USULAN PENELITIAN
Oleh :
MUHAMMAD ALDI ALFARIZI
NPM. 200110160160
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
IDENTIFIKASI CAPUT DOMBA PRIANGAN BETINA DI DESA
TANJUNG KECAMATAN CIPUNAGARA KABUPATEN SUBANG
Oleh :
Menyetujui : 23.10.20
Mengesahkan :
ii
KATA PENGHANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL.......................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................. viii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................. 3
1.3 Kegunaan Penelitian............................................ 3
1.4 Kerangka Pemikiran ............................................ 4
1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian............................... 6
II OBJEK DAN METODE PENELITIAN
2.1 Bahan Penelitian.................................................. 7
2.1.1 Objek Penelitian....................................... 7
2.1.2 Peralatan Penelitian ................................. 7
2.2 Metode Penelitian ................................................ 7
2.2.1 Prosedur Penelitian .................................. 7
2.2.2 Peubah yang Diamati............................... 8
2.2.3 Analisis Data Statistik.............................. 9
LAMPIRAN............................................................................... 13
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Nomor Halaman
1. Gambar 1 Bagian Depan Caput Domba Priangan Jantan ..... 9
Nomor Halaman
PENDAHULUAN
(1) Berapa ukuran panjang dan lebar caput Domba Priangan betina pada
berbagai umur di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten
Subang.
(2) Berapa ukuran lebar dahi Domba Priangan betina pada berbagai umur di
Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang.
(1) Mengetahui panjang dan lebar caput Domba Priangan betina di Desa
Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang.
(2) Mengetahui lebar dahi Domba Priangan betina di Desa Tanjung
Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang.
Domba Priangan merupakan salah satu domba yang telah banyak dikenal
oleh masyarakat Jawa Barat. Domba Priangan menjadi salah satu kebanggaan
masyarakat karena memiliki karkas yang baik. Pemeliharaan Domba Priangan
oleh peternak dilakukan sebagai usaha menghasilkan daging, baik itu usaha utama
maupun usaha sampingan.
Ciri khas Domba Priangan secara fisik pada umumnya hampir sama
dengan Domba Garut. Domba Priangan memiliki ciri-ciri telinga lebar berbeda
seperti Domba Garut. Domba Priangan merupakan domba yang memiliki kuping
rubak (kuping yang memiliki panjang > 8 cm) dengan kombinasi ekor ngabuntut
beurit atau ngabuntut bagong, jenis kuping ini yang membedakan Domba
Priangan dengan Domba Garut (Heriyadi, 2011).
Domba Priangan betina tidak bertanduk, bila bertanduk ukurannya kecil,
domba jantan memiliki bobot badan rata-rata 57,74 kg dan yang betina adalah
36,89 kg, warna bulu pada Domba Priangan adalah masih berkombinasi ada yang
hitam, coklat dan putih (Heriyadi, 2002). Produksi karkas Domba Priangan
dikenal sangat baik, hal ini terbukti dari banyaknya peternak yang memelihara
Domba Priangan sebagai salah satu penghasil daging ruminansia kecil. Nilai
kualitas hasil (yield grade ) yearling rataan 2,25 ± 0,23 atau produksi daging
49,39 ± 0,29 %, dan mutton 2,75 ± 0,15 atau produksi daging 48,8 ± 0,64 %
( Nurachma dkk., 2013).
Sifat kuantitatif adalah sifat yang tampak dari luar dan dapat diamati
langsung, tetapi sifat kuantitatif dapat di ukur menggunakan satuan tertentu dalam
perhitungan statistik. Sifat kuantitatif berkaitan erat dengan produksi. Nilai-nilai
sifat kuantitatif dari setiap individu ternak ditentukan oleh faktor genetik dan
lingkungan. Sifat-sifat Kuantitatif pada domba dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran langsung pada domba.
Pengukuran caput merupakan salah satu cara untuk memperoleh
karakteristik tampilan muka dan bentuk kepala Domba Priangan. Hasil
pengukuran tersebut juga dapat di jadikan sebagai dasar dalam menyeleksi domba
Priangan betina yang nantinya akan dijadikan sebagai bibit unggul. Pengukuran
langsung pada permukaan tubuh domba sebagai sifat kuantitatif yang dapat di
gunakan dalam seleksi, dan di jelaskan bahwa ukuran caput (kepala) dapat di
gunakan untuk mengetahui ciri-ciri utama jenis ternak tertentu dalam populasi
yang tersebar sangat luas antar wilayah ataupun Negara, sehingga hasilnya dapat
memberikan gambaran hubungan morfologi dalam suatu wilayah (Mulliadi,
1996).
Sumber daya genetik ternak merupakan substansi yang terdapat dalam
individu suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik unik, berpotensi untuk
dimanfaatkan dan dikembangkan dalam pembentukan rumpun atau galur unggul
dengan cara mengidentifikasi caput. Identifikasi caput Domba Priangan Betina
dilakukan dengan cara mengukur panjang caput, lebar caput serta lebar dahi.
Domba Garut Jantan, didapat rataan panjang caput 20,39 ± 1,43 cm, rataan lebar
caput 31,97 ± 1,85 cm, dan lebar dahi 7,92 ± 0,52 pada umur < 1 tahun, rataan
panjang caput 22,38 ± 1,00 cm, rataan lebar caput 34,84 ± 1,55 cm, dan lebar dahi
8,79 ± 0,41 cm pada umur 1- 1,5 tahun serta rataan panjang caput 24,65 ± 1,30
cm, rataan lebar caput 39,48 ± 1,18 cm, dan rataan lebar dahi 10,41 ± 0,72 cm
pada umur > 1,5 tahun (Winarta, 2017).
Berdasarkan hasil dari penelitian di atas, pengukuran terhadap caput
Domba Priangan Betina berdasarkan penggolongan umur (umur <1 tahun, 1-1,5
tahun, dan >1,5 tahun) diduga memiliki besar ukuran caput yang lebih kecil. Hal
ini dapat disebabkan oleh perbedaan rumpun domba serta jenis kelamin yang
dapat mempengaruhi ukuran caput Domba Priangan Betina. Identifikasi caput
Domba Priangan Betina ini dilakukan untuk memperoleh ciri karakteristik Domba
Priangan Betina di Desa Tanjung, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang,
sehingga diharapkan dapat mempermudah proses seleksi dalam memilih bibit
domba Priangan yang baik.
Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Domba Priangan
Betina. Objek Penelitian yang di gunakan sebanyak 40 ekor Domba Priangan
Betina yang berumur <1 tahun, 1-1,5 tahun, dan >1,5 tahun yang di pelihara oleh
Kelompok Ternak Mandiri Jaya di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara
Kabupaten Subang, Jawa Barat.
1. Alat ukur, digunakan untuk mengukur panjang dan lebar caput serta
lebar dahi Domba Priangan betina.
2. Kamera, untuk dokumentasi penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sensus dengan
teknik pengumpulan data mengukur caput dan lebar dahi semua Domba Priangan
7
Betina berumur < 1 tahun, 1 – 1,5 tahun, > 1,5 tahun yang terdapat di Desa
Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Pengukuran caput dan lebar
dahi masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali secara cermat agar hasil yang
didapat lebih akurat. Penentuan daerah terpilih untuk penelitian ditentukan
berdasarkan informasi ketua Kelompok Ternak Mandiri Jaya.
Tabel di atas menunjukkan bahwa domba berumur < 1 tahun, 1 – 1,5 tahun,
> 1,5 tahun mengalami pergantian gigi seri dari mulai gigi seri bagian central (S),
intermediate (I), lateral (L), corner (C) dengan kondisi lengkap (belum permanen)
hingga gigi seri bagian intermediate (I) permanen 2 pasang.
8
2. Bagian depan caput Domba Priangan Betina dari ujung kiri sampai ujung
kanan untuk menentukan lebar caput Domba Priangan Betina.
3. Bagian samping caput Domba Priangan Betina dari ujung dahi kiri sampai
ujung dahi kanan untuk menentukan lebar dahi Domba Priangan Betina.
Data yang terkumpul akan diolah dengan program Microsoft excel, analisis
data yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif untuk memperoleh nilai
rata-rata atau mean, simpangan baku, koefisien variasi, nilai maksimum dan
minimum (Sudjana, 2005).
1. Rata-rata (Mean)
Rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah populasi
dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyak data.
∑µ 𝑖
µ̅ =
𝑁
Keterangan :
µ̅ = Rata-rata populasi
∑(µ𝑖− 𝜇̅ )2
√
𝑁
Keterangan :
N = Jumlah populasi
𝜇̅ = Rata-rata populasi
3. Koefisien Variasi
KV = Koefisien Variasi
𝜎 = Simpangan baku
𝜇̅ = Rata-rata populasi
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Edisi ke-6. Penerbit Tarsito. Bandung.
Hal 66, 72, 93, 101, 202.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi
Kepustakaan
2. Administrasi
3. Bimbingan
UP
4. Seminar UP
5. Perbaikan
Proposal UP
6. Penelitian
7. Analisis
Data
8. Bimbingan
Skripsi
7
9. Sidang
Skripsi
10. Perbaikan
Skripsi
15