Anda di halaman 1dari 1

Kebahagiaan Sejati

Matius 5:1-12

Hari ini kita akan belajar dan melihat lebih dalam lagi tentang ajaran Tuhan Yesus yang
disampaikan-Nya pada awal Ia memulai pelayanan-Nya. Pernahkan kalian berpikir mengapa hal-hal yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus seakan-akan sangat berbeda dengan apa yang biasanya dunia ini katakan?
Diawali dengan kata “berbahagialah” yang diulang sebanyak 9 kali ini, Tuhan Yesus ingin mengajarkan
kita untuk tidak menentukan kebahagiaan menurut pandangan duniawi, sebab kebahagiaan yang
sesungguhnya adalah kehidupan yang memenuhi karaketristik surgawi -kehidupan yang berkenan
dihadapan Allah bukan kehidupan yang berpusat pada diri sendiri. Hal inilah yang sangat ditekankan oleh
Tuhan Yesus.
Beberapa hal yang perlu kita ingat yaitu kebahagiaan itu haruslah dilihat dari mutu hidup
seseorang bukan dari apa yang ia miliki. Maksudnya adalah kebahagiaan diawali dengan menyadari akan
dosa-dosa kita dan bertobat (berpaling dari kebiasaan yang salah) sehingga kita menjadi semakin dekat
dengan Tuhan. dengan kata lain memiliki karakter Kristus. Inilah yang dimaksudkan dengan hidup yang
bermutu (kebahagiaan yang sesungguhnya) bukan tentang seberapa banyak harta atau materi yang kita
miliki. Mari kita belajar dari apa yang ingin Tuhan Yesus ucapkan dalam khotbahnya:
 Mereka yang berbahagia adalah mereka yang mengakui ketidaklayakan dirinya di hadapan Allah,
sehingga bergantung sepenuhnya kepada anugerah-Nya dan sungguh-sungguh membutuhkan-Nya
serta tidak menuntut Allah mengabulkan seluruh permintaannya (ayat 3).
 Mereka yang berduka bukan karena peristiwa yang menyedihkan, namun sikap penyesalan akan
dosa dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan (ayat 4).
 Mereka yang berbahagia adalah mereka yang memberi diri dikuasai Tuhan (ayat 5).
 Mereka yang berbahagia adalah mereka yang menerima kebenaran Tuhan dan membagikannya
kepada sesama, bukan mencemarkannya (ayat 6).
 Mereka yang berbahagia adalah mereka yang berbelaskasihan kepada orang-orang yang
menderita dan membutuhkan pertolongan. Dengan kata lain tidak kikir, tamak, dll. (ayat 7).
 Mereka yang berbahagia adalah mereka yang menunjukan fokus hidupnya hanya kepada Allah
bukan kepada manusia (ayat 8).
 Mereka yang berbahagia adalah mereka yang mereka yang membawa damai dan menebarkan
kasih Allah, serta rela menderita oleh karena Nama-Nya. (ayat 9, 10).
Dari Firman Tuhan hari ini kita diajarkan dan diingatkan bahwa saat kita memberi diri dibentuk oleh
Kristus sehingga karakternya nampak dalam kehidupan kita, saat itulah kita mengalami anugerah dan
berkat Tuhan yang tidak lain adalah kebahagiaan sejati. Kiranya Roh Kudus selalu memampukan kita
untuk melakukan Firman-Nya dari hari lepas hari. Amin!

*Dikembangkan dari Majalah Kita (Kristus Allah Tuhan Anak-Anak) edisi Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai