Anda di halaman 1dari 14

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

A. Pengantar
Paragraf atau alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Di surat kabar sering kita temukan paragraf yang hanya
terdiri atas satu kalimat saja. Paragraf semacam itu merupakan paragraf yang tidak
dikembangkan. Dalam karangan yang bersifat ilmiah paragraf semacam itu jarang kita
jumpai.Dalam penggabungan beberapa kalimat menjadi sebuah paragraf itu diperlukan
adanya kesatuan dan kepaduan.Yang dimaksud kesatuan adalah keseluruhan kalimat dalam
paragraf itu membicarakan satu gagasan saja.Yang dimaksud kepaduan adalah keseluruhan
kalimat dalam paragraf itu secara kompak atau saling berkaitan mendukung satu gagasan itu.
Mahasiswa dalam mengembangkan paragraf, seringkali menghasilkan paragraf yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Banyak kaidah yang dilanggar dalam menulis. Oleh
karena itu, Bab 5 ini khusus membahas tentang paragrapf agar mahasiswa dapat lebih
terampil dalam mengembangkan sebuah paragraf.
A. Indikator Capaian Pembelajaran
Indikator capaian dalam pembelajaran pada Bab 5 ini adalah mahasiswa mampu;
1. Menjelaskan pengertian paragraf dalam bahasa Indonesia
2. Menjelaskan syarat-syarat paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia
3. Menjelaskan pembagian paragraf menurut jenis
4. Menjelaskan rangka atau struktur sebuah paragraf
5. Menjelaskan jenis paragraf deduktif dan paragraf induktif
6. Menjelaskan tahapan pengembangan paragrapf
7. Menjelaskan beberapa kebudayaan lokal Masyarakat Luwu

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran Bab 5 ini yaitu mahasiswa diharapkan
dapat;
1. Menjelaskan pengertian paragraf dalam bahasa Indonesia
2. Menjelaskan syarat-syarat paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia
3. Menjelaskan pembagian paragraf menurut jenis
4. Menjelaskan rangka atau struktur sebuah paragraf
5. Menjelaskan jenis paragraf deduktif dan paragraf induktif
6. Menjelaskan tahapan pengembangan paragraf
7. Menjelaskan beberapa kebudayaan lokal Masyarakat Luwu
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Pragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau
kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topic tersebut. Sebuah
paragraph mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.
Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat. Tidak satu pun dari kalaimat-kalimat
itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah attau
sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.Contoh:
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan
dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan
yang dimiliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu
seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini
mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dikelola dengan baik,
selama ini pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah.
Oleh sebab itu, paragraph itu mempunyai topik “masalah sampah” karena pokok
permasalahan dalam paragraph itu adalah masalah sampah.
Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraph. Semua pembicaraan
dalam paragraph itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi
pokok persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga
gagasan pokok di dalam sebuah paragraph, itulah topic paragraf.
2. Syarat – Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua KEDATUAN LUWU
ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan
paragraf.
a. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya
satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-
kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata
Tari Kajangki merupakan
secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat salah satu tarian
tradisional masyarakat
yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu.
Luwu terkhusus
Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok masyarakat yang
pikiran paragraf itu, paragraf itu tidak menjadi bermukim di Wotu

tidak padu, dan tidak utuh. Kalimat yang


menyimpang itu harus keluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melaui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat
dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf
itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang atau keluar dari
permasalahan yang dibicarakan.
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung transisi.
Beberapa Kata Transisi:
1) Hubungan tambahan, dapat digunakan kata-kata berikut: lebih lagi, selanjutnya
tambahan pula, disamping itu, lalu, berikunya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.
2) Hubungan pertentangan, dapat digunakan kata-kata berikut: akan tetapi, namun,
bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
3) Hubungan perbandingan, dapat digunakan kata-kata berikut: sama dengan itu, dalam
hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
4) Hubungan akibat, dapat digunakan kata-kata berikut: oleh sebab itu, jadi, akibatnya,
oleh karena itu, maka.
5) Hubungan tujuan, dapat digunakan kata-kata berikut: untuk itu, untuk maksud itu.
6) Hubungan singkatan, dapat digunakan kata-kata berikut: singkatnya, pendeknya,
akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
7) Hubungan waktu, dapat digunakan kata-kata berikut: sementara itu, segera setelah itu,
beberapa saat kemudian.
8) Hubungan tempat, dapat digunakan kata-kata berikut: berdekatan dengan itu.
Paragraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antarkalimat
yang berupa ungkapan penghubung transisi.
Mengingat masyarakat Kota Palopo yang sangat heterogen, kiranya dapat
dipahami bahwa di dalam kehidupan politik itu sering terjadi perbedaan persepsi,
perbedaan skala prioritas, bahkan konflik kepentingan kelompok atau golongan. Namun,
yang harus selalu diingat ,bahwa didalam proses penentuan kebijakan maupun
pelaksanaan kebijakan itu terdapat rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar, yaitu
kepentingan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan berdasarkan filsafat pancasila.

