PENDAHULUAN
Panjat tebing atau istilah asingnya dikenal dengan rock climbing merupakan
salah saru dari sekian banyak olahraga alam bebas dan merupakan salah satu
bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki
melaikan harus menggunakan peralatan dan teknik tertentu untuk bisa melewatinya.
Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing
dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45ᵒ dan mempunyai tingkat kesulitan
mengutamakan kelenturan, kekuatan daya tahan tubuh, kecerdikan, kerja sama tim,
serta keterampilan dan pengalaman setiap individu untuk menyiasati tebing itu
sendiri. Mungkin banyak yang berpikir olahraga yang bersifat adrenalin ini cukup
Tetapi aktivitas rock climbing atau panjat tebing sudah dikenal masyarakat
kawasan karst untuk mencari sarang burung atau sumber mata air. Tetapi mereka
tidak memakai system dan prosedur yang baku seperti dalam olahraga panjat tebing
sehingga faktor keamanan dan tingkat resiko yang dihadapi sangatlah tinggi.
Pengertian rock climbing sendiri adalah suatu olah raga yang mengutamakan
kelenturan, kekuatan / daya tahan tubuh, kecerdikan, kerja sama team serta
ketrampilan dan pengalaman setiap individu untuk menyiasati tebing itu sendiri.
efektif dan efisien untuk mencapai puncak pemanjatan. Awalnya rock climbing
merupakan olah raga yang bersifat petualangan murni dan sedikit sekali memiliki
peraturan yang jelas, seiring dengan berkembangnya olah raga itu sendiri dari waktu
kewaktu telah ada bentuk dan standart baku dalam aktifitas dalam panjat tebing
yang diikuti oleh penggiat panjat tebing. Banyaknya tuntutan tentang perkembangan
olah raga ini memberi alternatif yang lain dari unsur petualangan itu sendiri. Dengan
lebih mengedepankan unsur olah raga murni (sport). Dalam rock climbing sendiri
mempunyai berbagai dua system pemanjatan yaitu himalayan system dan alpen
system. Dan dilihat dari pealatannya rock climbing juga dibagi menjadi dua
Meski pun rock climbing olah raga bersifat menantang tetapi rock climbing
descender, piton, hammer, helm dan sebagainya yang berfungsi untuk melindungi
dan menahan pemanjat agar tidak jatuh. Di rock climbing juga terdapat savety
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang panjat tebing (rock climbing)
membutuhkan
2
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
data,dan analisis.
3
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Tebing`
Secara etimologis Rock Climbing yaitu terdiri dari dua kata yaitu Rock
dan Climbing. Rock yang berarti batuan dan Climbing berarti pemanjatan
tebing.
kotak menurut negaranya masing masing. Selain itu juga turut berperan
panjat tebing.
5
Waktu itu beberapa orang yang sekarang dikenal sebagai tonggak
April 1988.
- 1994 secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat tebing
6
2.3 Definisi panjat tebing
Secara etimologis Rock Climbing yaitu terdiri dari dua kata yaitu
Rock dan Climbing. Rock yang berarti batuan dan Climbing berarti
olahraga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki
gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan
berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45°
dari waktu ke waktu telah ada bentuk dan standar batu dalam aktifitas
alternatif yang lain dari unsur petualang itu sendiri. Dengan lebih
7
2.4 Sistem Keamanan pada Panjat Tebing
alam, seperti :
1. Tumbuhan :
2. Batu sisip:
3. Batu tanduk ;
4. Lubang tembus :
1. Pengaman emas :
beban jatuh.
2. Pengaman perak :
dipakai jatuh.
3. Pengaman perunggu :
Pengaman yang berfungsi jelek dan pasti terlepas jika terkena beban
jatuh.
4. Pengaman pengunci :
8
Pengaman yang berfungsi sangat baik,tidak terlepas jika di tarik
misalnya,
9
mempunyai tali pengikat sangat tidak dianjurkan untuk
digunakan.
pemanjatan.
keamanannya maksimal.
yang dipakai sangat kuat, tetapi juga rentan bila tidak benar
diperhatikan.
10
2. Pemilihan anchor alam yang tidak benar.
pohon atau akar yang sudah mati. Pilih pohon atau akar
Luka Ringan :
1. Terkilir / memar
11
Terkilir atau memar bisa saja terjadi padat otot manapun juga,
2. Lecet
Luka berat
1. Patah tulang
dari atas untuk mengurangi resiko yang fatal ini diharapkan bagi
2. Pendarahan
12
2. Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak
Secara khusus ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam etika
pemanjatan.
kealamian tebing.
Gambar 1
13
Tali adalah peralatan wajib rock climbing. Perlengkapan ini bisa ini bisa
ini terbagi menjadi tiga, yaitu statis, dinamis, dan semistatis. Masing-
Gambar 2
Alat penopang tubuh ini tak kalah penting dari tali karmantel. Dikenakan di
terbagi atas tiga jenis. Pertama adalah seat harness; kedua chest harness,
Gambar 3
14
Kamu pasti sudah familier dengan ornamen yang satu ini. Pasalnya, alat ini
sekaligus ringan.
