Bab Iii
Bab Iii
A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
1) Anak
a) Nama : An. Q
e) Agama : Islam
g) Anak ke :1
j) No. RM : 00630738
2) Orang Tua
a) Nama : Ny. A
b) Umur : 39 Tahun
c) Agama : Islam
d) Pendidikan : SMK
e) Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Demam
a) Alasan masuk RS
Typoid Fever.
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
b) Struktur Eksternal
(1) Budaya
sedang di jalani
(2) Agama
beragama Islam
menabung
hipertensi.
1) Pre Natal
b) Kehamilan : Diharapkan
pusing (-)
j) Imunisasi TT : 2x
radiasi (-)
2) Natal
e) BB waktu lahir : 4 kg
f) TB waktu lahir : 50 cm
g) Posisi janin waktu lahir : Normal
1) Pertumbuhan
BB : 37 kg
TB : 150 cm
Kurang)
2) Perkembangan
a) Perkembangan Psikososial
Ibu pasien mengatakan An. Q sudah mampu dalam
b) Perkembangan Kognitif
c) Perkembangan Moral
santun.
d) Perkembangan Spiritual
e) Perkembangan Social
teman sebayanya.
Jenis
No Pemberian Umur Tempat
Imunisasi
0-7 hari setelah lahir
1. Hepatitis 4x Bidan klinik
2,3,4 bulan
2. BCG 1x 1 bulan Bidan klinik
h. Data Psikososial
2) Pola emosi: reaksi bila marah, sedih, marah, takut dan gembira
(-)
7) Watak/kebiasaan anak : suka tertawa (-), pendiam ( ), ramah ( ),
i. Pemeriksaan Fisik
1) Pengukuran antropometri
TB = 150 cm
BB sekarang = 37 kg
BB sebelum sakit = 39 kg
LLA = 19 cm
2) Pengukuran fisiologis
sesuai
5) Tingkat kesadaran
6) Head to Toe
a) Kepala
kulit kepala teraba lengket, kusam dan bau, tidak ada benjolan
b) Wajah
giginya.
c) Mata
penglihatan baik, lapang panang baik, dan tidak ada nyeri tekan.
d) Telinga
e) Hidung
g) Mulut
tidak ada stomatitis, jumlah gigi lengkap, tidak ada caries gigi,
h) Dada
kanan paru ICS 1-6 terdengar resonan, area paru kiri terdengar
suara resonan pada ICS 1-2. Teraba denyut nadi di iktus kordis,
(pekak) pada saat di perkusi di ICS 3-5 dada kiri, irama nadi
i) Abdomen
j) Punggung
tempak bersih, tidak ada nyeri pada perkusi ginjal, bentuk tulang
kifosis.
k) Genitalia
l) Anus
m) Ekstremitas
CRT normal kembali < 2 detik, turgor kulit kembali > 2 detik,
tidak ada lesi, tidak ada ruam, tidak ada clubing finger dan
j. Reaksi Hospitalisasi
pemeriksaan.
k. Pengetahuan
sekarng ibu pasien belum mengetahui makanan apa saja yang harus di
l. Riwayat Spiritual
m. Pemeriksaan Diagnostik
(1) Laboratorium
n. Therapy
(Nurarif, 2015)
(Nurarif, 2015)
(Nurarif, 2015)
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan fluktuasi suhu
lingkungan, proses penyakit ditandai dengan kulit kemerahan,
peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal, dan pucat sedang.
b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat ditandai dengan berat badan 20%
atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, enggan makan dan
membran mukosa pucat.
c) Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Kelemahan ditandai
dengan ketidakmampuan mengakses kamar mandi, dan
ketidakmampuan mengakses sumber air
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 3.6 Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan Termoregulasi Berhubungan Dengan fluktuasi suhu lingkungan, proses penyakit ditandai dengan kulit kemerahan,
peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal, dan pucat sedang.
Definisi : Fluktuasi suhu di antara hipotermia dan hipertermia
Domain 11 : Keamanan / perlindungan
Kelas 6 : Termoregulasi
(Herdman dan Kamitsuru, 2018)
6. Beri obat atau cairan IV (mis; antipiretik, agen 6. Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik
antibaktri, dan agen anti mengigil) pada pasien dengan hipertermi
23
Tabel 3.6 Intervensi Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ditandai dengan berat badan 20%
atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, enggan makan dan membran mukosa pucat.
Definisi : Asupan Nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
(Herdman et al, 2018)
Pengetahuan: Diet yang 5. Berikan obat – obatan jika diperlukan 5. Mengatasi mual dan muntah yang dirasakan
Disarankan
3. Pengetahuan bertambah 6. Rujuk untuk mendapatkan pendidikan kesehatan 6. Berikan informasi pada pasien dan keluarga
mengenai diet yang di terkait diet dan perencanaan diet sesuai tentang nutrisi yang tepat
anjurkan kebutuhaan
24
Tabel 3.6 Intervensi Keperawatan
Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Kelemahan ditandai dengan ketidakmampuan mengakses kamar mandi, dan ketidakmampuan
mengakses sumber air
Definisi : Ganguan Kemampuan Untuk Melakukan ADL Pada Diri
Domain 4 : Aktivitas/istirahat
Kelas 5 : Perawatan diri
(Herdman dan Kamitsuru, 2018)
4. Bantu pasien berada pada posisi yang nyaman 4. Untuk meningkatkan kenyamanan bagi pasien
5. Cuci dan kondisikan rambut, memijatkan sampo 5. Rambut yang bersih mampu meningkatkan
dan kondisioner ke kulit kepala dan rambut kenyamanan pasien
6. Sikat atau sisir rambut dengan menggunakan 6. Meningkatkan kenyamanan pasien saat
sisir bergigi jarang atau dengan jari tangan, beristirahat
25
sesuai kebutuhan
Perawatan Kuku
7. Rendam kuku dalam air hangat, bersihkan 7. Pelunakan kutikula meningkatkan kemudahan
bagian bawah kuku dengan orange stick (batang pengangkatan sel mati.
pembersih kuku) dan dorong kutikula dengan
[menggunakan] gunting kutikula
8. Monitor atau bantu [individu] membersihkan 8. Mengangkat debris dan kelebihan kelembapan,
kuku sesuai dengan kemampuan perawatan diri mengurangi kesempatan infeksi.
individu
9. Monitor atau bantu pemangkasan kuku sesuai 9. Pengguntingan kuku harus lurus melintang
dengan kemampuan perawatan diri individu mencegah keluarnya pinggiran kuku dan
pembentukan ujung kuku yang tajam dapat
mengakibatkan iritasi sisi lateral kuku.
26
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tabel 3.7 Implementasi Keperawatan
27
Ketidakseimbangan Rabu, 10 1. Menentukan status gizi pasien dan Rabu, 10 Maret 2021 Pukul 14.00 WIB
Nutrisi Kurang Dari Maret 2021 kemampuan [pasien] untuk memenuhi
Kebutuhan Tubuh 07.55 WIB kebutuhan gizi S:
Berhubungan R/ status gizi pasien menggunakan IMT - Pasien mengatakan ada keinginan untuk Maulina
Dengan Asupan = 16,4 (Status Gizi Berat Badan Kurang) makan
Diet Kurang
07.56 WIB 2. Memonitor kalori dan asupan makanan O:
R/ porsi makan anak bertambah 1 posi - IMT = 16,4 (Status Gizi Berat Badan
habis 12 sendok makan Kurang)
- Porsi maka pasien bertamah dari ½ porsi
07. 57 WIB 3. Menawarkan makanan porsi kecil, tapi menjadi 1 porsi habis 12 sendok makan
sering - Berat badan pasien masih 37Kg
R/ anak mau makan snack ringan
07.58 WIB 4. Mengukur berat badan setiap hari A : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
R/ bb anak 37Kg Kebutuhan Tubuh Belum Teratasi
09.00 WIB 5. Melakukan kolaborasi pemberian obat P : Lanjutan Intervensi
omeprazole 30 mg 1. Timbang berat badan setiap hari
R/ tidak ada reaksi alergi pada anak 2. Monitor kalori dan asupan makanan
3. Berikan obat – obatan jika diperlukan
4. Rujuk untuk mendapatkan pendidikan
kesehatan terkait diet dan perencanaan diet
sesuai kebutuhaan
Defisit Perawatan Rabu, 10 1. Menanyakan kemampuan perawatan Rabu, 10 Maret 2021 Pukul 14.00 WIB
Diri Berhubungan Maret 2021 diri secara mandiri S:
Dengan Kelemahan 07.00 WIB R/ pasien mengatakan belum mampu - Pasien mengatakan belum mampu
melakukan perawatan diri secara melakukan perawatan diri secara mandiri Maulina
mandiri dan masih di bantu leh ibu dan perawat
O:
07.02 WIB 2. Memotivasi kemandirian pasien, tapi - Rambut sudah di kramas tampak bersih
bantu ketika pasien tak mampu dan tidak bau
28
melakukannya - Kuku sudah bersih dan tidak panjang
R/ pasien masih merasa lemas
A : Defisit Perawatan Diri Sudah Teratasi
07.05 WIB 3. Memonitor kondisi rambut dan kulit
kepala, termasuk kelainan – P : Hentikan Intervensi
kelainannya (misalnya., kering, kasar,
atau rambut rapuh, serangan kutu,
ketombe, dan defisiensi nutrisi)
R/ kondisi rambut tampak kotor
kusam dan bau
29
08.40 WIB 8. Membantu [individu] membersihkan
kuku sesuai dengan kemampuan
perawatan diri individu
R/ kuku tampak bersih
2 Ketidakefektifan Kamis, 11 1. Mengukur suhu dan tanda – tanda vital Kamis, 11 Maret 2021 Pukul 14.00 WIB
termoregulasi Maret 2021 lainnya
berhubungan 07 . 00 WIB R/ Hasil TTV S:
dengan proses S : 36,3ºC - Pasien mengatakan suhu tubuhnya sudah Maulina
penyakit TD : 110/80 mmHg normal
N : 88x/menit
R : 19x/menit O:
- Hasil TTV
07 . 15 WIB 2. Memonitor warna kulit dan suhu TD : 110/80mmHg
R/ Kulit wajah dan telapak tangan masih S : 36,3ºC
tampak pucat N : 88x/menit
R : 19x/menit
08 . 00 WIB 3. Kolaborasi pemberian obat antipiretik, - Warna kulit wajah dan tangan masih
parasetamol dengan dosis 120 mg tampak pucat
melalui oral
R/ tidak ada reaksi alergi pada anak A : Ketidakefektifan Termoregulasi Sudah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
Ketidakseimbangan Kamis, 11 1. Mengukur berat badan setiap hari Kamis, 11 Maret 2021 Pukul 14.00 WIB
Nutrisi Kurang Dari Maret 2021 R/ BB anak : 37,35 Kg
Kebutuhan Tubuh 08 . 00 WIB S:
Berhubungan - Pasien dan keluarga mengatakan sudah Maulina
30
Dengan Asupan 08 . 30 WIB 2. Melakukan pendidikan kesehatan terkait mengerti dan mampu menjelaskan kembali
Diet Kurang diet dan perencanaan diet sesuai apa yang telah disampaikan oleh perawat
kebutuhaan
R/ pasien dan keluarga memperhatikan O:
ketika diberi edukasi dan mampu - BB anak naik menjadi 37, 35 Kg
menjelaskan kembali apa yang sudah
perawat sampaikan A : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Monitor kalori dan asupan makanan
3. Berikan obat – obatan jika diperlukan
31
B. PEMBAHASAN
dilakukan oleh penulis kepada An. Q dengan usia sekolah (11 tahun 4 bulan)
Sakit Dustira Cimahi yang dilakukan selama 2 hari dari tanggal 10 sampai 11
keperawatan.
