Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.

wb
Kami dari kelompok 8 kelas akuntansi a, yaitu
Ananda tara dengan nim 01031282126076
Jane putri maharani kaban dengan nim 01031282126052
M. Dimas Aditya Syahputra dengan nim 01031282126089
Reyhan Saputra dengan nim 01031282126051
Akan memaparkan materi pemilu hasil diskusi kami, untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan dosen pengampu bpk Muhammad Reza
Pahlevi, M.Pd.

Pemilihan Umum atau biasa disingkat dengan pemilu adalah kegiatan/proses memilih
seseorang untuk mengisi jabatan politik. Pemilu merupakan salah satu wujud dari demokrasi
yang biasa dilaksanakan oleh negara Indonesia sendiri. Pelaksanaan pemilu ini dilakukan di
tempat pemungutan suara/TPS yang biasa tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Dalam video ini akan dibahas:


Pengertian pemilu,
Sistem pemilihan umum,
fungsi dan tujuan dilaksanakannya pemilu,
asas-asas pemilu di indonesia,
Lembaga pelaksana pemilu di Indonesia,
Serta perkembangan pemilu di indonesia

PENGERTIAN PEMILU
Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa Pemilu
adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.

Dalam suatu pemilu, setidaknya ada tiga sistem utama yang sering berlaku, yaitu:
Pertama, Sistem Distrik: Sistem distrik merupakan sistem yang paling tua. Sistem ini
didasarkan kepada kesatuan geografis. Dalam sistem distrik satu kesatuan geografis
mempunyai satu wakil di parlemen. Sistem ini sering dipakai di negara yang menganut sistem
dwipartai, seperti Inggris dan Amerika.
Kedua, Sistem perwakilan proporsional: Dalam sistem perwakilan proporsional, jumlah kursi
di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan perolehan jumlah suara dalam
pemilihan umum.
Ketiga, Sistem campuran: Sistem ini merupakan campuran antara sistem distrik dengan
proporsional. Sistem ini membagi wilayah negara ke dalam beberapa daerah pemilihan.

Menurut Arbi Sanit, pemilu pada dasarnya memiliki empat fungsi utama yakni:
pembentukan legitimasi penguasa dan pemerintah;
pembentukan perwakilan politik rakyat;
sirkulasi elite penguasa;
dan pendidikan politik.
Oleh karena itu pemilihan umum bertujuan untuk:
Memungkinkan terjadinya peralihan pemerintahan secara aman dan tertib;
Melaksanakan kedaulatan rakyat;
Dan Melaksanakan hak-hak asasi warga negara.

ASAS-ASAS PEMILU DI INDONESIA adalah luber dan jurdil


Langsung, berarti pada saat pencoblosan, pemilih memilih secara langsung tanpa diwakilkan.
Umum, berarti pemilih yang telah memenuhi syarat, dapat menggunakan haknya tanpa
terkecuali.
Bebas, maksudnya pemilih bebas menggunakan hak suaranya tanpa paksaan pihak manapun.
Rahasia, artinya pada saat memilih, tidak ada orang lain yang mengetahui apapun pilihannya.
Jujur, artinya semua pihak yang terlibat dalam Pemilu bersikap jujur seuai aturan yang
berlaku.
Adil, artinya setiap pemilih dan peserta Pemilu harus mendapatkan perlakuan yang sama,
bebas dari kecurangan manapun

Dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan


Umum, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Penyelenggara Pemilu adalah lembaga
yang menyelenggarakan Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil
Presiden secara langsung oleh rakyat.
Lembaga penyelenggara pemilu yaitu:
Komisi Pemilihan Umum atau disingkat KPU, adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu.
Kedua, Badan Pengawas Pemilu atau disingkat Bawaslu, adalah lembaga penyelenggara
Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, disingkat DKPP, adalah lembaga yang
bertugas menangani pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan merupakan satu
kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu.

Pemilu pertama di indonesia terjadi pada tahun 1955, pemilu ini berlangsung dua kali
untuk memilih anggota dpr pada tgl 29 september 1955 dan untuk memilih anggota dewan
konstituante pada 25 desember 1955.
Pemilu kedua di indonesia dilaksanakan pada masa orde baru pada tgl 5 juli 1971
untuk memilih anggota dpr dan dprd. Pemilu ini diikuti 10 partai politik.
Selanjutnya pada pemilu 1977, terjadi peleburan partai yang semula 10 partai menjadi
3 partai saja yaitu partai persatuan pembangunan atau PPP, Partai Demokrasi Indonesia atau
PDI dan Golongan Karya atau golkar. Mulai dari saat itu pemilu diadakan setiap 5 tahun mulai
dari tahun 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997. Dengan golkar sebagai pemenang disetiap
pemilu.
Kemudian setelah runtuhnya orde baru pada tahun 1998, pemilu digelar lebih cepat
pada era reformasi tanggal 7 juni 1999 yang diikuti oleh 48 partai politik.
Lalu pada tahun 2004, pemilihan anggota legislatif diikuti 24 partai dan dilaksanakan
pada 5 april 2004. selain pemilu legislatif, untuk pertama kalinya indonesia menggelar
pemilihan presiden secara langsung. Yang digelar dalam 2 putaran dan dimenangkan oleh
pasangan susilo bambang yudhoyono dan jusuf kalla.
5 tahun kemudian, dalam pemilu tanggal 9 april 2009, partai demokrat keluar sebagai
suara terbanyak serta pemilihan presiden dan wakil presiden pada tanggal 8 juli 2009 yang
kembali dimenangkan oleh pasangan susilo bambang yudhoyono dan boediono.
Tahun 2014, pemilu kembali dilaksanakan pada tanggal 9 april 2014 untuk memilih
anggota legislatif serta pemilihan presiden dan wakil presiden pada tanggal 9 juli 2015 yang
mempertemukan 2 koalisi besar yaitu koalisi indonesia hebat dan koalisi merah putih. Pemilu
dimenangkan oleh joko widodo dan jusuf kalla.
Tahun 2019, pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden dilaksanakan
serentak pada tanggal 17 april 2019 dengan pdip sebagai pemenang dan joko widodo serta
kh ma’ruf amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Sekian video kali ini, Terima kasih telah menonton, sampai jumpa....

Anda mungkin juga menyukai