Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KEHAMILAN

Dosen Pengampu :

Suriyati, S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Ramadita Safira_F0G021053

2. Mesha Suci Ramadhani_F0G021055

3. Alya Damayanti_F0G021056

4. Yolanda Herliani W_F0G021066

5. Delvina Anestasyah.A.N_F0G021071

FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah  PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN
dengan judul “KONSEP DASAR KEHAMILAN ” ini dapat terselesaiakan,
walaupun mengalami berbagai kesulitan.
            Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, selain karena
usaha dari kami selaku penulis, melainkan juga banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu kami baik itu dosen kami Bunda Suriyati, S.ST.,M.Keb dan
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
selaku penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
            Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam
pembuatan makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang
kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.

Bengkulu, 18 Januari 2022

Penyusun
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujun.........................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
a. Filosofi Asuhan Kebidanan........................................................................................6
b. Ruang Lingkup Kehamilan........................................................................................6
c. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan..............................................................................7
d. Sejarah Asuhan Kehamilan........................................................................................8
e. Repocusing Asuhan Kehamilan..................................................................................8
f. Standar Asuhan Kehamilan.........................................................................................9
g. Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan............................................................................9
h. Hak hak Wanita Hamil.............................................................................................10
I. Tenaga Propesional (Asuhan Kehamilan).................................................................10
j. Issue Terkini dalam Asuhan Kehamilan....................................................................10
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan
proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa di
pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir
hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah
kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan
normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik.

Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan


reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang
sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah,
2009). Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini.
Karena pelayanan asuhan kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity
of care) saat di memang sangat penting untuk ibu. Dan dengan asuhan
kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan
memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa
nifas.
B. Rumusan Masalah
a. apa yang di maksud dengan filosofi asuhan kebidanan ?

b. apa saja prinsip pokok asuhan kebidanan ?

C. Tujun
BAB II

PEMBAHASAN

a. Filosofi Asuhan Kebidanan


Filosofi Asuhan AntenatalFilosofi kebidanan dalam asuhan antenatal
adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari bidan untuk
berperilaku dalam memberikan asuhan kehamilan. Pada prinsipnya filosofi asuhan
kehamilan merujuk pada filosofi bidan, meliputi sebagai berikut:

a. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan


proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.

b. Setiap perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas biopsikososial yang


berbeda, sehingga dalam memperlakukan klien satu dengan yang lainnya juga
berbeda dan tidak boleh disamakan

c. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat


dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan
atau konseling, maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian imunisasi TT
ibu hamil dan tablet tambah darah.

d. Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan, siapa


dan di mana mendapatkan pelayanan kesehatan.

e. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif


(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).

f. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan


teknologi dilakukan hanya atas indikasi.Membangun kemitraan dengan profesi
lain untuk memberdayakan perempuan.

b. Ruang Lingkup Kehamilan


Lingkup Asuhan KehamilanDalam memberikan asuhan kepada ibu hamil,
bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh.
Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:

a. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap


kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.

b. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.


c. Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.

d. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan

fetoskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.

e. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL).

f. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.

g. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.

h. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.

i. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis


gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklampsia ringan.

j. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan


kehamilan.

k. Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil

l. Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan kehamilan normal dan


penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan janin
tidak adekuat, PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda
aterm, kematianjanin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan
pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan
Polihidramnion, DM, kelainan kongenital, hasil laboratorium abnormal, kelainan
letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi menular seksual,vaginitis, infeksi
saluran kencing.

m. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang


tua.

n. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti


nutrisi, latihan, keamanan, kebiasaan merokok.

o. Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.

c. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan


Prinsip Pokok Asuhan KehamilanBagaimana dengan prinsip-prinsipnya?
Coba sekarang Anda tuliskan beberapa prinsip yang Anda ketahui tentang asuhan
kehamilan?Prinsip merupakan dasar atau azas atau kebenaran yang menjadi pokok
dasar berpikir, bertindak dan sebagainya.
Sebagai seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus
berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya agar apa yang dilakukan
tidak melanggar kewenangan. Selain harus memiliki kompetensi, bidan dalam
melaksanakan asuhan harus berpegang pada Undang-Undang Kesehatan Nomor
30 Tahun 2009; Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Praktik
Bidan, pelayanan dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan dan standar
profesi bidan.

d. Sejarah Asuhan Kehamilan


Dimasa yang lalu, bidan dan dokter banyak menggunakan waktu selama
kunjungan antenatal untuk penilaian resiko berdasarkan riwayat medis dan
obstetri serta temuan-temuan fisik yang lalu. Tujuan dari penilaian resiko ini
adalah untuk mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuk ibu-ibu ini
untuk mendapatkan asuhan yang khusus. Sekarang kita telah mengetahui bahwa
penilaian resiko tidak mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.
Penilaian resiko juga tidak menjamin kesehatan ibu selama hamil sehingga akan
mempunyai masalah selamapersalinan.

Mengapa penilaian resiko tidak lagi digunakan? Penilaian resiko tidak


lagi dipergunakan karena setiap ibu hamil akan menghadapi resiko komplikasi
dan harus mempunyai jangkauan kepada asuhan kesehatan maternal yang
berkualitas. Hampir tidak mungkin memperkirakan ibu hamil yang akan
menghadapi komplikasi yang bisa mengancam keselamatan jiwa secara akurat.
Banyak ibu-ibu yang digolongkan ´beresiko tinggi´ yang tidak mengalami
komplikasi apapun. Misalnya seorang ibu yang tingginya kurang dari 139 cm
mungkin akan melahirkan bayi seberat 2500 gram tanpa masalah. Demikian juga,
seorang ibu yang mempunyai riwayat tidak begitu berarti, kehamilan normal dan
persalinan yang tidak berkomplikasi mungkin saja mengalami perdarahan pasca
persalinan.

Dalam suatu studi di Zaire, dengan menggunakan berbgai macam metode,


formula dan skala untuk melakukan penapisan ´resiko´ diteliti. Studi ini
menemukan bahwa 71 % ibu yang mengalami partus macet tidak digolongkan ke
dalam kelompok beresiko sebelumnya. Sebagai tambahan, 90 % ibu-ibu yang
diidentifikasi ´beresiko´ tidak mengalami komplikasi. Kebanyakan ibu-ibu yang
mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko dan digolongkan ke dalam
kelompok ´beresiko rendah´. Suatu contoh seorang ibu yang beresiko rendah
adalah berumur 24 tahun, G2 P1 tanpa faktor resiko dan persalinan normal yang
melahirkan bayi 3 kg dan mengalami perdarahan 1000 cc karena atonia uteri.

e. Repocusing Asuhan Kehamilan


f. Standar Asuhan Kehamilan
kita mencermati acuan atau indikator didalam memberikan asuhan
kehamilan sebagaimana tertuang dalam standar pelayanan kebidanan sebagai
berikut:

Standar 1: Identifikasi ibu hamil.Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi


denganmasyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk
pemeriksaandini dan teratur.

Standar 2: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal.Sedikitnya 4 kali pemeriksaan


kehamilan. Pemeriksaan meliputi: anamnesis dan pemantauan ibu dan janin,
mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat dan penyuluhan, mencatat
data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.

Standar 3 : Palpasi abdominal.

Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.

Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.

Standar 6 : Persiapan persalinan.

Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan
persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan
sebaiknya melakukan kunjungan rumah. Dalam memberikan asuhan/pelayanan
maka bidan harus memenuhi standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan
darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet besiminimal 90 tablet selama hamil, tes
PMS, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

g. Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan


Tipe pelayanan kebidanan, meliputi 3 ruang lingkup yaitu pelayanan
kebidanan primer atau mandiri, kolaborasi dan rujukan.

1. Pelayanan kebidanan primer merupakan pelayanan bidan yan sepenuhnya


menjadi tanggung jawab bidan.

2. Pelayanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan bidan sebagaianggota tim


yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan proses
kegiatan layanan.

3. Pelayanan kebidanan rujukan adalah layanan bidan dalam rangka rujukan ke


sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya bidan menerima rujukan dari
dukun, juga layanan horisontal maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.
h. Hak hak Wanita Hamil
hak-hak wanita hamil yang meliputi:

1. Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang


diberikansecara bermartabat dan dengan rasa hormat.

2. Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua perempuan dan


keluarga.

3. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.

