Anda di halaman 1dari 81

Strategy Yang Tepat

Untuk Menjadi
Seorang
Trader / Investor
#YuniSasmita
Trader & Investor
Trader dan Investor, siapa sih mereka ?

Istilah Trader lebih disematkan kepada mereka yang berinvestasi dalam


jangka pendek, seperti harian atau maksimal bulanan. Trader mengambil
untung dalam waktu yang lebih singkat, seperti berdagang saja. Trader
akan aktif menjual belikan barang yang ia miliki, maka dari itu mereka
disebut Trader (Bahasa Indonesia : Pedagang).

Trading adalah aktivitas yang sama saja seperti berdagang. Hanya saja,
bedanya trading saham ini tidak memperdagangkan barang – barang,
seperti di pasar atau toko, melainkan yang diperdagangkan adalah saham.
Trader & Investor
Trader dan Investor, siapa sih mereka ?

Kalau Investor ? Banyak yang menyebut kalangan ini adalah mereka yang
cenderung berinvestasi jangka panjang dalam suatu perusahaan. Maka
dari itu memang disebut orang yang berinvestasi (Investor). Karena,
memang investasi lebih cocok diproyeksikan untuk jangka panjang.

Soerang Investor lebih menekankan pada pertumbuhan laba dan value


perusahaan serta dividen dalam jangka panjang. Investor tidak
terpengaruh oleh fluktuasi harga saham. Investor mencari keuntungan
sangat besar dalam jangka waktu panjang. Karena Investor, membeli asset
ketika harganya murah.
Trader & Investor
Perbedaan Trader dengan Investor
Trader & Investor
Trading Plan
#YuniSasmita
Keberhasilan Investor / Trader
• Bagi seorang investor / trader, trading plan sangat diperlukan untuk
memperoleh hasil trading yang konsisten. Tetapi banyak yang
beranggapan bahwa trading plan dapat dibuat secara cepat dan instan,
bahkan cenderung mengabaikannya.
• Salah satu faktor keberhasilan dalam trading adalah disiplin, dan hanya
dengan trading plan yang dibuat secara benar dan obyektif, maka anda
bisa berlatih untuk disiplin sesuai kaidah-kaidah yang telah ditetapkan
dalam planning. Dengan membuat trading plan, anda telah bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri jika hasil trading anda tidak seperti yang
diharapkan, dan bisa segera mengambil langkah yang terbaik pada
account trading tanpa ragu dan panik jika arah pergerakan harga pasar
berlawanan dengan prediksi anda.
Do Not Put All Eggs in One Basket
Konsep paling dasar yang perlu kita mengerti dalam money management
adalah do not put all eggs in one basket. Jika kita melihat dari kasus
seorang pelari marathon, ia tidak akan menghabiskan seluruh tarikan
nafasnya pada 100 meter pertama. Karena jika demikian dapat dipastikan
jangankan untuk menang, untuk mencapai garis finish saja ia tidak akan
sanggup. Dalam investasi di bursa saham juga demikian, jika kita
menghabiskan seluruh modal kita hanya dalam satu saham, satu
posisi dan satu waktu saja, anda mungkin akan mendapat untung yang
besar dalam waktu yang relatif singkat namun jika terjadi resiko penurunan
harga, anda juga akan mengalami kerugian yang besar.
Cara Membuat Trading Plan
• Tentukan strategi untuk entry. Ambil cara atau teknik yang terbaik dari
pengalaman Anda menerapkan berbagai metode entry pada berbagai
kondisi pasar. Misalnya Anda membuat Watchlist Saham terlebih dahulu
dan kemudian memilih Reversal atau Breakout pada kondisi pasar
trending (untuk strategi price action) dengan indikator pendukung Moving
Average (MA), Stochastic RSI dan MACD.
• Tentukan risk / reward ratio. Konsep Risk & Reward ini menjadi salah
satu faktor penting dalam Money Management karena salah satu
penyebab banyak investor ritel gagal adalah mereka tidak tahu kapan
harus keluar. Penting untuk mengetahui kapan waktu untuk keluar
sebelum kita masuk karena umumnya psikologi kita akan mulai bereaksi
berlebihan saat kita melibatkan hal yang berpengaruh penting untuk
hidup kita (uang yang kita taruh dalam saham).
Cara Membuat Trading Plan
Risk yang dimaksud bisa berupa posisi Stop Loss yang kita pasang untuk
menjaga kita dari kerugian yang berlebihan. Saat kita membiarkan posisi
kita tanpa Stop Loss sama saja seperti membiarkan gawang kita tanpa
penjagaan keeper.
Penting untuk kita menetapkan Stop Loss sebelum kita melakukan
Investasi di bursa saham karena menghindari kita dari bahaya Fear and
Greed yang akan menjebak psikologi kita. Karena saat kita sudah
melibatkan modal kita dalam transaksi saham dan kita melihat saham yang
kita punya merugi, psikologi kita akan sulit melihat realita yang ada dan
akhirnya kita cenderung melakukan tindakan yang tidak bijak seperti,
membiarkan posisi kita tersebut dan berakhir nyangkut. Nyangkut sendiri
adalah bentuk kerugian waktu dan uang yang banyak memakan korban di
bursa saham, dan kejadian ini umumnya berawal dari ketidakpahaman kita
akan Risk & Reward.
Cara Membuat Trading Plan
• Tentukan position size sesuai dengan target stop loss. Position size bisa
berubah-ubah sesuai dengan resiko stop loss per trade yang kita tentukan.
Resiko per trade hendaknya ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan
stop loss level.

• Tentukan strategi exit atau take profit. Exit target seharusnya ditentukan juga
sebelum entry, sesuai dengan reward yang kita sepakati. Hendaknya tidak
menentukan exit level pada saat trade sedang berlangsung, karena emosi kita
cenderung akan ikut terlibat ketika kita trading tanpa exit target. Kita akan lebih
obyektif saat belum punya posisi.

• Buat jurnal dan catatan untuk evaluasi. Sebaiknya untuk setiap posisi yang
telah diclose, baik profit atau loss diberikan catatan untuk evaluasi kualitas
strategi dan plan yang telah kita buat, mungkin untuk kita perbaiki dikemudian
hari.
Waktu Yang Tepat
Untuk
BUY / SELL
Mengetahui Pola Pergerakan Harga
Suatu Saham, Moment & Siklus
Waktu Yang Tepat Untuk BUY / SELL
Bullish
• Adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami trend naik atau
menguat. Kenaikan pasar saham ini dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi suatu
negara bahkan diseluruh dunia sedang mengalami pertumbuhan ekoniomi. Sektor
usaha dan bisnis berkembang. Tingkat pendapatan perkapita naik, pertumbuhan laba
perusahaan yang meningkat dan faktor lainnya.

Bearish
• Adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami trend turun atau
melemah. Penurunan pasar saham ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang
melambat bahkan turun dari tahun sebelumnya. Tingkat pengangguran bertambah.
Laba perusahaan yang tumbuh negatif dan faktor lainnya.
Waktu Yang Tepat Untuk BUY / SELL
BUY
• Dimana harga sudah menyentuh level terendahnya dan sulit untuk menembus Support

• Terjadinya pemulihan (Recovery)

• Ada signal pembalikan arah (Reversal)

SELL
• Dimana harga sudah menyentuh harga tertingginya dan sulit untuk menembus Resistance

• Terjadinya koreksi dikarenakan aksi ambil untung, pelemahan bursa luar & karena krisis

• Ada signal pembalikan arah (Reversal)


Apa Yang Mempengaruhi Harga Saham ?
• Supply > Demand = Price Drop

• Supply < Demand = Price Up

• Demand = Buyer = Bullish

• Supply = Seller = Bearish

• Buyers & Seller selalu berada pada posisi saling berlawanan (Konfrontasi)

• Buyer mau beli barang murah & Seller mau jual barang mahal

• Dalam kondisi panic : Buyer mau beli barang lebih mahal & Seller mau jual
barang lebih murah
3 Hal Dalam Menganalisa Saham
• Fundamental Analisis (FA)

• Teknikal Analisis (TA)

• News
3 Hal Dalam Menganalisa Saham
I. Fundamental Analisis (TA)

• Analisis mendalam yang menitik beratkan pada laporan keuangan


dengan melihat sisi : Profitabilitas (laba), Solvability (kewajiban vs asset),
Liquidity (kemampuan melunasi utang jangka pendek) & Activity
(kelancaran usaha).

