Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PANCASILA UTS

Dosen penganpuh mk : Rosi L. Vini siregar S.Sos.,M.kesos


Di susun oleh:
Mesha Suci Ramadhani
F0G021055

FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah  PANCASILA dengan judul “ UTS PANCASILA” ini dapat terselesaiakan, walaupun
mengalami berbagai kesulitan.
            Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, selain karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan juga banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen
kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku penulis
makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas kami
selanjutnya.Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah
ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.

Bengkulu ,14 Oktober 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan sejarah
masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para pendiri bangsa
berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi sebuah pedoman atau ideologi
yakni Pancasila
BAB II

PEMBAHASAN

1.Uraikan pancasila sebagai filsafat,di kaji berdasarkan masing masing sila pancasila
a.sila ketuhanan yang maha esa
Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, masyarakat
Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama-agama lokal, yaitu sekitar 14 abad
pengaruh Hindu dan Buddha, 7 abad pengaruh Islam, dan 4 abad pengaruh Kristen. Tuhan telah
menyejarah dalam ruang publik Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih
berlangsungnya sistem penyembahan dari berbagai kepercayaan dalam agama-agama yang hidup
di Indonesia. Pada semua sistem religi-politik tradisional di muka bumi, termasuk di Indonesia,
agama memiliki peranan sentral dalam pendefinisian institusi-institusi sosial (Yudi-Latif, 2011:
57--59).

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia dilahirkan dari perpaduan pengalaman


bangsa Indonesia dalam menyejarah. Bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa
maritim telah menjelajah keberbagai penjuru Nusantara, bahkan dunia. Hasil pengembaraan itu
membentuk karakter bangsa Indonesia yang kemudian oleh Soekarno disebut dengan istilah
Internasionalisme atau Perikemanusiaan. Kemanjuran konsepsi internasionalisme yang
berwawasan kemanusiaan yang adil dan beradab menemukan ruang pembuktiannya segera
setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan rekam jejak perjalanan bangsa
Indonesia, tampak jelas bahwa sila kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki akar yang kuat
dalam historisitas kebangsaan Indonesia. Kemerdekan Indonesia menghadirkan suatu bangsa
yang memiliki wawasan global dengan kearifan lokal, memiliki komitmen pada penertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial serta pada pemuliaan hak-hak asasi
manusia dalam suasana kekeluargaan kebangsan Indonesia (Yudi-Latif, 2011: 201).

c. c. Sila Persatuan Indonesia.

Kebangsaan Indonesia merefleksikan suatu kesatuan dalam keragaman serta kebaruan dan
kesilaman. Indonesia adalah bangsa majemuk paripurna yang menakjubkan karena kemajemukan
sosial, kultural, dan teritorial dapat menyatu dalam suatu komunitas politik kebangsaan
Indonesia. Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mewadahi warisan peradaban Nusantara
dan kerajaan-kerajaan bahari terbesar di muka bumi. Jika di tanah dan air yang kurang lebih
sama, nenek moyang bangsa Indonesia pernah menorehkan tinta keemasannya, maka tidak ada
alasan bagi manusia baru Indonesia untuk tidak dapat mengukir kegemilangan (Yudi-Latif,
2011:377).

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan.

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat memang
merupakan fenomena baru di Indonesia, yang muncul sebagai ikutan formasi negara republik
Indonesia merdeka. Sejarah menunjukkan bahwa kerajaan-kerajaan pra-Indonesia adalah
kerajaan feodal yang dikuasai oleh raja-raja autokrat. Meskipun demikian, nilai-nilai demokrasi
dalam taraf tertentu telah berkembang dalam budaya Nusantara, dan dipraktikkan setidaknya
dalam unit politik kecil, seperti desa di Jawa, nagari di Sumatera Barat, banjar di Bali, dan lain
sebagainya. Tan Malaka mengatakan bahwa paham kedaulatan rakyat sebenarnya telah tumbuh
di alam kebudayaan Minangkabau, kekuasaan raja dibatasi oleh ketundukannya pada keadilan
dan kepatutan. Kemudian, Hatta menambahkan ada dua anasir tradisi demokrasi di Nusantara,
yaitu; hak untuk mengadakan protes terhadap peraturan raja yang tidak adil dan hak untuk
menyingkir dari kekuasaan raja yang tidak disenangi (Yudi-Latif, 2011: 387--388).

