Anda di halaman 1dari 7

JPSI (Journal of Public Sector Innovations), Vol. 3, No.

1, November Tahun 2018, (28 – 34)

PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN:


STUDI DI BKPSDM KABUPATEN SUMENEP

Ida Syafriyani
Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Wiraraja Sumenep,
idafisipunija@gmail.com

Yuli Putri Zaituna


Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Wiraraja Sumenep

Abstrak
Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menerapkan E-Government dalam pelayanan administrasi
kepegawaian, yang berupa pengelolaan sistem infomasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) dengan
menciptakan sistem pelayanan yang berbasis on line. SIMPEG diresmikan sejak tahun 2013 oleh Badan
Kepegawaian dan Mengembangan Sumber Daya Manusia. Yang bertujuan untuk memudahkan dalam
mengelola data pegawai. Permasalahan penelitian Bagaimanakah penerapan E-Government dalam
pelayanan administrasi kepegawaian di badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia
Kabupaten Sumenep. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan E-Government dalam pelayanan
administrasi kepegawaian di badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Kabupaten
Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif, yang menjadi fokus
penelitian ini yaitu 1) E-Leadership, 2) infrastruktur jaringan informasi, 3) pengelolaan jaringan, dan 4)
masyarakat dan sumber daya manusia. Subjek penelitian ini informan kunci, utama, dan pendukung, teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data yaitu, reduksi
data, display data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar
penerapan E-Government yang berupa SIMPEG telah baik diterapkan. Didukung dengan E-Leadership,
pengelolaan informasi serta infrastruktur jaringan informasi yang telah menyediakan seperti adanya Server
dan Fitur optic yang berfungsi untuk menyimpan data dan menyediakan jaringan pengelolaan data
kepegawaian. Akan tetapi terdapat kendala yang menghambat penerapan E-Government yaitu terletak pada
pejabat pengelolaan data di tiap-tiap OPD yang masih kurang memahami teknologi informasi.
Kata Kunci: E-Government, pelayanan, dan kepegawaian

Abstract
Sumenep Government has implemented E-Government in staffing administration services, in the form of
managing the staffing management information system (SIMPEG) by creating an online-based service
system. SIMPEG was inaugurated since 2013 by the Human Resources and Human Resources
Development Agency. The aims to make it easier to manage employee data. The problems is how the
application of E-Government in the service of personnel administration in the human resources and human
resource development agency of Sumenep Regency. The research objective is to determine the application
of E-Government in the service of personnel administration in the human resources and human resource
development of Sumenep. Analysis method uses a descriptive qualitative approach, which is the focus of
this research are: 1) E-leadership, 2) information network infrastructure, 3) network management, and 4)
community and human resources. The subjects of this study were key informants, main, and supporting
informants, data collection techniques by interviewing, observing, and documenting, with data analysis
namely, data reduction, data display, and data verification. Based on the results shows that in general the
application of E-Government in the form of SIMPEG has been well applied. Supported by E-Leadership,
information management and information network infrastructure that has provided such as the presence of
optical servers and features that function to store data and provide a data management network for
personnel. However, there are obstacles that hinder the implementation of E-Government, which lies in the
data management officials in each OPD who still lack understanding of information technology.
Keywords: E-Government, service, and staffing.

proses yang panjang dalam perjalanan bangsa. Dimulai


PENDAHULUAN
dari masa kerajaaan, penjajan, orde lama, orde baru, yang
Kehadiran birokrasi dalam mengatur sendi-sendi mana periode ini telah menggambarkan bahwa birokrasi
kehidupan warga Negara Indonesia telah mengalami tidaklah netral. Sehingga pemerintah melakukan