• Menganalisa secara Fundamental maka kita dituntut untuk akrab dengan


laporan keungan yang diterbitkan perusahaan stiap kuartal dengan
melihat dari keempat sudut di atas dan menghitung nilai wajar suatu
saham secara laporan keuangan sehingga mengetahui apakah harga
pada saat ini terlalu mahal ataupun terlalu murah secara laporan
keungan.
3 Hal Dalam Menganalisa Saham
II. Teknikal Analisis (TA)

• Analisa pergerakan saham melalui data historical pembukaan,


penutupan, harga tertinggi, harga terendah & volume perdagangan suatu
saham setiap hari.

• Menganalisa saham secara Teknikal nantinya kita dapat melihat dari


sudut pandang harga rata – rata, harga terendah maupun tertinggi pada
suatu masa, target harga selanjutnya, likuiditas (banyak transaksi suatu
saham yang terjadi) sehingga pada akhirnya mendapatkan suatu analisis
dalam menentukan nilai jual dan beli.
3 Hal Dalam Menganalisa Saham
III. News

• Sering dikatakan juga sebagai sentimen analisis yang menitikberatkan


pada keadaan yang terjadi berdasarkan berita dan lebih cenderung pada
trend market pada saat itu. Sehingga dalam membeli maupun menjual
menunggu berita yang muncul dari saham tsb dan juga melihat saham –
saham favorite pada saat itu yang ramai diperdagangkan pada bursa.
Konsep Technical Analysis
• Candlestick akan mencerminkan perlawanan (Konfrontasi) antara Buyers
/ Seller

• Candlestick / Chart akan bergerak dalam suatu trend, dalam priode


waktu tertentu

• Harga / Chart akan selalu berulang dan membentuk suatu pola tertentu

• Ilmu Technical Analysis (TA) menggunakan data masa lalu, pola – pola
yang ada untuk mengetahui probability naik / turun suatu saham

• Bila probability naik > probability turun = BUY

• Bila probability turun > probability naik = SELL


Technical Analysis
• Candlestick
• Support & Resistance
• Indikator :
1. Moving Average
2. Stochastic RSI
3. Relative Strenght Index
4. MACD
5. Volume
Technical Analysis
Ilmu Technical Analysis (TA) Adalah
Memperhitungkan Probabilitas

Bukan Ilmu Pasti


Candlestick
#YuniSasmita
Candlestick
Candlestick
Bagaimana
Candlestick
Membentuk Signal
BUY / SELL
#YuniSasmita
DOJI – Candle Tanpa Body
DOJI – Candle Tanpa Body
Arti Formasi Doji

Formasi doji terbentuk ketika pasar sedang konsolidasi atau ragu-ragu mengenai arah pergerakan harga
selanjutnya. Disini tampak jelas sentimen bullish dan bearish dalam keadaan seimbang. Antara buyer dan
seller saling menunggu pergerakan harga selanjutnya. Pasar berkonsolidasi apakah akan meneruskan
pergerakan harga sesuai dengan arah trend sebelumnya, atau akan membuat harga bergerak pada arah
yang berlawanan. Oleh karena itu doji dianggap sebagai sinyal konsolidasi dan untuk mengetahui
kepastian arah pergerakan harga selanjutnya diperlukan konfirmasi dari bar candlestick setelah doji.