I. Tenaga Propesional (Asuhan Kehamilan)


Tenaga professional adalah Tindakan bidan saat kunjunganantenatal :

1. Mendengarkan dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina


hubungansaling percaya.

2. Membantu setiap wanita hamil dan keluarga untuk membuat rencana


persalinan.

3. Membantu setiap wanita hamil dan keluarga untuk persiapan menghadapi


komplikasi.

4. melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di RS

5. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa


(pre-eklamsia, anemia, PMS).

6. Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 mg dan adanya


kelainanletak setelah usia kehamilan 36 mg.

7. Memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi,


istirahat,tanda-tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal
selama kehamilan dsb.

8. Memberikan suntikan imunisasi TT bila diperlukan9. Memberikan suplemen


mikronutrisi, termasuk zat besi an folat secara rutin, serta vitamin Abila perlu.

j. Issue Terkini dalam Asuhan Kehamilan


Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan dengan
kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Women center care (WCC)


Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam
pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh (holistic) yang
mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita di Indonesia antara


lain sebagai berikut.

a. Status wanita dalam masyarakat masih rendah

b. Kesehatan reproduksi, dimana seorang wanita mengalami hamil, melahirkan,


sertanifas yang beresiko menyebabkan kematian

c. Ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat


pendidikan yang rendah

d. Kurangnya modal (ekonomi) dalam upaya pemeliharaan kesehatan.

e. Social budaya, ekonomi, pelayanan kesehatan tidak terjangkau, pengetahuan


yang rendah

Upaya yang dilakukan dalam Woman Center Care adalah adanya kontinuitas
(kesinambungan) dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan yang berkelanjutan
(berfokus pada Ibu) dan pemberian asuhan yang berkelanjutan (konsep pelayanan
kebidanan yang terorganisasi).

2. Pre-eklamsi dengan udema

Isu mengenai pre-eklamsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannyaagar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil. Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka akan
bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adanya isu-isu yang
berkompeten dalam hal ini harus dapat menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi
yang muncul dari masyarakat. Jika menemukan hal yang negatif maka secepatnya
melakukan suatu tindakan, seperti melakukan penyuluhan mengenai pre-eklamsi
dan udema selama kehamilan.

Preklamsi dalam kehamilan di jumpai apabila tekanan darah ibu hamil


140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu atau bisa lebih awal terjadi.
Sedangkan eklamsi adalah apabila di temukan kejang kejang pada penderita
eklamsi yang juga di sertai koma. Issue mengenai preklamasi dan edema pada ibu
hamil sudah cukup luas berkembang sehingga bidan harus senantiasa
meningkatkan keilmuannya agar dapat memberikan informasi yang tepat ketika
memberikan asuhan pada ibu hamil
3. Leher ibu hamil yang menghitam atau puting yang berwarna gelap menandakan
bayinya laki-laki

Pembahasan : perubahan pada leher atau puting tidak ada hubungannya


dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna kulit pada ibu hamil di akibatkan
peningkatan progesteron dan melanos (hormon yang mengatur pigmentasi kulit).
Karena itu puting susu yang menghitam biasa terjadi pada kehamilan, baik pada
ibu hamil yang mengandung bayi laki-laki atau perempuan. Selain perubahan
warna kulit dan puting susu, ibu hamil juga memiliki guratan kehitaman di perut
dan garis hitam dari pusar kebagian pubis. Namun gejala ini akan menghilang
setelah melahirkan

4. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya

Pembahasan : belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hubungan


intim menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan
tidak menimbulkan kenyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukannya.

5. Bila bentuk perut calon ibu membulat maka bayinya perempuan

Pembahasan : bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung
posisi janin dalam kandungan jika janin melintang, maka perut akan terlihat
melebar. Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu
bentuk perut ibu hamil jga tergantung pada elastisitas otot dan volume air
ketuban.

6. Issue : Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam

Pembahasan : ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil


hanya boleh mandi di bawah air pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih
satu dari yang lain sewaktu hamil. Pada trismester 3 wanita hamil mungkin perlu
lebih berhati hati bila mandi berendam lebih lama dari biasanya karena
keseimbangan sewaktu hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan terluka
sewaktu masuk atau keluar dari bak mandi. Jika keseimbangan jadi masalah maka
sebaiknya mandi di bawah air pancuran.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai