Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 2

Nama : Yupi rahmayanti


Zhoya bintari
Laporan kasus dalam konseling keluarga
( Keluh kesah dalam menghadapi suami yang poligami )

1. Identitas Nama : Ayu Rahayu

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Dusun Bakti, Kejuruan Muda

2. Deskipsi Masalah Ada seorang perempuan berusia 25 tahun yang


bernama Ayu Rahayu.Dia adalah perempuan
yang pernah merasakan dipoligami oleh
suaminya,poligami tersebut dilakukan suami
karna sang istri tidak bisa mempunyai
keturunan.tetapi suami ayu tidak ada meminta
izin kepada sang istri untuk melakukan
poligami tersebut.
Pada saat ayu di vonis dokter tidak bisa
mempunyai anak sikap sang suaminya ayu
langsung berubah kepadanya karna merasa
kecewa kepada ayu, sang suami menjadi orang
yang pemarah dan ayu tidak pernah lagi
merasakan kasih sayang suaminya kepada ayu.
Karna itu juga mertua ayu menjadi tidak suka
kepada ayu sikap sang mertua sama seperti
sikap suami nya kepada ayu.
Pada saat itu ayu merasa kecewa sendiri
terhadap dirinya kenapa dia harus tidak bisa
mempunyai keturunan .
Hari demi hari dilewati ayu dengan sikap
suami dan mertuanya yang dingin kepada nya
tidak seperti dulu kehangatan yang selalu
menyelimuti keluarganya itu.pada saat itu pun
ayu merasa dirinya sangat depresi dia merasa
sudah tidak dihargai lagi sebagai istri dan
menantu dalam keluarganya.akhirnya ayu
memutuskan untuk pulang kerumah orang
tua.ketika ayu sampai dirumah orang tuanya
dia pun langsung bercerita kepada ibunya
tentang dia yang tidak bisa memberikan
keturunan kepada sang suami.
Ibu ayu merasa terkejut karna ayu baru cerita
ini kepadanya.
Kemudian ibu ayu pun merasa sedih dan
prihatin kepada anak itu yang sedang
mengalami kesedihan yang dia rasaakan saat
ini.
Beberapa hari kemudian ayu pun kembali
kerumah sang suami bersama orang tuanya
namun ketika ayu sampai dirumah sang suami
didepan rumahnya itu langsung ada mertuanya
karna masi merasa kesal kepada ayu tidak bisa
memberikan cucu sang metua itu langsung
masuk kedalam rumah tanpa berbicara sedikit
pun kepada ayu atau orang tua ayu.
Tanpa sepengetahuan ayu sang suami dan
mertua nya diam-diam merencanakan
pernikahan kedua untuk suaminya agar suami
memiliki anak dari istri keduanya.dan
pernikahaan suami dan istri keduanya itu
sudah berlangsung 2 bulan. Pada saat
pernikahaannya pun ayu tidak tahu kalua
suaminya sudah menikah lagi.
Beberapa bulan kemudian istri kedua dari
suami ayu pun hamil dan dari situ ayu
diberitahu sama mertuanya bahwasanya sang
suami akan mempunyai anak dari istri
keduanya. Ayu sangat terkejut dan tidak
percaya dengan pernikahaan yang dilakukan
suaminya tanpa sepengetahuannya sang suami
telah melakukan poligami terhadap diri.
3. Analisis maalah - Suami poligami
- Tidak bisa mempunayai keturunan
- Sikap suami berubah
- Sikap mertua berubah
- depresi
4. Rencana pendekatan yang digunakan 1. Pendekatan Humanistik
Karena pendekatan Humanistik ini
sangat memperhatikan dimensi
manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan secara manusiawi.
Konseling ini menitik beratkan pada
kebebasan individu untuk
mengungkapkan pendapat,menentukan
pilihan, dan tanggun jawab personal.

2. Pendekatan realita
Karena pendekatan ini pada dasarnya
merupakan pertolongan yang praktis
dan relative sederhana. Bentuk bantuan
dilakukan secara langsung kepada
Konseli. Pendekatan realita lebih
menekankan pada masa kini, maka
dalam pemberian bantuan tidak perlu
melacak masalalu.

3. Pendekatan psikoanalisis
pendekatan ini memiliki pandangan
bahwa struktur kejiwaan manusia
sebagian besar terdiri dari alam
ketaksadaran. Ada tiga aspek mengenai
psikoanalisis sebagai metode
penelitian proses psikis, teknik untuk
mengobati gangguan psikis, sebagai
teori kepribadian. Pendekatan
psikoanalisis memiliki tujuan
konseling untuk membentuk kembali
struktur kepribadian klien melalui hal
yang tak disadari menjadi sadar
kembali.

4. Pelaksanaan pendekatan Waktu pelaksanaan


Hari minggu, 16 januari 2022, Didesa Dusun
Bakti Kejuruan Muda Pukul 15.00.
2. Proses layanan
a. Tahap penghantaran
Pada tahap peneliti mengetahui
informasi tentang poligami ini dari
pihak yang bersangkutan yaitu dari ibu
ayu rahayu sendiri.
b. Tahap penjajakan
Pada tahapan penjajakan ini peneliti
menggali masalah dengan bersikap
netral, seperti dalam masalah tersebut
kesalahan nya tidak hanya dari sang
istri melaikan juga dari suami dan
mertuanya.
c. Tahap penafsira
-Suami poligami
-Tidak bisa mempunayai keturunan
-Sikap suami berubah
-Sikap mertua berubah
-depresi
d. Tahap pembinaan
pada tahap ini peneliti memberikan
saran agar sang istri mampu menerima
keadaan yang sudah terjadi ini sang
istri harus mampu menghadapi
bahwasanya sang suami sudah
melakukan poligami. Dan dengan ini
cara sang istri haus menerima
perpoligamian ini agar suaminya bisa
meramdakan atau menghilangkan rasa
kecewanya tehadap kepada sang istri.
e. Tahap penilian
Dalam tahap penilaian ini peneliti
menggunakan penilaian segera, karena
dengan adanya konseling keluarga
masing-masing keluarga semakin
memahami peran dan fungsinya masing-
masing.
f.Penelian hasil pendekatan
- sang istri merasa lega
-mertua yang menjadi bisa
memahami keadaan ayu
-suami yang sudah bisa menerima
kekurangan istrinya dan mampu
juga menyangai kedua istrinya
g. Tindak lanjut
Dalam tahap tindak lanjut ini semua
masing- masing keluarga memahami
peran dan fungsinya masing-masing,
namun jika ada terjadi permasalahan
lagi sebaiknya untuk mendatangi
konselor.

Anda mungkin juga menyukai