Anda di halaman 1dari 7

Nama : KRISNI HARIYATI

NIM : 1705015
PRODI : DIV TLM NR 1
MATA KULIAH : PENYAKIT TIDAK MENULAR

OSTEOARTHRITIS
 Gambaran Klinis
 Pembekakan pada sendi
 Munculya suara gesekan pada sendi ketika digerakan
 Melemahnya otot dan berkurangnya massa otot
 Munculnya taji atau tulang tambahan
 Munculnya benjolan pada sendi yang ada pada jari tangan
 Membengkoknya jari tangan

 Pemeriksaan
 Rontgen dan MRI
Untuk melihat kondisi tulang dan mendeteksi peradangan pada tulang dan sendi.
 Tes darah
Untuk mendeteksi infeksi atau penyebab lain dari peradangan sendi seperti
pemeriksaan Rheumatoid arthritis
 Analisa cairan sendi
Untuk mengetahui apakah terjadi peradangan atau infeksi pada sendi

 Penatalaksaan
 Perawatan diri
Latihan fisik, penurunan berat badan, kompress dengan air hangat
 Obat-obatan
Obat anti imflamasi non steroid, analgesik, suplemen diet
 Terapi
Terapi air, peregangan otot, terapi fisik dan akupuntur
 Bedah
Artroskopi dan penggantian sendi

RHEMATOID ATRITIS
 Gambaran klinis
 Nyeri pada persendian
 Sendi terasa kaku
 Kemerahan pada sendi dan bengkak
 Nodul reumatoid
 Kelelahan dan demam
 Penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan

 Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukkan diantaranya
 Pemeriksaan antibodicitrulline
Tes ini memeriksa antiboditertentu termasuk anti- cyclic antibody
citrullinated peptide (ACPA)
 Pemeriksaan darah
Tes darah lain dapat dilakukkan membantu dokter menentukan sejauh mana
peradangan pada sendi dan ditempat lain dalam tubuh.Diantaranya laju endap
darah.
 Pencitraan
Tes lain yang diguanakn adalah pemeriksaan rontgen dengan sinar –X, USG
dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
 Arthrocentesis
Sebuah prosedur aspirasi sendi (Arthrocentesis) dapat dilakukkan untuk
mendapatkan cairan sendi untuk diuji dilaboratorium

 Penatalaksaan
Penyakit rhematoroid arthritis tidak dapt disembuhkan. Tujuan dari pengobatan
adalah mengurangi peradangan sendi untuk mengurangi nyeri dan mencegah atau
memperlambat kersakan sendi. Secara umum pengobatan yang dapat dilakukkan
adalah pemberian obat- obatan dan operasi. Contoh obat – obatnya diantaranya:
NSAIDs, kartikosteroid, obat remitif (DMARD)

 ATROPI OTOT
 Gambaran Klinis
Areopi otot adalah hilangnya masa otot rangka yang dapat disebabkan oleh
imobilitas, penuaan,malnutrisi, obat – obatan, atau berbagai cedera atau penyakit
yang mempengaruhi system musculoskeletal atau saraf. Atropi otot menyebabkan
kelemahan otot dan menyebabkan kecacatan.
Atropi otot terjadi akibat ketidakseimbangan antara sintesis protein dan degradsi
protein, meskipun mekanismenyabelum sepenuhnya dipahami dan bervariasi
tergantung penyebabnya.
 Pemeriksaan
 Penatalaksanaan
Beberapa terapi yang dilakukkan diantaranya:
 Olah raga. Beberapa jenis olah raga yang dapat dilakukkan diantaranya olah
raga air
 Terapi fisik.Biasanya dibantu dengan tenaga terapis professional
 Terapi ultrasound
 Operasi atau pembedahan untuk memperbaiki bagian otot yang sudah
terdeformasi
 Perubahan pada pola makan biasanya direkomendasikan untuk pasien yang
mengalami atrofi karena kekurangan nutrisi

