Anda di halaman 1dari 21

MENYUSUN DAFTAR PUSTAKA, CATATAN KAKI, DAN PARAFRASA

Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah

Diampuh oleh Dr. Sri Sumarni, M.Pd dan Dr. Windi Dwi Andika, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4

Riska Aprilia (06141281722039)

Ita Loka (06141181722009)

Regita Ismail (06141181722008)

Junia Syafutri (06141281722037)

Eliya Arisca (06141181722031)

Wanti Mayang Sari (06141181722032)

Tri Ulpa Andriani (06141181722006)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah ...........................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep daftar pustaka......................................................................................................3

2.2 Konsep catatan kaki........................…....………..............................................................4

2.3 Konsep parafrasa ….........................................................................................................6

2.4 Contoh daftar pustaka………….......................................................................................7

2.5 Contoh bentuk catatan kaki dan parafrasa………………………………………….…12

2.6 Mengapa kita harus mempelajari konsep daftar pustaka, catatan kaki dan parafrasa…17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis yang dibuat dengan kaidah yang benar
(kohesi dan koherensi) baik laporan tersebut dipublikasikan atau tidak, karya tulis ilmiah
dibuat berdasarkan penelitian atau kajian terhadap suatu ilmu pengetahuan, teknologi,
atau seni serta memenuhi etika keilmuan. Karya ilmiah memang menjadi salah satu
bagian penting. Karya ilmiah merupakan suatu hasil karya tulis yang diakui dalam ilmu
pengetahuan, karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, tata cara yang mengikuti
pedoman yang telah disepakati dalam suatu lembaga pendidikan tinggi dengan bekal ilmu
agar para mahasiswanya memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penulisan karya
ilmiah.

Mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan


pratikum, laporan penelitian, makalah tesis dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian mahasiswa dalam rangka tugas akhir, yang dilakukan
cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih
merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.
Penyusunan laporan pratikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk
mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Oleh karena hal tersebut makalah ini akan memfokuskan pada pemahaman bagi
mahasiswa tentang penulisan karya ilmiah, dengan menyusun daftar pustaka, catatan kaki
dan parafrasa, karena karya ilmiah merupakan bagian penting dari suatu pendidikan.
Selain itu juga diharapkan dapat menambah ketrampilan menulis dan berbahasa bagi
mahasiwa karena dengan karya ilmiah kemampuan secara tidak langsung mahasiswa
telah dihadapkan pada tulisan dan bahasa yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja konsep daftar pustaka?
b. Apa saja konsep catatan kaki?
c. Apa saja konsep parafrasa?
d. Bagaimana contoh daftar pustaka?

1
e. Bagaimana contoh bentuk catatan kaki dan parafrasa?
f. Mengapa kita harus mempelajari konsep daftar pustaka, cacatan kaki dan parafrasa?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep daftar pustaka.
b. Untuk mengetahui konsep catatan kaki.
c. Untuk mengetahui konsep parafarasa.
d. Untuk mengetahui contoh daftar pustaka.
e. Untuk mengetahui contoh bentuk catatan kaki dan parafrasa.
f. Untuk mengetahui mengapa kita harus memperlajari konsep daftar pustaka, cacatan
kaki dan parafrasa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Daftar Pustaka

 Pengertian Daftar Pustaka

Menurut Plagiarism Organizatio dikutip oleh Windi dan Amri (2020:35) Daftar
pustaka merupakan daftar sumber informasi yang sudah dikutip dalam sebuah tulisan. Daftar
pustaka memberikan informasi penting kepada pembaca mengenai penulis dan judul
informasi, nama dan lokasi penerbit yang mempublikasikan informasi yang dikutip, tanggal
di publikasikan, dan nomer halaman materi yang dikutip tersebut.

Menurut Aulia dan Jumino (2019:132) Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan
pada akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa penulis, judul tulisan, penerbit,dan tahun
terbit. Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis dalam
berkarya. Daftar pustaka bertujuan untuk menunjukkan bahwa sebuah tulisan atau karya
ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal seorang penulisnya saja, akan tetapi
juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai pemikiran orangorang lainnya.

Menurut Keraf dalam Noermanzahdkk. (2018:173) Daftar pustaka dijelaskan


sebagai daftar yang memuat judul beberapa buku, beberapa artikel, dan beberapa hal yang
berhubungan dengan penerbitan yang memiliki hubungan dengan suatu tulisan atau sebagian
dari tulisan atau karangan yang sedang dikerjakan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa daftar pustaka adalah sumber informasi yang sudah
dikutip dari sebuah tulisan untuk memberitahu pembaca mengenai penulis yang disusun pada
akhir sebuah tulisan berupa penulis, judul tulisan, penerbit, dan tahun terbit.

 Tujuan Daftar Pustaka

Untuk membantu para pembaca dalam mencari secara detail topik yang terkait dalam
penulisan karya ilmiah dengan cara membaca sumber lain yang ada di daftar pustaka yang
sedang dibuat. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai bentuk apresiasi dari penulis terhadap
karya orang lain yang dijadikan referensi atau masukan dalam menyusun suatu kalimat dalam
sebuah karya tulis.

3
2.2 Konsep Catatan Kaki

 Pengertian Catatan Kaki

Menurut Barnawi & Arifin M (2015:62) Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus
yang diletakkan di halaman tulisan. Catatan kaki biasanya digunakan untuk memberi
petunjuk sumber referensi, memberi penjelasan, atau gabungan dari keduanya. Sumber
referensi yang ditulis pada catatan kaki dapat membantu pembaca dalam menemukannya
lebih cepat. Untuk sekedar menemukan sumber referensinya, pembaca tidak perlu lagi
membalik halaman berikutnya.

Menurut Hayati (2019) mengemukakan catatan kaki adalah catatan yang terletak di
bagian bawah halaman, yang berisi kutipan referensi atau komentar pada bagian teks yang
ditunjuk di atasnya.

Menurut Trialita (2020) catatan kaki adalah keterangan tertentu yang terletak di
bagian bawah halaman suatu tulisan. Keterangan yang dimaksud biasanya menjelaskan
referensi dari teks tertentu. Bisa juga berupa komentar yang tidak mungkin dibubuhkan
dalam tulisan karena komentar tidak berkaitan dengan pembahasan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang
diletakkan dibagian bawah halaman suatu tulisan, yang berisi kutipan referensi atau komentar
pada bagian teks yang ditunjuk diatasnya.

 Tujuan Catatan Kaki

Menurut Barnawi & Arifin M (2015:63) Menjelaskan bahwa tujuan catatan kaki
adalah untuk pembuktian, mengapresiasi, menyampaikan keterangan lanjutan, atau merujuk
bagian lain yang ada dalam tulisan.

1) Sebagai pembuktian, catatan kaki digunakan untuk menunjukkan bukti bahwa


pernyataan ada dalam sumber lain atau telah dibuktikan oleh orang lain.
2) Sebagai apresiasi, catatan kaki digunakan untuk menghargai kepada orang yang telah
dikutip dan untuk menyampaikan rasa terima kasih.
3) Sebagai keterangan lanjutan, catatan kaki juga digunakan untuk memperkuat
pernyataan dengan uraian yang berada di luar teks.
4) Sebagai rujukan bagian lain, catatan kaki juga digunakan untuk menunjukkan bagian
lain dalam tulisan yang memiliki kaitan pernyataan dalam teks.

4
 Unsur-unsur Dalam Catatan Kaki

Ada empat unsur dalam catatan kaki sumber referensi yang dijelaskan menurut
Barnawi & Arifin M (2015:64-65) dalam bukunya yaitu nama pengarang, judul referensi,
data publikasi, dan nomor halaman.

1) Nama pengarang. Nama pengarang ditulis biasa sesuai dengan sumber referensi,
pangkat atau gelar tidak perlu ditulis dan tidak perlu dibalik seperti penulisan pada
daftar pustaka. Apabila pengarangnya dua orang makan nama pengarangnya ditulis
semua dan dipisahkan dengan kata “dan” atau “&”. Namun, bila pengarangnya lebih
dari dua maka kita bias menuliskan nama pengarang pertama dan nama pengarang
yang lain diwakili dengan istilah “dkk” atau “et.al.” atau “and others.” Apabila
sumber referensi yang dikutip adalah terjemahan maka tulislah pengarang aslinya dan
juga penerjemahnya. Pengarang asli ditulis paling depan diikuti judul buku, baru
kemudian bisa ditulis nama penerjemahnya.
2) Judul Referensi. Judul ditulis miring atau italic. Judul tulisan yang berada di dalam
buku ditulis biasa, tetapi diapit tanda petik. Dalam hal sebuah buku itu merupakan
buku edisi maka edisi keberapa harus dicantumkan. Hal ini penting karena setiap edisi
pasti membawa perubahan di dalam isinya. Edisi buku dicantumkan setelah judul
buku. Kata-kata umum yang umum digunakan misalnya: edisi, ed. (edtion), 2nd dan
3rd.
3) Data Publikasi. Data publikasi ditulis lengkap. Tempat publikasi, nama penerbit, dan
tanggal publikasi ditulis di dalam kurung. Apabila tidak ditemukan nama penerbit
maka kita bias menggantinya dengan kata publisher unknown.
4) Nomor Halaman. Nomor halaman menunjukkan nomor pada halaman yang sumber
referensi yang dirujuk. Penulisan kata halaman dapat disingkat dengan “h”, “hal”,
atau “hlm”. Selanjutnya, ditulis nomor halaman yang dikutip. Apabila halaman yang
dikutip lebih dari satu dan tidak berurutan maka gunakan tanda koma dan spasi
sebagai pemisah antara halaman satu dengan lainnya. Contoh berikut ini.
 Istilah Dalam Catatan Kaki

Ada tiga istilah catatan kaki menurut Barnawi & Arifin M (2015:66-67) yang
digunakan untuk pengulangan kutipan, yaitu ibid, loc.it, dan op.cit. Ibid merupakan
kependekan dari ibidem (bahasa latin) yang berarti di tempat yang sama dan belum diselingi

5
kutipan lain. Ibid digunakan untuk mengutip sumber yang sama setelah bagian terdahulu dan
belum diselingi sumber lain

Op.cit. merupakan singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah
disebut/dikutip dan diselingi dengan sumber lain. Op.cit. digunakan untuk menunjuk sumber
yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi dengan sumber lain. Sumbernya
sama dengan disebut sebelumnya tetapi halaman tetapi halaman yang dikutip telah berbeda.

Loc.it. merupakan singkatan dari loco citato, maksudnya di tempat yang telah
disebut/dikutip. Loc.it digunakan apabila kita merujuk halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut sebelumnya dan telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip sama
dengan halaman yang dikutip pada sumber sebelumnya.

2.3 Konsep Parafrasa

 Pengertian Parafrasa

Berdasarkan kamus Online Merriam-Webster (2016) kata ‘paraphrase’ itu “a


restatement of a text, passage, or work giving the meaning in another form” (pengungkapan
makna dari sebuah teks, tulisan, atau karya melalui kata-kata dan bentuk yang berbeda).
Maksud dari restatement tersebut yakni kemampuan seorang penulis merefleksikan pesan
orang lain secara tepat dan menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri. Selain itu, parapfrasa
dapat diwujudkan sebagai kesepakatan antara kata-kata dan kalimat seorang penulis
dengangagasan orang lain secara bersamaan.

Kebutuhan seorang penulis melakukan parafrasa dapat terwujud dengan lengkap,


menurut ‘Module 1: Defining Correct Paraphrasing’ (Harvad Graduate School of Education,
2011), pada ubahan satu atau dua kata saja, pengaturan ulang kata-kata, penggunaan kosakata
padanannya, penghilangan kata-kata yang menurut pendapat penulis tidak penting,
pengubahan tanda baca, penataan kembali frasa di dalam kalimat, dan pengaturan tata letak
kalimat di dalam kalimat. Dengan demikian, parafrasa setidaknya dapat dimengerti dengan
memahami tulisan melalui transformasi teks yang menggunakan kosakata dan kalimat
pilihannya sendiri.

Menurut Ayulinda, 200 dikutip oleh Usman (2015) Parafrase adalah istilah linguistik
yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama,

6
namun tanpa mengubah maknanya. Jika parafrase puisi artinya mengubah puisi menjadi
bentuk prosa yang tunduk pada aturan-aturan prosa tanpa mengubah isi puisi tersebut.

Menurut OWL purdue dalam Usman (2015) parafrase didefinisikan (1) kemampuan
seseorang untuk menulis ulang ideatau gagasan orang lain dengan kata-katanya sendiri dan
ditampilkan dalam bentuk yang baru; (2) merupakan cara yang legal dan sah dalam
meminjam sendiri dan ditampilkan dalam bentuk yang baru; (3) sebuah pernyataan ulang
(restatement) yang lebih lengkap dan detail dibandingkan dengan sebuah ringkasan.
Selanjutnya dikatakan bahwa sebuah paraphrase sangat berharga karena (a) paraphrase lebih
baik dibandingkan dengan mengutip inforasi dan sebuah paragraph atau tulisan yang kurang
menonjol; (b) paraphrase membantu penulis untuk mengontrol cobaan melakukan kutipan
yang terlalu sering; (c) proses mental yang dibutuhkan bagi keberhasilan sebuah paraphrase
membantu penulis untuk memahami sepenuhnya makna teks sumber yang akan ia sadur.

Jadi dapat disimpulkan bahwa parafrase adalah kemampuan seseorang untuk menulis
ulang ide atau gagasan orang lain atau mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan
oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar lebih mudah dipahami
namun tanpa mangubah maknanya dari gagasan atau ide tersebut.

 Tujuan Parafrasa Secara Umum

Untuk mengungkapkan kembali bermacam gosip yang kita baca attau kita dengar
dengan cara dan bentuk yang berbeda contohnya kita menuturkan isi sebuah puisi dalam
bentuk paragraf atau sebaliknya. Untuk menguraikan suatu teks dalam bentuk atau susunan
kata yang lain semoga makna yang tersembunyi dalam teks tersebut sanggup diterangkan.

2.4 Contoh Daftar Pustaka

Menurut Sucarman (2016). Contoh daftar pustaka sebagai berikut:

1. APA Stayles

Berikut ini adalah contoh bentuk penulisan daftar pustaka berdasarkan APA Styles
untuk sumber informasi digital.
Jenis Sumber Kutipan/Catatan Dalam Daftar Pustaka
Teks
Jurnal Online (Kim, 2010, p. 311) Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama
Jurnal. Volume. halaman.. Doi:xxx.xxx.
(Kim, Mirusmonov, Lee,

7
2010, p. 311) –kutipan Kim, C., Mirusmonov, M., Lee, I. (2010).
pertama An empirical examination of factors
influencing the intention to use mobile
(Kim et al, 2010,p.311) payment. Computers in Human Behavior,
– kutipan selanjutnya 26, 310‐322.
Doi:10.1016/j.chb.2009.10.013

Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama


Jurnal. Volume. Halaman. Diakses dari
URL.

Kim, C., Mirusmonov, M., Lee, I. (2010).


An empirical examination of factors
influencing the intention to use mobile
payment. Computers in Human Behavior.
26. 310‐322. Diakses dari
http://www.sciencedirect.com
Buku (American Psychological Penulis. (Tahun). Judul Buku (edisi).
(Pengarang Association [APA], 2010) Tempat Terbit: Penerbit
Penerbit)
Bagian dalam (APA, 2010) American Psychological Association.
Buku (2010). Publication manual of the APA
(Yuan, 1998) Style (6th ed.). Washington, DC: Penulis.

Yuan, P. (1998). Shanghai Jahwa: Liushen


Shower Cream (A). In Kumar, S.R.. (Ed).
Case Studies in Marketing Management
(pp. 1‐11). Dehli: Pearson.
Buku (tanpa
pengarang)
Judul Buku (edisi). (Tahun). Tempat:
Penerbit

Merriam‐Webster’s Dictionary (12th ed).


(2007). Springfield, MA: Merriam‐

8
Webster.
Buku Online (Kumar, 2012) Penulis. (Tahun). Judul Buku (edisi).
(pengarang Tempat: Penerbit. Diakses dari URL.
lembaga, dll)
(Kumar, 2012) Kumat, S.R.. (2012). Case studies
Marketing Management.. Dehli: Pearson.
Diakses dari
http://books.google.com/books
Biro Pusat Statistik. (2013). Statistik
Indonesia 2010. Jakarta, DKI: Penulis.
Diakses dari
http://www.bps.go.id/books/file/12345.pdf

2. MLA Styles
Berikut ini adalah beberapa contoh sitasi dengan menggunakan model MLA.
Jenis Sumber Kutipan/Catatan Dalam Teks Daftar Pustaka
Jurnal Online Mengacu pada topik ini (Vargas Nama akhir Penulis I, nama
56). depan dannama depan penulis
Vargas (56) berpendapat II nama akhir. “Judul artikel”.
bahwa ... Judul Jurnal. Volume. Issue
(Tahun): nomer halaman.
Database. Web. Tanggal Bulan
Tahun Diakses.

Carter, Jim. “Independence


Factors”. Americana 4 Juli 1975:
n. pag. Web. 20 Mei 2013.

Vargas, Jones Antonio. “The Face


of Facebook”. New Yorker 70.12
(2011): 55‐23. Proquest Research
Library. Web. 20 Mei. 2013.
Buku (Nama Akhir Penulis halaman) Nama akhir Penulis, Nama
(nomor halaman) depan. Judul. Tempat Terbit:
Partini menyatakan (80)... Penerbit, Tahun terbit.

9
Dalam studi lain (Partini 80) ,,,,
Partini. Bias Gender dalam
(Nama akhir penulis I and Birokrasi. Edisi kedua.
nama akhir penulis II Yogyakarta: Penerbit Tiara
halaman) (nomor halaman) Wacana, 2013.
Studi lain (Kaplan dan Manners
110) ... Nama akhir Penulis I, nama
Kaplan dan Manners depan dan Nama depan penulis
(110) menyatakan … II, Nama akhir.. Judul. Tempat
Terbit: Penerbit, Tahun
Terbit..

Kaplan, David dan Robert A.


Manners. Teori Budaya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2002.
Buku Online Junior, Robert. The Imagine of
World. 1st ed. Boston: Wiley.,
1988. Google Books. Web. 20
Juni 2013.

3. Chicago Dan Turabian Styles


Jenis Sumber Kutipan/Catatan Dalam Teks Daftar Pustaka
Jurnal Karim Jonathan.“Beyond Jonathan, Karim. “Beyond
Growth: Library and
Growth: Library and
Development.”
Development.” Annals of Library
Annals of Library Research 40.5
(2015) : 1111‐1130 Research 40, no.5 (2015):1111

1130.
Buku Berupa catatan (footnotes atau Partini. Bias Gender dalam
endnotes). Birokrasi. Yogyakarta: Penerbit
Partini, Bias Gender dalam Satya Wacana, 2013.
Birokrasi (Yogyakarta: Penerbit
Satya Wacana, 2013), 112.
Buku Online Robert Junior. The Imagine of Junior, Robert. The Imagine of
World. 1st World. 1st ed.

10
ed. (Boston: Wiley., 1988). (Boston: Wiley., 1988). Google
Google Books. Books

4. AMA Styles
Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan sitasi dengan model AMA.
Jenis Sumber Kutipan/Catatan Dalam Teks Daftar Pustaka
Jurnal 11. Jonathan K. Beyond Growth: Penulis. Judul Artikel. Nama
Library and Jurnal; volume. Inclusive page
Development. Annals of Library numbers.
Research
2015; 40:1111‐1130 Jonathan K. Beyond Growth:
Library and Development. Annals
of Library Research 2015;
40:1111‐1130

Porter S, Ramanathan R, Nobiln


KH, et al. Duration of Antibiotic
Therapy for AIDS. British Med
Journ. 2013; 138:166‐179.
Buku Berupa catatan (footnotes atau Penulis. Judul. Tempat Terbit:
endnotes). Penerbit,
Santoso P, Menembus Ortodoksi Tahun. (penulis ditulis nama
Kajian Kebijakan Publik. akhir diikuti initial nama
Yogyakarta: Fisipol UGM, 2004. depan)

Santoso P. Menembus Ortodoksi


Kajian Kebijakan Publik.
Yogyakarta:
Fisipol UGM, 2004.

Lindsey T, dan Pausacker H, eds.


Chinese Indonesians. Yogyakarta:
Fisipol UGM, 2004.

11
2.5 Contoh Bentuk Catatan Kaki dan Parafrasa

 Menurut Khairuddin, Ahmad (2016) adapun contoh penulisan catatan kaki


adalah sebagai berikut:
Jenis Sumber :
1. Buku yang ditulis oleh 1 orang penulis. Contohnya dalam penulisan catatan kaki:
1
Neil Sheehan, A Bright Shining Lie: John Paul Vann and America in Vietnam (New
York: Random House, 1988), 425.
2. Buku yang ditulis oleh 2 orang penulis. Contohnya :2John E. Schwarz dan Thomas J.
Volgy, The Forgotten American (New York: Norton, 1992), 42.
3. Buku yang ditulis oleh 3 orang penulis. Contohnya : 3Kate Darian-Smith, Kay
Schaffer, dan R. Poignant, Captured Lives: Australian Captivity Narratives (London:
Menzies Centre for Australian Studies Monograph, University of London, 1993), 19.
4. Buku yang ditulis oleh lebih dari 4 orang penulis. Contohnya : 4S. Alper et al.,
Inclusion: Are We Abandoning or Helping Students? (Thousand Oaks, CA: Corwin
Press, 1995), 30.
Aslinya dalam buku ini ditulis oleh 4 orang, yaoti S. Alper, Schloss, P. J.,
Etscheidt, S. K., dan Macfarlane, C. A: Corwin Press, 1995).
5. Buku yang lebih dari 1 edisi. Contohnya: 5Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam
and Secularism, edisi kedua (Kuala Lumpur: ISTAC, 1993), 25.
Jika suatu tulisan diterbitkan lebih dari satu edisi, maka edisi-edisi tersebut
perlu dicantumkan karena ada kemungkinan halaman pada suatu edisi berbeda dari
edisi-edisi yang lain.
6
6. Buku yang di tahqiq (edit) atau diterjemahkan. Contohnya: Ibn Khaldūn,
Muqaddimat Ibn Khaldūn, ed. „Alī „Abd al-Wāḥid Wafī (Kairo: Dār al-Ma„ārif,
1957), 85.
7
7. Christian Cherfils, Napolean and Islam: From French and Arab Documents, terj.
dari bahasa Perancis oleh James Gibb-Stuart (Kuala Lumpur: Utusan Publications,
2000), 69

12
8. Artikel buku. Contohnya: 8Mohd. Azmi Omar, “Investment in Stock Market: Some
Issues from the Islamic Perspective,” dalam Konsep Perniagaan dalam Islam, ed.
Abdurrahman Raden Aji Haqqi dan Mohd. Sahrol Hj. Mohd. Roger(Brunei:
Universiti Brunei Darussalam, 2002), 15.
9. Buku yang terdiri atas beberapa artikel dan diedit oleh 1 sampai 3 orang editor.
Contohnya: 9Leonard Lewishon (ed.), The Legacy of Medieval Persian Sufism
(London: Khaniqahi Nimatullahi Publication, 1992).
10
Wael B. Hallaq dan Donald Presgrave Little (ed.), Islamic Studies Presented to
Charles Adam (Leiden: E. J. Brill, 1991)
11
N. G.Johnson, Roberts, M. C., dan Worell, J. (ed.), Beyond Appearance: A New
Look at Adolescent Girls (Washington, DC: American Psychological Association,
1999)
Dalam bahasa Inggris kata “ed.” adalah singkatan untuk “editor” (orang yang
mengedit) dan “eds.” untuk “editors” (orang-orang yang mengedit). Artinya, huruf “s”
yang terdapat di akhir kata “eds.” menunjukkan bahwa ini adalah kata jamak. Dalam
bahasa Indonesia kata jamak ditunjukkan dengan penulisan kata yang sama dua kali,
bukan dengan menambah huruf “s”. Contoh, kata “pena” (kata tunggal) dan
“penapena” (kata jamak), bukan “penas”. Akan tetapi karena panjang, maka
penunjukan untuk editor, berapapun jumlahnya, cukup ditulis “(ed.)”, bukan “(eds.)”
seperti yang terdapat dalam bahasa Inggris.
10. Artikel jurnal. Contohnya:12Christopher Policano, “Dueling Colas,”dalam Public
Relations Journal 41, no. 11 (1985): 16.
11. Artikel jurnal yang ditulis oleh 4 orang lebih. Contohnya: 13Mohamad Sahari et al,
“Inculcation of Values across the School Curriculum: Development and Validation of
Teachers‟ Orientation Scale,” dalam Intellectual Discourse 7, no. 2 (1999): 163.
12. Artiekl jurnal yang diterjemahkan. Contohnya: 14Michel Chodkiewicz, “The Diffusion
of Ibn „Arabī‟s Doctrine,” terj. dari bahasa Perancis oleh Cecilia Twinch, dalam
Journal of Muhyiddin Ibn ‘Arabi Society 9 (1991): 45.

10

11

12

13

14

13
13. Artikel jurnal dari online database. Contohnya: 15John R. McRae, “Buddhism,” dalam
Journal of Asian Studies 54, no. 2 (1995), Periodical Abstracts Research [database
online], UMIProquest, GALILEO; diakses pada 13 Mei 1996.
14. Artikel koran. Contohnya : 16 “Soal UN Bocor Lagi,” dalam Riau Pos, 16 April 2015,
2.
17
15. Artikel koran dari database elektronik. Contohnya: Patrick O'Driscoll, “Baggage
Conveyor Takes Suitcase Taste Test,” dalam Denver Post, 20 Februari 1994, B3,
dalam LEXIS/NEXIS [database online], NEWS library, DPOST file; diakses pada 13
Mei 1996.
16. Artikel majalah. Contohnya: 18David Ansen, “Spielberg‟s Obsession,”Newsweek, 20
Desember 1993, 112.
19
17. Artikel ensiklopedi. Contohnya: Encyclopaedia Britannica, edisi ke 15, “Cold
War.”
20
18. Proseding seminar. Contohnya: Iskandar Arnel, “The Impact of Western-Modern
Philosophy on Young Muslim Indonesian Students,” dalam Proseding Konferensi
Internasional ISTAC II: Islamic Science in the Contemporary World: Islamic Science
in Tertiary Education, ed. Baharudin Ahmad (Kuala Lumpur: ISTAC-IIUM, 2011),
350.
21
19. Skripsi/tesis/disertasi. Contohnya: Muhammad Fazli, “Epistemologi al-Ghazzālī
(1058-1111) dalam alMunqidz min al Ḍ alāl,” (Skripsi S1 yang tidak dipublikasikan,
UIN Suska Riau, 2013), 35.
22
20. Dokumen dari CD-ROM. Contohnya: United Parcel Service, “1994 Report to
Shareowners,” 31 Desember 1994, dalam Laser D [CD-ROM] (Bethesda, MD:
Disclosure, 1995).

23
21. Internet atau world wide website. Contohnya: Federal Election Commission,
“Receipts of 1996 Presidential Pre Nomination Campaigns”; dari
http://www.fec.gov/pres96/pres1b.jpg;Internet ; diakses pada 13 Mei 1996.

15

16

17

18

19

20

21

22

23

14
 Contoh Parafrasa:
Menurut Khairuddin, Ahmad (2016) berikut ini adalah contoh parafrase:

Contoh 1:

Kalimat Asli : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun
1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.

Parafrase : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa
perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000,
hlm 55).

Contoh 2:

kalimat asli : Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah
bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan planet lain.

Parafrase : Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka
kenal. (Krisnawati, 2000, hlm 57).

Contoh 3

Naskah Asli: Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian melakukan
ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan
ringkasan sangatlah tipis sehingga kalian tidak menyadari jika kalian berpindah dari
melakukan parafrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke malakukan plagiasi.
Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai
melakukan plagiasi, meskipun kalian telah menuliskan sumbernya (Booth et al., 2005, hlm
203).

Paragraf dibawah ini dianggap hasil plagiasi karena parafrase yang sangat mirip
dengan naskah aslinya: Sangatlah sulit untuk mendefinisikan plagiasi saat ringkasan dan
parafrase terlibat didalamnya, karena meskipun mereka berbeda, batas-batas keduanya
sangatlah samar, dan seorang penulis mungkin tidak mengetahui kapan ia melakukan
ringkasan, parafrase atau plagiasi. Meski demikian, parafrase yang sangat dekat dengan
sumbernya diperhitungkan sebagai hasil plagiasi, meskipun sumber aslinya dicantumkan
disana.

15
Contoh berikutnya menunjukkan parafrase yang berada diperbatasan antara plagiasi
dan yang diijinkan: Sangatlah sulit untuk membedakan antara ringkasan, parafrase dan
plagiasi. Kalian berisiko melakukan plagiasi jika kalian melakukan parafrase yang sangat
mirip, meskipun kalian tidak bermaksud untuk melakukan plagiasi dan mencantumkan
sumber naskah aslinya. Kata-kata dalam paragraf diatas masih dapat dilacak sumbernya
oleh seorang pembaca yang teliti, jika ia pernah membaca sumber tersebut.

Berikut ini adalah contoh parafrase yang aman dan tidak dianggap sebagai plagiasi:

Menuruth Booth, Colomb, dan Williams, penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa
mereka sadari karena mereka menggira melakukan ringkasan, saat mereka melakukan
parafrase yang terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiasi.
Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanyapun
dituliskan (hlm 203).

Contoh 4

Naskah Asli: Mahasiswa sering berlebihan dalam menggunakan kutipan langsung saat
membuat catatan, sebagai akibatnya mereka menggunakan kutipan yang berlebihan dalam
tugas karya ilmiah (paper). Mungkin hanya sekitar 10% dari manuskrip akhir yang
diperbolehkan muncul dalam bentuk kutipan langsung. Oleh sebab itu, kalian harus
berusaha untuk membatasi jumlah penulisan yanag sama persis dengan materi sumber saat
kallian menulis catatan. Lester, James D. Writing Research papers. 2nd ed. (1976): 46-47.

Parafrase yang legal: Dalam paper ilmiah, mahasiswa sering mengutip berlebihan, dan
gagal untuk mengubah materi yang dikutip ke level yang diinginkan. Karena masalahnya
bersumber dari penulisan catatan, maka sangatlah penting untuk meminimalkan
pencatatan materi atau kata per kata yang sama persis (Lester 46-47).

Parafrase versi plagiat: Mahasiswa sering menggunakan terlalu banyak kutipan langsung
saat mereka menulis catatan. Sebagai akibatnya, ada banyak kutipan langsung dalam paper
tugas akhir mereka. Seharusnya hanya sekitar 10% paper berisi kutipan langsung. Dengan
demikian, sangatlah penting untuk membatasi jumlah materi yang dikopi saat melakukan
catatan.

