(SLA)
BENDUNGAN
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN
2 REFERENSI HUKUM
3 GAMBARAN UMUM KPBU
4 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BENDUNGAN
2
PENDAHULUAN
Proyek Pembangunan Bendungan dengan Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) merupakan
skema pembiayaan infrastruktur yang dapat memaksimalkan efisiensi dan efektifitas proyek, melalui fleksibilitas dalam
pengelolaan life-cycle cost dan risiko yang dialokasikan kepada pihak-pihak yang paling kompeten untuk
mengendalikannya serta meningkatkan inovasi teknologi.
Tujuan proyek ini untuk meningkatkan manajemen aset dan kinerja tingkat layanan bendungan yang diukur
berdasarkan Indikator Kinerja Bangunan Bendungan dan Indikator Kinerja Layanan Pengelolaan Bendungan yang
disyaratkan. Badan Usaha Pelaksana dengan kapasitas manajemen dan kemampuan yang baik harus dapat mendefinisikan,
mengoptimalkan, dan melaksanakan secara tepat waktu, melakukan intervensi fisik yang diperlukan dalam jangka pendek,
menengah, dan panjang, untuk menjamin bahwa Pengelolaan Bendungan tetap berada pada tingkat layanan yang
disyaratkan. Badan Usaha, dalam batas-batas yang telah ditetapkan dengan kewajiban mematuhi dalam Perjanjian
KPBU, Hukum Yang Berlaku, Persyaratan Teknis, Indikator Kinerja Bangunan Bendungan dan Indikator Kinerja
Layanan Pengelolaan Bendungan serta ketentuan lingkungan dan sosial, Badan Usaha Pelaksana secara mandiri dapat
menentukan: (i) apa yang harus dilakukan, (ii) dimana, (iii) bagaimana, dan (iv) kapan melakukannya.
Badan Usaha Pelaksana harus memiliki kemampuan sumber daya yang kuat agar pekerjaan terselenggara secara
efektif dan efisien, untuk memastikan terpenuhinya Indikator Kinerja Bangunan Bendungan dan Indikator Kinerja Layanan
Pengelolaan Bendungan yang telah disyaratkan dan mempertahankannya dari waktu ke waktu.
REFERENSI HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021 tentang Bendungan;
3. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur;
4. Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
PUPR Nomor 6 Tahun 2020 tentang Bendungan;
5. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 sebagaimana diubah
dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 379 Tahun 2019 tentang
Penetapan Simpul KPBU di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembayaran Ketersediaan
Layanan Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Rangka Penyediaan
Infrastruktur;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
10.Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tentang Pedoman Kriteria Umum Desain Bendungan, Maret 2013.
4
GAMBARAN UMUM KPBU
KPBU merupakan kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan
mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber
daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak, tujuan KPBU untuk:
a. Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam Penyediaan Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta;
b. Mewujudkan penyediaan infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu;
c. Menciptakan iklim investasi yang mendorong keikutsertaan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur berdasarkan prinsip usaha
secara sehat;
d. Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, atau dalam hal tertentu mempertimbangkan
kemampuan membayar pengguna; dan/atau
e. Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur melalui mekanisme pembayaran
secara berkala oleh Pemerintah kepada Badan Usaha.
Pengembalian investasi Badan Usaha Pelaksana atas Penyediaan Infrastruktur dalam KPBU bersumber dari:
1. Pembayaran oleh pengguna dalam bentuk tarif;
2. Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment); dan/atau
3. Bentuk lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
5
6
LINGKUP PEKERJAAN BENDUNGAN DENGAN SKEMA KPBU-AP (1)
Lingkup Pekerjaan Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan dengan Skema KPBU-AP meliputi:
1. Perencanaan Teknis Terperinci (DED) Bendungan;
2. Pelaksanaan Konstruksi Bendungan;
3. Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Bangunan Fasilitas; dan
4. Pengoperasian dan Pemeliharaan Bendungan.
Perencanaan Teknis Bendungan yaitu pekerjaan rencana teknis terperinci (Detailed Engineering
Design/DED) bangunan bendungan yang meliputi perencanaan teknis bangunan bendungan dan
bangunan fasilitasnya, yang harus mengacu pada Basic Design/Desain Awal dan kriteria desain yang
disyaratkan serta memenuhi Hukum Yang Berlaku, norma, standar, pedoman dan kriteria serta
ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Pekerjaan Konstruksi Bendungan yang meliputi pembangunan bendungan dan fasilitasnya sebagaimana
yang ditetapkan dalam perencanaan teknis bangunan bendungan yang telah disetujui oleh PJPK. Hasil
pekerjaan konstruksi bendungan termasuk semua komponen bendungan yang merupakan dari asset bendungan
wajib memenuhi indikator kinerja bangunan bendungan yang disyaratkan selama periode layanan dan
operasional.
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Fasilitas yaitu merupakan bangunan kantor/gedung untuk menunjang
pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan bendungan sebagaimana yang ditetapkan dalam perencanaan
teknis bangunan fasilitas yang telah disetujui oleh PJPK. Hasil pekerjaaan konstruksi bagunan fasilitas wajib
memenuhi indicator kinerja layanan pengelolaan bendungan yang disyaratkan selama periode layanan dan
operasional.
Pekerjaan Pengoperasian dan Pemeliharaan Bendungan yaitu merupakan pekerjaan layanan pengoperasian
bendungan yang mengacu pada standar pola operasi bendungan yang meliputi pola operasi normal, pola
operasi banjir dan pola operasi kering yang telah disetujui oleh PJPK. Sedangkan pekerjaan pemeliharaan
bendungan merupakan pekerjaan pemeliharaan untuk semua komponen bendungan agar dapat memenuhi
indikator kinerja bangunan bendungan yang disyaratkan.
8
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BENDUNGAN
1 Saluran Masuk
1 Dimensi Jalan Akses
2 Apron
3 Mercu Pelimpah 2 Lapis Perkerasan Jalan Akses
B. Bangunan Pelimpah 4 Dinding F. Jalan Akses/Masuk 3 Drainase Jalan Akses
5 Jembatan (diatas pelimpah)
6 Saluran Luncur 4 Perlengkapan Jalan Akses
7 Kolam Olak 5 Bangunan Pelengkap Jalan Akses
1 Inlet
2 Fasilitas Pengendali/Pintu 1 Kondisi Rumah Pembangkit Listrik
C. Bangunan Pengambilan
3 Konduit G. Rumah Pembangkit Listrik
4 Outlet
2 Fasilitas Rumah Pembangkit Listrik10
LAYANAN PENGELOLAAN BENDUNGAN
1 Rencana Operasi
2 Organisasi Pengelola Bendungan
A. Operasi Bendungan
3 Pemantauan Bendungan
4 Laporan Operasional Bendungan
1 Rencana Pemeliharaan
B. Pemeliharaan Bendungan
2 Pelaksanaan Pemeliharaan
11
a. Tidak ada kerusakan struktur atau keretakan atau pecah atau lapuk pada beton.
Perbaikan wajib diselesaikan dalam
2. Apron b. Tidak terjadi penurunan atau geseran atau gerakan pada apron. Visual atau dengan alat.
waktu 28 hari.
c. Tidak ada gerusan/scoring pada tepi atau ujung apron.
a. Tidak ada kerusakan struktur atau keretakan atau pecah atau lapuk. Perbaikan wajib diselesaikan dalam
b. Tidak terjadi penurunan atau geseran atau gerakan pada dinding. waktu 28 hari, kecuali penyumbatan
4. Dinding Visual atau dengan alat.
c. Tidak ada bocoran atau gerusan/scoring pada dinding. pada wheep hole dalam waktu 14
d. Wheep hole tidak tersumbat dan berfungsi baik. hari.
14
INDIKATOR KINERJA BANGUNAN BENDUNGAN (4)
a. Tidak ada retak struktur atau pecah pada beton yang mengakibatkan
terganggunya fungsi struktur atau tidak boleh tampak penggembungan (bulging)
pada permukaan beton.
b. Tidak terjadi patahan/geseran pada struktur bangunan elemen jembatan.
c. Tumpuan jembatan dalam kondisi baik dan tidak ada keretakan / keropos yang
Perbaikan wajib diselesaikan dalam
5. Jembatan diatas pelimpah dapat mengakibatkan gangguan fungsi struktur. Visual atau dengan alat.
waktu 28 hari.
d. Tidak terjadi pergerakan arah horizontal pada saat beban layan yang melebihi
deformasi izin pada bangunan bawah jembatan yang dapat mengakibatkan
kerusakan bagian struktur lainnya.
e. Sandaran jembatan secara struktur kokoh, tidak karatan atau bengkok.
f. Tidak ada korosi pada semua elemen baja.
a. Tidak ada retak struktur atau pecah pada beton yang mengakibatkan
terganggunya fungsi struktur atau tidak boleh tampak penggembungan (bulging)
pada permukaan beton. Perbaikan wajib diselesaikan dalam
b. Tidak terjadi penurunan atau patahan/geseran pada struktur dinding dan lantai. waktu 28 hari, kecuali penyumbatan
6. Saluran Luncur Visual atau dengan alat.
c. Tidak ada kerusakan struktur atau tanda tanda gerakan. pada wheep hole dalam waktu 14
d. Tidak ada yang keropos atau rembesan air atau gerusan/scoring pada hari.
dinding.
e. Wheep hole pada dinding tidak tersumbat dan berfungsi baik.
a. Tidak ada retak struktur atau pecah pada beton yang mengakibatkan
terganggunya fungsi struktur atau tidak boleh tampak penggembungan (bulging)
pada permukaan beton.
b. Tidak terjadi penurunan atau patahan/geseran pada struktur dinding dan lantai. Perbaikan wajib diselesaikan dalam
c. Tidak ada kerusakan struktur atau tanda tanda gerakan. waktu 28 hari, kecuali penyumbatan
7. Kolam Olak Visual atau dengan alat.
d. Tidak ada yang keropos atau rembesan air atau gerusan/scoring pada dinding pada wheep hole dalam waktu 14
dan lantai. hari.
e. Wheep hole pada dinding tidak tersumbat dan berfungsi baik.
f. Tidak terjadi scouring atau gerusan lantai kolam olak.
15
a. Pintu dan fasilitas pengendali sesuai desain dan berfungsi dengan baik.
b. Tidak ada korosi dan rembesan pada pintu intake.
2. Fasilitas pengendali /Peralatan c. Tidak ada kerusakan pada Hidromekanikal atau rembesan pada bangunan Perbaikan wajib diselesaikan dalam
Visual atau dengan alat.
Hidromekanikal fasilitas pengendali. waktu 14 hari
d. Peralatan elektro mekanik dapat berfungsi secara maksimal.
e. Tidak ada elemen penunjang pintu yang hilang atau rusak.
a. Dimensi Outlet dan fasilitas pengendali sesuai desain dan berfungsi baik.
b. Tidak ada penurunan atau patahan/ geseran pada struktur dinding/ pelindung Perbaikan wajib diselesaikan dalam
4. Outlet tebing. waktu 28 hari, kecuali debris pada Visual atau dengan alat.
c. Tidak terjadi scouring atau gerusan atau kerusakan struktur pada bangunan aliran dalam waktu 14 hari.
Outlet.
d. Tidak ada hambatan atau debris pada aliran outlet.
16
INDIKATOR KINERJA BANGUNAN BENDUNGAN (6)
KOMPONEN/SUB KOMPONEN WAKT U T ANGGAP Bobot F
INDIKAT OR KINERJA KOMPONEN BENDUNGAN MET ODE PENGUKURAN
BENDUNGAN PENANGANAN (%)
D. TEROWONG PENGELAK
a. Dimensi Inlet dan fasilitas pengendali sesuai desain dan berfungsi baik.
b. Tidak ada retakan atau pecah atau lapuk pada struktur beton yang Perbaikan wajib diselesaikan dalam
1. Inlet mengakibatkan terganggunya fungsi Inlet. waktu 28 hari, kecuali debris pada Visual atau dengan alat.
c. Tidak terjadi penurunan atau patahan/ geseran pada dinding/pelindung tebing. aliran dalam waktu 14 hari.
d. Tidak ada hambatan atau debris pada aliran inlet.
