18
Terbit : 14-01-2019 PROSEDUR PENGOPERASIAN
Hal : 1/5 UNIT KENDARAAN
I. TUJUAN
1. Untuk memberikan arahan pedoman dan arahan pengoperasian kendaraan /unit bagi
Personel PT. Asri Fariz Jaya, Sub Kontraktor dan Tamu perusahaan.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan,kegagalan kerja,
hilangnya waktu kerja, dan penyakit akibat kelalaian pengoperasian kendaraan /unit
lainya dan melaksanakan peraturan perundangan sehingga seluruh operasi kegiatan
dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
III. REFERENSI
1. Undang- Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Undang - Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan.
4. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.
IV. DEFINISI
1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan / unit dan orang di ruang lalu lintas jalan.
2. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan/ unit atau orang yang secara
langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar atau yang sedang di tes
mengemudikan kendaraan/unit
3. Kendaraan adalah alat transportasi yang memiliki fungsi utama sebagai pengangkut
orang atau alat support produksi berdasarkan ruang lingkup prosedur ini atau alat
support lainnya yang diizinkan oleh Perusahaan, namun tidak terbatas pada kendaraan
kecil roda empat (Light vehicle), bus dan kendaraan pengangkut penumpang lainnya
yang dipergunakan sebagai sarana transportasi.
4. Unit di dalam prosedur ini adalah alat - alat yang dapat digunakan sebagai alat
transportasi Akan tetapi tidak memiliki fungsi utama sebagai alat pengangkut orang
termasuk didalamnya, namun tidak terbatas pada (Dump Truck, Water Truck, Fuel
Truck, Service Truck, Lub Truck, Excavator, Dozer, Wheel Dozer, Wheel Loader,
No.Dok : SOP.AFJ.HSE.18
Terbit : 14-01-2019 PROSEDUR PENGOPERASIAN
Hal : 2/5 UNIT KENDARAAN
V. PROSEDUR
1. Kelayakan Kendaraan /Unit
• Kendaraan/unit yang diizinkan digunakan didaerah operasional Perusahaan adalah
kendaraan /unit yang memenuhi Standar Kelayakan kendaraan/unit dan Standar
Penomoran Kendaraan/unit.
• Untuk kendaraan/unit yang tidak sesuai Standar Kelayakan Kendaraan/unit atau
Standar Penomoran Kendaraan/unit harus dilakukan pengawalan.
• Pemeriksaan Kendaraan /Unit Kendaraan/unit yang akan digunakan di daerah
operasi Perusahaan harus dilakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan/unit.
2. Pengangkutan Orang
• Pengangkutan orang harus menggunakan kendaraan yang dirancang untuk
mengangkut Orang atau barang dari tempat kerja yang ditandai dengan tersediannya:
Tempat duduk yang layak digunakan, dengan jok dilapisi busa, Sabuk pengaman
yang berfungsi dengan baik Pelindung berupa atap atau canopy yang berada dalam
kondisi baik dan kokoh Pintu masuk dan keluar yang mudah di akses saat terjadi
keadaan darurat.
• Pengangkutan Barang adalah Kendaraan yang dipergunakan untuk membawa
barang,harus memperhatikan hal – hal Sebaga berikut:
a) Tidak diperkenankan membawa barang sehingga menyebabkan pintu samping
Kendaraan tidak dapat ditutup dengan sempurna.
b) Barang yang diletakkan di bak belakang sedapat mungkin diikat kuat agar tidak
bergeser,tidak terlempar, tidak berguling, sehingga tidak merusak barang tersebut
atau menimbulkan potensi bahaya baru.
• Barang yang dibawa dibagian bak belakang kendaraan yang panjangnya melebihi isi
bak belakang harus diberi pita berwarna putih merah/ kuning hitam pada ujung
barang yang lebih atau Menonjol keluar.
• Kendaraan yang dipergunakan untuk melakukan pengangkutan barang yang
panjangnya lebih dari 1 (satu) meter dari sisi bak belakang kendaraan yang
membawanya harus dilakukan pengawalan
• Menaikkan/Menurunkan Orang/Barang adalah Kegiatan menaikkan/ menurunkan
orang/barang harus dilakukan dilokasi yang tidak dilarang untuk berhenti sesuai
petunjuk rambu dan tidak menggangu arus lalu lintas kecuali dalam keadaan darurat.
3. Disiplin Berkendara/ Mengoperasikan Unit
• Pengemudi wajib memperhatikan kesehatan tubuhnya dan tidak diperkenankan
untuk Mengoperasikan kendaraan /unit dalam keadaan lelah, mengantuk dan dalam
keadaan mabuk
No.Dok : SOP.AFJ.HSE.18
Terbit : 14-01-2019 PROSEDUR PENGOPERASIAN
Hal : 3/5 UNIT KENDARAAN
4. Gerakkan Memutar
Arah Kendaraan/ Unit,Kendaraan pada saat akan memutar arah, harusmemperhatikan
hal - hal sebagai berikut:
• Manuver pada tempat- tempat yang telah ditentukan, sesuai dengan rambu yang telah
disediakan Pengemudi harus menepikan kendaraan/unit disebelah kiri jalan yang
aman
• Pengemudi memastikan bahwa 100 meter didepan dan dibelakang
kendaraan/unitnya Tidak ada kendaraan/unit lain yang sedang berjalan.