 INFARK MIOCARD
 Gambaran Klinis
Imfark miocard dikenal sebagai serangan jantung yaitu terjadi ketika otot jantung
mati karena penyumbatan mendadakdari arteri coroner (thrombosis coroner) yang
disertai nyeri dada ang luar biasa.
Terjadi paling seringdisebabkan oleh penyakit arteri coroner iskemia dan nekrosis
Cellular dapat mempengaruhi masalah irama jantung, memompa tindakan, dan
sirkulasi darah.
Penurunan aliran darah melalui salah satu atau lebih dari arteri coroner, sehingga
menyebabkan otot jantung iskemiimfark

 Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukkan diantaranya:
 Foto rontgen
Foto rontgen dibagian dada dapat dilakukanguna melihat kondisi jantun, paru –
paru, dan pembuluh darah.
 CT scan dan MRI scan
 Uji tekanan (stress test)
 Ekokardiografi
Ekokaardiografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara,
untuk menampilkan gambaran jantungpasien di monitor.
 Pemeriksaan enzim jantung
Pemeriksaan enzim jantung dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien.
 Pemeriksaan radionuklir
Pemeriksaan radionuklir digunakan untuk membantu aliran darah keotot
jantung
 Kateterisasi jantung dan angiografi coroner
Bertujuan untuk melihat kondisi jantung, dengan memasukan kateter melalui
pembuluh darah di lengan atau paha untuk diarahkan ke jantung.
 Penatalaksaan
 Terapi trombolitik
˗ Diberikan melalui vena perifer
˗ Mekanisme kerja obat trombolitik melalui konversi inactive plasmin
zymogen menjadi enzim fibrinolitik
 PTCA primer
Terapi menggunakan antipelet seperti aspirin

 KOLESTEROL
 Gambaran klinis
 Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya
 HDL (kolesterol baik)
 LDL (kolesterol jahat)
 Trigliserida
 Total kolesterol ( total keseluruhan jenis kolesterol)
 Penatalaksanaan

DISLIPIDEMIA
 Gambaran klinis
Kondisi di mana kadar lemak dalam darah meningkat. Hal ini berisiko
menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Dislipidemia tidak menimbulkan gejala,
dan biasanya baru terdeteksi saat pemeriksaan darah atau medical check-up.
Seseorang dikatakan mengalami dislipidemia apabila pemeriksaan lemak
darahnya setelah puasa menunjukkan nilai kolesterol total di atas 200 mg/dL, dengan
rincian:
 Kolesterol LDL di atas 100 mg/dL.
 Kolesterol HDL di bawah 40 mg/dL untuk pria, atau di bawah 50 mg/dL untuk
wanita.
 Trilgliserida lebih dari 150 mg/dL.
 Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya
 HDL (kolesterol baik)
 LDL (kolesterol jahat)
 Trigliserida
 Total kolesterol ( total keseluruhan jenis kolesterol)

 Penatalaksanaan
 Mengonsumsi obat
Kelompok obat statin, seperti atorvastatin, livostatin, pravastatin,
dan simvastatin, merupakan obat yang sering diberikan untuk menangani
dislipidemia. Tidak jarang juga dokter memberikan obat jenis lain, seperti
ezetimibe, asam nikotinat, dan fenofibrat.
 Diet
 Diet untuk menurunkan berat badan kerap dipilih sebagai langkah untuk
menurunkan kadar kolesterol LDL. Ketika melakukan diet, pasien harus
membatasi asupan makanan yang mengandung banyak lemak jenuh, seperti keju,
mentega, gorengan, dan daging berlemak.
Beberapa jenis makanan, seperti alpukat, gandum utuh, bawang, buah dan
sayur yang kaya serat, serta makanan yang mengandung omega-3, dapat menjadi
asupan yang baik untuk membantu mengurangi kadar kolesterol LDL
 Rutin berolahraga
Rutin berolahraga dapat mengembalikan kadar kolesterol darah ke tingkat
normal. Olahraga rutin selama 20-30 menit, yang dilakukan 5 kali dalam seminggu,
dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat, serta meningkatkan
kolesterol baik HDL. Olahraga yang bisa dipilih antara lain adalah jogging, renang,
atau bersepeda.
 Tidak merokok
Berhenti merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL hingga 5-10%.
Selain berhenti merokok, membatasi asupan alkohol juga dapat membantu
mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai