Anda di halaman 1dari 12

PERAN PERAWAT TERHADAP

PERAWATAN PASIEN MENJELANG


AJAL

MEZI GRASELIA
NPM : 18230027P

Kematian di definisikan sebagai kematian
serebral yang diikuti oleh kematian
somatik, pasien yang menghadapi
kematian mempunyai harapan tertentu

Apa itu kematian ??


Aspek Psikologis

Aspek Spiritual

Aspek Sosial

Aspek Fisik

Aspek-aspek kematian


Denial ( pengingkaran )

Anger ( Marah )

Bergaining ( tawar-menawar )

Depetion ( depresi )

Acceptance ( penerimaan)
PROSES
PROSES
KEMATIAN
KEMATIAN

Kemati
Kemati
an
an
yang
yang
pasti
pasti
dengan
dengan
waktu
waktu
yang
yang
diketah
diketah
ui,
ui,
yaitu
yaitu
adanya
adanya
peruba
peruba
han
han
yang
yang
cepat
cepat
dari
dari
fase
fase
akut ke
akut ke
kronik.
kronik.
Kemati
Kemati
an
an
yang
yang
pasti
pasti
dengan
dengan
waktu
waktu
tidak
tidak
bisa
bisa
diketah
diketah
ui,
ui,
baisan
baisan
ya
ya
terjadi
terjadi
pada
pada
kondisi
kondisi
penyak
penyak
it yang
it yang
kronik.
kronik.
Kemati
Kemati
an
an
yang
yang
belum
belum
pasti,
pasti,
kemun
kemun
gkinan
gkinan
sembu
sembu
h
h
belum
belum
pasti,
pasti,
biasan
biasan
ya
ya
terjadi
terjadi
pada
pada
pasien
pasien
dengan
dengan
operasi
operasi
radikal
radikal
karena
karena
adanya
adanya
kanker.
kanker.
Kemun
Kemun
gkinan
gkinan
mati
mati
dan
dan
sembu
sembu
h yang
h yang
tidak
tidak
tentu.
tentu.
Terjadi
Terjadi
pada
pada
pasien
pasien
dengan
dengan
sakit
sakit
kronik
kronik
dan
dan
telah
telah
berjala
berjala
n
n lama
lama
SEBAB-SEBAB KEMATIAN

• Penyakit
a. Keganasan, misalnya:
• Carsinoma Hati
• Carsinoma Mammae
• Carsinoma Paru
b.  Penyakit Kronis, misalnya:
• CRF (Chronic Fenal Failure) : gangguan ginjal
• MCL (Myocard Infare) : gangguan kardiovaskuler.
• Kecelakaan
HAK-HAK PASIEN MENJELANG AJAL
• Berhak untuk diperlakukan sebagai manusia yang hidup sampai mati.
• Berhak untuk tetap merasa punya harapan.
• Berhak untuk dirawat
• Berhak untuk merasakan perasaan dan emosi mengenai kematian
• Berhak untuk mengambil dan berpartisipasi mengenai perawatannya.
• Berhak untuk mengharapkan terus mendapatkan pelayanan medis.
• Berhak untuk tidak mati dalam kesepian.
• Berhak untuk bebas dalam rasa nyeri
• Berhak untuk memperoleh jawaban yang jujur.
• Berhak untuk tidak ditipu
• Berhak untuk mendapat bantuan dari dan untuk keluarga.
• Berhak untuk mati dengan tenang dan terhormat.
• Berhak untuk mempertahankan individualitas.
• Behak untuk membicarakan dan memperluas pengalaman-pengalaman keagamaan.
• Berhak untuk mengharapkan bahwa kesucian tubuh manusia akan dihormati sesudah
  mati.
HIREARKI KEBUTUHAN MENJELANG AJAL

1)      Kebutuhan Integralitas Biologi


• Bebas dari rasa sakit, mendapat gejala yang ringan tidak
dalam keadaan lemah.
2)      Kebutuhan Safety dan Scurity
• Aman merasa orang-orang berkata benar, percaya
terhadap perawatan yang diberikan kepadanya beri
kesempatan untuk mengungkapkan rasa takut.
3)      Kebutuhan Belonging
• Bicara didengarkan mengungkapakn cinta dan berbagi
cinta, bersama orang yang paling dekat.
4)      Kebutuhan Self Esteem
• Terjaganya identitas, merasa sebagai manusia normal yang
baik dikehidupannya, mendapat respek seiring
bertambahnya kelemahan, mendapat bantuan yang
selayaknya.
5)      Kebutuhan Aktualisasi diri:
• Merasa berarti selama hidup dan ketika meninggal berbagi
hal bijak dan pengalaman hidup dengan orang disekitarnya,
pengalaman kematian sebagai tugas perkembangan.
 
TANDA-TANDA PASIEN MENJELANG AJAL SAMPAI MENINGGAL

Tanda-tanda Klinis Menjelang Ajal


• Gerakan dan penginderaan menghilang secara berangsur-
angsur. Biasanya dimulai pada anggota badan bagian bawah.
Kehilangan Tonus Otot, ditandai
• Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
• Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek
menelan.
• Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea,
muntah, perut kembung, obstipasi.
• Penurunan control spinkter urinari dan rectal.
• Gerakan tubuh yang terbatas.
PERAN PERAWAT YANG DAPAT DIBERIKAN

a.  Bantuan Emosional


• 1)      Pada Fase Denial
Perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial
dengan cara mananyakan tentang kondisinya atau
prognosisnya dan pasien dapat mengekspresikan perasaan-
perasaannya.
• 2)      Pada Fase Marah
Biasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan
perasaannya yang marah. Perawat perlu membantunya agar
mengerti bahwa masih me rupakan hal yang normal dalam
merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian.
• 3)      Pada Fase Menawar
• Pada fase ini perawat perlu mendengarkan segala
keluhannya dan mendorong pasien untuk dapat
berbicara karena akan mengurangi rasa bersalah
dan takut yang tidak masuk akal.
• 4)       Pada Fase Depresi
• Pada fase ini perawat selalu hadir di dekatnya dan
mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien.
• 5)      Pada Fase Penerimaan
• Fase ini ditandai pasien dengan perasaan
tenang, damai. Kepada keluarga dan teman-
temannya dibutuhkan pengertian bahwa
pasien telah menerima keadaanya dan perlu
dilibatkan seoptimal mungkin dalam program
pengobatan dan mampu untuk menolong
dirinya sendiri sebatas kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai