Anda di halaman 1dari 2

A.

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. PEMBUATAN SHOP DRAWING


Shop drawing yaitu gambar rencana yang dibuat kontraktor yang menjadi
acuan dalam proses pelaksanaan pekerjaan, pembuatan shop drawing itu mengacu
pada gambar kontrak yang dibuat oleh konsultan perencana.

2. PEMBUATAN DESIGN MIX FORMULA (DMF)


Paling sedikit 30 hari sebelum dimulainya pekerjaan aspal, Penyedia Jasa harus
menyerahkan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan, usulan DMF untuk
campuran yang akan digunakan dalam pekerjaan. Rumus yang diserahkan harus
menentukan untuk campuran berikut ini:
 Sumber-sumber agregat.
 Ukuran nominal maksimum partikel.
 Persentase setiap fraksi agregat yang cenderung akan digunakan Penyedia Jasa,
pada penampung dingin maupun penampung panas.
 Gradasi agregat gabungan yang memenuhi gradasi yang disyaratkan
 Kadar aspal optimum dan efektif terhadap berat total campuran.
 Rentang temperatur pencampuran aspal dengan agregat dan temperatur saat
campuran beraspal dikeluarkan dari alat pengaduk.

3. RIAL MIX
Sebelum DMF menjadi JMF terlebih dahulu dilakukan tial mix. Setelah trial
mix dilaksanakan dan DMF disetujui oleh direksi pekerja, Penyedia Jasa harus
melakukan penghamparan percobaan paling sedikit 50 ton untuk setiap jenis
campuran yang diproduksi dengan AMP, dihampar dan dipadatkan di lokasi yang
ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dengan peralatan dan prosedur yang diusulkan.

4. JMF
Setelah dilakukan trial mix dan DMFtelah disetujui oleh direksi maka DMF ini
mejadi JMF, JMF inilah yang mejadi formula campuran yang akan digunakan.

5. STAKE OUT
Memindahkan titik (x, y, z) yang ada pada peta rencana ke kondisis asli
dilapangan. Tahap-tahap pelaksanaannya yaitu:

1. Mendirikan statif di titik BM yg telah dibuat sebelumnya.


2. Kemudian mensentring alat, seperti mengatur dua tabung nivo, melakukan
center point alat tepat berada pada as dari patok BM.
3. Setelah itu alat dinyalakan dan masuk pada menu obs, kemudian masuk pada
menu stake out atau SO.
4. Kemudian masukkan koordinat awal/koordinat tempat alat didirikan sesuai yang
ada pada gambar rencana, jangan lupa untuk mengukur tinggi alat dari
permukaan tanah, jangan lupa untuk mengarahkan alat kearah utara.
5. Selanjutnya adalah dengan membidik prisma yg berada pada titip P1.
6. Setelah keterangan garis kiri-kanan dan atas bawah telah terlihat, maka
dilakukanlah pematokan untuk titik P1.
7. Langkah selanjutnya adalah menentuk titik selanjutnya, yaitu dengan melakukan
hal sama.

B. PEKERJAAN PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai