Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
mengalami infeksi bakteri yang terjadi di usus halus dan di aliran darah,
(Ardiansyah, 2012).
tubuh, dari mulut ke anus melalui beberapa tahap, yaitu tahap mengunyah,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus (Kirnantoro &
Maryana, 2020).
Sumber : https://eresources.perpusnas.go.id:2144/levels/adults/assembly/view/view/15908
a. Mulut
yang masuk ke dalam tubuh, terdapat alat – alat lain yang membantu
untuk melayani sebagai pintu masuk dari saluran pencernaan dan untuk
kurang dari 6 detik. Terdapat otot lurik yang bekerja secara sadar dalam
proses menelan.
Sumber : https://eresources.perpusnas.go.id:2144/levels/adults/assembly/view/view/15908
c. Lambung
sebelah kiri rongga perut. Lambung juga memiliki fungsi utama yaitu
Sumber : https://eresources.perpusnas.go.id:2144/levels/adults/assembly/view/view/15908
d. Usus Halus
letaknya berada diantara lambung dan usus besar. Usus halus memiliki
panjang sekitar 6,5 meter. Pada dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang membawa zat – zat yang akan diserap kehati melalui vena porta.
1) Duodenum
menggunakan enzim.
2) Jejunum
lebih tebal, lebih besar, dan lebih banyak pembuluh darah serta
3) Ileum
serosa.
3) Dan protein akan dicerna oleh usus halus menjadi asam amino
Gambar 2.5 Anatomi Usus Halus
Sumber : https://eresources.perpusnas.go.id:2144/levels/adults/assembly/view/view/15908
e. Usus Besar
Usus besar terletak antara usus buntu dan rektum. Organ ini
memiliki fungsi utama yaitu, sebagai penyerap air dari feses. Usus besar
Sumber : https://eresources.perpusnas.go.id:2144/levels/adults/assembly/view/view/15908
f. Anus
yang berbentuk lubang. Sebelum feses di dibuang oleh anus, feses akan
dibantu dengan adanya jontrasi otot dnding perut, dan feses dapat
2020).
Gambar 2.7 Anatomi Anus
Sumber : https://ms.ncmhcso.org/anus-543
3. Etiologi
kuman yang bersifat negatif, motil, dan tidak mengeluarkan spora, seperti
samonella thposa / Eberthela thyposa. Pada suhu tubuh manusia kuman ini
hidup dengan baik, kuman mati ketika pada suhu 70ºC dan menggunakan
menyebar
penyakit ini ada dua sumber, yaitu si penderita thypoid fever (pasien) dan
mengekresi bakteri salmonella typhi melalui feses dan urin dalam kurun
a. Patofisiologi
Thypoid Fever ini bermula dari adanya kuman Salmonella Thypi yang
sebagian lagi akan masuk ke dalam usus halus, lalu masuk ke jaringan
endoteleal, hati, limfe dan organ – organ lainnya. Proses ini akan
terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel – sel retikula
Erosi
Penurunan peristaltic Mempengaruhi pusat
usus thermoregulator
dihipotalamus
Ketidakefektifan
termoregulasi
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Perdarahan masif Nyeri
tubuh
tanda gejala lain nya yaitu demam yang berlangsung selama 3 minggu :
a. Demam
pagi hari suhu tubuh menurun dan pada sore atau malam hari suhu
tubuh meningkat
a. Penatalaksanaan Keperawatan
sekitar.
padat seperti nasi dan lauk sangat aman untuk dikonsumsi oleh
banyak mengandung cukup cairan, kalori dan protein yang tinggi. Jenis
berupa cairan melalui sonde lambung, namun jika kesadaran pasin dan
nafsu makan nya baik bisa diberikan makanan biasa (Anwar, 2020).
b. Penatalaksanaan Medis
hari.
selama 14 hari.
pada SGOT dan SGPT tidak harus melaukan penangan khusus dan
antibodi.
d. Pemeriksaan Kultur
infeksi akut oleh salmonella typhy, karena antibodi IgM akan muncul
8. Komplikasi
dalam :
a. Komplikasi intestinal
tubuh, denyu nadi bertambah sangat cepat namun teraba kecil, kulit
iritabel.
trombo flebitis
2. Kompikasi pada darah : anemia hemolitik,trombusta penia dan
pitis
1. Pengkajian
Pengkajian data diri pasien dan orang tua yang meliputi: Nama
lengkap, usia, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama yang di anut,
1) Keluhan Utama
tinggi dan tidak turun – turun sampai 7 hari berturut – turut, nyeri
Erawati, 2016).
(Wulandari, 2016).
2. Pola eliminasi
(buang air kecil) anak tidak akan mengalami gangguan namun ada
2020).
catman, 2015).
2) Perkembangan pada Anak Usia Sekolah
tangga lainnya
lawan jenis
e. Riwayat Imunisasi
hingga beberapa hari namun tidak ada gejala khas dan seperti
f. Pemerisaan Fisik
2. Tingkat kesadaran
3. Sistem respirasi
4. Sistm kardiovaskuler
5. Sistem integumen
6. Sistem gastrointestinal
7. Sistem muskuloskeletal
8. Sistem abdomen
Pada saat dilakukan pemeriksaan palpasi pada bagian perut
(Nurarif, 2015)
(Nurarif, 2015)
(Nurarif, 2015)
berikut:
dengan intake yang tidak adekuat ditandai dengan berat badan 20%
atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, enggan makan dan
kebutuhan cairan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan ekspresi wajah
nyeri dan sikap melindungi area nyeri.
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan sebagai kerusakan
(International Association for the Study of Pain); awitan yang tiba – tiba atau lambat
dengan intensitas ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau
diprediksi, dan dengan durasi kurang dari 3 bulan
Domain 12 : Kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan Fisik
(Herdman dan Kamitsuru, 2018)
Kriteris Hasil Intervensi Keperawatan
Rasional
(NOC) (NIC)
Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan selama ... x 24 1. Lakukan pengkajian 1. Pemahaman terhadap
jam diharapkan nyeri akut nyeri komprehensif keadaan suatu penyakit
dapat teratasi dengan yang meliputi lokasi, didasari dalam memilih
kriteia hasil : karakteristik, onset / intervensi yang sesuai
durasi, frekuensi,
Kontrol Nyeri : kualitas, intensitas atau
1. Pasien bisa mengenali beratnya nyeri dan
waktu terjadinya nyeri faktor pencetus
2. Pasien bisa
menggambarkan faktor 2. Dorong pasien untuk 2. Mencoba untuk
penyebab melaporkan nyeri mentoleransi nyeri, dari
3. Mampu menggunakan pada meminta analgesik
tingkat pencegahan
4. Mampu menggunakan 3. Gali bersama pasien 3. Dapat menunjukkan
tindakan pengurangan faktor – faktor yang dengan tepat pencetus
untuk nyeri tanpa dapat menurunkan atau atau faktor pemberat
analgesik memperberat nyeri
5. Mampu melaporkan
nyeri yang terkontrol 4. Bantu pasien untuk 4. Menrunkan tegangan
memulai posisi yang abdomen dan
nyaman meningkatkan rasa
kontrol
4. Resiko kekurangan voume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan
peningkatan suhu tubuh ditandai dengan asupan cairan kurang dan kurang pengetahuan
tentang kebutuhan cairan.
Definisi : Remtan mengalami penurunan volume cairan intravaskular, interstisial,
dan/atau intaselular, yang dapat menggngu kesehatan
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 : Hidrasi
(Herdman dan Kamitsuru, 2018)
Kriteris Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
(NOC) (NIC)
Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan
keperawatan selama ... x 24 1. Timbang berat badan 1. Mengukur kesejangan
jam diharapkan defisien setiap hari dan monitor antara BB yang ideal
volume cairan dapat status pasien
teratasi dengan kriteri hasil
: 2. Jaga intake/asupan 2. Melibatkan psie dalam
yang akurat dan catat rencana untuk
Keseimbangan Cairan output [pasien] memperaiki
1. Tekanan darah dalam ketidakseimbangan
batas normal
2. Berat badan pasien stabl 3. Monitor status hidrasi 3. Sebagai dasar untuk
3. Membran mukosa pasien (misalnya, membran pemberian tindakan
lembab mukosa lembab, denyut
4. Tidak ada asites nadi adekuat, dan
5. Mampu menjaga tekanan darah
keseimbangan intake dan ortostatik)
output selama 24 jam
6. Pasien tidak merasa haus 4. Monitor hasil 4. Indikasi hidrasi/volume
7. Tidak ada kram otot laboratorium yang sirkulasi.
8. Tidak mengeluh pusing relevan dengan retensi
cairan
5. Implementasi keperawatan
dari perencana tindakan perawatan yang dapat dilakukan dan yang tidak
(Debora, 2012).
6. Evaluasi
sebagian, atau belum tercapai dengan meninjau respon pasien dan kriteria
waktu dalam pertumbuhan fisik proggesif, dan sebaliknya pada tahap usia ini
rumah, ke guru atau teman sebaya ketika di luar rumah, dan adanya dukungan
yang terjadi pada anak secara kuantitatif, hal ini terjadi karena adanya
pertambahan yang banyak dari sel – sel tubuh dan ukuran yang bertambah
berikut :
1. Motorik halus dan kasar
a) Anak pada tahap ini sudah mulai mengalami pubertas pada anak laki –
sebagainya,
c) Anak sudah ada keinginan untuk membuat orang lain senang dan
akan semakin bertambah kosa kata yang di pahaminya. Tahap usia ini
cenderung suka meniru orang lain,daan disini peran orang tua sangat
Carman, 2015).
Kecemasan yang terjadi pada anak usia sekolah ketika sakit dan
merupakan suatu proses dimana aanak merasa cemas dan khawati terhadap
dirinya sendiri karena alasan tertentu atau darurat yang mengharuskan anak
sekolah yaitu ketakutan yang mendasar terhadap sifat fisik dasar penyakit
yang timbul pada saat anak usia sekolah tidak begitu khawatir terhadap nyeri
terhadap:
3. Untuk apa dan bagaimana prosedur tersebut dapat membuat mereka lebih
verbal mengenai nyeri yang mereka alami seperti letak, intensitas dan
atau mencoba bertindak berani dengan meringis atau berteriak (Yuli, 2014)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi reaksi dari orang tua
menjadi sangat khawatir dan terjadi hal – hal seperti penolakan dari orang tua