28
Syafriyani dan Zaituna: Penerapan e-government dalam Pelayanan Administrasi Kepegawaian…

pergeseran paragigma dengan melakukan reformasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian sangat
birokrasi yang ditandai dengan posisi birokrasi sebagai penting dalam memberikan pelayanan kepada seluruh
pelayan publik atau masyarakat. personalia yang ada, karena pegawai merupakan aset
Reformasi birokrasi ditujukan untuk mendesain penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu
ulang birokrasi yang berada dilingkungan pemerintah kea dikelola dengan baik. Pengelolaan pegawai yang baik
rah yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan kondisi saat dalam lingkup kecil akan meningkatkan kinerja pegawai
ini. Dengan adanya reformasi birokrasi yakni dan dalam lingkup yang lebih besar serta akan membawa
mewujudkan tatakelola pemerintah yang baik, yaitu perbaikan kinerja pemerintah secara keseluruhan.
birokrasi yang bersih, bebas KKN, professional, efisien Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai tersebut,
dan efektif, transparan dan akuntabel sehingga birokrasi maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian
pemerintahan mampu menghasilkan dan memberikan melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen
pelayanan public dengan prima. Kepegawaian merupakan salah satu prioritas dalam
Perkembangan teknologi, informasi dan tahapan pengembangan E-Government.
komunikasi, dalam aktivitas kehidupan manusia dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang
berbagai sektor tengah mengalami perubahan. Pemerintah diterapkan oleh BKPSDM Kabupaten Sumenep masih
memiliki kewajiban memberikan pelayanan publik yang terdapat beberapa kendala dalam mewujudkan kebijakan
merata keseluruh mayarakat. Salah satu kebijakan E-Government. Menurut bapak sapta berpendapat bahwa
pemerintah dengan menerapkan E-Government. dalam penerapan SIMPEG yang dilakukan Badan
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia
Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan masih ada kendala seperti minimnya pegawai yang
dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government yang mengelola SIMPEG di tiap-tiap instansi sehingga dalam
menginstruksikan kepada seluruh pejabat terkait, baik hal ini perlu adanya pemberdayaan atau pelatihan yang
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk dilakukan kepada operator yang ada di kabupaten
mengembangkan E-Government secara nasional. sumenep agar lebih mudah saat melakukan pengaksesan
Penerapan E-Government mulai dari bentuk layanan yang serta fasilitas yang tidak merata di tiap-tiap Instansi yang
sederhana yaitu penyediaan informasi dan data-data ada di kabupaten sumenep.
berbasis komputer tentang pelaksanaan dan Menghilangkan kesenjangan antara tiap OPD
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sebagai diperlukan peran pemerintah sehingga sistem yang
bentuk wujud keterbukaan (transparancy) dalam dijalankan di daratan secara berkesinambungan juga dapat
pelaksanaan pelayanan publik. dijalankan dengan baik di daerah kepulauan. Untuk itu
Salah satu OPD yang menerapkan E-Government sistem kepegawaian yang dilakukan oleh BKPSDM perlu
di Kabupaten Sumenep yaitu di Badan Kepegawaian dan adanya sinergitas dan dukungan dari pemerintah, tidak
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kabupaten terkecuali di daerah Kepulauan agar tercipta sistem yang
Sumenep memiliki 27 wilayah kecamatan dengan 18 berkesinambungan.
berada didaratan sedangkan 9 berada dikepulauan dan Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah
Kabupaten Sumenep memiliki pulau terbanyak Sejawa dijelaskan, timbul keinginan penulis untuk membahas
Timur. Terdiri dari 126 pulau dengan rincian 48 pulau dalam suatu karya ilmiah berbentuk Skripsi dengan judul
berpenghuni dan 78 sisanya merupakan pulau tak “Penerapan E-Government dalam Pelayanan Administrasi
berpenghuni, (Bappeda Kabupaten Sumenep, 2015). Kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Manusia Kabupaten Sumenep melakukan inovasi dalam Sumenep”.
menerapkan E-Government untuk mewujudkan Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui Penerapan
manajerial kepegawaian yang lebih cepat dan akurat Reformasi Birokrasi Melalui E-Government dalam
terutama di daerah kepulauan. Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Badan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daya Manusia memiliki tugas pokok melaksanakan (BKPSDM) Kabupaten Sumenep. Penelitian ini
urusan Pemerintahan Daerah dalam penyusunan dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
pelaksanaan kebijakan daerah bidang Kepegawaian, telah kepada pihak terkait dan sebagai referensi bagi pembaca
membuat dan mengembangkan website secara umum maupun para praktisi akademik.
http://bkpsdm.sumenep.go.id. Masyarakat maupun
pegawai dapat mengakses alamat website tersebut melalui
beberapa fasilitas yang disediakan BKPSDM, salah
satunya yaitu Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.