Formasi doji biasanya terbentuk paling tidak beberapa bar setelah harga bergerak naik atau turun, yang
menunjukkan ketidak pastian pelaku pasar akan dibawa kemana pergerakan harga selanjutnya. Bisa saja
harga bergerak sesuai dengan arah trend sebelumnya, atau berbalik arah. Jadi formasi doji tidak selalu
mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal) tetapi bisa juga mengisyaratkan penerusan trend,
tergantung dari konfirmasi bar candlestick berikutnya.
Support
&
Resistance
Semakin Sering Diuji
S & R Akan Semakin Kuat
Support
• Suatu area yang menahan harga untuk turun lagi

• Dekat Support kuat, harga cenderung untuk mantul ke atas

• Jika Support di jebol, harga akan cenderung turun ke bawah lagi

• Penjebolan Support ini disebut BreakDown

• Support apabila ditembus akan menjadi Resistance


Resistance
• Suatu area yang menahan harga untuk naik
• Dekat Resistance kuat, harga cenderung untuk turun lagi
• Jika Resistance ditembus ke atas, harga akan melaju naik
• Penembusan Resistance ini disebut BreakOut
• Reistance apabila ditembus akan menjadi Support
Support & Resistance
• Konsep Support & Resistance ini pun tanpa kita sadari juga sebenarnya kita pakai dalam kehidupan
sehari – hari.

• Misal kita ambil contoh harga tiket penerbangan & harga cabai, karena sekarang mau memasuki bulan
puasa dan lebaran.

a. Tiket pesawat dalam sehari – hari di jual seharga Rp500.000,- dan suatu saat harganya naik hingga
Rp1.000.000,- (karena mendekati hari lebaran). Namun pada waktu berikutnya harga kembali turun
ke Rp500.000,- maka anda akan berpikir bahwa Rp500.000,- adalah harga terbaik yang mungkin
anda beli. Karena batas harga Rp500.000,- ini menjadi titik Support yang menjaga harga tidak turun
lebih dalam, karena sacara psikologis banyak peminatnya (Demand).

b. Begitu pula dengan Resistance, jika anda mendapati memegang suatu barang, misal cabai, harga
naik pada suatu tingkat tertentu, namun gagal menembus, misal di harga Rp80.000,-. Dimana anda
sebagai pedagang mengharapkan harganya makin naik, namun ternyata harga tidak bisa naik lagi,
karena kekuatan pasarnya tidak cukup. Karena batas harga Rp80.000,- ini menjadi titik Resistance
yang mencegah harga untuk naik, karena secara psikologis banyak yang ingin menjual (Supply)
diharga itu.
Ada 3 Cara Untuk Menentukan Support &
Resistance Suatu Saham
1. Garis Trend / Channel

2. Garis Horizontal

3. Moving Average (MA)


Garis Trend / Channel
• Trend adalah kecenderungan arah harga

• Ada 3 arah dalam trend :

a. Naik (UpTrend)

b. Turun (DownTrend)

c. Tidak Naik / Turun (Sideways / Horizontal Trend)

• Time Frame :

a. Major / Primary Trend

b. Minor / Secondary Trend


Major Trend
&
Minor Trend
#YuniSasmita
Major Trend & Minor Trend
• Major Trend adalah trend yang biasanya di lakukan oleh para Trader
yang targetnya panjang (long time), mencapai bulanan dan bisa juga
sampai tahunan.

• Minor Trend adalah trend yang sifatnya sementara dan seterusnya akan
kembali lagi ke trend utama atau meneruskan laju trend yang
sesungguhnya.
Moving Average
#YuniSasmita
Apa Yang Dimaksud Sebagai Moving
Average ?
• Garis yang didapat sebelum hari ini

• Merupakan langging indicator (bergerak mengikuti trend)

• Berguna untuk melihat arah trend

• Mengkonfirmasi suatu penembusan harga

• Berfungsi sebagai Support & Resistance

• Dibentuk dari rata – rata bergerak dari harga penutupan dalam periode tertentu, misalnya dalam rentang
5 hari (1 minggu), 20 hari (1 bulan), 60 hari (3 bulan) dan 120 hari (6 bulan)

• Selama candle di atas MA5 / MA10 adalah signal BUY & selama candle di bawah MA5 / MA10 adalah
signal SELL

• Signal MA, apabila garis MA crossing ke atas adalah signal beli (BUY) & apabila garis MA crossing ke
bawah adalah signal jual (SELL)
Bagaimana Cara
Menggunakannya
Dalam Transaksi
Saham ?
#YuniSasmita
Support & Resistance
Menggunakan
Moving Average
(MA)
#YuniSasmita
Stochastic RSI
• Stochastic RSI dikembangkan untuk meningkatkan sensitivitas.

