Anda di halaman 1dari 4

AMALAN SHALEH DI 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

AMALAN SHALEH DI 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

ٍ َ‫َو ْالفَجْ ِر َولَي‬


‫ال َع ْش ٍر‬

“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)

Allah  Dengan segala keagungannya sangat menyayangi hamba-hambaNya. Salah satu


keagunganNya yakni dengan memberikan nikmat kepada hambaNya berupa nikmat sehat, rezeki
dan juga waktu. Bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan haram, yaitu Rajab,
Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Keutamaaan yang Allah tetapkan di empat bulan haram
tersebut adalah dilipatgandakannya pahala bagi seorang yang mengerjakan amalan shalih,
sehingga seorang hamba akan lebih giat melakukan amalan kebaikan pada bulan-bulan tersebut.
Begitu pula, perbuatan dosa yang dilakukan di dalamnya menjadi lebih besar di sisi Allah,
sehingga seorang hamba bisa meraih ketakwaan yang lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya,
dengan semakin menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan. Dengan demikian, kebahagiaan,
ketentraman, dan keselamatan di dunia dan akhirat bisa terwujud.

Bulan Dzulhijjah sebagai salah satu bulan haram memiliki keistimewaan, salah satunya yakni
pada 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari
Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

‫َما ِم ْن أَي ٍَّام أَ ْعظَ ُم ِع ْن َد هَّللا ِ َواَل أَ َحبُّ إِلَ ْي ِه ْال َع َم ُل فِي ِه َّن ِم ْن هَ ِذ ِه اأْل َي َِّام ْال َع ْش ِر‬

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai
oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad,
dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
Kaum Muslimin Rahimakumullah, kita semua mengenal bahwasanya bulan Dzulhijjah adalah
bulan kedua belas dan terakhir dari penanggalan kalender Hijriyah. Pada bulan Dzulhijjah juga
masyarakat biasa menyebutnya bulan haji karena pada tanggal 9 di bulan ini (dzulhijjah) kaum
muslimin yang beribadah haji melaksanakan wukuf di Arafah sementara yang tidak beribadah
haji melaksanakan puasa sunnah Arafah. Kemudian pada tanggal 10 di bulan ini umat Islam
memperingati hari raya Idul Adha atau kita biasa mengenal dengan hari raya kurban.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ٍ ‫ضا ِم ٍر يَأْتِينَ ِم ْن ُك ِّل فَ ٍّج َع ِمي‬
‫ق لِيَ ْشهَدُوا َمنَافِ َع لَهُ ْم َويَ ْذ ُكرُوا ا ْس َم هَّللا ِ فِي أَي ٍَّام‬ َ ‫اس بِ ْال َح ِّج يَأْتُو‬
َ ‫ك ِر َجااًل َو َعلَى ُك ِّل‬ ِ َّ‫َوأَ ِّذ ْن فِي الن‬
‫ت َعلَى َما َر َزقَهُ ْم ِم ْن بَ ِهي َم ِة اأْل َ ْن َع ِام‬ ٍ ‫َم ْعلُو َما‬

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah
berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj: 27-28)
Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal
shaleh karena pahala dari apa yang kita kerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah . Dari Ibnu
Umar , dari Nabi bersabda, “Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh
Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan
Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi  menjawab:
“Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya
namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan  Ibnu Majah)
Amalan-amalan Shaleh yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah
 Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 09 Dzulhijjah tahun Hijriyah.
Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di
Makkah. Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ورا َء أَحْ ت َِسبُ َعلَى هَّللا ِ أَ ْن يُ َكفِّ َر ال َّسنَة‬ ِ ‫صيَا ُم يَوْ ِم َع َرفَةَ أَحْ تَ ِسبُ َعلَى هَّللا ِ أَ ْن يُ َكفِّ َر ال َّسنَةَ الَّتِى قَ ْبلَهُ َوال َّسنَةَ الَّتِى بَ ْع َدهُ َو‬
َ ‫صيَا ُم يَوْ ِم عَا ُش‬ ِ
ُ‫الَّتِى قَ ْبلَه‬

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan
datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR.
Muslim no. 1162)
 Takbir dan Dzikir
Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan
memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini, tidak hanya
dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita. Ibnu
‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10  hari
pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah
keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia
pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah”
 Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan
oleh setiap muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik.

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-
bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa
dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-
197)
 Berqurban
Hari raya Idul Adha atau sering dikenal dengan hari raya qurban, karena pada tanggal 10
Dzulhijjah tersebut, umat Islam berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli
kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah shalat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan
tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik. Udhiyah atau menyembelih hewan
qurbah disyariatkan oleh Allah  sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108]:
2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an-nahr). Para Jumhur ulama menafsirkan ayat tersebut
dengan “Berqurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr). Udhiyah merupakan bentuk  rasa
cinta dan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah . Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah
telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya
kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj
[22]; ayat: 37)
 Bertaubat (tidak bermaksiat)
Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat
Islam untuk melaksanakan perintah tersebut, namun hal serupa ditekankan bagi umat Islam
bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Dzulhijjah. Artinya kita menyibukkan
diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap
sesama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu
(mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian
mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)

Keistimewaan 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah sangatlah besar. Amalan shaleh yang
dikerjakan oleh kita diistimewakan dan dicintai oleh Allah serta dilipatgandakan pahalanya yang
mana hal ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah  kepada hambaNya. Maka kita wajib
mensyukurinya dengan sungguh-sungguh meningkatkan ketaatan kita kepada Allah . Walapun
sejatinya, amalan-amalan shaleh yang tertera tidak berpacu mutlak hanya pada  yang disebutkan
diatas, amalan shaleh lainn

Anda mungkin juga menyukai