku., kappa-receptor yang berhubungan dengan dampak sedasi,
delta-receptor yang berhubungan dengan dampak psikotomimetik.
b. Teori Psikologis
Teori psikologi pengembangan melihat bahwa masa remaja
merupakan masa yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
c. Teori Psikoanalisis.
Teori ini mengemukakan bahwa penyalahgunaan narkoba
merupakan pengganti mansturbasi, atau pemuasan seksual (freud, 1837)
Tausk and Clark (1919) menemukan kecendrungan homoseksual.
d. Teori Prilaku
Teori prilaku menyatakan bahwa ketergantungan narkoba terjadi
karena Spembiasaan atau pengkondisian oleh 4 faktor penguat
1. Penguat utama, yaitu perasaan subjektif yang menyenangkan dari
pengguna narkoba.
2. Penguat negatif, yaitu rasa sakit dan tidak nyaman karena tidak
menggunakan narkoba.
3. Penguat sekunder, yaitu perubahan prilaku akibat penggunaan
narkoba, ex. Merasa lebih percaya diri.
4. Penguat negatif sekunder, yaitu gejala mirip sindrom putus
narkoba, bila yang bersangkutan melihat barang yang
berhubungan dengan narkoba. Ex. Jarum suntik.
b. Teori Psikiatri.

15
Hasil penelitian psikiatri terhadap para remaja yng menderita
gangguan penyalahgunaan narkoba, menunjukan adanya gangguan
psikiatrik yaitu sebagai berikut: 19% tergolong skizofrenia, 25%
tergolong skizofrenia laten, 25% tergolong pseudo psikopat, 19%
tergolong dengan karakteristik oral, dan 12% berkepribadian tidak
memadai menengarai adanya gangguan psikiatrik.
Kebanyakan orang yang mengalami ketergantungan narkoba
mengalami gangguan kepribadian (winnick, 1991) kalangan psikiater
berpendapat bahwa orang dengan gangguan kepribadian mudah menjadi
penyalahguna narkoba. Di Indonesia 75% dari pasien yang mengalami
penyalahgunaan narkoba mengalami gangguan kepribadian
(kusmayanto, 1985)
c. Teori sosiologi
Teori ini mengemukakan adanya keterkaitan antara kenakalan
remaja dengan karakteristik sosial masyaraktanya, khususnya
karakteristik sosial masyarakat miskin di daerah kumuh perkotaan (shaw
dan Mc Key, 1942)
Ketergantungan narkoba merupakan lanjutan dari perbuatan anti-sosial
dan destruktif, mengelak tanggung jawab dan kedewasaan.(parsons,
1974)

6. Manifestasi Klinis
Pada dasarnya terdapat dua konsep ketergantungan zat yakni
ketergantungan prilaku, dan ketergantungan fisik. Ketergantungan prilaku
diperlihatkan dengan aktivitas mencari zat. Ketergantungan fisik
diperlihatkan dari efek fisik dari episode multiple penggunaan zat.

E. Proses terjadinya masalah


Gangguan penggunaan zat aditif adalah suatu penyimpangan
perilakuyang disebabkan oleh penggunaan zat aditifyang bekerja pada

16
susunan saraf pusat yang mempengaruhi tingkah laku,memori alam
perasaan,proses pikir anakdan remaja sehingga mengganggu fungsi sosial
dan pendidikannya.
Penyalahgunaan zat aditif adalah suatu pola penggunaan yang
bersifat patologis yang menyebabkan remaja mengalamisakit yang cukup
beratdan berbagai macam kesulitan tapi tidak mampu
dihentikannya.Ketergantungan zat aditif adalah suatu keadaan yang cukup
berat yang ditandai dengan adanya ketergantungan fisik yaitu toleransi dan
sindroma putus zat.

Rentang respon penggunaan zat aditif

Ekperimental Rekreasional Situasional Penyalahgunaan


Ketergantungan

F. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri

Intoksikasi

HDR

Gangguan konsep diri atau koping maladaptif

17
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pengobatan untuk penyalahgunaan zat bervariasi
menurut zat, pola penyalahgunaan, tersedianya sistem pendukung dari ciri
individual pasien Tujuan utama pengobatan adalah abstinensi zat serta
mencapai kesehatan fisik, psikiatrik dan psikososial.
Pendekatan pengobatan awal dapat dilakukan dengan rawat inap
atau rawat jalan. Pengobatan rawat inap di indikasikan pada adanya gejala
medis atau psikiatrik yang parah, suatu riwayat gagalnya pengobatan rawat
jalan, tidak adanya dukungan psikososial atau riwayat penggunaan zat yang
parah atau berlangsung lama. Pada beberapa kasus penggunaan obat
psikotropikm mungkin di indikasikan untuk menghalangi pasien
menggunakan zat yang disalahgunakan./ untuk menurunkan efek putus zat
atau untuk mengobati suatu perkiraan psikiatrik dasar.

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
a) Data-data identifikasi
- Nama keluarga
- Alamat dan nomer telpon
- Komposisi keluarga
- Tipe dan bentuk keluarga
- Identifikasi religi
- Status kelas keluarga
- Aktivitas rekreasi
b). Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
- Tahap perkembangan keluarga saat ini
- Jangkauan pencapaian tahap perkembangan
- Riwayat keluarga inti
c). fungsi Keluarga
- Fungsi Afektif
- Fungsi sosialisasi

18
- Fungsi perawatan kesehatan
d). Koping keluarga
- Stresor keluarga jangka panjanagdan pendek
- Penggunaan strategi koping
- Perbedaan cara koping keluarga
- Strategi koping internal keluarga
- Strategi koping eksternak keluarga

2. Diagnosa Keperawatan
a). Ancaman kehidupan
1) Gangguan keseimbangan cairan:mual,muntah b/d pemutusan zat
opioidia
2) Resiko terhadap amuk b/d intoksikasi
3) Resiko ciderai diri b/d intoksikasi alkohol, sedatif, hipnotik
4) Panik b/d putus zat alkohol
b) Intoksikasi
1) Cemas b/d intoksikasi ganja
2) Kerusakan komunikasi verbal b/d intoksikasi adaptif, hipnotik,
alkohol, opioda
c) Withdrawl
1) Perubahan proses piker : waham b/d putus zat alkohol, sedatif,
hipnotik
2) Nyeri b/d putus zat opioda
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d putus zat opioda
d) Pasca detoksikasi
1) Gangguan pemusatan perhatian b/d dampak penggunaan zat aditif
2) Gangguan konsep diri : harga diri rendah b/d tidak mampu
mengenal kualitas yang positif dari diri sendiri

19
3. Rencana Tindakan
a. Kondisi over dosis
Tujuan:klien tidak mengalami ancaman kehidupan
Rencana Tindakan:
 Observasi TTV,kesadaran pada 15 menitpada 3 jam,30 menit pada
3 jam kedua,1 jam pada 24 jam berikutnya
 Bekerjasama dengan dokter untuk pemberian obat
 Menemani klien
 Fiksasi bila perlu
b. Kondisi intoksikasi
Tujuan: Intoksikasi pada klien dapat diatasi,kecemasan berkurang/hilang
Rencana Tindakan :
 BHSP
 Mengkaji tingkat kecemasan
 Dengarkan klien berbicara
 Komunikasi terapeutik
c. Kondisi withdrawl
 Observasi tanda-tanda kejang
 Berikan kompres hangatnpada klien waham,halusinasi terutama
untuk menurunkan perasaan yang disebabkan masalah tersebut
d. Kondisi detoksifikasi
 Melatih konsentrasi
 Memberikan konsling
 Memperkenalkan klien untuk kembali ke masyarakat dengan
bekerjasama dengan pekerja sosial,psikolog.

20
DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional. (2004). Pedoman Pencegahan


Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda. Badan Narkotika
Nasional R.I, Jakarta
Mansoer, Arif. Kuspuji, Triyanti, Rakhmi. Savitri, Wahyu. Ika,
Wardhani, Wiwiek.(1999). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke
III. Media Aesculapius, Jakarta
www.google.com. www.bnn.go.id
www.google.com. www.wikipediaindonesia.com tentang narkoba.

21

Anda mungkin juga menyukai