Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

.Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya             
sehingga kami diberikan kesehatan yang akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
.para keluarga dan sahabatnya

Makalah ini tersusun guna memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Manajemen             
Pendidikan dengan judul “Konsep Dasar Manajemen BK” serta mengetahui struktur
pengembangan program BK. Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang
diharapkan, mohon maaf apabila ada penulisan yang salah ataupun materi yang kurang tepat,
karena kurangnya referensi kami dalam menyusun makalah ini, untuk itu kami membutuhkan
kritik dan saran anda guna memperbaiki makalah ini, dan makalah-makalah selanjutnya. Dan
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pribadi kami dan para pembaca.
.Amin

.Wassalamu’alaikum wr. wb

Jepara, 28 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang................................................................................................... 1

B.  Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

C.  Tujuan.................................................................................................................. 1

D.  Manfaat Penulisan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A.  Pengertian konsep dasar manajemen BK............................................................ 2

B.  Struktur pengembangan program BK................................................................. 3

C.  ............................................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP

A.  Simpulan.............................................................................................................. 9

B.  Saran................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pelayanan bimbingan dan konseling (disingkat BK) bisa dilakukan dalam setting lembaga
pendidikan (sekolah atau madrasah), keluarga, masyarakat, organisasi, industri dan lain
sebainya. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan
sisitem pendidikan khususnya disekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana
pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan
bimbingan pendidikan disekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap
.konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling disekolah

Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan
yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian
memahami dan dikembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinteraksi dengan
.lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah
Menyadari hal diatas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat bertindak
dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada diri sekolah institusi pendidikan tidak
hanya berfungsi memberikan pengalaman pengetahuan tetapi juga mengembangkan
keseluruhan kepribadian anak. Sebagai professional guru memegang peran penting dalam
membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya. Karena hal
tersebut diats kami merasa tertarik untuk mengkaji dan membahsasnya secra lebih lurus
dalam makalah ini. [1]

B.     Rumusan Masalah

:Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut

? Apa yang dimaksud dengan pengertian konsep dasar manajemen BK      .1

? Bagaimana Struktur pengembangan program BK      .2

C.    Tujuan Penulisan

:Adapun tujuan-tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut

? Untuk mengetahui pengertian konsep dasar manajemen BK      .1

? Untuk mengetahui Struktur pengembangan program BK      .2

D.    Manfaat Penulisan

:Adapun manfaat penulisan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut

Dengan membuat makalah ini maka mahasiswa akan mampu mengaplikasikan materi       .1
mengenai konsep dasar manajemen BK dalam dalam kehidupan sehari hari baik di lingkup
.kelembagaan formal maupun non formal dan dunia kerja
.Dengan membuat makalah ini mhasiswa mendapat pengalaman      .2

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Konsep manajemen BK

Sebagai dasar perumusan makna manajemen pelayanan BK, terlebih dahulu dikemukakan

makna manajemen secara umum. Banyak sekali pengertian manajemen dan satu pengertian
tentang manajemen tidak bisa mewakili pengertian lain secara universal.  Menurut T. Hani
Handoko (1999), tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal. Hal ini
berarti pengertian manajemen sangat konstektual. Mary Parker Follet yang dikutip oleh
Menurut T. Hani Handoko (1999) menyatakan bahwa, “manajemen merupakan seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.” Pengertian ini mengandung arti bahwa para
manajer atau pimpinan seperti kepala sekolah dan madrasah mencapai tujuan-tujuan
organisasi melalui pengaturan orang-orang lain (guru-guru dan petugas administrasi) untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan atau tidak melakukan tugas-tugas itu
sendiri. [2]

Istilah pengelolaan merupakan pengertian dari istilah Management (Inggris). Isitlah ini
berasal dari bahasa Latin, Perancis dan Italia. Istilah itu sebagai berikut: manus, mano,
manage/menege, maneggiare. Maneggiare berarti melatih kuda agar kaki kuda dapat
 .melangkah dan menari seperti dikehendaki pelatihnya

Oliver Sheldon dalam “Encyclopedia of the social Sciences” memberi batasan sebagai


berikut:“Management may be defined as the process by which the execution of a given
purpose is put into operation and supervised”. (Edwin R.A. Seligman, Encyclopedia of the
.Social Sciences, 1957:76)
Dari beberapa uraian di atas, maka yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses
mengupayakan sesuatu hal agar menjadi lebih efektif dan efisien melalui serangkaian
pengelolaan yang memfasilitasi kerja/kinerja demi tercapainya suatu tujuan. Adapun fungsi
:manajemen sebagai berikut

Proses pengelolaan berdasarkan kepada tiga macam fungsi manajemen, atau ada orang yang
:menyebutkan pula bahwa fungsi-fungsi manajemen antara lain

;Perencanaan (planning) )1

Pelaksanaan (execution); dan )2

.Penilaian (evaluation) )3

)JF. Tahalele dan Soekarto Indrafachrudin, Kepemimpinan Pendidikan, 1975:36(

Sementara itu, Prayitno (2009) dalam pengelolaan pada dasarnya terfokus pada empat pilar
kegiatan, yaituperencanaan (planning-P), pengorganisasian (organizing-
O), pelaksanaan (actuating-A), dan pengontrolan(controlling-C). Pengelolaan berbasis kinerja
mendasarkan pelaksanaannya pada kinerja konselor berkenaan dengan POAC
penyelenggaraan pelayanan konseling terhadap sasaran pelayanan yang menjadi tanggung
: jawabnya. Arah POAC adalah

P: Bagaimana konselor membuat perencanaan layanan dan kegiatan pendukung, mulai       .1


dari membuat program tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan sampai dengan harian
.(berupa SATLAN dan SATKUNG)

O: Bagaimana konselor mengorganisasikan berbagai unsur dan sarana yang akan       .2


dilibatkan di dalam kegiatan. Unsur-unsur ini meliputi unsur-unsur personal (seperti peranan
pimpinan sekolah, wali kelas, guru, siswa, orang tua), sarana fisik dan lingkungan (seperti
ruangan dan mobiler, alat bantu seperti komputer, film, dan objek-objek yang dikunjungi),
.urusan administrasi, dana, dan lain lain

A: Bagaimana konselor mewujudkan dalam praktik jenis-jenis layanan dan/atau       .3


kegiatan pendukung melalui SPO masing-masing kegiatan yang telah direncanakan dan
.diorganisasikan
C: Bagaimana konselor mengontrol praktik pelayanannya dalam bentuk penilaian hasil       .4
dan proses kegiatan serta mempertanggungjawabkannya kepada stakeholders. Kegiatan ini
melibatkan peran pengawasan dan pembinaan baik dari pihak interen maupun eksteren satuan
.pendidikan, serta organisasi profesi

Kinerja konselor ditujukan kepada seluruh sasaran pelayanan siswa asuh yang menjadi
tanggung jawabnya. Volume kerja konselor secara berkala dipertanggungjawabkan kepada
pimpinan lembaga satuan pendidikan. Selain itu dalam manajemen bimbingan konseling
:terdapat syarat-syaratnya anatara lain sebagai berikut

:Ada dua unsur manajemen dalam kegiatan penyelenggaraan sekolah, yaitu

Human element” (unsur-unsur manusia): anak-anak, orang tua, para guru dan para “      .1
pegawai dan pekerja lain, kepala inspeksi pendidikan/pengajaran, pekerjaan pengawasan-
pengawasan pendidikan, kepala perwakilan pendidikan dan kebudayaan, dan sebagainya juga
.para individu lain dalam masyarakat

Material element” (unsur-unsur kebendaan), misalnya sepertiUang, gedung, tanah, “      .2


perlengkapan, dan alat-alat pelajaran, Ide-ide, prinsip-prinsip, hukum-hukum, peraturan-
.peraturan, keinginan-keinginan masyarakat, kebutuhan-kebutuhannya dan sebagainya

Dalam manajemen bimbingan juga terdapat organisasi personalia mempunyai makna seperti
yang dijelaskan oleh Edgar Schein (1973) dalam Suryadi (2010), organisasi adalah koordinasi
yang rasional dari aktivitas sejumlah orang dalam mencapai sejumlah tujuan yang jelas
.melalui pembagian kerja dan fungsi dan melalui hirarki kekuasaan dan tanggung jawab

Personalia yaitu person/orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi dan/atau


.kelembagaan tertentu dan memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu

Program adalah seperangkat rangkaian kegiatan yang tercatat secara sistematis yang
menggambarkan hal-hal yang perlu dilakukan dalam periode tertentu. Fasilitas yaitu unsur
pendukung/penunjang kegiatan organisasi yang meliputi sarana dan prasarana yang berfungsi
segala sesuatu yg dapat melancarkan tugas dan memberi kemudahan dalam
bekerja. Akuntabilitas Program J.B. Ghartey menyatakan bahwa akuntabilitas ditujukan
untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan stewardship yaitu apa,
mengapa, siapa, ke mana, yang mana, dan bagaimana suatu pertanggungjawaban harus
dilaksanakan. Sementara itu Ledvina V. Carino mengatakan bahwa akuntabilitas merupakan
suatu evolusi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas yang berada pada
jalur otoritasnya. Setiap orang harus benar-benar menyadari bahwa setiap tindakannya bukan
hanya akan memberi pengaruh pada dirinya sendiri saja. Akan tetapi, ia harus menyadari
bahwa tindakannya juga akan membawa dampak yang tidak kecil pada orang lain.
.(Depdiknas, P4BPKP, 2007)

Kepengawasan istilah supervisi atau pengawasan dalam kelembagaan pendidikan  


diidentikkan dengan supervisi pengawasan profesional, hal ini tentu dihadapkan pada
berbagai peristiwa dan kegiatan, contoh jika pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah,
maka pengawasan dilakukan untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
terhadap siswa, namun jika supervisi dilaksanakan oleh pengawas satuan pendidikan, maka
kepala sekolah dalam konteks kelembagaan jelas menjadi tujuan utama dalam meningkatkan
.mutu pendidikan secara menyeluruh

Kepengawasan diartikan sebagai kegiatan pengawas dengan melaksanakan penilaian dan


pembinaan guru serta tenaga pendidikan lainnya dari segi teknis pelaksanaan dan
.administrasi kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu (Prayitno, 2001)

Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan


meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan (a)
pengembangan program, (b) pengembangan staf, (c) pemanfaatan sumber daya, dan (d)
pengembangan penataan kebijakan. Secara operasional pengembangan program disusun
: secara sistematis sebagai berikut

Rasional berisi latar belakang penyusunan pogram bimbingan didasarkan atas landasan
konseptual, hukum maupun empirik
Visi dan misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan BK yang mendukung visi , misi
dan tujuan sekolah
Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan isntitusi terhadap
layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan instrumen yang dapat
.dipertanggungjawabkan
Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai siswa berdasarkan
perkembangan
Komponen program: a. Layanan dasar, program yang secara umum dibutuhkan oleh seluruh
siswa pertingkatan kelas, b.Layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhkan untuk
membantu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusus, c. Layanan perencanaan
individual, program yang mefasilitasi seluruh siswa memiliki kemampuan mengelola diri dan
merancang masa depan, d. Dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan
program, program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal, e. Rencana operasional
kegiatan
Pengembagan tema atau topik (silabus layanan)
Pengembangan satuan layanan bimbingan
Evaluasi
Anggaran

Dalam penjelasan diatas dalam ada  Permasalahan dan Solusi, anatara lain

Adapun permasalahan yang berkembang seputar konsep manajemen yaitu, (1) pengelolaan /
manajemen dalam sekolah belum banyak menghasilkan nilai tambah tersendiri bagi sekolah
(2) manajemen hanya dipahami oleh segelintir orang saja di dalam sekolah, dan (3) pola
.manajemen di sekolah masih bersifat pragmatis-praktis
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka solusi yang dianggap dapat membantu
penyelesaian permasalahan manajemen tersebut, (1) mekanisme manajemen sepatutnya
mengikuti standar baku pola manajemen yang telah ada dan disesuaikan dengan tujuan suatu
lembaga/organisasi, (2) memberikan pelatihan melakukan pengelolaan / manajemen kepada
personil sekolah, dan (3) memberikan alur atau pola manajemen yang sesuai dan tepat
.sasaran di sekolah guna memberikan nilai tambah tersendiri

B.     Struktur dan Pengembangan Program

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan


pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan
dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro
untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan
memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur
.layanan profesional yang diberikan oleh konselor di sekolah

Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan dan
.konseling perkembangan

Komponen (Struktur) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah .1


Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu : (a)
layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif, (c) la- yanan perencanaan individual, dan (d)
layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling
.ini dapat digambarkan pada gambar 1

Gambar 1. Komponen Program BK

a.  Layanan Dasar Bimbingan

Pengertian )1

Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai “proses pemberian bantuan kepada semua
siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara
.”sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal

Tujuan )2

Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang
normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau
dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu
siswa agar : (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan
untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan
dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
.hidupnya

Materi )3

Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut
aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya
membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar
bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang
diberikan, disamping masalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar,
juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir.
Materi-materi tersebut, di antaranya : (a) fungsi agama bagi kehidupan, (b) pemantapan
pilihan program studi, (c) keterampilan kerja profesional, (d) kesiapan pribadi (fisik-psikis,
jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (e) perkembangan dunia kerja, (f) iklim
kehidupan dunia kerja, (g) cara melamar pekerjaan, (h) kasus-kasus kriminalitas, (i)
bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (j) dampak pergaulan bebas. Materi lainnya
:yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut

.Pengembangan self-esteem
.Pengembangan motif berprestasi
.Keterampilan pengambilan keputusan
.Keterampilan pemecahan masalah
.Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
.Memahami keragaman lintas budaya
.Perilaku yang bertanggung jawab

b.  Layanan Responsif

Pengertian )1

Layanan responsif merupakan “pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan
.”dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera

Tujuan )2

Tujuan layanan responsif adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan,
.kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya

Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-
masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan
.dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan

Materi )3
Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dan
kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal karena
dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti kenginan
untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika,
.pergaulan bebas dan sebagainya

Masalah siswa lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau
dirasakan mengganggu kenyamanan hidupnya atau menghambat perkembangan dirinya yang
positif, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Masalah siswa pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung
.tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya

Masalah (gejala masalah) yang mungkin dialami siswa di antaranya : (a) merasa cemas
tentang masa depan, (b) merasa rendah hati, (c) berperilaku impulsif (kekanak-kanakan atau
melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara matang), (d) membolos dari sekolah,
(e) malas belajar, (f) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif, (g) kurang bisa bergaul,
(h) prestasi belajar rendah, (i) malas beribadah, (j) masalah pergaulan bebas (free sex), (k)
.masalah tawuran, (l) manajemen stress, dan (m) masalah dalam keluarga

Untuk memahami kebutuhan dan masalah siswa dapat ditempuh dengan cara menganalisis
data siswa, baik yang bersumber dari inventori tugas-tugas perkembangan (ITP), angket
siswa, wawancara, observasi, sosiometri, daftar hadir siswa, leger, psikotes dan daftar
.masalah siswa atau alat ungkap masalah (AUM)

c.  Layanan Perencanaan Individual

Pengertian )1

Layanan ini diartikan “proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan
.”kesempatan yang tersedia di lingkungannya

Tujuan )2
Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1) memiliki
pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan,
atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,
belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan,
.dan rencana yang telah dirumuskannya

Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya
memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan,
karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Isi atau materi perencanaan
individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan siswa untuk memahami secara khusus
tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual
ditujukan untuk memandu seluruh siswa, layanan yang diberikan lebih bersifat individual
karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-
:masing siswa. Melalui layanan perencanaan individual, siswa dapat

Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan


mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya,
.informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya
.Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya
.Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
.Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya

Materi )3

Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek


akademik, karir, dan sosial-pribadi. Materi pengembangan aspek (a) akademik meliputi :
memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan
jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar
sepanjang hayat; (b) karir meliputi : mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi
latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan (c)
sosial-pribadi meliputi : pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan
.keterampilan sosial yang efektif

d. Layanan Dukungan Sistem

Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung.
Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan siswa. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh
melalui pengembangan profesinal; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru,
staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen program; penelitian dan
.pengembangan (Thomas Ellis, 1990)

Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar


penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk
memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini
.meliputi dua aspek, yaitu : (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen

Pemberian Layanan Konsultasi/Kolaborasi )1

Pemberian layanan menyangkut kegiatan guru pembimbing (konselor) yang meliputi (a)
konsultasi dengan guru-guru, (b) menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua
atau masyarakat, (c) berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah, (d)
bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka mencisekolahakan lingkungan
sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, (e) melakukan penelitian tentang masalah-
.masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling

Kegiatan Manajemen )2

Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan


meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan (a)
pengembangan program, (b) pengembangan staf, (c) pemanfaatan sumber daya, dan (d)
.pengembangan penataan kebijakan

: Secara operasional program disusun secara sistematis sebagai berikut

Rasional berisi latar belakang penyusunan pogram bimbingan didasarkan atas landasan
konseptual, hukum maupun empirik
Visi da misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan Bk yang mendukung visi , misi dan
tujuan sekolah
Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan isntitusi terhadap
layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan instrumen yang dapat
dipertanggungjawabkan
Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai siswa berdasarkan
perkembangan
Komponen program: (1) layanan dasar, program yang secara umum dibutuhkan oleh seluruh
siswa pertingkatan kelas; (2) layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhakn
untuk membatu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusus; (3)  layanan
perencanaan individual, program yang mefasilitasi seluruh siswa memiliki kemampuan
mengelola diri dan merancang masa depan; dan (4) dukungan sistem, kebijakan yang
mendukung keterlaksanaan program, program jejaring baik internal sekolah maupun
eksternal
Rencana operasional kegiatan
Pengembagan tema atau topik (silabus layanan)
Pengembangan satuan layanan bimbingan
Evaluasi
Anggaran

Program disusun bersama oleh personil bimbingan dan konseling dengan memperhatikan
kebutuhan siswa, mendukung kebutuhan pendidik untuk memfasilitasi pelayanan
perkembangan siswa secara optimal dalam pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan,
misi dan visi sekolah. Program yang telah disusun disampaikan pada semua pendidik di
.sekolah pada rapat dinas agar terkembang jejaring layanan yang optimal

Terkait dengan peran pengawas sekolah, pengawas dapat melakukan pembinaan dan
pengawasan “apakah sekolah memiliki program bimbingan dan konseling?”. Pimpinan
sekolah dan personil bimbingan (guru pembimbing/konselor) harus didorong untuk
menyusun program bimbingan. Jika program sudah ada personil bimbingan dan pimpinan
sekolah didorong untuk melakukan kajian apakah program sudah memfasilitasi kebutuhan
peserta didik dan mendukung ketercapaian visi, misi dan tujuan sekolah. Pengawas juga
mendorong pimpinan sekolah dan konselor untuk menyampaikan program pada rapat dinas
sekolah sehingga semua pendidik di lingkungan sekolah mengetahui, memahami dan dapat
mengembangkan jejaring dalam peran fungsinya masing-masing.[3]
BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

B.     Saran

Daftar Pustaka

Depdiknas.2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bahan Belajar Mandiri Pelatihan


Pengawas Sekolah), Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal
.Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

.Edwin R.A. Seligman. 1957. Encyclopedia of the Social Sciences. USA : Prentice-Hall

Tahalele, J.F. dan Soekarto Indrafachrudi, (1975), Kepemimpinan Pendidikan, Malang: Sub


.Proyek Penulisan Buku Pelajaran P3T, IKIP Malang

Tohirin. 2007. Bimbingan  danKonseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada

Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.


.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Suryadi. 2010. Pengembangan Materi Perkuliahan: Pengelolaan Pendidikan. Jurusan AP UPI:
.Bandung

Anda mungkin juga menyukai