Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KROMATOGRAFI CAIR-CAIR
KIMIA ANALITIK II

NAMA KELOMPOK 1:
1. AGUSTINA SULASTRI (20190103001)
2. NENENG HADAWANG (20190103004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
2021
KATA PENGANTAR

 Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “kromatografi cair-cair”,
meskipun dalam bentuk yang sederhana.
Penyusunan makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu meskipun tidak
mudah dan ada beberapa hambatan dan kesulitan yang penyusun hadapi. Tetapi semua itu
dapat kami lalui berkat rahmat Allah SWT.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
yang telah menugaskan kepada kami untuk memaparkan materi mengenai kromatografi cair-
cair sehingga melalui makalah ini penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru khususnya
pada kromatografi cair-cair . Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Maumere , 15 november 2021

                                                                                                         Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam


teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu rasa gerak yang bisa
berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
padatan. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba
memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi
kapur (CaSO4). lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-

daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir
bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi
petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan
tentang proses kromatografi.
Penyelidikan tentang kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai
digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC). Kemudian pada
akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, kromatografi mulai berkembang.
Dasar kromatografi lapisan tipis (TLC) diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan
Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik
sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel)
tidak hanya mengubah dengan cepat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah
untuk pengembangan kromatografi gas dan kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin
dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai kromatografi gas. Diantara
tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu
teknik analisis yang canggih.
kromatografi cair-cair adalah pemisahan kromatografi teknik di mana fase gerak
adalah cairan (biasanya pelarut atau campuran biner sederhana pelarut) dan fase diam
juga cair (yang harus larut dan tidak larut dalam cairan fase gerak).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi cair-cair ?
2. Apa prinsip dari kromatografi cair-cair?
3. Bagaiman cara kerja kromatografi cair-cair ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan kromatografi cair-cair ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah kromatografi cair cair yaitu Untuk dapat
mengetahui apa itu kromatografi cair-cair,prinsip kromatografi cair-cair,cara kerja
kromatografi cair ,dan kelebihan serta kekurangan dari kromatografi cair-cair.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kromatografi cair-cair


Kromatografi cair-cair adalah pemisahan kromatografi teknik di mana
fase gerak adalah cairan (biasanya pelarut atau campuran biner sederhana pelarut)
dan fase diam juga cair (yang harus larut dan tidak larut dalam cairan fase gerak).
Fase diam cair didukung pada beberapa bahan yang cocok seperti tanah diatom
atau di bawah gel silika keadaan tertentu. Sistem ini secara inheren tidak stabil,
sebagai fase diam akan selalu memiliki beberapa kelarutan dalam fase gerak dan,
sebagai akibatnya, akhirnya akan dilucuti dari dukungan.
Sistem cair-cair pertama dilaporkan oleh AJP Martin yang menggunakan
air didukung pada silika gel sebagai fase diam dan n-heptana sebagai fase gerak.
Untuk menghindari ketidakstabilan cair-cair sistem, fase terikat dikembangkan
yang secara ketat cair-padat sistem, tetapi sebagai gugus terikat sangat besar,
berperilaku sangat mirip dengan cair-cair sistem. Sebagai isoterm serapan dari
cair-cair sistem yang linier sampai dengan konsentrasi zat terlarut yang relatif
tinggi, beban yang relatif besar dapat diterapkan untuk cair-cair kolom. Cair-cair
sistem, dengan demikian, tidak umum digunakan dalam kromatografi cair yang
modern.
Dapat diketahui bahwa terdapat dua komponen penting dalam teknik
kromatografi, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas).Fase
diam cenderung akan menahan komponen dalam campuran, sedangkan fase
bergerak, akan melarutkan komponen tersebut. Fase diam merupakan cairan
(lebih baru-baru ini bonded phase) yang dilapiskan pada patana inert (bahan
pendukung). Bahan terlarut ditambahkan ke dalam sistem yang mengandung dua
pelarut yang tidak dapat dicampur dan memenuhi keseimbangan
Konstanta Partisi dihubungkan pada rasio partisi k’ via volume tiap fase oleh persamaan