29
JPSI (Journal of Public Sector Innovations), Vol. 3, No. 1, November Tahun 2018, (28 – 34)

METODE memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan


Jenis penelitian ini yang digunakan adalah metode pelayanan kepada masyarakat.
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tahun 2016 berdasar pada Peraturan Pemerintah
Adapun yang menjadi fokus peneliti mengacu pada Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
pendapat Kurniawan dalam hardiansyah (2011:117) Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor
tentang pemanfaatan teknologi informasi pada umumnya 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan
ditunjau dari sejumlah aspek yaitu E-Leadership, Perangkat Daerah. Sedangkan jabaran tugas dan fungsinya
infrastruktur jaringan informasi, pengelolaan informasi tertuang pada Peraturan Bupati Sumenep Nomor 64
dan masyarakat dan sumber daya manusia. Lokasi Tahun 2016 tentang kedudukan, Susunan, Tugas Fungsi
penelitian di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan dan Tata kerja Badan Kepegawaian Daerah dan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Sumenep. Sumber data Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
menurut sugiyono ada dua yaitu data primer diperoleh Sumenep.
dari hasil penelitian di lapangan melalui wawancara dan
data sekunder diperoleh dengan mencari dokumen- 1. E-Leadership
dokumen tentang aplikasi SIMPEG serta melakukan Mengingat betapa kompleksnya pengembangan
wawancara kepada setiap operator pengelolaan SIMPEG E-Government di lingkungan instansi pemerintah daerah
di setiap OPD. diperlukan upaya pemanfaatan informasi dan teknologi.
Sementara, yang menjadi Subjek dan Objek Hal ini selaras dengan yang dinyatakan oleh World Bank
peneliti adalah Kepala bidang data dan informasi Group dalam Suaedi dan Wardiansyah (2010:54) bahwa
kepegawaian sebagai informan kunci, kepala sub bidang E-Government merupakan sebagai upaya pemanfaatan
data kepegawaian dan kepala sub bidang informasi informasi dan teknologi komunikasi untuk meningkatkan
kepegawaian sebagai informan utama, serta pegawai efisiensi dan efektivitas, transparansi dan akuntabilitas
pengelola data pegawai di setiap OPD sebagai informan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara
pendukung. Teknik pengumpulan data yang peneliti lebih baik. Dalam pengembangan E-Government melalui
kumpulkan sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011:169) E-Leadership membutuhkan kepemimpinan yang kuat di
yang terdiri dari Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. masing-masing institusi atau unit pemerintahan agar
Teknik analisa data, yang dilakukan peneliti proses transformasi menuju E-Government dapat
menurut Sugiyono (2011:246) terdapat tiga alur kegiatan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
yaitu: Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kepemimpinan dimaksud harus memiliki
Kesimpulan. Terakhir Keabsahan Data dalam penelitian kemampuan untuk mengelola Sumber daya Manusia
ini sesuai dengan (Sugiyono,2014:270-277) dengan (SDM) pegawai, peralatan, dan sumber-sumber daya yang
meliputi Uji Validitas Internal (Credibility), Validitas ada disetiap institusi secara bersama-sama melalui
Eksternal (Transferability), Realibilitas (Dependenbility) berbagai peran kepemimpinan dan pemanfaatan teknologi
dan Obyektivitas (Confirmability). informasi untuk memecahkan permasalahan dan mencapai
visi dan misi institusi yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan yang memiliki kompetensi semacam
HASIL DAN PEMBAHASAN inilah yang lazim disebut dengan E-Leadership.
Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Nahrawi dalam Hardiansyah (2011:117)
Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber E-Leadership merupakan aspek ini berkaitan dengan
Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumenep sebagai prioritas dan inisiatif negara dalam mengantisipasi dan
Organisasi Perangkat Daerah yang mengemban tugas memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Dalam hal
dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan manajemen ini berkaitan dengan kepemimpinan dalam memadukan
kepegawaian daerah. Dalam upayanya menyikapi isu-isu antara teknologi informasi dan kinerja pegawai sehingga
strategis serta tantangan perubahan dan perkembangan dapat memberikan pengambilan keputusan yang lebih
lingkungan eksternal yang terjadi, maka dipandang perlu cepat dan efektif.
untuk meningkatkan pelayanan dibidang kepegawaian Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ke
khususnya terhadap Pegawai Negeri Sipil dilingkungan lokasi penelitian. Bahwa E-Leadership yang sudah
Pemerintah Kabupaten Sumenep. Disadari bahwa kualitas dikembangkan sudah baik dilakukan yang mana
pelayanan publik sangat ditentukan oleh kemampuan dan disebutkan E-Leadership merupakan suatu sistem pola
profesionalisme penyelenggaranya yaitu Pegawai Negeri kepemimpinan yang dilakukan melalui integritas antara
Sipil. Oleh karena itu, melalui pelayanan kepegawaian makna E-Leadership kepemimpinan itu sendiri dengan
yang berkualitas terhadap PNS diharapkan akan teknologi informasi baik itu dalam konteks sistem kerja
ataupun dalam konteks peningkatan produktivitas kerja

30
Syafriyani dan Zaituna: Penerapan e-government dalam Pelayanan Administrasi Kepegawaian…

dalam rangka pencapaian tujuan tertentu atau organisasi, untuk melakukan pengelolaan data agar kualitas layanan
sehingga dalam hal ini terdapat perpaduan antara lebih baik dan cepat. Menurut Winarno (2006:16.14)
teknologi informasi dengan proses pengambilan tentang tujuan pengembangan E-Government salah
keputusan tentang kepemimpinan. satunya meningkatkan kulitas layanan pemerintah kepada
Penerapan e-leadership di badan kepegawaian dan masyarakat, terutama dalam bidng konsistensi (tidak
pengembangan sumber daya manusia selama ini telah pandang bulu), kecepatan layanan, kepastian penyelesaian
dituangkan untuk meningkatkan inovasi kinerja para layanan, dan kecepatan pemprosesan data. Jika dikaitkan
pemimpin yang merupakan perwujudan dari penyatuan dengan hasil observasi dilapangan bahwa di badan
atau penggabungan dan kinerja harian pegawai dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia
pemanfaatan teknologi informasi. Ada beberapa inovasi sudah memberikan pelayanan yang baik terutama dalam
yang dilakuan dilakukan untuk mengembangan e- pengelolaan SIMPEG yang telah dilakukan secara on line
government yaitu salah satunya dengan adanya aplikasi yang sebelumnya dilakukan secara manual.
SIMPEG tersebut. Menurut Wibawa (2009:99) tentanag tahap
Penerapan SIMPEG yang berbasis on line pengembangan E-Government terkait dengan tahap
diterapkan sejak tahun 2013 sehingga sampai saat ini interaktif yaitu penggunaan teknologi internet
SIMPEG terus menerus melakukan perbaikan. Secara memungkinkan kontak antara pemerintahan dan
umum, SIMPEG dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat melalui Situs web dapat dilakukan on line
dengan penyediaan informasi yang akurat dan efisien sehingga memungkinkan interaksi yang lebih intensif dan
sehingga pengambilan keputusan dapat secara objektif terbuka. Jika dikaitkan dengan observasi penelitian ini
dilakukan. Secara strategis, aplikasi SIMPEG merupakan yang salah satu pengelolaan yang dilakukan secara on line
salah satu sistem yang bergerak dibidang kepegawaian yang dilakukan oleh badan kepegawaian dan
dan mampu menumbuhkan pengetahuan memelihara, pengembangan sumber daya manuisa dengan adanya
memperkaya, dan menyediakan pengetahuan dibidang penerapan SIMPG tersebut, infrastruktur jaringan
kepegawaian kepada pihak- pihak yang membutuhkan informasi yang terdapat di BKPSDM ini sudah cukup
sebagai basis pengambilan keputusan yang akurat pada sehingga terdapat interaksi yang dilakukan antara atasan
saat yang tepat. dan bawahan agar tercipta hubungan yang lebih baik serta
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ke dengan melakukan pengelolaan secara on line maka akan
lokasi penelitian. Inisiatif yang dilakukan pemimpin memberikan transparansi kepada para pengawai yang ada
sangatlah bagus, dalam hal ini inisitif yang dilakukan ada di kabupaten sumenep untuk mengelola SIMPEG
dua yaitu Top Down dan Bottom Up. Sehingga antara tersebut.
pimpinan dan bawahannya saling bekerja sama untuk Menurut Nahrawi dalam Hardiansyah (2011:117)
mengantisipasi kendala tersebut yaitu selalu Infrastruktur Jaringan Informasi merupakan aspek yang
mengidentifikasi setiap kendala-kendala ataupun masalah berkaitan dengan kondisi infrastruktur telekomunikasi
yang dihadapi. Dengan adanya identifikasi itu secara serta akses, kualitas, lingkup, dan biaya jasa akses. Jika
berkelanjutan untuk mencoba mencari solusi. dikaitkan dengan penerapan E-Government terutaman
Strategi yang dilakukan untuk mengantisipasi dalam penggunaan aplikasi SIMPEG ini sudah cukup
kendala tersebut dengan melakukan ritme-ritme kerja baik.
untuk mengantisipasi masalah yang sering terjadi Infrastruktur Jaringan Informasi untuk
khususnya di daerah kepulauan dan juga di daerah daratan membangun atau menerapkan sebuah E-Government itu
yaitu dengan melakukan dua cara melalui pelayanan tidak bisa dilakukan hanya satu Organisasi perangkat
secara on-line dan off-line. Yang dimaksud dengan on-line daerah (OPD). Sehingga harus ada kerjasama yang
yaitu layanan yang bisa dilakukan kapan saja melalui dilakukan antara OPD lainya. Salah satu contohnya adalah
jaringan yang digunakan tetapi jika pelayanan dilakukan penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian
dengan off-line maka pelayanan yang dilakukan dengan yang mana yang menyediakan aplikasi ini adalah badan
melakukan pendampingan baik itu para pegawai kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia,
mendatangi suatu OPD atau mereka yang berkonsultasi tetapi mengenai infrastruktur jaringan informasi dan
kepada kantor badan kepegawaian dan pengembangan koneksi internet di setiap OPD dikelolah oleh dinas
sumber daya manusia. komunikasi dan informatika.
Infrastruktur jaringan informasi yang dilakukan
2. Infrastruktur Jaringan Informasi oleh badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya
Penerapan E-government tidak terlepas dari sarana manusia sampai saat ini terus melakukan upaya
dan prasarana seperti infrastruktur jaringan informasi yang percepatan, jika terkait dengan infrastruktur maka setiap
menjadi sarana penyediaan jaringan Internet terutama OPD memiliki infrastruktur yang bervariasi. Terkadang

31
JPSI (Journal of Public Sector Innovations), Vol. 3, No. 1, November Tahun 2018, (28 – 34)

ada yang cepat dan ada juga yang lambat untuk kepegawaian jika ada suatu perubahan data maka dapat
mengakses internet. Pada saat ini masih dalam proses secara langsung melakukan up datting data, sehingga
pemasangan instrument jaringan. Harapannya kedepan tidak menoton ke satu pihak saja. Namun dalam hal ini
bisa membantu melakukan pemerataan jaringan dengan untuk mengelolah data kepegawaian di kabupaten
menggunakan strategi seperti pemasangan, melakukan sumenep dikendalikan dan di control oleh Badan
observasi, melakukan evaluasi, dan selalu melakukan Kepegawain dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
kolektif. Berdasarkan distribusi persebaran pengelolaan
Berdasarkan observasi yang dilakukan terkait informasi sudah berjalan dengan baik artinya dalam
dengan infrastruktur jaringan informasi salah satunya mengaplikasikan suatu SIMPEG tersebut sudah difasilitasi
yaitu bertujuan untuk menerapkan SIMPEG yang oleh BKPSDM serta kerjasama yang dilakukan oleh dinas
dilakukan secara on line sejak tahun 2013, infrastruktur komunikasi dan informatika sebagai penyedia layanan
jaringan informasi tiap tahun melakukan perbaikan. internet. Aplikasi SIMPEG ini dapat dilakukan dimana
Sehingga semua OPD, kecamatan dan pengelolaan data saja terutama di daerah kepulauan disana telah disediakan
kepegawaian lainnya dapat mengangsesnya. Sehingga satelit oleh DISKOMINFO. Terkait dengan sasaran
infrastruktur jaringan informasi sudah disediakan seperti dalam pengelolaan SIMPEG sudah terealisasi yaitu
server besar dan fiber optic untuk mengelolah data-data dengan menyediakan suatu informasi untuk melakukan
pegawai di seluruh kabupaten sumenep. Dan terkait secara cepat, tepat, akurat. Untuk menetapkan sasaran
dnegan biaya yang dikeluarkan untuk mengakses aplikasi pendukungnya adalah mereka yang mempunyai relevansi
SIMPEG ini gratis karena tidak ada biaya yang hubungan khusus dengan penyediaan informasi dan
dikeluarkan kecuali untuk biaya internet untuk bisa terus seluruh OPD.
tersambung ke aplikasi SIMPEG ini.
4. Masyarakat dan Sumber Daya manusia
3. Pengelolaan Informasi Menurut Nahrawi dalam Hardiansyah (2011:117 )
Menurut Nahrawi dalam Hardiansyah (2011:117) Masyarakat dan Sumber Daya Manusia merupakan aspek
Pengelolaan Informasi merupakan aspek yang berkaitan ini berkaitan dengan difusi teknologi informasi didalam
dengan kualitas dan keamanan pengelolaan informasi, kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi,
mulai dari pembentukan, pengolahan, penyimpanan, serta sejauh mana teknologi informasi disosialisasikan
sampai penyaluran dan distribusinya. kepada masyarakat melalui proses pendidikan. Jika
Pengelolaan informasi yang dilakukan sudah dikaitkan dengan penerapan SIMPEG di badan
seesuai dengan standart pelayanan dengan cara selalu kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia
melakukan up datting jika terdapat perubahan terkait bahwa sumber daya manusia yang terdapat disana cukup
dengan data-data pegawai sedangkan kualitas pengelolaan baik walaupun hanya 8 pegawai yang berada di bagian
informasi dapat dilihat dari penilaian yang dilakuakan di bidang data dan informasi.
website bkpsdm.sumenepkab.go.id. Terdapat polling Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ke
penilaian atas kualiatas pengelolaan informasi. Untuk itu lokasi penelitian, menyatakan bahwa sumber daya
terdapat transparansi penilaian yang dilakukan baik semua manusia yang ada mempunyai tenaga-tenaga handal
pegawai yang ada di kabupaten sumenep bahwa dibidangnya dengan jumlah personal yang ada pegawai
masyarakat juga dapat mengaksesnya dan menilai terus berusaha untuk memberikan pelayanan terutama
bagaimana kualitas pelayanan saat pengelolaan informasi. pada pelaksanaan SIMPEG tersebut. Namun jika
Menurut Budi (2006:67) tentang keamanan teknologi dikaitkan dengan standart jumlah pegawai masih belum,
jaringan komputer sangan dibutuhkan oleh organisasi tetapi dengan jumlah 8 personil pengelolaan data-data
dalam membangun sistem infomasi secara terintegrasi pegawai salah satunya untuk mengaplikasikan SIMPEG
karena setiap jaringan komputer memberikan sudah cukup baik, karena mulai tahun 2013 penerapan
perlindungan terhadap data. Berdasarkan hasil wawancara SIMPEG ini dilakukan dengan berbasis on line sehingga
dan observasi yang dilakukan jaminan keaman data tidak juga memerlukan terlalu banyak operator atau
tersebut diberikan melalui pengamatan data akses para pengelola pegawai.
pemakai dan password, serta teknik perlindungan Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ke
terhadap hard disk sehingga data akan mendapatkan pada salah satu operator yang mengelola kepegawaian
perlindungan yang efektif. terkait dengan jumlah pegawai yang terdapat di bidang
Berdasarkan keamanan untuk mengelolah data dan informasi masih kurang, hendaknya di tambah
informasi data kepegawaian terutama pengelolaan untuk bagian staff atau pelaksanan agar pengelolaan data
SIMPEG ini disana terdapat server yang sudah dikelola kepegawaian dapat berjalan dengan efektif dan cepat.
secara mandiri, artinya setiap OPD dapat mengelola data

