A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran CTL peserta didik dapat Memahami struktur teks recount dalam memberi dan
meminta informasi terkait peristiwa bersejarah serta memahami unsur kebahasaan dari teks recount dalam
memberi dan meminta informasi terkait peristiwa bersejarah dengan benar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (15 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi :
Pengertian Teks Recount, contoh dan penggunaannya.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang
akan ditempuh,
Mengutip Cambridge Dictionary, recount is to describe how something happened, or to tell a story. Recount
artinya mendeskripsikan bagaimana sesuatu terjadi, atau menceritakan sebuah cerita. Maka recount text bisa
disebut sebagai teks yang isinya menceritakan sesuatu. Karena kejadian atau peristiwanya sudah berlalu di masa
lampau, maka tenses yang digunakan dalam teks ini adalah simple past tense
Fungsi sosial dari teks tersebut adalah entertain the readers atau menghibur pembaca.
1. Orientation Bagian ini menceritakan latar belakang ceritanya. Misalnya siapa (yang terlibat), di mana
peristiwa atau kejadian berlangsung, dan kapan itu terjadi. Informasi tentang siapa, di mana, dan kapan
sangat penting untuk dicantumkan agar pembaca bisa memahami ceritanya.
2. Events Bagian ini mencakup kejadian secara rinci, yaitu tentang how (bagaimana) dan why (mengapa)
cerita tersebut terjadi. Events atau peristiwa diceritakan secara kronologis atau berurutan.
3. Reorientation Bagian ini menjadi penutup cerita. Biasanya berupa komentar penulis tentang
pengalaman yang dialaminya.
Battle of Surabaya
The Battle of Surabaya was fought between pro-independence Indonesian soldiers and militia against
British and British Indian troops as a part of the Indonesian National Revolution. The peak of the battle was in
November 1945. The battle was the heaviest single battle of the revolution and became a national symbol of
Indonesian resistance. Fighting broke out on 30 October after the British commander, Brigadier A. W. S. Mallaby
was killed in a skirmish. Although the Colonial forces largely captured the city in three days, the poorly armed
Republicans fought for three weeks, and thousands died as the population fled to the countryside.
The battle and defence mounted by the Indonesians galvanised the nation in support of independence and
helped garner international attention. For the Dutch, it removed any doubt that the Republic was not simply a gang
of collaborators without popular support. It also had the effect of convincing Britain that wisdom lay on the side of
neutrality in the revolution; within a few years, in fact, Britain would support the Republican cause in the United
Nations.
Considered a heroic effort by Indonesians, the battle helped galvanise Indonesian and international support for
Indonesian independence. 10 November is celebrated annually as Heroes’ Day.
Tugas portofolio
Carilah informasi tentang peristiwa atau hal bersejarah didaerah sekitar kalian, kemudian tuangkan informasi
tersebut dalam sebuah teks recount.