(2)Untuk menguji apakah teks yang kalian temukan itu ke dalam teks
anekdot,identivikasilah teks tersebut dalam hal struktu teks,partisipan,ragam
bahasa,serta ciri lain,seperti lucu,konyol,frustasi,dan tidak nyaman.
Jawab:
Struktur Teks
Abstraksi: Suatu hari di salah satu gedung MPR dapat terlihat salah satu
seorang wakil rakyat yang baru di angkat.
Orientasi: Tiba-tiba suara pintu kantor nya di ketuk.
Krisis : Setelah di buka ,berdiri di hadapannya 2 orang dengan koper besar
dan segulungan kabe.
Reaksi : Dia menelpon dan terlbat pembicaraan tingkat tinggi,setelah selesai
menelpon dia berkata “Nah,sekarang wawancara bisa kita mulai…”
Koda : Maaf pak,kami datang kesini mau memasang saluran telepon
Bapak.
Partisipan: Seorang wakil rakyat & 2 orang karyawan saluran telepon.
Penggunaan bahasa: Baik,sopan & santun.
Teks anekdot di atas lumayan lucu dan menarik untuk di baca.
Ibu Dewi:Ani kalau tidak sehat, kenapa tidak membuat surat ijin saja? Sudah
periksa ke dokter?
Ani:Sudah bu. Tadi sebenarnya saya berniat untuk tidak masuk dan membuat
surat ijin sakit, tapi saya tidak ingin melewatkan pelajaran hari ini.
Ibu Dewi:
Ya tapi kamu kan sedang sakit. Kamu kan bisa bertanya pada teman-teman kamu
soal materi pelajaran hari ini.
Ani:Iya bu, tapi saya tetap menyayangkan kalau sampai melewatkan mata
pelajaran hari ini. Apalagi saya sebenarnya paling suka kalau diajar oleh bu Dewi.
Ibu Dewi:
Baiklah kalau begitu, Ani sekarang lebih baik pulang saja, karena Ani kan sedang
sakit. Untuk mata pelajaran hari ini nanti Ani bisa tanya ke tema Ani. Ibu akan
suruh Pak Herman (satpam) untuk mengantarkan Ani pulang.
Ani:Baiklah bu kalau begitu. Mungkin saya memang harus istirahat dulu biar bisa
cepat sembuh dan tidak melewatkan kegiatan belajar lebih lama.
Ibu Dewi:Benar An, Ani sekerang pulang dan istirahat dirumah ya!
Ani:Baik bu.
Bu Dewi lantas keluar dari ruangan kelas menghampiri Pak Herman.
Ibu Dewi:Pak Herman!
Pak Herman:Ya bu, ada yang bisa dibantu?
Ibu Dewi:Pak Herman, tolong antarkan Ani pulang soalnya yang bersangkutan
sedang tidak enak badan.
Pak Herman:Baik bu.
(Bu Dewi lantas memanggil Ani)
Ibu Dewi:Ani, sini Pak Herman akan mengantarkan kamu pulang.
Ani:Ya bu. Ani pun lekas keluar dari ruangan kelas dan diantar pulang oleh Pak
Herman.
TUGAS MANDIRI
Bahasa indonesia
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
“MEMBUAT NASI TUMPENG”
Pada saat ulangan Akhir Semester Kelas 9,Aku dan kawan-kawan di beri tugas kelompok
oleh ibu guru yang mengajar keterampilan,dan kami di beri tugas membuat nasi tumpeng dalam
satu kelompok.yang akan di kumpul minggu depan,dan kebetulan saya sekelompok dengan
Irma,Rika,Nunung,Dina,dan Dilla.kami pun segera mendiskusikan persiapan-persiapan yang di
perlukan,dan Nunung mengusulkan untuk membuat nasi tumpeng itu di rumahnya,kami pun
menyetujui itu. Kemudian kami menggalang dana untuk membeli bahannya.dan pada hari
minggunya kami sekelompok ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang di perlukan.
Pada malam selasa kami menginap di rumah nunung,kami sangat sibuk dalam mengolah bahan-
bahan yang akan di buat sebagai lauk pauk untuk nasi tumpeng,hingga tak terasa malam pun
tiba,tapi saya dan teman-teman tidak lupa untuk mengerjakan kewajiban kita sebagai umat
muslim yaitu mengerjakan shalat 5 waktu salah satu’nya shalat maghrib,dan yang paling
tidak bias saya lupakan yaitu pada saat saya dan kawan-kawan memanggang sate.
Pada saat itu saya dan Irma yang di beri tugas untuk mengipas ,pada saat itu Irma mengipas’nya
kuat-kuat tiba-tiba kipas yang di pegang Irma tiba-tiba terlempar mengenai kepala saya,seketika
suasana yang tadinya hening menjadi ramai dengan suara tawa mereka ,dan saya pun juga ikut
tertawa meski kepala saya terasa sakit,dan sialnya lagi daging sate yang kami panggang itu
hangussssss……!!!!!
Kami pun segera kembali memanggang daging sate yang baru,.
Tak terasa malam pun semakin larut,berhubung semua pekerjaan telah selesai dan kami sudah
mengantuk,kami pun bergegas untuk tidur,tapi sebelum kami tidur kami semua masih sempat
foto-foto (sungguh malam yang menyenangkan bagi kami).
Kami bangun pagi-pagi umtuk menghias nasi tumpeng yang akan di bawa ke sekolah ,dan pagi
itu kami sangat kesusahan dalam membentuk nasi tumpeng’nya itu yang harus dibentuk
kerucut ,beberapa kali kami gagal membentuk nya akhirnya ,nasinya bisa terbentuk juga . kami
sangat senang ,karena ibu guru,menyukai nasi tumpeng buatan kami ber’enam dan juga
memberikan komentar yang baik.
Sungguh ini adalah pengalaman yang tak’terlupakan dan menyenangkan bagi saya.