TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Program Studi
OLEH :
SABIL
P3A1 16 082
KENDARI
2021
0
1
2
3
ABSTRAK
Microsoft project pada percepatan dengan metode fast track dengan durasi normal
menjadi 135 hari diperoleh biaya Rp 712.974.631,8,-. Dan crash program untuk 1
4
ABSTRACT
“Review of completion time duration using fast track method and crash
city Unaha-Pohara road which aims to accelerate the duration of the project by
reducing the duration of a job that affects the project completion time.
From the results of the study that based on the results of data processing
using the Microsoft project on acceleration with the fast track method with a
accelerated to 135 days, the cost was Rp 712.974.631,8,-. And the crash program
for 1 hour of work costs Rp 4.155.100.052,68 and after the acceleration is 297
5
KATA PENGANTAR
Menggunakan Metode Fast Track Dan Metode Crash Program (studi kasus :
dengan baik. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai syarat menempuh jenjang
Diploma pada jurusan DIII Teknik Sipil, Program Pendidikan Vokasi Universitas
Halu oleo.
dan keluarga terkhusus kepada ibunda dan bapak yang tersayang dan saudara saya
jurusan DIII Teknik Sipil Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo
untuk mendapatkan suatu pengetahuan baru dari hail penelitian yang dilakukan.
Untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, tentutnya tidak lepas dari
hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan moril maupun materi dari
vii
berbagai pihak, akhirnya Tugas akhir ini dapat di selesaikan dengan baik. Untuk
itu tidak berlebihan kiranya jika dalam kesempatan ini penulis mengucapan terima
kasih kepada:
Oleo.
5. Tak lupa pula saya berterimakasih kepada teman teman yang telah
(Gost), dan kakak senior Joko Raharjo (bang joko), Afif Ramadhan
viii
Cici Rahmani (ci), Dian Witriani Putri (dian), Desti Munawara (eci),
Laporan tugas akhir Ini masih jauh dari kesan sempurnah. Oleh karena itu
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di harapkan. Atas Kritik dan
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Proyek................................................................................................ 6
x
2.5 Biaya Proyek.................................................................................... 18
4.6 Pembahasan......................................................................................... 67
xi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 71
5.2 Saran.................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.13 Perbandingan Untuk Metode Fast Track Dan Crash Program..... 68
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
membuat durasi pelaksanaan proyek yang telah direncanakan tidak akan sama
proyek (Owner). Keterlambatan pada proyek akan menjadi hal yang sangat rumit,
sebab keterlambatan akan membuat biaya proyek akan menjadi semakin besar
atau membengkak dan akan menyebabkan tuntutan dari pemilik proyek yang
dalam pelaksanaan yang kurang baik. Metode yang biasa digunakan untuk
mengatasi keterlambatan yaitu dengan analisis fast track dan crash program.
Analisis metode fast track merupakan studi untuk mempercepat waktu proyek dan
cepat dengan mengatur sistem manajeman yang sistemik dan efektif sedangkan di
1
proyek dengan mengurangi durasi suatu pekerjaan yang berpengaruh terhadap
pengendalian waktu dan biaya suatu proyek dengan menggunakan metode fast
track dan metode crash program. Dalam hal ini mengambil kasus disalah satu
Proyek ini dibagi menjadi tiga bagian pekerjaan yaitu rehabilitasi minor ± 8
kondisi jalan awal (eksisting) berupa jalan aspal dengan lebar badan jalan 6/7
meter. Pada proyek ini direncanakan akan menggunakan lapis permukaan aspal
dengan lapis pondasi atas (LPA) 15 cm dan lapis permukaan CAP dan
ASBUTON 6 cm dengan kemiringan badan jalan sebesar 3% dan bahu jalan 5%,
titik awal proyek ini di mulai pada Sta 0+000 yang berada di Pohara dan berakhir
Pada proyek ini dimulai dari 15 Januari 2021–08 november 2021. Proyek
pekerjaan sampai bulan Juli 2018 bobot tercapai 20.58% dari rencana 26.13%.
Untuk mencapai tentu hal ini akan berakibat tidak tercapainya target penyelesaian
proyek seperti perencanaan awal. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan
2
1.2 Rumusan Masalah
adalah :
percepatan?
proyek dan dapat bermanfaat sebagai data dan alat analisa bagi perusahaan untuk
berikut :
3
2. Studi kelayakan proyek dan aspek hukum tidak dibahas.
dalam bab dan sub bab. Secara garis besarnya, terdiri dari (lima) bab,
mengenai isi tulisan ini dapat dirinci dengan mengguraikan inti tiap bab sabagai
berikut :
BAB 1 – PENDAHULUAN
Bab ini berisikan kumpulan pustaka dan studi literature yang mendukung
penulisan ini
Bab ini membahas tentang desain penelitian, populasi dan teknik penarikan
4
BAB IV – PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang hasil dari penelitian beserta dengan penjabaran
pengelolahan datanya.
BAB V – PENUTUP
Bab ini merupakan hasil dari penulisan yang berisi tentang kesimpulan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proyek
tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan
Dalam mencapai sasaran dan tujuan dari proyek yang telah ditentukan
terdapat batasan–batasan dalam suatu proyek yaitu Triple Constraint atau tiga
kendala yang terdiri dari biaya/anggaran (Cost), waktu/jadwal (Time) dan mutu.
Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan sejauh mana ketiga sasaran
tersebut dapat dipenuhi. Untuk itu diperlukan suatu pengaturan yang baik,
sehingga perpaduan antara ketiganya sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dengan
anggaran, jadwal, dan mutu yang harus dipenuhi dibedahkan dari kegiatan
operasional, hal tersebut karena karena sifatnya yang dinamis, non–rutin, multi
pendek.
6
pelayanan dalam bentuk keahlian. Manakala pemilik proyek menganggap
Dalam mencapai sasaran dan tujuan dari proyek yang telah ditentukan
terdapat batasan-batasan masalah dalam suatu proyek Triple Constrain atau tiga
1. Biaya/Anggaran (cost)
3. Mutu (Quality)
memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for
theintended use.
7
membutuhkan pengaturan yang baik, agar ketiga sasaran tersebut sesuai
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya
kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini
adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan
efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat
yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh
sebab itu manajemen proyek merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, akan sulit berjalan sesuai
proses manajemen.
1. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu
proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari
8
4. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar
jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai
hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan
dimulai. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka maksud dan tujuan
9
diperlukan sumber–sumber daya (resources) termasuk sumber daya
sebagai berikut:
dirumuskan
work)
10
Perencanaan (planning) adalah peramalan masa yang akan datang
sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena
Menurut A.D Austen dan R.H Neale (1994) yang dimaksud dengan
11
a. Penetapan tujuan (goal setting).
b. Perencanaan (planning).
c. Staffing.
yang sesuai dan pas pada saat yang tepat (right people, right
d. Directing.
12
e. Supervising.
f. Pengendalikan (Controlling).
(Soeharto, 1999):
(Soeharto,1999)
13
3. Manajeman proyek mengelola kegiatan yang tidak biasa dan tidak rutin
keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas,
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil
yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.
(Husen, 2009)
penyusunan rencana kerja yang disesuaikan dengan metode yang akan digunakan.
Informasi detail tentang jenis dan macam kegiatan yang berguna untuk
3. Pengadaan Material
14
4. Pengadaan Alat
dengan kegiatannya.
5. Gambar Kerja.
terpadu (waktu, material, tenaga kerja, serta biaya) cepat dan tepat. Salah satu
aplikasi yang handal dan mampu menjawab tantangan dalam penjadwalan proyek
Sebagai manajer project, sering kali banyak yang harus dilakukan dengan
cermat, tepat,dan benar. Untuk itu sebuah perangkat lunak dapat digunakan untuk
membantu, yaitu Microsoft project atau biasa yang disingkat dengan MS. Project.
15
Versi terakhir dari Ms.Project adalah Microsoft Project 2016 yang merupakan
sebuah perencanaan proyek, selain itu didalamnya terdapat berbagai aplikasi yang
(Andi,2008)
laporan, karna didalam program ini tersedia beberapa format dasar sebuah laporan
dan sebagainya
daya
langsung. Tapi rencana proyek tidak akan selesai sebelum informasi kritis
16
mengenai proyek dan kegiatan-kegiatannya dimasukan. Selain itu, dapat melihat
kapan proyek akan selesai dan kapan jadwal keseluruhan dari semua aktivitas
dapat terlihat. Microsoft Project 2016 menyimpan data yang dimasukan oleh
proyek.
kegiatan.
kegiatan.
dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah
dibuat, karena kondisi kenyataan yang tidak sesuai dengan kondisi saat jadwal
17
Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk
proyekperumahan rakyat) dan untuk proyek yang tidak berulang itu seperti proyek
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian akan dihitung dalam nilai
18
uang. Maka pengalaman dan ketelitian akan sangat penting dalam perhitungan
yang berhubungan dengan pembiayaan suatu proyek dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
harga satuan (unit cost) pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan terdiri
sebagai berikut:
a. Biaya bahan/material
19
keahlian pekerja, lokasi pekerjaan, jenis pekerjaan dan lain-
lain.
peralatan.
Biaya tidak langsung adalah semua biaya proyek yang tidak secara
20
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung adalah :
proyek
keseluruhan.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah prakiraan biaya material, biaya upah,
dan biaya lain-lain yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu bangunan. RAB
21
berjalan secara efektif dan efisien. Penyusunan RAB yang buruk akan berimbas
pada penggunaan dana yang tidak tepat dan mengacaukan jalannya pembangunan.
susunan RAB proyek bangunan. Yang pertama adalah quantity surveyor yaitu
secara tepat. Kemudian dikenal pula cost control yakni mereka yang bertanggung
2.7 Kurva S
atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir
Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek
(Husen, 2009).
kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu
membentuk kurva S.
Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya
masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar,
lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil (Husen, 2009).
22
2.8 Durasi Dipercepat Proyek (Akseleransi Project)
Umur rencana proyek biasanya lebih pendek dari pada umur perkiraan
proyek. Umur perkiraan proyek ditentukan oleh lintasan kritis yang terlama waktu
atau sebab–sebab lain. Supaya proyek dapat diselesaikan sesuai dengan rencana,
Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis. Jika dilihat dari
prosedur menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama dengan
umur proyek. Oleh karena itu jalur kritis dapat pula didefinisikan sebagai jalur
yang memiliki waktu terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristiwa awal
waktu penyelesaian kegiatan kritis. Jalur kritis dapat saja berubah sebagai akibat
Pada metode jaringan kerja yang dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang
23
Sebelum membuat jalur kritis dalam metode penjadwalan jaringan kerja
AOA, haruslah diketahui terlebih dahulu cara perhitungan durasi proyek yang
terbagi dalam hitungan maju dan hitungan mundur. Ada beberapa istilah yang
terlibat sehubungan dengan perhitungan maju dan mundur metode AOA sebagai
berikut:
1. Early Start (ES): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat dimulai setelah
berlangsung dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan
dimulai.
2. Late Start (LS): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat diselelesaikan
3. Early Finish (EF): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat diselesaikan
sesuai dengan durasinya. Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF
4. Late Finish (LF): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa
24
2.10 Keterlambatan Proyek
1. Pihak kontraktor
2. Pihak Konsultan
3. Pihak Owner
25
2. Keterlambatan akibat kesalahan Owner
proyek tersebut.
antara lain
konsultan, owner.
c. Perubahan moneter.
Metode fast track adalah suatu metode penjadwalan yang waktu penyelesaian
proyek lebih cepat dari waktu normalnya. (Gerry Easthan, 2002). Metode fast
cepat dari perencanaan awal (Tjaturono and Indrasurya, 2002; Tjaturono and
Mochtar, 2009)
waktu pelaksanaan lebih cepat dan biaya lebih efisien (Mora dan Li,2001)
26
Percepatan dilakukan dengan menerapkan strategi yang berbeda, inovatif dan
waktu pelaksaan yang efektif dari semua kegiatan proyek normal (Easthan,2002)
penyelesaian pelaksanaan proyekyang lebih cepat dari pada waktu normal atau
yang bisa dilakukan dengan menerapkan strategi yang berbeda dan inovatif dalam
bergantung pada dipakainya strategi yang berbeda dan inovatif, melainkan juga
banyak yaitu dengan waktu penyelesaian proyek yang menjadi lebih cepat, dan
proyek. Hal ini juga berdampak pada hubungan antara owner dan pelaksana
konstruksi dimana percepatan dalam sebuah proyek merupakan hal yang sangat
3. Mereduksi penjadwalan.
27
Kelemahan Fast Track:
lintasan kritis.
2. Melakukan fast track hanya pada aktivitas lintasan kritis saja, terutama
28
a. Apabila durasi I < durasi j, maka aktivitas kritis j dapat dilakukan
b. Apabila durasi i > durasi j, maka aktivitas j dapat dimulai bila sisa
5. Periksa float yang ada pada aktivitas yang tidak kritis, apakah masih
6. Apabila setelah dilakukan fast track tahap awal, lintasan kritis bergeser,
yang tidak kritis seperti halnya pada pembiayaan normal. Tidak ada
(Tjaturono,2008)
sebagai berikut :
29
a. Perencanaan yang dibuat harus sistematik dan efektif.
mungkin timbul.
kritis maupun aktifitas pada lintasan yang tidak kritis seperti halnya pada
kerja dan biaya pada masing–masing aktifitas baik aktifitas pada lintasan
30
2.12 Metode Crash Program
sumber daya yang berada dilintasan kritis. Pada lintasan tidak kritis dapat
Pada umumnya suatu proyek yang dikerjakan akan selalu memiliki resiko
yang tinggi, resiko yang tinggi tersebut yang dijadikan dasar mengapa suatu
proyek harus dilakukan secara tepat dan hati-hati. Selain itu suatu proyek juga akan
terbatas atau dibatasi oleh biaya dan waktu yang digunakan dalam penyelesaian
pekerjaannya. Karena hal tersebut maka perlu dilakukannya sebuah sistem atau
cara untuk meningkatkan sebuah pengelolaan manajemen yang baik dan tepat
sehingga dapat lebih diterima dengan baik oleh pihak konsumen. Sistem ini yang
Durasi normal
31
b. Produktivitas Tiap Jam = Produktivitas Harian
8 Jam Kerja
pembangunan sebuah proyek agar sesuai dengan rencana awal, baik dari segi
32
mutu maupun waktu. Dalam metode crash program terdapat waktu yang harus
disesuaikan karena adanya suatu proses pemampatan. Oleh karena itu diperlukan
penyesuaian durasi proyek. Penyesuaian durasi proyek ini juga dapat memperoleh
diambil adalah dengan menambah sumber daya yang dapat menambah biaya
proyek.
Pada umumnya suatu proyek yang dikerjakan akan selalu memiliki resiko
yang tinggi, resiko yang tinggi tersebut yang dijadikan dasar mengapa suatu
proyek harus dilakukan secara tepat dan hati-hati. Selain itu suatu proyek juga
akan terbatas atau dibatasi oleh biaya dan waktu yang digunakan dalam
sistem atau cara untuk meningkatkan sebuah pengelolaan manajemen yang baik
dan tepat sehingga dapat lebih diterima dengan baik oleh pihak konsumen. Sistem
untuk menyelesaikan suatu aktivitas yang secara teknis masih mungkin dengan
percepatan maksimum dibatasi oleh luas proyek atau lokasi kerja, namun ada
33
aktivitas yaitu meliputi penambahan tenaga kerja, penjadwalan kerja lembur,
Upaya untuk menganalisa biaya dan waktu untuk melakukan percepatan salah
percepatan pada pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Setiap percepatan yang
dilakukan akan dianalisa kebutuhan biaya dari percepatan tersebut. Dari beberapa
biayanya dapat ditentukan pekerjaan yang tepat dan paling ekonomis untuk
dilaksanakan crashing.
kegiatan melainkan hanya kegiatan yang kritis saja. Jadi percepatannya waktu
34
Crash Program atau Percepatan pelaksanaan pekerjaan berarti memperpendek
atau jumlah waktu yang ada pada suatu lintasan kritis. Dengan demikian,
pendek.
4. Biaya untuk waktu yang dipersingkat (Crash Cost). Biaya yang dikeluarkan
biaya setelah di crashing akan menjadi lebih besar dari biaya normal.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pohara
Panjang Jalan : ± 60 KM
36
Gambar 3.1 Site Plan Lokasi Proyek
37
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN GABUNGAN
(SCHEDULE )
Nama Paket : Preservasi Jalan Rate Rate - Dalam Kota Unaaha - Pohara
VOLUME HARGA
Masa Indikator Kinerja 90 Hari Kalender MASA PELAKSANAAN PEKERJAAN 341 HARI KALENDER
NO URAIAN PEKERJAAN SAT. JUMLAH HARGA BOBOT JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PERSENTASE
GABUNGAN SATUAN (Rp)
25 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 28 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31
1 DIVISI 1. UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 18 19 20 21 18 19 20 21 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
2 1.2 Mobilisasi LS 1.00 42,500,000.00 42,500,000.00 0.31 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 - - - - - - - - - 0.05 0.05 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1.00 5,500,000.00 5,500,000.00 0.04 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 1.17.(3a) Pengujian NoX Buah 9.00 75,000.00 675,000.00 0.00 - 0.00 - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah 9.00 75,000.00 675,000.00 0.00 - 0.00 - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 9.00 75,000.00 675,000.00 0.00 - 0.00 - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 1 Penyiapan RKK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 Induksi K3 (Safety Induction) Org 30.00 120,000.00 3,600,000.00 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17 Topi pelindung (Safety helmet) Buah 30.00 65,000.00 1,950,000.00 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Pelindung mata (Goggles, Spectacles) Psg 3.00 95,000.00 285,000.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
19 Pelindung pernafasan dan mulut (Masker) Box 20.00 65,000.00 1,300,000.00 0.01 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
20 Sarung tangan (Safety gloves) Psg 100.00 10,000.00 1,000,000.00 0.01 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
21 Sepatu keselamatan (Safety shoes) Psg 30.00 200,000.00 6,000,000.00 0.04 0.02 0.02 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Rompi keselamatan (Safety vest) Buah 30.00 50,000.00 1,500,000.00 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
25 5 Personel K3 Konstruksi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
26 Petugas K3 OB 7.00 1,500,000.00 10,500,000.00 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
28 Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, Perban, Dll) Ls 1.00 1,500,000.00 1,500,000.00 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
32 Ahli Keselamatan terkait Jalan OJ 3.00 150,000.00 450,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
34 Alat pemadam api ringan (APAR) Buah 1.00 300,000.00 300,000.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
36 Lampu darurat (Emergency lamp) Buah 2.00 300,000.00 600,000.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
37 Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) Lb 30.00 35,000.00 1,050,000.00 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
38 1.21 Manajemen Mutu LS 1.00 12,500,000.00 12,500,000.00 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
40 3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 840.00 63,442.35 53,291,574.00 0.39 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.10 0.10 0.10 0.10 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
42 6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi Liter 10,280.00 13,920.28 143,100,478.40 1.04 - - - - - - - - 0.05 0.05 0.05 0.05 0.10 0.10 0.10 0.10 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
43 6.5.(1) b Laston Lapis Aus Asbuton Butir (AC-WC Asb Butir) Ton 5,959.74 1,300,301.28 7,749,457,550.47 56.22 - - - - - - - - 1.41 1.41 4.22 4.22 5.62 5.62 5.62 5.62 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
45 9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 4,399.08 217,253.77 955,716,497.28 6.93 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.24 0.24 - 1.73 1.73 2.36 0.63 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
47 10.1(1) Galian tanah untuk saluran air dan lereng untuk pemeliharaan
M3 69.03 21,838.18 1,507,412.05 0.01 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.00 - -
48 10.1(3) Perbaikan Pasangan batu dengan mortar M3 11.30 512,000.00 5,785,600.00 0.04 - - - - - - - - - - 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
49 10.1.(4) Perbaikan Lapis Fondasi Agregat Kelas A M3 1,577.05 510,843.75 805,626,135.94 5.84 - 0.04 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07
50 10.1.(10) Perbaikan Campuran Aspal Panas dengan Asbuton M3 1,005.40 2,800,550.00 2,815,686,916.74 20.43 - 0.09 0.61 0.61 0.61 0.61 0.61 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.37 1.37 1.37 1.37 1.37 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
51 10.1.(13) Residu Bitumen untuk Pemeliharaan Liter 8,883.23 17,000.00 151,014,910.00 1.10 - - - - - - - - - - - - 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.30 0.30 0.17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
52 10.1(17) Pengecatan Kereb pada trotoar atau Median M2 3,139.64 31,000.00 97,328,840.00 0.71 - 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
53 10.1(19.b) Pembersihan Patok Buah 80.00 50,000.00 4,000,000.00 0.03 - - - - - - - - 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
54 10.1(20.b) Pembersihan Rambu Buah 124.00 50,000.00 6,200,000.00 0.04 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
55 10.1.(21) Pembersihan Drainase dan Saluran Samping M 51,221.36 7,000.00 358,549,520.00 2.60 - 0.11 0.73 0.73 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.11 - -
56 10.1.(22) Pengendalian Tanaman M2 667,170.00 800.00 533,736,000.00 3.87 - 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MINGGUAN 0.15 0.47 1.65 1.65 1.04 1.04 1.04 1.49 2.96 2.97 5.77 5.78 7.69 7.67 7.67 0.00 7.66 6.52 5.06 5.64 5.64 5.27 2.25 2.20 2.84 1.03 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.47 0.35 0.35
RENCANA KEMEJUAN PEKERJAAN
0.15 0.62 2.27 3.93 4.96 6.00 7.04 8.53 11.49 14.46 20.23 26.01 33.70 41.37 49.05 49.05 56.71 63.23 68.29 73.93 79.57 84.83 87.09 89.29 92.13 93.15 93.51 93.86 94.22 94.57 94.93 95.28 95.63 95.99 96.34 96.70 97.05 97.41 97.76 98.11 98.47 98.82 99.29 99.65 100
38
Uraian Pekerjaan Pada Program terdiri atas:
a. Mobilisasi
l. Pembersihan Patok
m. Pembersihan Rambu
o. Pengendalian tanaman
Teknik pengumpulan data ini terdapat beberapa tahapan yaitu antara lain
sebagai berikut :
39
2. Pengumpulan data, dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan
seperti :
1. Dalam penelitian ini dilakukan analisis fast track dan Crash Program
40
e. Setelah mendapatkan waktu yang tercepat, kemudian melakukan
berikut :
dilaksanakan.
d. Melakukan perhitungan.
1. Terjadi perubahan biaya dan waktu proyek setelah dilakukan durasi waktu
41
3.5 Alur Tahapan Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Studi Awal :
1. Jenis Pekerjaan
2. Durasi
3. Biaya
Analisa Data
Hasil :
Perbandingan waktu dan biaya antara metode fast
track dan crash program
Selesai
42
BAB IV
Objek studi yang diteliti pada penelitian ini adalah Proyek Preservasi Jalan
PUTRA PERKASA. Proyek ini berdurasi selama 341 hari pertanggal kontrak
43
Tabel 4.1 Rincian Biaya Langsung
No.Uraian Pekerjaan Jumlah
1. Mobilisasi Rp 42.500.000,00
44
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung
= 67.286.421,6+ Rp 1.372.359.143,488
=Rp 1.439.645.565,09
dengan PPN 10% dari biaya total proyek sehingga didapatkan sebesar
Data yang diperlukan dalam menyusun jaringan kerja adalah time schedule.
Susunan pekerjaan diketahui dari time schedule lalu dimasukan sebagai input data
penyusunan jaringan kerja pada program Microsoft Project 2016 adalah sebagi
berikut :
45
b. Menentukan durasi dari masing–masing item pekerjaan
mengelolah data berupa jenis pekerjaan sampai dengan 1000 item pekerjaan.
dengan informasi alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap proses, serta
Dari analisa data, hanya beberapa item pekerjaan dari schedule yang akan
dimasukkan kedalam biaya langsung (dapat dilihat pada tabel 4.1). Karena
dalam biaya langsung dan apabila terjadi hambatan pada jalannya pekerjaan
suatu proyek atau rangkaian pekerjaan, dapat dilihat pada tabel berikut.
46
No. Uraian Pekerjaan Duration Start Finish
47
1. Mobilisasi 105 days Mon 1/25/21 Fri 6/18/21
14. Pembersihan Drainase Dan Saluran 84 days Mon 2/1/21 Thu 5/27/21
Samping
15. Pengendalian tanaman 301 days Mon 2/1/21 Mon
3/28/21
Berdasarkan analisa di atas, dapat ditentukan jalur kritis pada tabel berikut:
48
Untuk durasi pekerjaan, dapat dilihat dari tabel schedule berdasarkan
awal dimulainya pekerjaan sampai batas akhir selesai yang telah ditentukan.
Pada item pekerjaan yang berada pada lintasan kritis tidak diperbolehkan
tinjauan yang dikhususkan menghitung waktu dan durasi dan biaya optimum
pada pelaksanaan proyek. Durasi waktu yang dilihat dari Microsoft project
aktivitas pada lintasan kritis seperti pada table 4.1 setelah itu aktivitas–
49
Untuk analisa sebelum dilakukan fast track tidak menggunakan
digunakan yaitu berupa 1 unit wheel loader, 4 unit dump truck, 1 unit
vibrator roller dan 1 unit motor grader. Sedangkan untuk alat bantu yang
mandor 1 orang.
Untuk alat yang digunakan yaitu berupa 3 unit dump truck, 1 unit asphalt
finisher, 1 unit tandem roller dengan 6-8 ton dan pneumatic tire roller 1
50
Analisa pelaksanaan dilapangan untuk pekerjaan pengendalian
Untuk alat yang digunakan yaitu berupa grass cutter sebanyak 8 unit,
n= V
SxQ
Dimana :
1.557,05 m3
60,35 x 8
= 1.557,05
482,8
= 3,225 (4 unit)
786,64 x 8
51
= 1.557,05
6.293,12
= 0,247 (1 unit)
414,88 x 8
= 1.557,05
3.319,04
= 0,46 (1 unit)
1.643,34 x 8
= 1.557,05
13.162,72
= 0,11 (1 unit)
52
b. Pekerjaan Perbaikan Campuran Aspal Panas Dengan Asbuton Dengan
Volume 1.005,40 m3
60,35 x 8
= 1.005,40
482,8
= 2,08 (3 unit)
317,52 x 8
= 1.005,40
2.540,16
= 0,39 (1 unit)
367,2 x 8
= 1.005,40
2.937,6
= 0,34 (1 unit)
453,6 x 8
= 1.005,40
3.628,8
= 0,277 (1 unit)
53
Tabel 4.5 Perhitungan Kebutuhan Alat Pada Pekerjaan Perbaikan
Campuran Aspal Panas Dengan Asbuton
beberapa perlengkapan: Grass cutter kurang lebih 8 unit dan mobil pick
up berupa 1 unit.
pada jumlah pekerja yang awalnya 4 pekerja menjadi 8 pekerja dan yang
dengan asbuton, untuk kedua pekerjaan tersebut armada alat berat yang
ditambahkan berupa dump truck. Hal ini karena berperan penting dalam
54
kelas A sebelum fast track berupa 4 unit dan sesudah di fast track
dengan asbuton sebelum fast track berupa 3 unit dan sesudah di fast
(Tjaturono, 2004)
55
Pada percepatan durasi sebesar 50% dilakukan untuk menganalisa
setengah dari durasi normalnya, sehingga dari durasi 301 hari didapatkan
151 hari. Sedangkan untuk percepatan kurang dari 50% dianalisa untuk
mengurangi durasi hari dari 151 hari menjadi 135 hari. Karena setelah
= Rp 645.688.210,2
56
Biaya tidak langsung didapatkan dari biaya tidak langsung normal
dibagi dengan perkalian dari durasi normal dikali durasi baru sehingga
dari 3 (tiga) durasi pekerjaan yang berbeda. Sedangkan untuk durasi baru
= Rp 14.450.262.368,2
dengan PPN 10%. Sedangkan biaya tidak langsung didapatkan dari biaya
tidak langsung normal dibagi dengan perkalian dari durasi normal dikali
durasi baru.
=Rp15.163.237.000,00–Rp 14.450.262.368,2
= Rp712.974.631,8
Dimana biaya awal didapatkan dari biaya awal dari suatu proyek.
57
Sedangkan total biaya percepatan didapatkan dari biaya langsung
Rp 15.163.237.000,00
= 4,7%
jam lembur yang diterapkan dari perusahaan jam yaitu penambahan jam
58
Berikut merupakan perhitungan pada proyek Preservasi Jalan Rate-Rate
a. Jalur Kritis 1
8 Jam Kerja
= 5,172
= 0,6465
5,2366
5,75385
59
Keterangan:
hari.
hari.
perhitungan di atas.
60
b. Jalur Kritis 2
8 Jam Kerja
= 3,34
= 0,4175
3,38175
3,71575
61
Keterangan:
hari.
hari.
301– 297
perhitungan di atas.
62
c. Jalur Kritis 3
8 Jam Kerja
= 2.216,51
= 277,063
2.244,2163
2.465.8667
Keterangan:
63
b) Setelah dilakukan perhitungan diatas, maka crash duration jika
perhitungan di atas.
jalur kritis yang terjadi pada proyek Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota
Unaha–Pohara:
64
Tabel 4.10 Hasil Crash Duration
No Keterangan Normal Crash Crash Crash
. Durasi 1 Jam 3 Jam 5 Jam
(Hari) (Hari) (Hari) (Hari)
1. Jalur Kritis 1 301 297 270 229
2. Jalur Kritis 2 301 297 270 229
3. Jalur Kritis 3 301 297 270 229
Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota Unaha–Pohara dapat selesai dalam waktu
normal 301 hari dengan penambahan jam kerja lembur selama 1 jam/hari proyek
Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota Unaha–Pohara akan selesai menjadi 297
hari dan penambahan kerja lembur selama 3 jam/hari proyek Preservasi Jalan
setiap jalur kritis yang terjadi pada proyek Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota
Unaha–Pohara :
kerja selama 1 jam dan 3 jam akan menambah biaya disetiap harinya, dengan
jumlah biaya normal Rp. 4.155.049.052,68 , jika di crash selama 1 jam akan
65
menambah biaya sebesar Rp. 4.155.085.052,74 dan jika di crash selama 3 jam
66
Berikut merupakan hasil rekapitulasi cost slope penambahan jam kerja dari setiap jalur kritis yang terjadi pada proyek
67
Jalur kritis pada proyek pembangunan jembatan Kaligawe Semarang,
diselesaikan selama 297 hari atau dapat dipercepat 4 hari dengan besar
proyek dapat diselesaikan selama 270 hari atau dapat dipercepat 27 hari
diselesaikan selama 297 hari atau dapat dipercepat 4 hari dengan besar
proyek dapat diselesaikan selama 270 hari atau dapat dipercepat 27 hari
diselesaikan selama 297 hari atau dapat dipercepat 4 hari dengan besar
proyek dapat diselesaikan selama 270 hari atau dapat dipercepat 27 hari
4.6 Pembahasan
dengan masa pengerjaan dari Bulan Januari 2021 sampai Bulan Desember 2021.
68
2018 bobot tercapai 20.58% dari rencana 26.13% sehingga terjadi keterlambatan
(rusak)
waktu untuk mendatangkan alat berat yang yang baru ke lokasi proyek
69
Perbandingan biaya dan waktu proyek sesudah durasi waktu mencakup pada tabel berikut:
Tabel 4.13 Perbandingan untuk metode Fast Track dan Crash Program
No. Uraian Pekerjaan Durasi Durasi Biaya Selisih
Normal Dipercepat
Fast Crash Fast track Crash Program
track Program Biaya waktu
70
Sehingga untuk meminimalisir keterlambatan maka dilakukan percepatan
pekerjaan pada jalur kritis setelah data loporan diinput pada Microsoft project
dengan dua metode yaitu metode fast track dan metode crash program. Dalam
metode ini memiliki ketentuan ketentuan seperti durasi percepatan <50%. Pada
metode fast track dengan durasi normal 301 hari di percepat menjadi 135 hari
tempat/lokasi dapat menempung jumlah tenaga kerja, dangan lokasi yang luas
kritis dipercepat dengan asumsi penambahan sebesar 20% dari tenaga kerja
normal. Setelah perhitungan crash duration dan cost slopemaka pada percepatan
71
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
metode yaitu metode fast track dan metode crash program. Sehingga dapat
341 (tiga ratus empat puluh satu) hari menjadi 135 hari dengan
dengan metode fast track dengan durasi normal 341 hari dengan biaya Rp
kerja dengan durasi normal 341 hari, untuk 1 jam kerja dengan biaya Rp
72
5.2 Saran
1. Kegiatan pada jalur kritis perlu diberi perhatian dan pengawasan khusus
meneliti resiko- resiko akibat dari metode fast track dan metode crash
program.
73
DAFTAR PUSTAKA
75
D
76
I
1. Pelaksanaan proyek dilapangan
77
2. Perhitungan dengan menggunakan ms project
78