2.6 Mengapa Kita Harus Mempelajari Konsep Daftar Pustaka, Catatan Kaki dan
Parafrasa

16
Menurut Istiana (2015) agar terhindar dari plagiarisme adalah dengan memahami
model sitasi (daftar pustaka), cara membuat sitasi (kutipan) dan menuliskan daftar pustaka.
Pengetahuan ini penting, ketika akan membuat suatu karya ilmiah. Menuliskan sitasi
(kutipan) merupakan bentuk pengakuan terhadap pengarang, karena ide, gagasan dan
pendapat atau bahkan teorinya telah kita gunakan, untuk mendukung atau melengkapi
pendapat, ide dalam suatu karya tertentu. Ketika iklim dan budaya seling mensitir dengan
berkomitmen pada kejujuran intelektual dapat terus dikembangkan dan dijaga, maka tidak
ada lagi kekhawatiran akan adanya tingkat plagiat.
Menurut Zulkarnaen dalam Istiana (2015) menggunakan parafrasa agar ide/gagasan
dalam kalimat atau paragraph yang kita susun kembali menggunakan kalimat yang berbeda
dari kalimat asli, dengan tidak mengubah maksud. Keterampilan parafrasa ini sangat penting
dipelajari agar tidak terhindar dari plagiarisme dan menghindari terlalu banyak menggunakan
kutipan langsung. Pembuatan parafrasa akan melatih penulis untuk bereaksi secara
redaksional, karena dituntut keterampilan dalam merumuskan kembali dan menuangkan
dalam suatu kalimat yang berbeda.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar pustaka adalah sumber informasi yang sudah dikutip dari sebuah tulisan untuk
memberitahu pembaca mengenai penulis yang disusun pada akhir sebuah tulisan berupa
penulis, judul tulisan, penerbit, dan tahun terbit.

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang diletakkan dibagian bawah
halaman suatu tulisan, yang berisi kutipan referensi atau komentar pada bagian teks yang
ditunjuk diatasnya.

17
Parafrase adalah kemampuan seseorang untuk menulis ulang ide atau gagasan orang
lain atau mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang berbeda agar lebih mudah dipahami namun tanpa mangubah
maknanya dari gagasan atau ide tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia & Jumino .(2019) Analisis Penulisan Daftar Pustaka Dalam Skripsi Mahasiswa Prodi
S-1 Ilmu Perpustakaan Angkatan 2012 Dan 2013. Jurnal Lmu Putaka Vol.8 No.2
April.2019

Barnawi & Arifin, M. (2015). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

18
Basori. (2016). Prinsip kutipan dan Parafrasa Kekokohan Pilar-Pilar Paragraf:
Malang.Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang,
Indonesia.

Hayati, Rina. (2019). Pengertian Footnote (Catatan kaki) Ciri Fungsi dan Cara Menulisnya.
https://penelitianilmiah.com/footnote-catatan-kaki/. Diakses pada tanggal 11
September 2020.

Istiana. (2015). Membuat Sitasi Dan Daftar Pustaka. FKIP: Yogyakarta.

Khairuddin, Ahmad (2016). Jurnal Ushuluddin. Vol. 24 No. 2, Juli-Desember.

Noermanzah Dkk.(2018). Pengaruh Teknik Send A Problem Terhadap Kemampuan Menulis


Daftar Pustaka Siswa Kelas Xi Sma Negeri 4 Lubuklinggau. Jurnal Kibasp (Kajian
Bahasa, Sastra Dan Pengajaran), Volume 1, Nomor 2, Juni 2018

Sucarman, Ari. (2016). Paduan Gaya Penulisan Sitiran Karya Ilmiah. Perpustakan Universitas
Gajah Mada.
Trialita. (2020). Contoh Catatan Kaki. https://voi.co.id/catatan-kaki/. Diakses pada tanggal 11
September 2020.

Usman. (2015). Penggunaan Metode Parafrase untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis


Parafrase Puisi ke Prosa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SMP Al-Ittihat
Pekanbaru:Pekanbaru.Jurnal Sorot, Volume 10, Nomor 2

Widhi & Amri. (2020). Optimalisasi Penulisan Sitasi Dan Daftar Pustaka Pada Lembar Tugas
Mahasiswa Jurusan Keperawatan. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan
Masyarakat Issn: 2656-369x (Print), 2684-8570 (Online), Volume 2 No. 1, Juni
2020

19

Anda mungkin juga menyukai