• Keandalan indikator Stochastic RSI biasanya ketika masuk ke perdagangan, ketika


Stochastic RSI di tingkat jenuh beli (Overbought) & jenuh jual (Oversold).

• Ketika menggabungkan Stochastic dengan RSI (Relative Strenght Index), maka akan
terbentuk indikator baru, yaitu : Stochastic RSI yang khas memberikan signal lebih baik.

• Signal pada Stochastic RSI :

a. Overbought terjadi apabila masuk area > 80

b. Oversold terjadi apabila masuk area < 20

c. Apabila Stochastic RSI crossing ke atas adalah signal beli (BUY)

d. Apabila Stochastic RSI crossing ke bawah adalah signal jual (SELL)


Relative Strenght
Index (RSI)
#YuniSasmita
Relative Strenght Index (RSI)
• Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative
Strenght Index (RSI) adalah osilator yang digunakan dalam analisis
teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan
pergerakan kenaikan & penurunan harga – Wikipedia.

• RSI memiliki kemiripan dengan Stochastic dalam hal membantu untuk


mengenali kondisi jenuh beli (Overbought) & jenuh jual (Oversold).

• Pasar dianggap Overbought jika RSI berada di atas 70 dan dianggap


Oversold bila RSI berada di bawah 30.

• Konfirmasi signal SELL adalah ketika RSI turun dari area Overbought
dan berada di bawah 70, sedangkan konfirmasi BUY adalah ketika RSI
naik dari area Oversold dan berada di atas 30.
MACD
#YuniSasmita
MACD
• MACD (Moving Average Convergence Divergence), mengidentifikasi
momentum suatu harga saham.

• Signal terbentuk dengan Crossing dan Histogram :

a. BUY, Crossing (Golden Cross) dengan arah ke atas / Histogram


diteritori negative balik arah ke atas.

b. SELL, Crossing (Death Cross) dengan arah ke bawah / Histogram


diteritori positif balik arah ke bawah.
Volume
#YuniSasmita
Volume
• Indikator dimana terjadi kesepakatan antara pembeli (Buyer) dan penjual
(Seller)

• Volume yang rendah berarti :

a. Pasar wait and see

b. Pasar tidak mendukung pergerakan harga

c. Suatu trend yang solid harus disertai volume yang besar

d. Suatu penembusan Support / Resistance yang valid harus disertai volume


yang besar

• Volume yang tinggi berarti : kebalikan dari volume yang rendah


Tips
Trading / Investasi
Saham
Sangat Tergantung Dari Gaya
Trading Anda
Tips Trading / Investasi Saham
• Kenali Bisnis dari saham yang ingin anda beli

• Lakukan Analisa :

a. Fundamental Analisis (FA) – Saham apa yang bagus untuk dibeli

b. Teknikal Analisis (TA) – Mengetahui kapan waktu Entry, Hold, Taking Profit &
kapan harus Cut Loss

• Selalu Update berita terbaru

• Lakukan Screening

• Terapkan Management Resiko dengan selalu mengaktifkan Smart SAFE

• Jangan pernah main Perasaan / Emosi (Feeling)


Kunci Sukses
Sabar, Disiplin, Fokus
dan
Money Management
Kunci Sukses
• Sabar adalah menunggu saat yang tepat untuk melakukan BUY / SELL
(melihat situasi dan kondisi).
• Disiplin adalah selalu mengikuti perencanaan (analisis) yang telah
dibuat.
• Fokus adalah memperhatikan watchlist yang telah dibuat sesuai
perencanaan (analisis).
• Money Management adalah pengaturan dalam keuangan (modal) anda
yang akan di tradingkan / investasikan.
Terima Kasih
#YuniSasmita

Anda mungkin juga menyukai