Dengan dipasangkan pengait antarkalimat kiranya, bahkan, dan namun dalam


paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalam
paragraf itu logis dan kompak.Ungkapan pengait paragraf itu dapat juga berupa kata
ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain.
3. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya
Dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika
dilihat dari segi jenisnya.
a. Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus
dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menarik
perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang memberikan rangsangan dari para
terkemuka atau orang yang terkenal.
b. Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara pembuka dan paragraf
yang terakhir sekali di dalam judul atau anak judul itu. Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembang
mengemukakan inti persoalan yang kaan dikemukakan. Oleh sebab itu, satu paragraf dan
paragraf yang lain harus memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis. Paragraf ini
dapat dikembangkan dengan cara ekspositoris, deskriptif, naratif, atau dengan cara
argumentatif.

c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraph yang 
terdapat pada akhir karangan atau pada akhir dari
suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu.
KEBUDAYAAN LUWU

Biasanya, paragraf penutup berupa kesimpulan semua


pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian –
bagian sebelumnya.
4. Rangka atau Struktur Sebuah Paragraf
Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas Tari Padduppa merupakan
salah satu tarian tradisional
sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. masyarakat luwu yang
Dengan kata lain, apabila dalam sebuah paragraf terdapat digunakan untuk menyambut
tapu kehormatan
lebih dari sebuah kalimat topik, paragraf itu tidak
termasuk paragraf yang baik. Kalimat – kalimat di dalam

paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik. Kalimat –
kalimat di dalam paragraf itu harus saling mendukung,
saling menunjang, kait – berkait satu dengan yang
lainnya.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang.
Pengarang meletakkan inti maksud pembicaraanya pada kalimat topik. Oleh karena itu, topik
paragraph adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf, kalimat topik merupakan kalimat
utama dalam paragraf itu. Dengan demikian, tiap paragraf hanya mempunyai sebuah topik,
sehingga tiap paragraf hanya mempunyai satu kalimat utama.
Kalimat utama yang bersifat umum. Ukuran sebuah kalimat terbatas pada paragraph
itu saja. Adakalanya sebuah kalimat yang kia anggap umum akan berubah menjadi kalimat
yang khusus apabila paragraf itu diperluas.
Perhatikan paragraf berikut!

Penduduk kota Belopa, umpamanya tidak dapat hidup di daerahnya lagi karena
bahan makanan yang akan dimakan sehari – hari tidak mencukupi kebutuhan penduduk.
Hal ini disebabkan oleh ledakan penduduk kota Belopa terlalu besar sehingga daerah
pertanian yang relatif tidak menambah hasilnya itu tidak dapat menampung
perkembangan penduduk. Pertumbuhan penduduk jauh lebih besar daripada
perkembangan daerah pertanian yang ada di daerah itu.
Kalau dilihat paragraf di atas, kalimat yang paling umum sifatnya ialah kalimat yang
pertama yaitu: “Penduduk kota Belopal, umpamanya tidak dapat hidup di daerahnya lagi
karena bahan makanan yang akan dimakan sehari – hari tidak mencukupi kebutuhan
penduduk”. Kalimat-kalimat selanjutnya adalah kalimat-kalimat penjelas yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama.
Kalau kalimat dalam paragraf itu ditambah dengan sebuah kalimat lagi, sifatnya
keumuman kalimat pertama itu berubah menjadi khusus. Misalnya kalimat yang ditambahkan
itu berbunyi:
“Tidak dapat dimungkiri, pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh
pertumbuhan produksi dapat menyebabkan tingkat kemakmuran berkurang”.

Kalimat yang terakhir itu bersifat lebih umum daripada kalimat pertama. Kalau
kalimat terakhir ini ditambahkan pada paragraf itu, kalimat terakhir ini akan menjadi kalimat
utama.
Dengan demikian, kalau kita melihat contoh perkembangan paragraf di atas, dapat
dikatakan bahwa sebelum kalimat itu ditambahkan pada paragraf itu, kalimat utama paragraf
itu berada di awala paragraf, sedangkan setelah ditambahkan, kalimat utama (kalimat topik)
tetltak di akhir paragraf.
5. Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif
Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf disebut paragraf deduktif,
sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut paragraf
induktif.
Contoh paragraf pertama meletakkan kalimat topiknya di bagian awal paragraf.
Perhatikan kalimat yang huruf tebal pada contoh paragraf berikut:
Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang
mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperolah dari pembakaran zat –
zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini
banyak digunkan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang
menggubkan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan
memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang
tidak perlu.

Contoh paragraf kedua meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir paragraf,
seperti terlihat pada paragraf berikut:
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Andi Djemma. Seminggu
kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian polisi
menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil Baso. Polisi juga menemukan
potret dua orang anak yang tewas di Jalan Andi Djemma di dalam kantung celana Baso.
Dengan demikian, Baso adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban
tentang hilangnya tiga anak itu.

Ada pula paragraf yang tidak memperlihatkan kalimat utamanya. Kalimat utama
sebuah paragraf itu berada di seluruh paragraf. Paragraf seperti ini tidak mempunyai kalimat
yang umum. Semua kalimat bersifat khusus, biasanya terdapat pada paragraf yang bersifat
naratif. Misalnya:
Pada tengah hari itu Pak Lurah datang. Bapak Bupati Luwu juga datang ke
tempat itu. Tiga jam kemudian kita telah melihat orang-orang telah berkumpul di arena
itu. Tidak pula ketinggalan artis-artis muda belia. Para wartawan pun telah pula
memanfaatkan waktu.

Kalimat topik pada suatu paragraf harus kalimat topik yang ideal, bukan kalimat topik
yang membingungkan. Kalimat topik itu harus bersifat umum, jangan mendetail.
Kalimat topik yang ideal adalah kalimat topik yang jelas maksudnya dan mudah
dipahami. Pembaca tidak usah berpikir lama – lama apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Biasanya, kalimat yang mudah dipahami itu adalah kalimat yang sederhana, ringkas, dan
tidak berbelit – belit. Sebaliknya, kalimat topik yang tidak ideal, kalimat tidak jelas dan
membingungkan, harus dihindari.
Misalnya:
Membingungkan:
Sistem fondasi cakar ayam, penemuan almarhum Prof. Sedyatmo yang terkenal akhir-akhir
ini di kalangan internasional, terutama di negara Asean, karena di pakai untuk membangun
berbagai struktur di atas tanah lembek.
Seharusnya:
Sistem fondasi cakar ayam dipakai untuk membangun berbagai struktur di atas tanah
lembek.
Kalimat topik yang baik adalah kalimat yang umum, kalimat tidak mendetail.
Perhatikan contoh berikut:
Umum:
Penelitian ini memerlukan berbagai faktor agar selesai dengan memuaskan.
Mendetail:
Penelitian ini memerlukan biaya yang banyak, waktu yang cukup, dan tenaga yang terampil
agar selesai dengan memuaskan.
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, sebiah paragraf itu terdiri atas satu kalimat
topik dan beberapa buah kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itulah yang membuat
paragraf itu benar-benar “bicara” kepada pembacanya. Cara menjelaskan kalimat topik itu
dapat denagn cara mengulasnya, menyokong, menceritakan, atau memberikan definisi secara
jelas. Dengan demikian, sebuah paragraf menjadi suatu pembicaraan yang meyakinkan.
Penulis yang berpengalaman tidak akan membuat kalimat penjelas yang masih
bersifat umum karena kalimat penjelas yang masih umum akan menyebabkan pembaca harus
meraba-raba. Ia akan memberikan uraian-uraian yang terinci guna membuat paragraf bicara
kepada pembaca.
Paragraf berikut memperlihatkan kepada kita bahwa penulisnya membuat kalimat-
kalimat penjelas yang terinci sehingga pembaca akan meraasa yakin akan isi paragraf itu.

Kemajuan teknologi di negara Republik Indonesia pada akhir-akhir ini sangat


dirasakan oleh masyarakat sebgai suatu prestasi besar bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjang oleh beberapa faktor nyata yang sangat di banggakan. Kehadiran Puspiptek
dan beberapa pembangkit tenaga listrik memberikan bukti tentang kemajuan teknologi
itu. Apalagi, disana-sini tidak pula ketinggalan beberapa industri mobil, elektronik, dan
obat-obatan.
6. Pengembangan Paragraf
Mengarang itu adalah mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan demikian,
dalam karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf. Oleh karena
itu, kita harus hemat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung sebuah
kalimat topik.
Teknik pengembangan paragraf itu, secara garis besarnya, ada dua macam. Pertama,
dengan menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan
digambarkan dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan “analisis”. Apa
yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logika sehingga pernyataan tadi merupakan
suatu yang meyakinkan.
Di dalam praktik, kedua teknik di atas dapat dirinci lagi menjadi bebrapa cara yang
lebih praktis, diantaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan menampilkan fakta-
fakta. (c) dengan memberikan alasan-alasan, dan (d) dengan bercerita.Perhatikan contoh-
contoh di bawah ini.
a. Dengan memberikan contoh
Dalam menggunakan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih contoh-contoh
yang umum, contoh yang refresentatif, yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya.
Jadi, bukan contoh yang terlalu dicari-cari. Perhatikan paragraf berikut ini.
Kegiatan ini KUD di desa-desa yang belum dewasa sering dicampuri oleh
tengkulak-tengkulak. Misalnya, di Desa Tammuku. Apa saja kegiatan KUD selalu
dipantau oleh tengkulak- tengkulak. Kadang-kadang buka memantau lagi namanya,
tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan dijual ke
koperasi. Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang ditangani oleh ketua
koperasi, mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikian pula dalam menjual
kembali ke masyarakat. Harga yang ditentukan selalu ditentukan oleh tengkulak itu. Dari
hasil penjualan ini dia meminta upah yang cukup besar dari ketua koperasi.
b. Dengan menampilkan fakta-fakta
Pengembangan paragraf dengan cara menampilkan fakta-fakta sebagai pendukung
isi yang mau disampaikan oleh penulis dapat dilihat pada contoh berikut.
Murid kelas V SD Negeri 32 Lagaligo Palopo termasuk murid yang rajin bekerja
bakti. Kegemaran mereka bergotong royong terlihat dengan jelas. Setiap hari Jumat
anak – anak wanita telah duduk berjongkok di depan pot -pot bunga, menyiraminya dan
mengaturnya, sedangkan anak laki – laki sibu pula menyapu lantai sekolah. Tidak
sampai di situ. Pada hari Minggu mereka membagi tugas untuk membersihkan kelasnya
tanpa didampingi oleh seorang guru.

c. Denganmemberikan alasan-alasan.
Dalam cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan
logika, dibuktikan dengan uraian-uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab
mengapa demikian.Perhatikan paragraf berikut.
Membiasakan diri berolah raga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang
pegawai. Olah raga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam – jam di
belakang meja kantor. Kalau tidak demikian, pegawai itu akan menderita beberapa
penyakit karena tidak adanya keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu
menderita sakit, berarti dia membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula
melumpuhkan kegiatan negara.
d. Dengan bercerita.
Biasanya, pengarang mengungkapkan kembali peristiwa – peristiwa yang sedang
atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf
itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.
Perhatikan paragraf berikut.
Ketika perjalanan dari Kota Palopo ke Kota Enrekang. Kota Toraja telah mereka
lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus meraung- raung ke dataran
tinggi Toraja. Di samping kanan jurang menganga, tetapi pemandangan di kejauhan
adalah hutan kemiri menyelimuti panggung bukit dan bekas-bekas kawah yang memutih.
Pemandangan itu melalaikan goncangan bus yang tak henti-hentinya berkelok-kelok.
Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan.

D. Rangkuman
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Paragraf merupakan perpaduan kalimat–kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau
kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topic tersebut. Sebuah
paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.
Dalam sebuah paragraph terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat –
kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat
yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari
pokok pikiran paragraf itu, paragraf itu tidak menjadi tidak padu, dan tidak utuh. Kalimat
yang menyimpang itu harus keluarkan dari paragraf.
Kepaduan paragraf dapat terlihat melaui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam
susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat-kalimat
yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
E. Evaluasi
Pilihan Ganda

1. Seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik, merupakan defenisi
dari….
a. Kalimat
b. Frase
c. Paragraf
d. Kata
e. Klausa
2. Bacalah paragraf di bawah ini!
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali – kali masalahnya diseminarkan
dan berkali – kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan –
keterbatasan yang dimiliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada
waktu seminar – seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini
mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir.
Paragraf di atas terdiri dari……
a. 8 kalimat
b. 7 kalimat
c. 6 kalimat
d. 5 kalimat
e. 4 kalimat
3. Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu…..
a. Kesatuan kalimat dan keserasian kalimat
b. Kesatuan paragraph dan kepaduan paragraf
c. Kesatuan kalimat dan kepaduan paragraf
d. Kesatuan paragraph dan kepaduan kalimat
e. Kesatuan paragraph dan keserasian paragraf
4. Paragraf yang terletak antara pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam judul
atau anak judul itu adalah jenis paragraf….
a. Pembuka
b. Pengembang
c. Utama
d. Deduktif
e. Penutup
5. Kalimat topik adalah…...
a. Kalimay yang paling utama
b. Kalimat yang berisi pokok utama
c. Kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang
d. Kalimat inti
e. Kalimat yang sederhana
6. Bacalah paragraf di bawah ini
(1) Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang
mempunyai sifat tidak larut dalam air. (2) Arang ini dapat diperolah dari pembakaran zat
– zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. (3) Jenis arang
ini banyak digunkan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. (4) Industri yang
menggubkan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan memurnikan
minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.
Dimana letak kalimat utama pada paragraf di atas?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. Tidak ada kalimat utama
7. Ada pula paragraf yang tidak memperlihatkan kalimat utamanya. Kalimat utama sebuah
paragraf itu berada di seluruh paragraf. Paragraf seperti ini tidak mempunyai kalimat
yang umum. Semua kalimat bersifat khusus, biasanya terdapat pada paragraf yang
bersifat ….
a. Naratif
b. Eksposisi
c. Deskriptif
d. Argumentasi
e. Persuasif
8. Teknik pengembangan paragraf itu, secara garis besarnya, ada dua macam yaitu….
a. Ilustrasi dan analisis
b. Ilustrasi dan deskripsi
c. Analisis dan narasi
d. Deskripsi dan narasi
e. Analisis dan argumentasi
9. Paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut….
a. Paragraf deduktif
b. Paragraf inti
c. Paragraf utama
d. Paragraf induktif
e. Paragraf rahasia
10. Paragraf deduktif ialah….
a. Paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraph
b. Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraph
c. Paragraf yang meletakkan kalimat topic pada tengah paragraph
d. Paragraf yang meletakkan kalimat efektif
e. Paragraf yang meletakkan kalimat pasif

Uraian
Kerjakanlah soal-soal berikut!

1. Kemukakan unsur-unsur yang membangun sebuah paragraf!


2. Kemukakan syarat-syarat yang harus diperhatikan untuk menyusun paragraf yang baik!
3. Jelaskan mengenai paragraf ekspoisi, narasi, persuasi, argumentasi, dan deskripsi!
4. Buatlah sebuah karangan yang terdiri atas lima paragraf. Setiap paragraf memiliki pola
pengembangan yang berbeda-beda.
5. Teknik pengembangan paragraf itu, secara garis besarnya, ada dua macam. Jelaskan!
6. Jelaskan mengenai fungsi Paduppa bagi masyarakat Luwu!
7. Ceritakan mengenai suatu peristiwa yang menandai lahirnya sebuah nama jalan di Kota
palopo
8. Deskripsikan seorang tokoh (pahlawan) yang menjadi kebanggaan masyarakat Luwu!

Anda mungkin juga menyukai