Gambar 4
Ascender adalah alat bantu panjat tebing. Perangkat ini membantu kamu
menaiki lintasan tali. Alat ini akan mengunci secara otomatis ketika diberi
beban, dan melonggar ketika beban tersebut diangkat. Jadi, ascender juga
berbagai ukuran.
Gambar 5
15
Seperti namanya, descender merupakan kebalikan dari ascender. Kalau
Gambar 6
Kurang lebih seperti pita. Bedanya, webbing terbuat dari nilon. Sangat kuat.
Biasanya pita nilon yang kuat ini digunakan sebagai harness, pengikat
Gambar 7
Piton adalah paku tebing. Piton terbagi atas dua jenis, yaitu angel dan
blade. Piton angel berbentuk pipih dan digunakan untuk celah sempit.
Sementara, piton blade digunakan untuk celah batu yang lebih besar.
16
8. Hammer, untuk menghantam dan melepas paku piton
Gambar 8
Tanpa dijelaskan pun seharusnya kamu tahu fungsi alat ini. Hammer
untuk memasang piton, palu pendaki ini juga bisa kamu gunakan untuk
Gambar 9
Chock adalah alat pengaman yang bisa kamu masukkan ke celah batu.
tertentu. Alat ini memiliki berbagai bentuk. Ada yang berbentuk segi enam,
17
10. Sepatu panjat tebing memiliki desain dan spesifikasi khusus
Gambar 10
11.Helm
Gambar 11
melindungi kepala dari puing-puing yang jatuh (seperti batu atau potongan
18
12. Chalk Bag
Gambar 12
1. Simpul Pita
harus dipakai simpul pita ini. Simpul pita dibuat dengan menyimpulkan
kedua ujung tali pipih baik tali pipih satu dengan tali pipih yang lain atau
Simpul ini dapat dibuat dengan mensejajarkan dua ujung tali lali
19
Simpul Delapan berfungsi sebagai simpul wajib pada pemanjat (Dikenakan
pada cincin harness / tali tubuh) dan juga sebagai penambat back up pada
4. Simpul Bowline
pemanjat (Dikenakan pada Tali harness / tali tubuh) akan tetapi perlu
digaris bawahi untuk pemula tidak dianjurkan untuk memakai simpul ini
kurang teliti maka simpul ini akan mudah terlepas sehingga akan terjadi hal
simpul mati jelas lebih safety memakai simpul ini apabila anda ingin
penambatan baik itu dalam pemanjatan dan untuk membuat aktivitas yang
dan pengaturannya.
20
Simpul Italia berfungsi sebagai pengganti alat – alat belay device yang
pada artinya simpul Italia ini untuk membelay pada saat tertentu atau
kondisi kritis.
Mungkin ada diantara kita yang mengenal prusik sebagai nama sebuah tali
atau alat itu tidaklah benar karena prusik adalah nama simpul yakni simpul
karena simpul ini pada awalnya untuk menaiki tali kermantle yang lebih
besar diameternya.
9. Slip Knot
Slip Knot adalah simpul kombinasi antara simpul pangkal dan simpul mati
Simpul kupu – kupu berfungsi sebgai penyambung dua tali yang friksi
ARTIFICIAL CLIMBING
bukan hanya dipakai sebagai alat pengaman tetapi juga sebagai alat
21
Namun agar pemanjatan bisa berjalan dengan cepat san aman, kemampuan
FREE CLIMBING
siaga dan tidak jarang juga sesekali memberi arah terhadap sipemanjat dalam
SPORT CLIMBING
Pada sport climbing jalur pemanjat umunya sudah dipasang alat untuk
tebing alam bisa juga di dinding buatan. Pemanjat jenis ini yang ditekankan
adalah faktor olahraganya sama seperti main futsal atau olahraga lainnya.
TRAD CLIMBING
jalur belum terpasang bolts apalagi sudah di cantol hanger jadi jalur benar-
benar bersih karena tak ada pengaman buatan yang terpasang. Dilakukan
oleh dua orang yaitu seorang leader dan belayer untuk jarus yang panjang
biasa di pasang picth (station belay) bisa singel ataupun multy picth.
22
Pemanjat harus membawah peralatan untuk pengamanannya sendiri dan
memasang pada saat memanjat dan belayer tetap pada posisinya dibawah
BOULDERING
lainnya untuk keamanan sipemanjat hanya dengan crashpad ini karena rute
Big wall di sini berarti tebing yang berukuran sangat besar juga tinggi
dengan peralatan yang sangat lengkap. Big wall climbing adalah jenis
tebing.
ALPINE TACTIC
Sistem ini adalah di mana sipemanjat tidak turun lagi ke bawah saat
HIMALAYA TACTIC
23
Pada sistem ini si pemanjat aka n turun kebawah biasanya pada soreh
24