CA-CERVIX
OLEH:
AKHSIN NURLAYLI
MAGHFIROH BINTI SHOLIKAH
QOIMATUL ADILAH
Menyetujui,
Ketua Jurusan Ketua Kelompok
ii
WOMENCARE: HEALTHY MOBILE APPLICATION FOR
CA-CERVIX
1
Akhsin Nurlayli, 2Maghfiroh Binti Sholikah, 3Qoimatul Adilah
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Asumsi dan Batasan Masalah...............................................................................2
D. Tujuan Penelitian...................................................................................................3
E. Manfaaat Penelitian...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4
A. Kanker Serviks.......................................................................................................4
B. Sistem Pendukung Keputusan..............................................................................4
C. Mobile Application.................................................................................................9
D. HTML 5................................................................................................................10
E. CSS 3.....................................................................................................................10
F. jQuery Mobile.......................................................................................................10
G. Teknik Pengujian Perangkat Lunak..................................................................11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................12
A. Strategi Penelitian................................................................................................12
B. Metode Pengambilan Data..................................................................................12
C. Analisa Data.........................................................................................................13
D. Fase Desain Mesin Inferensi................................................................................14
E. Desain Aplikasi Sistem.........................................................................................15
F. Fase Pemilihan.....................................................................................................16
G. Fase Implementasi...............................................................................................16
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................19
BAB V PENUTUP..........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker leher rahim (serviks) dewasa ini telah menjadi hal yang
paling menakutkan bagi para wanita karena kanker leher rahim (serviks)
merupakan 1% dari semua tumor ganas pada wanita dan merupakan 66 % dari
semua tumor ganas alat kelamin wanita. Faktor resiko epidemiologikpenyumbang
terjadinya dan berkembangnya kanker leher rahim (serviks)adalah infeksi virus
papilomamanusia atau Human Virus Papilloma (HVP). Akibat yang ditimbulkan
penyakit ini diantaranya berupa penurunan harapan hidup, lamanya penderitaan,
dan tingginya biaya pengobatan (Dr. Bambang Dwipoyono SpOG dari divisi
Kanker Ginekologik RS Kanker Dharmais Jakarta, 2008).
Kanker leher rahim (serviks) dalam bahasa latin disebut Carcinoma
Cervicis Uteri, adalah kanker yang terjadi pada uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara
rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Salah satu cara untuk medeteksi
sejak dini kanker leher rahim (serviks) tersebut di atas adalah dengan
memanfaatkan teknologi canggih dan modern seperti yang diketahui dewasa ini,
yaitu telah berkembangnya bidang study Artifical Intelegence (AI) yang
mempelajari serta mampu meniru kecerdasan manusia. Salah satu bagian dari
kecerdasan buatan adalah sistem pakar (Expert System).
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Ia akan memberi daftar
gejala-gejala sampai bisa mengidentifikasikan suatu obyek berdasarkan jawaban
yang diterima. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nantinya bisa
membantu para wanita Indonesia dalam mendapatkan informasi seputar kanker
leher rahim (serviks) beserta diagnosanya.
1
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi khususnya teknologi
mobile dapat dikembangkan sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam
bidang kesehatan. Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan adalah sistem
pendukung keputusan (decision support system) diagnosa penyakit kanker serviks
dalam mobile application. Aplikasi mobile ini dapat dikembangkan dengan sistem
pakar yang merupakan satu cabang dari AI (Artificial Intelligence) yang membuat
penggunaan secara luas pengetahuan (knowledge) yang khusus untuk
penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Melalui aplikasi mobile untuk
diagnosa awal kanker serviks ini diharapkan dapat diketahui gejala-gejala awal
yang ditimbulkan oleh kanker serviks sehingga resiko yang ditimbulkan oleh
penyakit ini dapat ditekan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan
masalah dalam pengembangan ini adalah:
1. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem pakar yang berbasis
mobile untuk membantu user dalam mendeteksi sejak dini penyakit kanker
serviks dan mengetahui informasi tentang penyakit kanker leher rahim
(serviks)?
2. Bagaimana membangun suatu sistem pakar dengan menggunakan pendekatan
metode forward chaining yang melakukan pemrosesan berawal dari
sekumpulan data untuk kemudian dilakukan inferensi sesuai dengan aturan
yang diterapkan hingga diketemukan kesimpulan?
3. Bagaimana menguji kelayakan aplikasi berbasis mobile diagnosa kanker leher
rahim?
2
2. Healthy mobile application merupakan aplikasi mobile multiplatform,
sehingga dapat diakses dengan menggunakan perangkat mobile dengan sistem
operasi android, Windows Phone, Blackberry, dan iOS.
3. Pengembangan aplikasi berbasis mobile ini berlaku pada data yang telah ada
pada saat ini.
4. Pembuatan sistem pakar ini hanya berdasarkan menampilkan gejala-gejala
umum dari penyakit kanker leher rahim (serviks) saja.
5. Solusi yang diberikan berupa informasi untuk diketahui oleh masyarakat
umum khususnya penderita berdasarkan data-data masukan yang dapat
membantu untuk penanganan selanjutnya.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi mobile dengan
menggunakan metode forward chaining dalam sistem pakar yang berguna untuk
mendeteksi gejala awal penyakit kanker serviks sebagai informasi yang
dikhusukan pada para wanita seputar kanker serviks. Sehingga dengan adanya
aplikasi ini diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan korban kanker serviks di
Indonesia.
E. Manfaaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya aplikasi mobile
multiplatform berbasis sistem pakar yang berfungsi untuk diagnosa awal penyakit
kanker serviks. Dengan adanya Healthy Mobile Application for Ca-cervics dapat
diketahui gejala awal kanker serviks sehingga resiko yang ditimbulkan dapat
ditekan. Pakar dapat memberikan suatu informasi kepada user melalui tanya
jawab dengan sistem komputerisasi. Dan para wanita dapat memperoleh informasi
tentang gejala-gejala kanker leher rahim (serviks) sehingga dapat ditanggulangi
sejak dini.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan
serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe
kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma
(SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks.
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama
tumbuhnya kanker jenis ini. Kanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala.
Berikut adalah gelaja-gejala umum kanker serviks:
1. Adanya pendarahan setelah melakukan hubungan intim yang diikuti dengan
rasa sakit, padahal bukan yang pertama kali dilakukan.
2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan
jumlahnya berlebih.
3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul.
4. Mengalami sakit saat buang air kecil.
5. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada
bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan
berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, dan
mengalami perdarahan spontan.
4
Simplifikasi
Realitas Fase Inteligensi
Asumsi Sasaran organisasional
Pengumpulan data
Identifikasi masalah
Kepemilikan masalah
Klasifikasi masalah
Pernyataan masalah
Pernyataan masalah
Validasi model
Fase Desain
Formulasi sebuah model
Mencari alternatif
Analisis sensitivitas
Rencana implementasi
Solusi
Implementasi
solusi
KEGAGALAN
5
c. Masalah terstruktur dan Masalah tidak terstruktur
Simon (Turban, 2005 ) membedakan dua ekstrem yang berkaitan dengan
strukturisasi suatu masalah keputusan. Pertama adalah masalah-masalah yang
terstruktur dengan baik yang berulang secara rutin, dan untuk masalah-masalah
tersebut telah dikembangkan model-model standar, yang disebut masalah
terprogram. Kedua adalah masalah tidak terstruktur, disebut juga masalah tidak
terprogram yang belum dikenal sebelumnya dan tidak terjadi lagi.
2. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembalikan dan menganalisis
tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap
masalah dan menguji solusi yang layak.
a. Model Normatif
Model normatif adalah model dimana alternatif yang dipilih merupakan
alternatif terbaik dari semua alternatif yang mungkin. Untuk menemukan
alternatif terbaik, harus menguji semua alternatif dan membuktikan bahwa
alternatif yang dipilih benar-benar alternatif terbaik.
b. Model Deskriptif
Model deskriptif menggambarkan berbagai hal sebagaimana adanya, atau
bagaimana hal-hal tersebut diyakini. Model ini umumnya didasarkan secara
matematis.
c. Mengukur Hasil Akhir
Nilai dari sebuah alternatif dievaluasi dalam hal pencapaian tujuan. Hasil
akhir dari penelitian ini akan memberikan jawaban penyakit kanker serviks
disertai tingkat kepercayaannya dalam bentuk persen.
d. Skenario
Skenario adalah suatu pernyataan mengenai berbagai asumsi tentang
lingkungan pengoperasian sebuah sistem tertentu pada waktu tertentu, yaitu suatu
deskriptif naratif mengenai situasi pengambilan keputusan. Berikut susunan
skenario dalam penelitian ini:
6
Identifikasi Pengumpulan
Klasifikasi masalah
masalah data FASE
INTELEGENSI
Pengambilan
keputusan
menggunakan FASE
formula PEMILIHAN
FASE
Coding Program
IMPLEMENTASI
3. Fase Pemilihan
Fase pemilihan adalah fase dimana suatu keputusan yang nyata dan
diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Pemecahan
sebuah model pengambilan keputusan melibatkan pencarian terhadap suatu
tindakan yang tepat. Pendekatan pencarian melibatkan teknik analitik
(memecahkan suatu formula), algoritma (prosedur langkah demi langkah),
heuristik (aturan utama), dan blind search (menembak di dalam gelap, idealnya
salam suatu cara yang logis). Penelitian ini menggunakan teknik algoritma
(prosedur langkah demi langkah) dimana metode penelusuran yang digunakan
adalah metode inferensi forward chaining (penalaran maju).
4. Fase Implementasi
a. Metode
Metode yang digunakan adalah metode penarikan kesimpulan yang ada
dalam sistem pakar. Sistem pakar atau expert system adalah cabang dari
kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) yang membuat penggunaan
pengetahuan yang dikhususkan secara ekstensif untuk memecahkan masalah pada
level human expert (seseorang yang mempunyai expertise dalam bidang tertentu)
Suryadi (1994: 5).
7
Sedangkan dalam Arhami (2005:3) mengemukakan sistem pakar sebagai
“...suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan)
dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga
membutuhkan seseorang yang ahli untuk menyelesaikannya” (Feigenbaum:1982).
Ada berbagai macam cara dalam membantu menarik kesimpulan guna diagnosis
penyakit dengan sistem pakar, penulis menggunakan metode inferensi pohon
dengan forward chaining.
b. Forward Chaining
Forward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang
dimulai dari premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir). Salah satu aspek
penting dari perolehan fakta adalah dengan menanyakan pertanyaan yang benar.
Pertanyaan benar yang diajukan menghasilkan efisiensi dalam menentukan
jawaban yang benar. Salah satu syarat yang nyata untuk hal ini adalah sistem
pakar hanya akan menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan hipotesis
yang dicoba dibuktikan. Suryadi (1994:206) menjelaskan bahwa forward
chaining mempunyai konsep sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Konsep Dasar Forward Chaining
No Rangkaian ke depan
8
Pembuatan baris R8dan R9akan menghasilkan kesimpulan proses rangkaian
forward chaining. Kesimpulan ini mungkin berupa fakta lain, output dan
sebagainya.
R8 R9 Konklusi
H J J K
R5 R6 R7
Kesimpulan
H H I fakta
R1 R2 R3 R4
A B C D E F G
Fakta
C. Mobile Application
Menurut Buyens (2001) aplikasi mobile berasal dari kata application dan
mobile. Application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah
aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi
bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang
dituju sedangkan mobile dapat di artikan sebagai perpindahan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Kata mobile mempunyai arti bergerak atau berpindah, sehingga
aplikasi mobile menurut Rangsang Purnama ( 2010 ) adalah sebutan untuk
aplikasi yang berjalan di mobile device . Dengan menggunakan aplikasi mobile,
dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas. Adapun karakteristik
perangkat mobile yaitu:
1. Ukuran yang kecil: Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen
menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas.
2. Memory yang terbatas: Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil,
yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).
3. Daya proses yang terbatas: Sistem mobile tidak setangguh dekstop.
4. Mengkonsumsi daya yang rendah: Perangkat mobile menghabiskan sedikit
daya dibandingkan dengan mesin desktop
9
5. Kuat dan dapat diandalkan: Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana
saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan.
6. Konektivitas yang terbatas: Perangkat mobile memiliki bandwith rendah,
beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung.
D. HTML 5
HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan
menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet.
HTML5 adalah revisi kelima dari HTML (yang pertama kali diciptakan pada
tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4, pada tahun 1997) dan hingga bulan
Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5
adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi
multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh
mesin.
E. CSS 3
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman
web untuk beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur
dan seragam. Sama dengan styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti
Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab,
bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama
dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan
halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
F. jQuery Mobile
Framework j-Query mobile merupakan sebuah sistem framework antar
muka pengguna untuk mobile device yang dibangun di atas pondasi J-Query dan
J-Query UI. J-Query Mobile merupakan pengembangan lebih lanjut dari J-Query
yang difokuskan untuk aplikasi-aplikasi di lingkungan smartphone maupun tablet.
Menurut Prasetya (2013:88), j-Query mobile menawarkan kemampuan
untuk membantu kita dalam menghasilkan aplikasi mobile yang konsisten. Pada
prinsipnya aplikasi j-Query mobile dibangun menggunakan standart HTML
10
sehingga dapat berjalan baik di semua platform mobile. Hingga saat ini jQuery
mobile mendukung platform IOS, Android, Windows Mobile/Phone , Blackberry,
Palm, WebOS, Nokia/Symbias, Bada dan Meego.
G. Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan
pengkodean (Pressman, 2002: 525). Berikut adalah macam teknik pengujian
dalam perangkat lunak:
1. White-Box Testing
White box testing yang terkadang disebut juga glass box testing adalah
sebuah filosofi rancangan uji kasus yang menggunakan struktur kontrol yang
menjelaskan bagian dari komponen-level rancangan untuk memperoleh uji kasus
(Pressman, 2010: 485). Dengan menggunakan metode white-box testing, para
software engineer dapat memperoleh uji kasus yang:
a. Menjamin bahwa semua jalur independen dalam sebuah modul telah
dilaksanakan setidaknya sekali.
b. Melaksanakan semua keputusan logis pada sisi yang benar dan salah.
c. Mengeksekusi semua putaran pada batasannya dan dalam batasan
operasionalnya.
d. Menjalankan sturktur data internal untuk memastikan validitasnya.
2. Black-Box Testing
Black box testing merupakan pengujian yang memungkinkan software
engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2010: 495).
Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang
memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode
white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut:
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
b. Kesalahan interface.
11
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
d. Kesalahan kinerja.
e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Strategi Penelitian
Strategi dalam penelitian ini dilakukan menurut urutan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data tentang gejala-gejala penyakit kanker serviks.
2. Melakukan analisa terhadap data yang terkumpul.
3. Merancang dan mendesain database untuk menyimpan data jenis penyakit
kanker serviks.
4. Merancang metode inferensi forward chaining, untuk medeteksi penyakit
yang diderita.
5. Merancang desain interface, sebagai media interaksi antara user dengan
aplikasi mobile.
6. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer yang dibangun.
7. Melakukan pengkodean, untuk membangun mesin inferensi fuzzy.
8. Test dan implementasi terhadap aplikasi sistem yang dibuat.
13
No Penyakit Gejala
C. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan mengklasifikasi beberapa jenis gejala,
kemudian digolongkan kepada jenis penyakit tertentu. Berikut adalah klasifikasi
penyakit dengan gejalanya. Lihat Tabel 3.2.
Tabel 3. 2 Klasifikasi Gejala
Tumor
Kanker Radang
No Gejala Fibroid
Serviks Panggul
Besar
1 Siklus mens tidak lancar x x x
2 Sakit berlebih x x x
3 Nyeri saat hubungan seks x x x
4 Nyeri panggul x
5 Nyeri bagian bawah perut di luar mens x
6 Nyeri buang air kecil x x
14
Tumor
Kanker Radang
No Gejala Fibroid
Serviks Panggul
Besar
7 Nyeri tulang belakang x x
8 Nyeri pada anggota gerak x
9 Usia seks < 17 x x
10 Jumlah pasangan seks > 3 x x
11 Pendarahan setelah seks x x
12 Alami anemia saat pendarahan x
13 Sudah pernah melahirkan x x
14 Trauma persalinan x x
15 Penggunaan pil KB > 15 tahun x
16 Kurang nafsu makan x x
17 Turun berat badan x x
18 Sering buang air kecil x
19 Kotoran vagina x x
20 Pendarahan hebat saat mens x x
21 Spotting x x
22 Pendarahan setelah menopause x
23 Pernah menggunakan DES x
24 Perokok x
25 Pendarahan di luar mens x
26 Susah punya anak x
27 Diabetes melitus x
28 Perut bengkak atau benjolan x
29 Mual x
30 Demam x
31 Menggigil x
32 Sering menggunakan cairan douche x
33 Pernah aborsi atau kuret x
34 Pengguna spiral x
15
Gejala Penyakit Kaidah
Pakar Pakar
Penderita
Kesehatan
Gejala, Kemungkinan Pembentukan
Gejala-gejala penyakit yang
penyakit karena gejala, Kaidah Diagnosa Kemungkinan Penyakit
dialami
anjuran terapi
Gejala yang
diidentifikasi
Hasil
diagnosa Cek
Kemungkinan
Kemungkinan
Penyakit
Penyakit
Diagnosa
Saran terapi Penentuan
Anjuran
Terapi
Terapi
16
menyediakan data gejala ke dalam masukan data. Data yang sudah dimasukkan
tadi dicocokkan dengan database, kemudian data tersebut ditelusuri datanya.
F. Fase Pemilihan
Penelusuran penyakit kanker serviks didapatkan dari menjawab pertanyaan
yang sudah dimodelkan diagram alir. Salah satu contoh penelusuran penyakit
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 3 Pelacakan Depan Pada Kanker Serviks
G. Fase Implementasi
Proses yang terjadi pada sistem secara sederhana dapat dijelaskan,
dimana pada proses diagnosa user akan dihadapkan dengan pilihan
pertanyaan yang dapat dipilih oleh user yang ditampilkan oleh sistem.
Setelah user memilih 3 buah pertanyaan yang telah disediakan, maka sistem
akan membaca pilihan yang dimasukkan oleh user yang disesuaikan dengan
aturan pada basis aturan. Pada setiap aturan terdapat solusi berdasarkan gejala
yang diinputkan. Jika 3 buah pertanyaan telah selesai dipilih maka user
17
dapat langsung memperoleh hasil diagnosanya dengan menekan tombol hasil
terlebih dahulu dan akan tampilkan hasil diagnosa berupa keterangan penyebab
gejala, dan saran untuk user. Jika user masih ingin menanyakan keluhan
dapat mengulangi lagi dengan memilih pertanyaan berdasarkan keluhan yang
di alami oleh user sendiri.
Tabel 3. 4 Hasil Penelusuran Data
Kode_Penyeba Nilai Keterangan Penyebab Saran
b
S1 XXX Beberapa penyebab rahim berdarah biasanya disebabkan Anda terdiagnosa penyakit
pecahnya selaput pelindung pada rahim, jika demikian ini bukan kanker serviks. Disarankan
bermaksud bagian dari gejala haid. segera mengunjungi dokter
S2 XXX Beberapa penyebab bibir rahim berwarna putih disebabkan oleh Anda terdiagnosa penyakit
kurangnya perhatian terhadap kebersihan rahim. kanker serviks. Disarankan
segera mengunjungi dokter
S3 XXX Beberapa penyebab dinding rahim membengkak disebabkan oleh Anda terdiagnosa penyakit
adanya penggumpalan darah yang terjadi di areal dinding kanker serviks. Disarankan
biasanya agak serasa nyeri akibat luka yang terdapat pada segera mengunjungi dokter
dinding rahim
S4 XXX Beberapa penyebab nyeri punggung disebabkan oleh tubuh anda Anda terdiagnosa penyakit
tidak dapat menaham rasa capek yang ditimbulkan akibat kanker serviks. Disarankan
mengangkat benda-benda yang berat. segera mengunjungi dokter
S5 XXX Beberapa penyebab pusing jika anda mengeluarkan darah berarti Anda terdiagnosa penyakit
pusing yang anda derita karena anda sedang kekurangan darah kanker serviks. Disarankan
sehingga timbul pusing segera mengunjungi dokter
S6 XXX Bisa jadi itu adalah jamur, yang menimbulkan bau tidak sedap. Anda terdiagnosa penyakit
Beberapa penyebab ngilu pada rahim yang seharusnya sering kanker serviks. Disarankan
dibersihkan setiap hari segera mengunjungi dokter
S7 XXX Beberapa penyebab anda mual pada saat berhubungan intim di Anda terdiagnosa penyakit
sebabkan oleh penyaluran yang ada di areal rahim mengalami kanker serviks. Disarankan
kekeringan enjim sehingga mengambil enjim yang ada di areal segera mengunjungi dokter
tubuh bagian lain.
S8 XXX Beberapa penyebab anda berdarah sesudah berhubungan intim Anda terdiagnosa penyakit
disebabkan oleh rahim jarang melakukan hubungan kontak kanker serviks. Disarankan
sehingga pori-pori rahim tidak lentur dan bisa juga akibat ada segera mengunjungi dokter
luka di dinding rahim
S9 XXX Beberapa benjolan pada rahim disebabkan oleh ada daging Anda terdiagnosa penyakit
tumbuh di dinding rahim, bisa juga luka yang terjadi pada rahim kanker serviks. Disarankan
dan belum dibersihkan sehingga menimbulkan bakteri jahat segera mengunjungi dokter
hidup di areal rahim.
1. Basis Pengetahuan
Dari tabel yang sudah dibuat pengetahuannya dari pengembangan
tabel pertanyaan dapat direpresentasikan menggunakan kaidah produksi
18
sebagai berikut namun yang ditampilkan hanya beberapa semplenya saja data
yg akan di masukan terlalu banyak, berikut semple rule-rule nya.
a. Aturan Produksi (Rule)
Rule 1 Rule 2 Rule 3
If pertanyaan1: A If pertanyaan1: A If pertanyaan1:A
And pertanyaan2: B And pertanyaan2:B And pertanyaan2:B
And pertanyaan3: C And pertanyaan3:C And pertanyaan3:D
Then (S1) Then (S2) Then (S3)
19
BAB IV
PEMBAHASAN
20
dijalankan dan diakses melalui perangkat mobile. Adapun algoritma jalannya
aplikasi mobile diagnosa gejala kanker serviks adalah sebagai berikut:
1. Pada awal aplikasi dijalankan akan ditampilkan tiga pilihan menu utama yaitu:
(a) menu diagnosa; (b) tentang kami; dan (c) bantuan.
2. Pada menu diagnosa terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh
pengguna sebagai acuan untuk mendapatkan diagnosa tentang gejala kanker
serviks
3. Menu tentang kami berisi tentang informasi tentang developer aplikasi
4. Menu bantuan berisi tentang informasi seputar aplikasi
5. Berikut ini adalah tampilan prototype user interface dari aplikasi mobile
diagnosa kanker serviks:
Gambar 4. 2 Tampilan Awal Gambar 4. 3 Menu Utama Gambar 4. 4 Menu Tentang Kami
21
Gambar 4. 8 Menu Diagnosa Gambar 4. 9 Diagnosa Lanjutan Gambar 4. 10 Diagnosa Lanjutan
22
23
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian program maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: Sistem pakar yang akan dikembangkan menggunakan mesin
inferensi dengan metode penelusuran forward chaining atau metode telaah maju
ini dapat digunakan untuk menentukan diagnosa dari gejala-gejala penyakit yang
dialami pasien dan mampu menelusuri penyakit kanker serviks berdasarkan gejala
yang sudah terdefinisi serta dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai
deteksi dini sebelum berkonsultasi ke dokter.
Saran
Aplikasi “Women Care: Healthy Mobile Application for Ca-Cervix” dapat
dikembangkan menjadi lebih dinamis dan variatif serta dapat dikembangkan
dengan metode penelusuran yang lain selain Forward Chaining .
24
DAFTAR PUSTAKA
Riyana Kadarsari, dr. Sofani Munzila, dr. Wulandari Eka, dr. Afra F.
Tangdialla, dr. Ervina Ningsih, dr. 2009. Kanker Serviks, Deteksi
Dini dan Pencegahan. (Online).
(http://kaylazka.wordpress.com/2008/10/17/kanker-serviks-deteksi-
dini-dan-pencegahan/). Diakses tanggal 13 Mei 2014
Danille Bale & Jane Charette. 2000. Rencana Asuhan Perawatan Onkologi,
(Online), (http://www.greenlite.co.id/index.php?
option=com=content&view=aricle&id=273:tentang-
kankerserviks&catid=45:product-ahealtharticle&Itemid=17) . Diakses
tanggal 13 Maei 2014
25