Anda di halaman 1dari 3

Nama: Arif Afrianda

Nim : P07125219003
Regular A / Tk II

SILIKAT CEMENT

1. Pengertian Silikat Cement


Saat ini, semen silikat sudah jarang digunakan karena adanya resin komposit dan ionomer kaca.
Semen silikat memiliki sifat anti karies. Selain itu, semen silikat juga mempunyai warna yang
sesuai dengan warna gigi sehingga dapat digunakan pada restorasi gigi anterior. 3.1 Komposisi
dan Kimiawinya.
Bubuk semen adalah kaca yang terdiri atas silika (SiO2); alumina (Al2O3); dengan senyawa
fluoride, seperti NaF, CaF2, dan Na3AIF6; dan beberapa garam kalsium, seperti Ca(H2PO4)·H2O
dan CaO. Bahan-bahan ini dipanaskan sampai 14000 Celsius untuk membentuk bubuk silikat.
Tujuan senyawa fluorida adalah menurunkan temperatur pada saat pencampuran dari bubuk
silikat. Bubuk silikat adalah suatu bubuk kaca yang dapat larut dalam asam. Cairannya adalah
larutan dari asam fosfat dengan garam-garam. Ketika bubuk dan cairan dicampur, permukaan
partikel bubuk akan terekspose oleh asam, dan melepaskan ion-ion Ca2+, Al3+, dan F-. Sistem
kimiawinya sama dengan system ionomer kaca tetapi yang membedakan komponen cairannya
asam.

2. Sifat fisik
- Relatif kuat menahan tekanan kompresi
- Lemah dalam menahan tekanan tarik sehingga tidak bisa digunakan untuk restorasi sudut
inisial dan permukaan oklusal gigi posterior

3. Sifat kimia
- pH kurang dari 3 ketika dimasukkan kavitas, tetap dibawah 7 bahkan setelah 1 bulan
- Respon pulpa berupa iritan yang parah
- Sangat memerlukan perlindungan pulpa

4. Kelebihan
- Sifat anti karies dari Fluorida
Insidensi karies sekunder yang bersebelahan dengan restorasi semen silikat rendah. Insidensi
karies proksimal didekat restorasi silikat juga lebih rendah dibandingkan amalgam. Fluorida
dilepas dari silikat kemedia air dalam jumlah kecil yang berarti untuk masa waktu yang tidak
terbatas. Pelepasan Fluorida berlangsung sepanjang usia restorasi namun kecepatannya menurun
seiring berjalannya waktu. Fluorida dalam menghambat karies memiliki 2 mekanisme :
1. Mekanisme fisik dan kimiawi Menghambat demineralisasi dengan pembentukan fase tahan
asam. Selain itu, Fluorida juga meningkatkan remineralisasi melalui pembentukan Fluoroapatit
pada email yang karies dan masih membentuk kavitas.
2. Biologi
Menghambat metabolisme karbohidrat oleh mikroflora plak asidogenik.
5. Kekurangan
- Rapuh
- Partikel kaca kasar
- Sering terjadi kebocoran besar ditepi restorasi silikat
- Mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat diatasnya
- Kurangnya ketahanan terhadap abrasi

6. Indikasi
Sebagai tambalan tetap pada gigi anterior (Terutama pada karies kelas III & kelas IV)

7. Kontra indikasi
- Tidak dipakai sebagai basis pada kavita yang telah mencapai pulpa
- Tidak dipakai sebagai tambalan sementara & tambalan tetap pada saluran akar
- Tidak dipakai untuk pulpa capping

8. Cara pemakaian silikat cement


- Harus memakai glass slab yang tebal
- Harus memakai bahan tantalium/ stellite plastik/ tulang

9. Cara pengadukan
- Powder & liquid diletakkan pd slab dgn p’bandingan 2:1
- Pengaduk harus sekecil mungkin dg gerakan melipat-lipat
- Mengaduk tdk boleh lebih dr 1 menit karna akan cepat mengeras
- Konsistensi adukan benar bila adukan kental dan tidak ikut dg spatel

10. Tahap pemakaian silikat cement


1. Warna ditentukan dgg colour quide
2. Pulpa harus dilindungi, pd kavita dangkal dengan phenol dan cement phospat (untuk
mensterilkan kavita digunakan phenol) pd kavita yg dalam dg calxyl dan cement phosfat.
3. Mengaduk dipakai glass slab yg tebal dan dingin, bila liquid diteteskan segera harus
mengaduk, lama mengaduk 45 detik jgn lewat 1 menit waktunya.
4. Mengisi kavita ini dibagi:
- Bila adukan selesai, kavita diisi tidak lebih 1 menit waktunya
- Memasang strip dan dipegang selama 3-5 menit dg tidak bergeser stripnya
- Strip dilepas dan tambalan diolesi vaselin
- Sesudah ini cement yg berlebihan dibuang

11. Memoles tambahan silikat cement


- Dikerjakan paling cepat 24 jam atau sebaiknya 1 minggu setelah ditambal
- Dipergunakan batu ankansas warna putih dan alat poles tersebut terlebih dahulu diolesi
vaselin
- Pada service approximal cement silikat yang berlebihan dibuang dengan finier interdental
finier/ finier flame lalu vaselin
12. Penyebab kegagalan tambalan silikat cement ada 2 :
1. Preparasi kavita yang salah yaitu :
- Kurang retensi
- Ketinggalan terlalu banyak enamel rods yang tidak tersokong dentin
- Jaringan karies yang masih ada
- Preparasi kavita terlalu besar/ kecil

2. Mengerjakan silikat cement yang salah


- Konsistensi tidak baik (terlalu encer/kental)
- Mengaduk terlalu lama, lebih dari 1 menit
- Waktu mengisikan cement ke dalam kavita terlalu lama, seharusnya tidak lebih dari 1 menit
- Pergerakan dari strip celuloid sebelum lewat 3 menit
- Mengenai ludah pada waktu sedang mengeras
- Kekeringan dari sement silikat sesudah kavita diisi
- Mengenai ludah sesudah strip dilepaskan sebelum dioles vaselin

Anda mungkin juga menyukai