Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KROMATOGRAFI GAS CAIR


Tugas Mata kuliah : Kimia Analitik

Dosen Pengampu
Kristina Tresia Leto, M.Si

Oleh Kelompok I :
1. Agustina Sulastri (20190103001)
2. Neneng Hadawang (20180103004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
2021

2
KATA PENGANTAR

 Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “kromatografi cair-cair”,
meskipun dalam bentuk yang sederhana.
Penyusunan makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu meskipun tidak
mudah dan ada beberapa hambatan dan kesulitan yang penyusun hadapi. Tetapi semua itu
dapat kami lalui berkat rahmat Allah SWT.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
yang telah menugaskan kepada kami untuk memaparkan materi mengenai kromatografi cair-
cair sehingga melalui makalah ini penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru khususnya
pada kromatografi cair-cair . Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Maumere , 21 november 2021

                                                                                                         Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………..………………………….i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………...........2
C. TUJUAN …………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN TEORI DARI KROMATOGRAFI CAIR-CAIR ……………..3


B. PRINSIP KROMATOGRAFI CAIR-CAIR ……………………………………...4
C. CARA KERJA KROMATOGRAFI CAIR-CAIR ……………………………….5
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KROMATOGRAFI CAIR-CAIR ……...5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam


teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu rasa gerak yang bisa
berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
padatan. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba
memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi
kapur (CaSO4). lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-

daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir
bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi
petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan
tentang proses kromatografi.
Penyelidikan tentang kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai
digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC). Kemudian pada
akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, kromatografi mulai berkembang.
Dasar kromatografi lapisan tipis (TLC) diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan
Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik
sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel)
tidak hanya mengubah dengan cepat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah
untuk pengembangan kromatografi gas dan kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin
dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai kromatografi gas. Diantara
tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu
teknik analisis yang canggih.
kromatografi cair-cair adalah pemisahan kromatografi teknik di mana fase gerak
adalah cairan (biasanya pelarut atau campuran biner sederhana pelarut) dan fase diam
juga cair (yang harus larut dan tidak larut dalam cairan fase gerak).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi cair-cair ?
2. Apa prinsip dari kromatografi cair-cair?
3. Bagaiman cara kerja kromatografi cair-cair ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan kromatografi cair-cair ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah kromatografi cair cair yaitu Untuk dapat
mengetahui apa itu kromatografi cair-cair,prinsip kromatografi cair-cair,cara kerja
kromatografi cair ,dan kelebihan serta kekurangan dari kromatografi cair-cair.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Teori dari kromatografi cair-cair


Kromatografi cair-cair adalah pemisahan kromatografi teknik di mana
fase gerak adalah cairan (biasanya pelarut atau campuran biner sederhana pelarut)
dan fase diam juga cair (yang harus larut dan tidak larut dalam cairan fase gerak).
Fase diam cair didukung pada beberapa bahan yang cocok seperti tanah diatom
atau di bawah gel silika keadaan tertentu. Sistem ini secara inheren tidak stabil,
sebagai fase diam akan selalu memiliki beberapa kelarutan dalam fase gerak dan,
sebagai akibatnya, akhirnya akan dilucuti dari dukungan.
Sistem cair-cair pertama dilaporkan oleh AJP Martin yang menggunakan
air didukung pada silika gel sebagai fase diam dan n-heptana sebagai fase gerak.
Untuk menghindari ketidakstabilan cair-cair sistem, fase terikat dikembangkan
yang secara ketat cair-padat sistem, tetapi sebagai gugus terikat sangat besar,
berperilaku sangat mirip dengan cair-cair sistem. Sebagai isoterm serapan dari
cair-cair sistem yang linier sampai dengan konsentrasi zat terlarut yang relatif
tinggi, beban yang relatif besar dapat diterapkan untuk cair-cair kolom. Cair-cair
sistem, dengan demikian, tidak umum digunakan dalam kromatografi cair yang
modern.
Dapat diketahui bahwa terdapat dua komponen penting dalam teknik
kromatografi, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas).Fase
diam cenderung akan menahan komponen dalam campuran, sedangkan fase
bergerak, akan melarutkan komponen tersebut. Fase diam merupakan cairan
(lebih baru-baru ini bonded phase) yang dilapiskan pada patana inert (bahan
pendukung). Bahan terlarut ditambahkan ke dalam sistem yang mengandung dua
pelarut yang tidak dapat dicampur dan memenuhi keseimbangan

3
Konstanta Partisi dihubungkan pada rasio partisi k’ via volume tiap fase oleh persamaan

B. Prinsip kromatografi cair-cair


Prinsip dasar kromatografi adalah jumlah zat terlarut yang berbeda pada masing-
masing komponen di waktu tertentu saat terjadi kesetimbangan antara fase diam dan fase
geraknya. Pemisahan campuran dengan metode kromatografi dapat terjadi jika suatu
molekul atau senyawa memiliki sifat yang berbeda, antara lain sebagai berikut.

1. Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut.


2. Memiliki sifat untuk berikatan yang berbeda satu sama lain dengan fase diamnya.
3. Memiliki sifat mudah menguap (volatil) pada suhu yang berbeda.

4
C. Cara kerja kromatografi cair-cair

Senyawa-senyawa yang akan dipisahkan terlebih dahulu ditempatkan pada


sistem tertentu (seperti kolom), dimana pada sistem tersebut terdapat bagian yang
diam (fase diam, berupa padatan atau cairan) dan kemudian dialirkan melalui bagian
fase gerak. Selama proses pengaliran tersebut, akan ada interaksi antara senyawa
dengan fase diamnya, sehingga terjadi proses pelarutan, absorpsi, dan penguapan dari
komponen senyawa yang akan dipisahkan.

Sifat dari komponen penyusun senyawa tersebut akan menentukan apakah


komponen-komponennya mampu bergerak bebas (berinteraksi lemah) atau
berinteraksi kuat di dalam fase diamnya. Apabila semua komponen tidak dapat
bergerak dalam fase diam, proses pemisahan tidak mungkin dapat dilakukan. Jika
komponen dapat bergerak, maka proses pemisahan selanjutnya tergantung pada
seberapa besar kecepatan komponen-komponen tersebut. Selain itu juga dipengaruhi
oleh perbedaan kecepatan dengan kecepatan fase gerak yang digunakan dalam sistem
tersebut. Pemilihan fase gerak penting dilakukan dalam proses kromatografi untuk
memastikan semua komponen dapat bergerak dengan kecepatan berbeda-beda,
sehingga proses pemisahan dapat terjadi.

D. Kelebihan dan kekurangan kromatografi cair-cair


 Kelebihan metode ini ialah :
1. Waktu analisis singkat

2. pilihan kombinasi cairan yang digunakan cukup banyak.

3. koefisien distribusinya tidak tergantung pada konsentrasi, sehingga hasil


pemisahannya cukup tajam.
 Kekurangan metode ini ialah :
1. Memerlukan biaya yang banyak
2. Memerlukanorang yang terampil dalam pemisahan

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan saran

 Kesimpulan
Kromatografi cair-cair adalah pemisahan kromatografi teknik di mana fase gerak
adalah cairan (biasanya pelarut atau campuran biner sederhana pelarut) dan fase diam
juga cair (yang harus larut dan tidak larut dalam cairan fase gerak). Fase diam cair
didukung pada beberapa bahan yang cocok seperti tanah diatom atau di bawah gel
silika keadaan tertentu. Menggunakan fasa diam berupa lapisan tipis cairan yang
terserap pada padatan inert berpori, yang berfungsi sebagai fasa pendukung.
Keuntungan metode ini ialah pilihan kombinasi cairan yang digunakan cukup
banyak, koefisien distribusinya tidak tergantung pada konsentrasi, sehingga hasil
pemisahannya cukup tajam.

 Saran
Saran yang dapat kami ajukan melalui makalah singkat kami ini ialah agar proses
pembelajaran berjalan lancar, sebaiknya para mahasiswa melakukan praktikum di
laboratorium, tidak hanya sebatas pengetahuan materi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Putra L., 2004, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dalam Bidang Farmasi, Jurnal Perpustakaan
digital Universitas Sumatera Utara.

Himawan J., 2010, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, diakses pada tanggal 10 November 2013.

Riyadi W, 2009, Identifikasi Signal Kromatogram HPLC, diakses pada tanggal 10 November
2013

Anda mungkin juga menyukai