PRIORITAS:
Sasaran Prioritas : Ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun atau rumah tangga 1.000 HK
a. Tempat
Praktek dokter/ bidan 45,3%
Puskesmas 14,6%
Pustu/Polindes 12,5%
Posyandu 11,3%
RS 10,1%
Tidak ANC 3,1%
Klinik swasta 2,9%
Lainnya 0,3%
b. Tenaga Pemberi Layanan
Dokter Sp.OG 13,4%
Dokter 0,5%
Bidan 82,4%
Perawat 0,5%
Tidak ANC 3,1%
c. Tempat Persalinan Perempuan 10-54 tahun
Praktek bidan 29%
Rs Swasta 18%
Rumah 16%
Rs Pemerintah 15%
PKM/Pustu/Pusling 12%
Klinik 5%
Polindes/Poskesdes 4%
Praktek dokter 1%
a. Pernyataan Standar
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan anc sesuai standar, meliputi:
1. Standar Kuantitas: Kunjungan 4x selama hamil. 1x TM 1, 1x TM 2, 2x TM 3
2. Standar Kualitas: Memenuhi 10T. Timbang BB dan ukur TB, TD, LILA,
TFU, Presentasi dan DJJ, TT, TTD, Tes Lab, Tatalaksana, Temu Wicara
Ibu hamil yang bermasalah harus dirujuk, agar ibu hamil sehat kembali dan persalinan
aman. Masalah ibu hamil:
Semua ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang komprehensif dan berkualitas
sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan pengalaman yang
bersifat positif serta melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
KETERPADUAN PROGRAM
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu termasuk konseling, dan gizi ibu hamil,
konseling KB dan pemberian ASI.
Terlaksananya dukungan emosi dan psikososial sesuai dengan keadaan ibu hamil
pada setiap kontak dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis.
Kebidanan dan interpersonal yang baik
Setiap ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpaduminimal 6 kali
selama masa kehamilan
Terlaksananya pemantauan tumbuh kembang janin
Deteksi secara dini kelainan/penyakit gangguan yang diderita ibu hamil.
Dilaksanakannya tatalaksana terhadap kelainan penyakit gangguan pada ibu hamil
sedini mungkin atau rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
sistem rujukan yang ada.
PELAYANAN ANTENATAL
ANC 4x → 6x (2x oleh Dokter) → ANC dilaksanakan minimal 6x selama masa
kehamilan
2x Trimester 1 → Pemeriksaan DOKTER 1x pada Trimester 1 (untuk skrining
kesehatan ibu seutuhnya), termasuk USG terbatas
1x Trimester 2
3x Trimester 3 → Pemeriksaan DOKTER 1x pada Trimester 3 (untuk skrining
persalinan termasuk USG terbatas
Ibu hamil harus mengonsumsi beraneka ragam makanan dengan jumlah dan proporsi
yang seimbang. Pesan gizi seimbang yang khusus untuk ibu hamil, antara lain:
1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan yang lebih banyak
2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
3. Minum air putih yang lebih banyak
4. Batasi Konsumsi kafein
1. Daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi: tes HIV dan sifilis dilakukan untuk semua ibu
hamil bersamaan dgn pem rutin lainnya pada layanan antenatal terpadu, di setiap kunjungan,
mulai K1 hingga menjelang persalinan.
2. Daerah epidemi rendah: tes HIV dan sifilis dilakukan untuk ibu hamil dengan indikasi
adanya perilaku berisiko, keluhan/ gejala IMS atau infeksi oportunistik (khususnya TBC),
bersama pem rutin lainnya pada layanan antenatal terpadu, di setiap kunjungan mulai K1
hingga menjelang persalinan.
1. HIV
1) Non Reaktif diberikan KIE
2) Reaktif di rujuk ke dokter konfirmasi
a. Non Reaktif diberikan KIE
b. Konfirmasi diagnosi, HIV, Segera lakukan terapi ARV, dan di berikan
KIE dan konseling, Asesment kepatuhan dan pemantauan VL
2. SIFILIS
1) Non Reaktif diberikan KIE
2) Reaktif di rujuk ke dokter konfirmasi diagnosis
a. Reanamnesis periksa titer
a) dilakukan post terapi adekuat, dan di berikan KIE stay negatif
jadwal periksa
b) Belum terapi adekuat, di lakukan terapi adekuat (Dini Single Dose,
dan Laten Triple Dose) dan KIE jadwal periksa.
1. HbsAg
1) Non Reaktif, pada bayi vaksinasi HB0 dan lanjutkan program imunisasi nasional
2) Reaktif, rujuk ke RS
b. ada masalah klinis dan/atau indikasi terapi berkaitan dengan hepatitis B.
penatalaksanaan sesuai PNPK atau pedoman yang di tetapkan
c. Tidak ada masalah klinis dan/atau indikasi terapi berkaitan dengan
hepatitis B.
Ibu hamil melanjutkan ANC dan persalinan di FKTP
Bayi diberikan vaksinasi BN0 dan HBIg <24 jan dari saat
persalinan
Selanjutnya HB1, HB2 dan HB3 sesuai program imunisasi
nasional
Untuk daerah endemis malaria, pada kunjungan pertama ANC semua ibu hamil dilakukan :
Ibu hamil kunjungan pertama dan kunjungan berikutnya dengan gejala malaria dilakukan
pemeriksaaan ANC, konseling, dan skrining malaria pada RDT atau MIKROSKOP :
1. Positif P.falcifarum atau P.vivax atau Mix (P.falcifarum dan P.vivax), ACT #3hari
1) Tidak ada perubahan, segera rujuk
2) Membaik, lanjutkan ANC LLIN (pakai kelambu) Zat besi/folat dan nutrisi.
2. Negatif
1) Dengan gejala, periksa ulang sediaan darah tebal
a. Negatif, lanjutkan ANC LLIN (pakai kelambu) Zat besi/folat dan nutrisi
b. Positif, Positif P.falcifarum atau P.vivax atau Mix (P.falcifarum dan
P.vivax).
2) Tanpa gejala, lanjutkan ANC LLIN (pakai kelambu) Zat besi/folat dan nutrisi
1. Setiap pasangan yang memiliki riwayat thalasemia di lakukan skirinning saat ANC
pertama
2. Jika ibu “carrier”, di lanjut skrinning ayah janin
3. Jika ayah normal, skrinning janin tidak di sarankan
4. Jika ayah janin “carrier” mengikuti konseling genetik, dan skrinning janin
5. pemeriksaan BBL tidak umum di lakukan, jika orangtua pembawa sifat thalasemia
6. untuk pasangan salah satunya “carrier” atau keduanya di berikan edukasi komprehensif
7. Diagnois prenatal bertujuan untuk mendiagnosisi janin menderita thalasimia mayor,
minor, normal
8. pemeriksaan ini dilakukan jika orangtua pembawa sifat thalasemia
Gangguan gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah (anemia), bisa
terjadi komplikasi pendarahan karena anemia kronis, mengakibatkan terjadinya BBLR
1. Ibu hamil dengan pemberian Fe masih tetap anemia dilakukan pemeriksaan tinja. jika
positif berikan obat cacing secara selektif
2. Pemberian obat cacing bagi ibu dengan hasil positif dilakukan pada TM ke-2 dan ke-3 di
bawah pengawasan dokter