5. Mendahului kendaraan/Unit
Mendahului kendaraan/ unit lain harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
• Dilarang mendahului kendaraan /unit dalam jarak kurang atau sama dengan 50 meter
dari persimpangan jalan, tikungan jalan, tanjakan dan jembatan,serta saat jarak
pandang terbatas, dan atau diatur lain oleh rambu.
• Sebelum mendahului kendaraan/unit lain, pengemudi wajib membunyikan klakson
Sebagai isyarat dan menyalakan lampu sein sebelah kanan.
• Pengemudi kendaraan /unit dilarang mendahului kendaraan/unit yang sedang
Berjalan didepannya sebelum mendapat izin dari pengemudi kendaraan/unit yang
akan didahului
• Pengemudi wajib member ruang gerak di bagian sebelah kanan kendaraan/unitnya
Apabila telah memberi izin pada kendaraan/unit dibelakangnya untuk mendahului.
• Pengemudi kendaraan/unit wajib memprioritaskan unit ambulance, unit fire dan unit
team emergency response yang akan melakukan pertolongan.
• Dilarang mendahului kendaraan/unit lain bagi unit motor grader, water truck, fuel
truck.
• Pengemudi yang menyusuri jalan menurun,harus mendahulukan kendaraan/unit
yang sedang menanjak jika kedua kendaraan/unit tersebut tidak memungkinkan
saling berpapasan dan atau diatur lain oleh rambu.
6. Parkir
• Kendaraan/unit dinyatakan parkir ketika kendaraan/unit berhenti atau tidak bergerak
Untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
• Parkir harus ditempat yang ditentukan untuk parkir atau ditempat yang rata (datar),
aman, sejajar dengan kontur dan diusahakan parkir mundur.
No.Dok : SOP.AFJ.HSE.18
Terbit : 14-01-2019 PROSEDUR PENGOPERASIAN
Hal : 4/5 UNIT KENDARAAN
• Jika parkir harus dilakukan dilokasi yang menanjak /menurun, aktifkan penuh rem
tangan (full hand brake) dan aktifkan gigi (persnelling) maju dilokasi yang menanjak
dan gigi (persnelling) mundur dilokasi yang menurun serta mengganjal roda
kendaraan/unit dengan ganjal roda.
• Unit harus diparkir pada dilokasi parkir yang ditentukan untuk parkir sesuai jenis
unit tersebut dan dilarang parkir depan belakang (memanjang) melainkan harus
parkir menyamping dengan jarak antar unit minimal 3 meter.
• Kendaraan dapat parkir depan belakang (memanjang) maupun menyamping dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Jarak parkir depan belakang (memanjang) antar kendaraan minimal 5 meter
dengan arah kendaraan seragam.
b) Jarak parkir menyamping antar kendaraan minimal 1.5 meter dengan searah
kendaraan
• Semua kendaraan/unit dilarang parkir (kecuali rusak), pada tempat sebagai berikut:
a) Pada rambu atau tanda dilarang parkir
b) Menutupi rambu- rambu lalu lintas yang ada
c) Pengemudi dilarang memarkir kendaraan/unit yang menghalangi kendaraan/ unit
lain, menghalangi alat - alat tangggap darurat (misalnya: fire hydrant dan
Ambulance).
11. Sanksi
• Manajemen menentukan sanksi atas penyimpangan terhadap prosedur ini, peraturan
mengemudi Nasional dan aturan khusus setempat. Namun, kegagalan mematuhi
prosedur ini dan persyaratannya harus dilihat sebagai contoh perilaku buruk yang
layak mendapat kan sanksi berikut ini:
a) Peringatan lisan atau tertulis,
b) Larangan mengemudi (sementara atau permanen),
c) Rekomendasi kepada Manajemen untuk sanksi tambahan.
• Pelatihan ulangan harus diwajibkan dalam semua kasus larangan mengemudi.
Larangan mengemudi adalah otomatis sementara penyelidikan sedang berjalan
dalam kasus dimana ada dasar yang layak untuk mencurigai keterlibatan alkohol
dan obat- obatan.
• Sanksi harus dikenakan tanpa pandang bulu kepada penumpang yang melanggar
aturan. Manajemen setempat harus menentukan tingkatan sanksi terhadap
penumpang. Ketentuan mengenai sanksi juga berlaku bagi pengendara dan
penumpang sepeda motor.