B. Prinsip kromatografi cair-cair


Prinsip dasar kromatografi adalah jumlah zat terlarut yang berbeda pada masing-
masing komponen di waktu tertentu saat terjadi kesetimbangan antara fase diam dan fase
geraknya. Pemisahan campuran dengan metode kromatografi dapat terjadi jika suatu
molekul atau senyawa memiliki sifat yang berbeda, antara lain sebagai berikut.

1. Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut.


2. Memiliki sifat untuk berikatan yang berbeda satu sama lain dengan fase diamnya.
3. Memiliki sifat mudah menguap (volatil) pada suhu yang berbeda.
C. Cara kerja kromatografi cair-cair

Senyawa-senyawa yang akan dipisahkan terlebih dahulu ditempatkan pada sistem


tertentu (seperti kolom), dimana pada sistem tersebut terdapat bagian yang diam (fase
diam, berupa padatan atau cairan) dan kemudian dialirkan melalui bagian fase gerak.
Selama proses pengaliran tersebut, akan ada interaksi antara senyawa dengan fase
diamnya, sehingga terjadi proses pelarutan, absorpsi, dan penguapan dari komponen
senyawa yang akan dipisahkan.

Sifat dari komponen penyusun senyawa tersebut akan menentukan apakah


komponen-komponennya mampu bergerak bebas (berinteraksi lemah) atau berinteraksi
kuat di dalam fase diamnya. Apabila semua komponen tidak dapat bergerak dalam fase
diam, proses pemisahan tidak mungkin dapat dilakukan. Jika komponen dapat bergerak,
maka proses pemisahan selanjutnya tergantung pada seberapa besar kecepatan
komponen-komponen tersebut. Selain itu juga dipengaruhi oleh perbedaan kecepatan
dengan kecepatan fase gerak yang digunakan dalam sistem tersebut. Pemilihan fase gerak
penting dilakukan dalam proses kromatografi untuk memastikan semua komponen dapat
bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, sehingga proses pemisahan dapat terjadi.

Sifat-sifat dalam Kromatografi Cair.

1. Solven (pelarut) harus siap tersedia


2. Pelarut harus sesuai dengan detektor yang digunakkan. Denganmempertimbangkan :
 Deteksi Photometric – UV
 Deteksi Refractive Index –|ΔR| pelarut dan analit
3. Ketidakmurnian yang memiliki extinction coeffisient tinggi, yaitu mengabsorbsi dengat kuat.
4. Reaktivitas Pelarut. Pelarut sbaiknya tidak bereaksi dengan sampel atau polymerisasi dengan fase diam.
Hal ini meniadakan aldehid, olefin dan senyawa sulphur (kecuali DMSO) ( misal pH kontrol untuk
kolom basa silikaantara 2-8)
5. Pelarut sebaiknya tidak terlalu kental. Viskositas tinggi (menimbulkan tekanan operasional)
mengurangi efisiensi pemisahan. Tiik didih dapt menjadi petunjuk viskositas, senyawa dengan titik didih
yang rendah lebih kurang kental. Pelarut sebaiknya mendidih pada 200-500 diatas
temperatur pemisahane.
6. Untuk Kromatografi Cair Partisi dengan fase diam mekanik, fase gerak harustidak dapat dicampur
dengan fase diam.
7. Keamanan dalam penggunaan pelarut harus dipertimbagkan terutama kemungkinan timbulnya
pembakaran atau keracunan.

D. Kelebihan dan kekurangan kromatografi cair-cair


Keuntungan metode ini ialah

1. pilihan kombinasi cairan yang digunakan cukup banyak.


2. koefisien distribusinya tidak tergantung pada konsentrasi, sehingga hasil pemisahannya
cukup tajam.

Anda mungkin juga menyukai