Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

BIOLOGI

DISUSUN
O
L
E
H

ANNISA KHAYYUMI
X MIPA 2

SMAN 16 PADANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

     Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya kita
masih diberikan izin untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita bersama. Dan saya
dapat menyelesaikan makalah saya sebagai referensi pembelajaran. Makalah ini yang
berjudul “Virus’bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baik yang ada di
lingkungan sosial maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
     Sebagai penulis, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan
makalah yang kedepannya dapat lebih baik.

Padang , 23 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1


1.2 Rumuan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus ............................................................................................. 3

2.2 Struktur dan anatomi virus.............................................................................. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar adalah sebuah proses perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir dan kemampuan yang lain. Setiap individu memang tidak ada
yang sama. Perbedaan individual ini yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar
dikalangan anak didik. Dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya.
Menurut Arifin (2009), pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan
tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan
lingkungannya untuk mencapai usaha seutuhnya. Virus merupakan salah satu materi yang
diajarkan dalam bidang studi IPA. Banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami
konsep materi virus. Materi virus sangat sering di keluarkan waktu ujian, baik itu ujian
untuk mengetahui kemampuan siswa di kelas X SMA dalam mata pelajaran IPA maupun
dalam olimpiade biologi. Banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan, hal ini di
sebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam materi virus. Sehingga perlu dianalisis
mengenai materi virus dan kesulitan siswa dalam menerima materi dan sebagainya.
Peran guru adalah faktor yang paling menentukan untuk mencapai ketuntasan belajar.
Sebaiknya sebelum memulai pengajaran guru menegaskan terlebih dahulu tujuan
pembelajaran yang harus dicapai, merencanakan evaluasi yang nantinya hasil evaluasi
tersebut dapat menginformasikan bahan pelajaran yang sudah dan belum dikuasai oleh
siswa. Studi pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan
salah seorang guru pada sekolah Aliyah Al–Fajri Tanjungbalai. Menurut hasil studi
tersebut, hasil belajar berupa nilai kelulusan, ulangan harian dan ulangan umum pada
materi virus masih rendah. Hal ini diketahui dari hasil belajar siswa pada materi dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Pada sekolah
Aliyah AlFajri nilai KKM biologinya adalah 70. Siswa kurang memahami istilah–istilah
yang digunakan pada materi virus, padahal sebelumnya guru sudah menyuruh mereka
untuk menghafal dan memahami istilah-istilah pada materi virus. Ketika diberikan latihan
mereka kesulitan dalam mengerjakannya karena mereka kurang memahami soal tersebut.
Kemudian pada soal latihan menjelaskan ciri-ciri, struktur dan cara replikasi virus mereka
kurang memahami tentang replikasi virus, kebanyakan siswa menjelaskan mengenai
replikasi virus tidak secara berurutan. Jika dilihat dari faktor internal (dari segi jasmani)
siswa mengikuti proses pembelajaran biologi sudah baik. Siswa belajar dengan kesehatan
yang baik dan tidak terdapat siswa yang cacat mental. Dari hasil studi juga didapat bahwa
umumnya siswa perempuan lebih banyak yang unggul dibandingkan siswa laki-laki. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah siswa perempuan yang mendapat nilai dan
peringkat teratas di kelasnya dibandingkan siswa laki-laki. Kesulitan belajar yang
dihadapi siswa kelas X antara lain: (1) Kurangnya fasilitas perpustakaan untuk
mendukung dalam proses pembelajaran, (2) Siswa kurang aktif untuk mencari penjelasan
tambahan yang berkaitan dengan materi virus yang tidak ada dibuku pegangan siswa, (3)
Rendahnya kemampuan siswa mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan. Keadaan
ini tentu akan menyebabkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran dengan baik
sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, adapun rumusan
masalah yang akan ditulis adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian virus ?
2. Bagaimanakah struktur dan anatomi virus ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian virus


2. Untuk mengetahui struktur dan anatomi virus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus

Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm,
bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA
saja. Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat
terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap
antibiotik. Bentuk virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti
huruf T.
Terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh virus yaitu :
1. Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan
genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung
protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada
jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau
bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau
sub-unit protein.
2. Isi Tubuh Isi tubuh virus atau biasa disebut virionadalah bahan genetik yang
berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang
dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh
berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral,
contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza,
dan virus radang mulut dan kuku.
3. Ekor Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi
sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di
kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang
dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik,
bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai.
4. Kapsid Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus
yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah
sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan
luar.

Macam Macam Bentuk Virus Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama,
virus ternyata dapat mempunyai bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada
5 macam bentuk tubuh virus yang telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan.
Macam-macam bentuk virus tersebut antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan
huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh virus tersebut lengkap dengan
contohnya.
1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS,
ebola, dan influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

Ciri-ciri Virus memiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan,


memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas
metabolisme karena tidak memiliki sitoplasma, bersifat aseluler (tidak
mempunyai sel), berukuran lebih kecil dari bakteri, bentuknya bervariasi,
hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Sampai saat ini virus
diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan tropismenya dapat
dibagi dalam tiga golongan besar yaitu virus binatang (virus yang paling
banyak dipelajari), virus tanaman tinggi, dan virus bakteri dan jamur

2.2 Struktur dan anatomi virus

Virus merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga hanya


dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Karena ukurannya sangat kecil sehingga
virus hanya dapat disaring dengan penyaring ultrafilter. Virus terkecil berukuran
hanya 20 nm (lebih kecil dari ribosom), sedangkan virus yang berukuran besarpun
tetap tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, tersusun atas satu jenis asam
nukleat yaitu RNA atau DNA saja dan dibungkus dengan suatu selubung protein
(kapsul). Berdasarkan atas hospes atau tuan rumah tempat yang ditumpanginya virus
dibedakan atas virus hewani (virus pada hewan dan manusia), virus tanaman dan virus
bakteri.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA, genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai tunggal, RNA
untai ganda. Selain itu asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil hingga beberapa
ratus untuk yang terbesar.
Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik virus
diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yng menjadi lapisan pelindung
disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid dapat berbentuk bulat, heliks,
polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks, dan terdiri atas protein yang disandikan
oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak sub unit protein yang disebut
kapsomer. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid(biasanya disebut dengan
protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk
heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada
virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel
inang, dan glikoproten yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid
tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan dan pemasukan ke sel inang
pada awal infeksi. Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan
dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukeat seperti virus heliks. Struktur ini
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein
virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T (yaitu
sekitar 60 T protein). Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T = 4,
membutuhkan 240 proteinuntuk membentuk kapsid. Seperti virus berbentuk heliks,
kapsid sebagian jenis virus sferikdapat diselubungi lapisan lipid, tetapi biasanya
protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam menginfeksi sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus
memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan
memiliki selubung virus, yaitu membran yang menyelubungi kapsid. Selubung ini
mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan
glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus
juga membawa beberapa molekul enzim didalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis
bakteriofaga yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-
serabut ekor tersebut digunakan oleh faga untuk menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat tranportasi
gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang (Kuswiyanto, 2016).
1. Partikel Virus Kemajuan dalam teknik difraksi sinar X dan mikroskop
elektron memungkinkan untuk melihat perbedaan-perbedaan kecil dalam
morfologi dasar virus. Dalam hal ini dibutuhkan zat warna logam berat
sepertiKalium Fosfotungstat untuk mempertegas struktur permukaan. Logam
berat tersebut memasuki partikel virus bagaikan awan dan menonjolkan
struktur permukaan virus melalui pewarnaan negatif. Dengan cara ini virus
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tipe berdasarkan penataan sub satuan
morfologinya Yaitu :
a. Yang mempunyai simetri helix, misalnya Paramixovirus dan
Orthomyxovirus.
b. Yang mempunyai simetri kubus, misalnya Adenovirus.
c. Yang mempunyai struktur kompleks, misalnya Poxvirus.

2. Ukuran virus Ukuran yang sangat kecil serta kemampuan untuk melewati
saringan kuman adalah ciri klasik untuk virus, karena beberapa kuman lebih
kecil dari virus yang tersebar maka ciri khas ini sudah tidak berlaku lagi. Ada
beberapa cara yang digunakan untuk menentukan ukuran virus yaitu :
a. Mengunakan Mikroskop Elektron Pada mikroskop elektron digunakan
elektron sebagai pengganti gelombang cahaya dan lensa
elektromagnetiksebagai pengganti lensa-lensa kaca. Berkas elektron yang
diperoleh memiliki gelombang cahaya sehingga benda-benda yang lebih kecil
dari pada gelombang cahaya dapat dilihat. Virus dapat dilihat dalam sediaan
dari ekstrak jaringan dan dalam seksi-seksi sangat tipis sel-sel terinfeksi. Cara
ini banyak digunakan untuk menentukan ukuran partikel.

b. Ultrasedimentasi (Ultrasentrifugasi) Bila partikel-partikel disuspensi dalam


cairan, partikel tersebut akan mengendap pada dasar dengan kecepatan
sebanding dengan ukurannya. Dengan ultrasentifugasi dapat digunakan daya
100.000 kali lebih besar dari gaya berat untuk menyebabkan partikel-partikel
mengendap di dasar tabung (sekitar 80.000- 100.000 putaran/menit).
Hubungan antara ukuran dan bentuk partikel dengan kecepatan mengendapnya
memungkinkan penentuan ukuran partikel. Dalam hal ini struktur fisik sangat
mempengaruhi perkiraan ukuran yang diperoleh.
c. Ultrafiltrasi dengan membran kolodion yang diameter pori-porinya
bermacammacam. Membran kolodion ini dapat diperoleh dengan pori-pori
dalam berbagai ukuran. Bila bahan virus ini dilewatkan melalui sederet
membran dengan ukuran pori yang diketahui maka ukuran suatu virus dapat
diperkirakan dengan menentukan membran mana yang meloloskan virus dan
selaput mana yang menahannya. Ukuran diameter pori rata-rata yang menahan
virus (APD = Average Pore Diameter) dikalikan dengan 0,64 menghasilkan
diameter partikel virus. Lolosnya virus melalui suatu saringan tergantung pada
struktur fisik virus tersebut, dengan demikian hasil yang diperoleh merupakan
perkiraan yang sangat mendekatiDepkes, 1996 )

Sifat-sifat Virus Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan
Tournier(1966) adalah :
1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam
nukleat tersebut.
2. Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang
mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus,
sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan
metabolisme jika berada di luar sel hidup.
4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virusbaru
dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan
pemecahan suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein pelindung dan
komponen asam nukleat infektif.
5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih
kekuasaan dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras dengan
proses sintesis asam nukleat dan protein virus.
6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
7. Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di
dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar
yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal
dari sel hospes.
9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan
atau tanpa selubung di luar kapsid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
tersebut, karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
Virus merupakan parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau
RNA saja, tetapi tidak kombinasi keduanya, yang diselubungi oleh bahan pelindung
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Struktur virus terdiri
dari kepala, Isi tubuh, ekor, kapsid

Ciri-ciri Virusmemiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan, memerlukan asam
nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas metabolisme karena tidak memiliki
sitoplasma, bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), berukuran lebih kecil dari bakteri,
bentuknya bervariasi, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Perbedaan Virus
dengan bakteri terletak pada ukuran,Susunan kimiawi, tempat hidup, kandungan enzim,
daya mutasi yang mengubah sifat antigennya
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Oki Dwi Suprobowati,M.Kes. VIROLOGI. Kementrian kesehatan RI.2018

Anda mungkin juga menyukai