Anda di halaman 1dari 9

Sifat dan Kegunaan Ester

Ester dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam atau basa. Hidrolisis ester disebut juga
reaksi penyabunan. Hidrolisis ester tiada lain adalah mengubah ester menjadi alkohol dan
garam yang berasal dari turunannya. Misalnya, hidrolisis etil asetat. Proses hidrolisis
berlangsung sempurna jika dididihkan dengan pelarut basa, seperti NaOH. Reaksi
penyabunan bukan merupakan reaksi kesetimbangan sebagaimana pada esterifikasi sebab
pada akhir reaksi, ion alkoksida mengikat proton dari asam karboksilat dan terbentuk alkohol
yang tidak membentuk kesetimbangan.
C2H5COOC2H5 + H2O⎯H2SO4→ C2H5COOH + C2H5OH
C2H5COOC2H5 + NaOH ⎯⎯→C2H5COONa + C2H5OH
Ester asam karboksilat dengan massa molekul relatif rendah umumnya tidak berwarna,
berwujud cair, mudah menguap, dan memiliki bau yang sedap. Ester-ester ini umumnya
memiliki rasa buah. Ester-ester ini banyak ditemukan dalam buah-buahan atau bunga.
Beberapa ester minyak dan makanan ditunjukkan berikut ini.
 Ester banyak digunakan sebagai esens buatan yang berbau buah-buahan (Gambar
6.23). Misalnya, etil asetat (rasa pisang), amil asetat (rasa nanas), oktil asetat (rasa
jeruk orange), dan etil butirat (rasa stroberi).
 
Kegunaan ester 
Terdapat beberapa ester penting yang diturunkan dari asam anorganik. Misalnya,
nitrogliserin, yakni suatu ester yang diperoleh melalui reaksi asam nitrat dengan gliserol
dalam asam sulfat pekat.
  Nitrogliserin merupakan cairan seperti minyak dan mudah meledak.Jika disisipkan ke
dalam absorben tertentu, disebut dinamit.
Ester merupakan suatu kelompok senyawa yang umumnya berbau harum. Oleh
sebab itu ester banyak digunakan sebagai esense, yaitu zat aditif yang memberikan rasa
segar buah-buahan. Esense sering ditambahkan pada sirup, puding atau
makanan/minuman yang lain.
Ester adalah nama dari gugus fungsi -COO- yang terdapat pada golongan senyawa alkil
alkanoat. Rumus umum ester adalah RCOOR atau CnH2nO2. Ester adalah turunan dari asam
karboksilat atau asam alkanoat, RCOOH. Sebab itu kedua golongan senyawa ini memiliki
rumus molekul yang sama, sehingga keduanya adalah pasangan isomer fungsi, yaitu isomer
yang memiliki rumus molekul sama, CnH2nO2 namun rumus strukturnya berbeda karena
adanya perbedaan gugus fungsi.
Ester dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi, yaitu reaksi pembentukan ester dari
asam alkanoat dan alkanol. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan, jadi memerlukan
katalis untuk mempercepat tercapainya keadaan setimbang. Katalis yang digunakan adalam
asam sulfat. Contoh, asam asetat (asam etanoat) dengan alkohol (etanol) membentuk etil
etanoat atau etil asetat.
CH3COOH + CH3CH2OH ↔ CH3COOCH2CH3 + H2O
Tatanama
Nama senyawa golongan ester adalah alkil alkanoat. Alkil (R) berasal dari alkanol. Alkanoat
berasal dari asam alkanoat. Contoh:
HCOOCH3, metil metanoat atau metil formiat (format).
CH3COOCH3, metil etanoat atau metil asetat.
CH3CH2COOCH2CH3, etil propanoat atau etil propionat.

Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi -COO-
dan rumus umum CnH2nO2. Ester merupakan salah satu senyawa yang istimewa karena dapat
ditemukan baik di buah-buahan, lilin, dan lemak. Ester juga memiliki bau yang harum
sehingga banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang. Ester diberi nama alkil
alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’) dan
alkanoat adalah gugus R-COO-.
Adapun rumusan penentuan tata nama ester didasarkan pada beberapa hal:
1. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus alkanoat.
2. Penomoran dimulai dari atom C pertama yang terikat pada atom O.
Rumus penentuan tata nama senyawa ester secara umum adalah:
(no.cabang) (nama cabang) (nama rantai induk)
Contoh:
CH3-CH2-COO-CH2-CH3: etil propanoat
CH3-CH2-CH2-CH2-COO-CH3: metil pentanoat
CH3-CH2-COO-CH2-CH(CH3)-CH3: 2-metil propil propanoat
Ester memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Sifat Fisis
 Lebih polar dari eter tapi kurang polar dibandingkan alkohol
 Semakin panjang rantainya, ester semakin tidak larut dalam air
 Dalam ikatan hidrogen, ester berperan sebagai akseptor hidrogen, tapi tidak dapat
berperan sebagai donor hidrogen
 Lebih volatil dibandingkan asam karboksilat dengan berat molekuler yang sama
2. Sifat Kimia
 Dapat mengalami hidrolisis
 Dapat mengalami reaksi penyabunan
Reaksi-reaksi ester:
1.      Hidrolisis
Ester terhidrolisis dalam suasana asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi
hidrolisis ini merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi / pembentukan ester. Adapun
reaksinya dapat ditulis sebagai:
CH3-COO-C2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH
2.      Saponifikasi / penyabunan
Ester, khususnya ester lemak dan minyak, dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH
atau KOH menghasilkan sabun. Reaksi ini disebut saponifikasi atau penyabunan. Hasil
samping reaksi ini adalah gliserol.
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusun, ester dapat dikelompokkan dalam 3 golongan,
yaitu ester buah-buahan, lilin, serta lemak dan minyak. Berikut adalah ketiga golongan
tersebut:
1.      Ester buah-buahan
Ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah akan membentuk ester
dengan 10 atau kurang atom C. Ester ini pada suhu kamar akan berbentuk zat cair yang
mudah menguap dan memiliki aroma khas yang harum. Karena banyak ditemukan di buah-
buahan atau bunga, ester jenis ini disebut sebagai ester buah-buahan. Contohnya adalah:
      Etil format beraroma rum
      Isopentil asetat beraroma pisang
      Etil butirat beraroma nanas
      Metil salisilat beraroma sarsaparila
      Propil asetat beraroma pir
      n-Oktil asetat beraroma jeruk manis
      Metil butirat beraroma apel

2.      Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai
panjang juga. Beberapa jenis lilin tersebut contohnya:
      Lilin lebah dari sarang lebah memiliki rumus C22,25H47,51COOC32,34H65,69
      Spermacet dari rongga kepala ikan paus memiliki rumus C15H31COOC16H33
      Carnacauba dari daun palem Brazil memiliki rumus C25,27H51,55COOC30,32H61,65
Namun perlu diperhatikan bahwa lilin yang dimaksud di sini bukan lilin yang sering dipakai
ketika mati lampu ya, karena lilin tersebut termasuk golongan hidrokarbon parafin, bukan
ester.
3.      Lemak dan minyak
Lemak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Lemak
merupakan salah satu golongan ester yang paling banyak terdapat di alam. Adapun contoh
lemak adalah lemak sapi, sedangkan contoh minyak adalah minyak jagung dan minyak
kelapa. Apa yang membedakan lemak dan minyak? Lemak pada suhu kamar memiliki bentuk
padat sedangkan minyak berbentuk cair, serta lemak bersumber dari hewan sedangkan
minyak bersumber dari tumbuhan
Proses Pembuatan Turunan Benzena

1. Polimerisasi asetilena, yaitu dengan mengalirkan asetilena melalui pipa kaca yang pijar.

Atau ditulis : 3C2H2 → C6H6

2. Memanaskan kalsium benzoat dengan kalsium hidroksida.

Ca(C6H5COO)2 + Ca2(OH) → 2C6H6 + 2CaCO3

3. Dengan destilasi bertingkat tir batu bara.

Pada destilasi bertingkat tir batu bara selain dihasilkan benzena juga diperoleh zat-zat lain,
misalnya tokrena, xilena, naftalena, antrosena, fenantrena, fenol, dan kresol.

4. Dengan proses reforming nafta pada industri petrokimia.

5. Pembuatan dan Kegunaan Beberapa Turunan Benzena yang Penting

a. Alkil Benzena

Diperoleh menurut sintesis Friedel Crafts

Toluena digunakan untuk bahan peledak.

b. Halogen Benzena
Digunakan dalam industri cat, pembuatan zat-zat lain dan pembuatan insektisida (DDT).
c. Nitro Benzena

Diperoleh dengan nitrasi benzena.

Nitro benzena digunakan untuk pembuatan anilin dan bahan peledak (TNT = 2,4, 6– trinitro
toluena).

d. Asam Benzena Sulfonat

Diperoleh dengan mereaksikan benzena dengan asam sulfat (sulfonasi).

Asam benzena sulfonat digunakan untuk membuat zat-zat karena mudah larut dalam air, dan
pembuatan obat-obat sulfa. Turunan asam benzena sulfonat yang terkenal adalah sakarin.

e. Anilin

Diperoleh dengan mereduksi nitro benzena atau dari halogen benzena.


f. Fenol
Dibuat dengan memanaskan asam benzena sulfonat dalam alkali atau memanaskan halogen
benzena dalam alkali.

Fenol digunakan untuk desinfektan (larutan fenol dalam air disebut karbol), untuk pembuatan
obat-obatan, bahan peledak, dan plastik.

g. Asam Benzoat

Dibuat dengan cara mengoksidasi toulena.

1. Asam benzoat digunakan untuk pengawet bahan makanan.


2. Asam o–hidroksi benzoat (asam salisilat) digunakan untuk pengawet bahan makanan.

3. Asam asetil salisilat (aspirin) digunakan sebagai obat sakit kepala.


6. Stirena
Diperoleh dengan dehidrogenasi etil benzena dengan katalis seng atau Cr2O3.

7. Benzaldehid
Diperoleh dari oksidasi toluena.

Benzaldehid digunakan untuk parfum dan zat warna.

Kegunaan Benzena dalam Kehidupan

Berikut ini tabel manfaat atau kegunaan dari beberapa senyawa turunan benzena:
No. Turunan Benzena Manfaat

1. Toluena - bahan pembuatan asam benzoat


(metil benzena) - bahan pembuat TNT (trinitro toluena)
- pelarut senyawa karbon

2. Asam Benzoat (karboksilatbenzena) - pengawet makanan


- bahan baku pembuatan Fenol

3. Fenol (hidroksibenzena / fenil - Zat antiseptik


alkohol) - zat disinfektan 
- Pembuatan pewarna
- resin

4. Trinitro Toluen (TNT) -bahan peledak

5. Trinitro benzena (TNB) - bahan peledak

6. Nitro benzena - pewangi pada sabun


- pembuatan anilin

7. Anilin (aminobenzena / fenil - obat-obatan - bahan peledak


amina) - bahan dasar zat warna diazo

9. Stirena - bahan pembuatan plastik dan karet sintetis

9. Asam salisilat - bahan obat / zat analgesik (aspirin)


- obat penyakit kulit

10. Asam tereftalat -bahan serat sintetik polyester

11. Parasetamol (asetaminofen) - obat penurun panas

12. Benzal dehida - zat aditif penambah aroma makanan

13. Benzil alkohol - bahan pelarut

14. Halogen benzena - digunakan pada pembuatan cat dan pembuatan


insektisida.

15. Asam benzena sulfonat - pembuatan obat


-pemanis buatan (sakarin termasuk turunan asam
benzena sulfonat)
Anilina

Anilina merupakan senyawa organik dengan komposisi C6H7N yang termasuk kedalam


senyawa aromatik, dengan bantuan doping asam anilina dapat menjadi bahan konduktor dengan
nilai konduktivitas tertentu.[2] Panjang gelombang maksimal anilin adalah 230 nm. Hal ini
disebabkan pasangan elektron menyendiri pada NH2 yang berinteraksi denagn elektron cincin
untuk meningkatkan densitas elektron di keseluruhan cincin, terutama pada posisi orto dan para
dari cincin.[3] Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara dan
bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia. Di dalam era
industrialisasi saat ini anilin mempunyai peranan penting dan banyak digunakan sebagai zat
pewarna dan karet sintetis dalam dunia industri

Anda mungkin juga menyukai