32
Syafriyani dan Zaituna: Penerapan e-government dalam Pelayanan Administrasi Kepegawaian…

Sumber daya manusia yang terdapat di bidang data organisasi dan mengenai proses pengambilan
dan infomasi melakukan suatu inovasi yang dilakukan Keputusan. Inisiatif yang dilakukan sangatlah
dengan mengadakan sosialisasi tentang penerapan kepada bagus, dalam hal ini inisitif yang dilakukan ada dua
para operator atau pejabat pengelolaan data kepegawaian yaitu Top Down dan Bottom Up.
sekita 178 di kabupaten sumenep. Salah satu sosialisasi 2. Infrastruktur jaringan informasi yang disediakan
yang dilakukan tentang informasi melalui Web portal oleh badan kepegawaian dan pengembangan
serta acara rekonsilisasi. Sosialisasi rutin ini dilakukan sumber daya manusia kabupaten sumenep sudah
biasanya 2 kali dalam setahun, tetapi jika tidak rutin cukup baik, namun dalam menyediakan
hamper setiap hari para operator berkunjung dan infrastruktur tidak terlepas dengan kerja sama
melakukan pendampingan terkait dengan kesulitan saat setiap lembaga atau instansi salah satu yang
pengelolaan SIMPEG ini. menyediakan infrastruktur jaringan informasi
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ke adalah dinakomunikasi dan informatika sedangkan
lokasi penelitian BKPSDM sudah melakukan sosialisasi badan kepegawaian dan pengembangan sumber
salah satunya mengenai penggunaan aplikasi SIMPEG daya manusia hanya menyediakan aplikasi
Alhamdulillah sudah berjalan dengan bagus, karena SIMPEG saja yang akan di kelola oleh lembaga,
sebelum menyampaikan kepada pihak luar para staff kecamatan dan lain sebagainya untuk mengelola
dilakukan home planning atau pelatihan terdahulu data pegawai di seluruh wilayah kabupaten
sebelum menyampakkan kepda para operator di tiap sumenep.
Pegawai yang berada di Kabupaten Sumenep. Semua 3. Pengelolaan informasi dalam penerapan SIMPEG
pegawai di BKPSDM harus mengetahui ini sudah cukup baik dilihat dari kualitas
pengamplikasikan SIMPEG terdahulu, untuk itu baru bisa pengelolaannya yang selalu melakukan up datting
melakukan sosialisasi kepada para operator kepegawaian data, serta keamanan yang dilakukan selama ini
dan juga kantor BKPSDM sangat membantu para operator sudah cukup baik yang disediakan server besar
jika terdapat kesulitan, pegawai disana sangat ramah saat untuk penyimpanan data dan keamanan tentang
melakukan pelayanan khususnya pengelolaan data pengelolaan data kepegawaian di kabupaten
kepegawaian. Terkadang para operator di setiap OPD ada sumenep.
kesulitan untuk ngakses perubahan data pegawai saat 4. Masyarakat dan sumber daya manusia kaitannya
melakukan pelatihan atau pemberdayaan para pegawai dengan penerapan SIMPEG ini sebagai salah faktor
disana sangat welcome dan terkadang juga para staff keberhasilan dalam suatu organisasi, dengan
melakukan observasi atau pengecekan kepada tiap-tiap adanya sumber daya manusia sebagai operator
OPD untuk menanyakan apakah ada kendala atau untuk menjalankan aplikasi SIMPEG disana cukup
kesulitan untuk proses peng up date tan data-data memadai, walaupun dengan jumlah pegawai yang
pegawai. ada di bagian bidang data dan informasi berjumlah
8 personil tetapi semangat dan motivasi yang
PENUTUP diberikan oleh pimpinan kepada bawahan selalu
Simpulan berjalan dengan baik begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dam Adapun kegiatan rutin yang dilakukan untuk
pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan melakukan sosialisasi tentang penerapan SIMPEG
bahwa penerapan E-Government dalam pelayanan di BKPSDM yng dilakukan 2 kali dalam setahun.
administrasi kepegawaian di badan kepegawai dan Biasanya diselenggarakan pada awal bulan dan
pengembangan sumber daya manusia kabupaten sumenep akhir bulan.
sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan
teknologi informasi yang ditinjau dari sejumlah aspek Saran
sesuai teori Nahrawi dalam hardiansyah (2011:117) yaitu: Saran-saran yang dapat peneliti sampaikan terkait
1. E-leadership yang diterapkan sudah baik, dilihat dengan fokus yang dilakukan menurut pendapat Nahrawi
dari pemanfaat teknologi Informasinya khususnya dalam Hardiansyah (2011:177) diharapkan dapat terus
pengelolaan SIMPEG. E-Leadership merupakan mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi
Suatu sistem pola kepemimpinan yang dilakukan agar saat pengelolaan data pegawai dapat berjalan secara
melalui integritas antara makna E-Leadership atau cepat dan lebih akurat
kepemimpinan itu sendiri dengan teknologi
informasi baik itu dalam konteks sistem kerja
ataupun dalam konteks peningkatan produktivitas
kerja dalam rangka pencapaian tujuan tertentu atau

33
JPSI (Journal of Public Sector Innovations), Vol. 3, No. 1, November Tahun 2018, (28 – 34)

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Waluyo. 2007. Manajemen Publik. Konsep,


Aplikasi & Implementasinya Dalam Pelaksanaan
Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju
A.S. Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik.
Jogyakarta: Gava Medias
Jamaluddin Ahmad. 2015. Metode Penelitian
Administrasi Publik Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:
Gava Media
Pasolong, Harbani.2007.Teori Administrasi Publik.
Bandung: Alfabeta.
Ratminto & Atik. 2012. Manajemen Pelayanan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sedarmayanti. 2013. Reformasi Administrasi Pubik,
Reformasi Birokrasi, Dan Kepemimpinan Masa
Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan
Kepemerintahan yang Baik). Bandung: PT.
RefikaAditama.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
R&D.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif.
Bandung: Afabeta.
Suaedi, Falih,Dkk. 2010. Revitalisasi Administrasi
Negara Reformasi Birokrasi dan E-Government.
Yogyakarta: GrahaIlmu.
Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Manajemen.
Bandung: Lingga Jaya.
Wibawa, Samodra. 2009. Administrasi Negara, isu-isu
kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu
Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi
Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yogyakarta
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government dalam Motivasi
Kebijakan E-Government pada Lampiran 1.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2000
Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
Pasal 3 (Ayat 3) Tentang SIMPEG Kabupaten/Kota
Berkedudukan di Kabupaten/Kota. (Hal: 4)

34

Anda mungkin juga menyukai