1. Pengkajian Keperawatan
kasus pada pasien dan keluarga untuk mengumpulkan data – data dasar
antara lain :
32
a. Identitas
tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor rekam medis dan
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
perasaan tidak enak pada bada, merasa lesu, nyeri kepala, pusing,
33
2) Alasan Masuk Rumah Sakit
tubuh pada malam hari dan penurunan suhu tubuh pada pagi hari
langsung dilapangan.
34
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
c. Riwayat Kehamilan
yang normal pada umumnya, namun Ibu An. Q sering merasa mual
35
1) Pola Nutrisi dan Metabolisme
2) Pola Eliminasi
36
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik langsung
dilapangan.
rambut lepek dan bauk serta kuku tampak kotor dan panjang. An.
cepat untuk seusianya. Menurut teori (kyle dan catman, 2015) pada
37
memiliki tinggi dan berat badan yang sama, namun di usia akhir
dilapangan.
f. Riwayat Imunisasi
lengkap, yaitu Hepatitis B0, BCG, Polio 1-4, DPT-HB-Hib 1-3 dan
langsung di lapangan.
1) Keadaan Umum
tidak ada nya kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik
langsung dilapangan.
38
2) Tingkat Kesadaran
compos mentis, dengan GCS E=4, V=5, M=6. Hal ini sesuai
3) Kepala
4) Telinga
39
dilapangan karena pada saat dilakukan pemeriksaan di bagian
Media Otitis.
5) Mulut
6) Dada
40
nonproduktif. Sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan
7) Abdomen
8) Genetalia
kesenjangan.
9) Anus
41
dalam (Wulandari & Erawati, 2016) bahwa tidak ditemukan
10) Ekstremitas
atas dan bawah pada An. Q terdapat kesenjangan antara teori dan
11) Kulit
42
h. Reaksi Hospitalisasi
i. Pengetahuan
sebagai ibu rumah tangga dari segi waktu mempunyai waktu lebih
43
j. Riwayat Spiritual
sudah hafal beberapa surat pendek dan doa – doa, serta pasien juga
lapangan.
k. Pemeriksaan Diagnostik
44
terjadi leukositosis pada pemeriksaan diagnostik dan menurut
l. Therapy
2. Diagnosa Keperawatan
45
dalam pathway dituliskan ada beberapa diagnosa yang kemungkinan
badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, enggan
kebutuhan cairan.
46
karena dilihat dari kondisi pasien pada saat dilakukan pengkajian pasien
peradangan tidak di angkat karena tidak terjadi ciri – ciri anak mengalami
3. Intervensi Keperawatan
47
1) Pengaturan suhu
2) Perawatan demam
badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, enggan
1) Manajemen Nutrisi
48
c. Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Kelemahan ditandai
e) Memotong kuku
4. Implementasi Keperawatan
dan menerima kehadiran perawat. An. Q berusia 11 tahun dan pada saat
pemeriksaan fisik kepada An. Q dilakukan secara head to to, dalam hal
ini tidak ditemukaan adanya kesenjangan karena didukung oleh teori dari
49
harus dilakukan secara sistematis dari mulai kepala sampai ke kaki (head
to toe).
badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, enggan makan
kecil tapi sering, mengukur berat badan pasien setiap hari, dan
50
melalui IV serta penulis memberkan pendidikan kesehatan mengenai diet
5. Evaluasi
muncul belum teratasi semua pada hari kedua, pasien masih harus
51
melalukan perawatan di Rumah Sakit dan karena adanya keterbatasan
lapangan.
52