e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagian yang telah berkobar ratusan tahun
lamanya dalam dada keyakinan bangsa Indonesia. Impian kebahagian itu terpahat dalam
ungkapan “Gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja”. Demi impian masyarakat yang
adil dan makmur itu, para pejuang bangsa telah mengorbankan dirinya untuk mewujudkan cita-
cita tersebut. Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia dahulunya adalah bangsa yang hidup
dalam keadilan dan kemakmuran, keadaan ini kemudian dirampas oleh kolonialisme (Yudi-Latif,
2011: 493--494).

2. bagaimana target anda pasca mendapatkan materi makna sila sila pancasila di
kait kan dengan hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang baik
Target saya dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajiba sebagai warga Negara yang
baik

Sila pertama

Kita berhak memelik agama sesuai dengan kepercayaan dan pilihan kita masing masing

Kewajian kita berhak beribadah sesuai agama dan kepercayaan kita masing masing
Sila ke dua

Kita berhak mendapatkan keadilan di mata hokum dan wajub menapat perlindingna hukum

Kewajiban kita wajib bersikap adil dan membenarkan kebenaran

Sila ke tiga

Kita berhak bergotong royong sesame masyarakat

Kita wajib mengikuti pemilihan umum

Sila ke empat

Kita berhak mendapatkan kesejahteraan dari beberapa hal

Kita wajib mengikuti kegiatan gotong royong di mayarakat

Sila ke lima

Kita ber hak mendapatkan pengayoman dari pemerintah

Kita wajib mengikuti kegiatan Negara dalam rangka mewujudkan keadilan social

3.jelaskan korelasi implementasi pancasila satu dengan paradikma kehidupan


beragama
Sila 1. Ketuhanan yang maha esa dalam kehidupan sekarang ,setiap individu atau masyarakat
yang ada di ini donesia di berikan kebebasab dalam memilih agama dan kepercayaan nya masing
masing,kita ada yang namanya toleransi maka kita harus menghormati pilihan agama dari
masing masing individu.di sini juga masyarajat tidak boleh menistakan agama yang sudah di
pilih oleg seseorang dan kita harus menjunjung tinggi agama kita masing-masing.

4. jelaskan pancasila sebagai moral plitik ,dikaitkan atas perilaku elit politik saat ini
Moral politik pancasila merupakan dasar Negara dan sekaligus ideology bahasa oleh sebab itu
nilai nilai yang tersurat maupun yang tersirat harus di jadikan landasan dan tujuan mengelola
kehidupan Negara bangsa dan masyarakat politik di satu sisi berarti kekuasaan dan di sisi lain
berarti kebijakan.

Kebijakan yang di buat oleh pemerintah harusmengavcu pada dasar Negara san ideology Negara
oleh sebab itu pilitik pemerimtah wajib hukumya untukselalu mendasarkan dirinya pada nilai
nilai atau norma pancasila
5.berikan contoh sikap sebagai seorang mahasiswa yang mencerminkan
pengalaman nilai nilai pancasila
Saling menghormati dengan penganut agama dengan kepercayaan nya masing maisng,

Tidak memaksa kehendak dalam kerja kelompok membuat tugas ataupun bermusyawarah di organisasi

Menjunjung tinggi hak asasi manusia

Mematuhi peraturan hokum seperti jika memakai motor pakai helm, mempumyai sim,ada ktp.

Anda mungkin juga menyukai