Anda di halaman 1dari 11

6.

1 Transformator Ideal
Tranformator ideal adalah suatu peralatan yang memiliki harga koefisien gandeng k = 1 yang
terdiri dari dua atau lebih kumparan dengan jumlah belitan yang banyak yang dililitkan pada
inti dari bahan yang memiliki permeabilitas yang tinggi, yang mana hal ini menyebabkan
semua fluksi akan melingkupi seluruh kumparan.

Gambar 1. Transformator ideal

Adapun sifat-sifat dari suatu transformator ideal diantaranya adalah :


1. Kumparannya memiliki harga reaktansi yang sangat besar (L1; L2;M __)
2. Koefensi gandeng k = 1
3. Kumparan primer dan sekundur tanpa rugi-rugi (R1 = 0 = R2)
Gambar 2. Transformator Ideal

Tranformator ideal sering disimbolkan dengan :

Gambar 3. Simbol Transformator Ideal

Gambar 4. Transformator ideal dengan sumber tegangan ac pada sisi primer

Bilamana n = 1 : transformator isolasi (isolation tranformer)


Bilamana n > 1 : tranformator penaik tegangan (step-up transformator)
Bilamana n < 1 : transformator penurun tegangan (step-down tranformer)
Gambar 5. Untuk menentukan polaritas tegangan dan arah arus pada transformator ideal

Daya kompleks pada sisi primer dinyatakan dengan :

Gambar 6. Rangkaian untuk menyatakan impedansi input Zin


Contoh :
Sebuah tranfomator ideal dengan data-data : 2400/120 vol; 9,6 kVA dimana jumlah belitan
pada sisi sekunder 50 lilitan. Hitunglah :
a. Perbandingan belitan n
b. Banyak belitan pada sisi primer
c. Arus primer dan sekunder (I1 dan I2)
Tranformator ini adalah tranformator step-down
tegangan primer V1 = 2400 volt dan tegangan sekunder V2 = 120 volt.
Maka :
a. Perbandingan belitan adalah :

b. Banyak belitan sisi primer :

c. Daya semu tranformator adalah :

6.2 Transformator Linier

Gambar 1. Transformator Linier

(1) merupakan impedansi primer


(2) menyatakan adanya kopling antara belitan primer dan sekunder dan ini
menyatakan seolah-olah impedansi ini direpleksikan ke sisi primer. impedansi ini sering
disebut dengan impedansi refleksi (relected impedance) ZR .
Rangkaian Ekivalen Transformator Linier

Gambar 2. Transformator linier (a) Rangkaian ekivalen; (b) Hubungan “T”; (c) Hubungan “π”

Persamaan tegangan dan arus yang disusun dalam bentuk matrik untuk Gambar 2

Persamaan tegangan yang disusun dalam bentuk matrikuntuk Gambar 2b

Persamaan arus yang disusun dalam bentuk matrikuntuk Gambar 2c


Contoh :
Carilah rangkaian ekivalen hubungan π dari rangkaian transformator linear dibawah ini :

Jawab :
Dalam hal ini :
5.1 Theorema Superposisi
Teorema Superposisi :
Arus yang melalui atau tegangan pada sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear dua arah
yang memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang
dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber
a. Pengambilan Sumber :

b. Contoh penggunaan superposisi

 VR2(1) dengan I dan E2 = 0

 VR2(1) dengan I dan E1 = 0

 VR2(2) dengan E1 dan E2 = 0


 VR2(2) dengan I dan E1

5.2 Theorema Thevenin


Teorema Thevenin ini menyatakan :
Sembarang jaringan listrik dua arah linear yang memiliki dua terminal (a-b) dapat diganti
dengan sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah sumber tegangan dan sebuah tahanan
yang dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut.

Langkah-langkah untuk membuat suatu rangkaian thevenin dari suatu rangkaian listrik adalah
sbb :
 Lepaskan bagian beban dari rangkaian listrik
 Berikan tanda pada dua terminal yang telah dilepas bagian beban-nya (a-b)
 Tentukan besar Rth dengan cara melepas sumber energi dari rangkaian listrik tersebut.
 Sumber Tegangan : (Melepas sumber tegangan dan menghubung singkatkan terminal-
terminalnya-short circuit)
 Sumber Arus : (Membuka sumber arus – open circuit)
 Setelah seluruh sumber energi dilepaskan, hitunglah R total dari rangkaian tersisa
dilihat dari terminal (a-b)
 Tentukan besar Vth dengan mengembalikan seluruh sumber energi kedalam
rangkaian. Besar Vth adalah tegangan terminal (a-b)
Contoh :
Tentukan rangkaian thevenin untuk rangkaian diluar RL diatas
Langkah :
 RL dilepas dari rangkaian

 Berilah Tanda pada terminal yang tempat beban dilepas


 Tentukan Rth dengan melepas seluruh sumber energi :

 RL dilepas dari rangkaian

 Berilah Tanda pada terminal yang tempat beban dilepas


 Tentukan Rth dengan melepas seluruh sumber energi :

Vth, dimana VTh = Vab = V pada R3 atau V3


5.3 Theorema Norton
Teorema Norton menyatakan :
Sembarang jaringan dc linear dua arah yang memiliki dua terminal dapat diganti dengan
sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah sumber arus dan sebuah tahanan yang dipasang
paralel dengan sumber arus tersebut.

Langkah-langkah untuk membuat suatu rangkaian norton dari


suatu rangkaian listrik adalah sbb :
 Lepaskan bagian beban dari rangkaian listrik
 Berikan tanda pada dua terminal yang telah dilepas bagian bebannya (a-b)
 Tentukan besar RN dengan cara melepas sumber energi dari rangkaian listrik tersebut.
 Sumber Tegangan : (Melepas sumber tegangan dan menghubung singkatkan terminal-
terminalnya-short circuit)
 Sumber Arus : (Membuka sumber arus – open circuit)
 Setelah seluruh sumber energi dilepaskan, hitunglah R total dari rangkaian tersisa
dilihat dari terminal (a-b)
 Tentukan besar IN dengan mengembalikan seluruh sumber energi kedalam rangkaian
dan menghubungkan terminal (a-b). Besar IN adalah arus hubung singkat yang
mengalir pada terminal (a-b)
Contoh :

Tentukan rangkaian Norton untuk rangkaian diluar RL diatas


Langkah :
 RL dilepas dari rangkaian

 Berilah Tanda pada terminal yang tempat beban dilepas


 Tentukan Rth dengan melepas seluruh sumber energi :
IN, dimana VTh = Vab = V pada R3 atau V3

Anda mungkin juga menyukai