E. KAWASAN WADUK
a. Tidak terjadi erosi atau runtuhan pada lereng waduk
b. Tidak ada penurunan atau tanda tanda gerakan pada lereng waduk
c. Tidak ada tumbuhan liar pada lereng waduk. Perbaikan wajib diselesaikan dalam
d. Tidak ada gulma air atau benda hanyutan pada waduk. waktu 14 hari, kecuali erosi atau
Visual atau dengan alat.
1. Kondisi Waduk e. Kerambah atau jaring apung yang dijinkan maksimum 5% dari luas permukaan runtuhan atau penurunan atau
genangan waduk pada muka air normal. Gerakan pada lereng dalam waktu 28
f. Vegetasi pada garis sepadan waduk (green belt) terpelihara dengan baik hari.
(tidak ada tanaman liar).
g. Tidak boleh ada tanaman semusim.
a. Bangunan pengendali sedimen waduk dapat berfungsi dengan baik sesuai
2.Bangunan Pengendali Sedimen desain. Perbaikan wajib diselesaikan dalam
Visual atau dengan alat
Waduk b. Tidak ada kerusakan struktural atau keretakan pada bangunan sedimen waktu 28 hari.
waduk.
17
i. Tidak ada lubang pada lapis perkerasan dengan kedalaman minimum sama
dengan tebal satu lapis permukaan aspal.
ii. Tidak boleh ada retak lebih dari 3 mm dan luas retakan tidak boleh lebih besar
Perbaikan wajib diselesaikan dalam Jangka sorong atau water pass
2. Lapis Perkerasan Jalan Akses 2% dari luas perkerasan puncak bendungan.
waktu 7 hari. atau alat ukur meteran.
iii.Tidak ada penurunan atau amblas lebih 5 cm dari elevasi rencana.
iv.Tidak ada bagian permukaan perkerasan yang mengalami pelepasan butir
(Ravelling).
Pada drainase jalan akses tidak ada kerusakan struktural dan sedimen >5cm atau Perbaikan wajib diselesaikan dalam
3.Drainase Jalan Akses Visual atau dengan alat.
hambatan aliran air pada drainase. waktu 7 hari.
Marka dan Rambu Jalan Akses terlihat dengan jelas, terpasang dengan benar dan Perbaikan wajib diselesaikan dalam
4.Perlengkapan Jalan Akses Visual atau dengan alat.
berfungsi baik. waktu 7 hari.
Pada bangunan pelengkap jalan tidak ada kerusakan struktural dan berfungsi Perbaikan wajib diselesaikan dalam
5.Bangunan Pelengkap Jalan Akses Visual atau dengan alat.
sesuai peruntukannya. waktu 7 hari.
19
a. Pelaksanaan pemeliharaan dilaksanakan sesuai rencana kerja yang telah Wajib dilaksanakan sesuai waktu Laporan pelaksanaan
disetujui. yang direncanakan. pemeliharaan.
b. Laporan pelaksanaan pemeliharaan di upload kedalam sistem data base Wajib disampaikan sesuai waktu Bukti upload laporan kedalam
2.Pelaksanaan Pemeliharaan
sesuai waktu yang ditetapkan. yang ditetapkan. system data base
a. Sarana operasional bendungan sesuai yang ditetapkan dan dapat berfungsi
setiap saat. Perbaikan fungsi sarana wajib
2.Sarana operasional bendungan Berita Acara Perbaikan Sarana.
b. Tidak ada kerusakan atau hilang pada sarana operasional bendungan. dipenuhi dalam waktu 14 hari.
c. Fasiltas sarana operasional dapat digunakan sesuai peruntukannnya.
20
FINALTI KETIDAKSESUAIAN IKB
Apabila Badan Usaha Pelaksana terlambat melaksanakan perbaikan dan/atau penggantian komponen
bendungan dan/atau pemenuhan pengelolaan bendungan hingga terpenuhinya Indikator Kinerja Bendungan
atau Indikator Kinerja Pengelolaan Bendungan dengan waktu tanggap penangangan yang ditetapkan, maka
akan dikenakan Pemotongan atau Pengurangan Pembayaran Ketersediaan Layanan (AP) dengan rumusan
berikut:
TERIMA KASIH