Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH PRAMUKA DUNIA DAN INDONESIA

Sejarah pramuka Dunia

Gerakan kepanduan (scout movement) dipelopori oleh Robert Stephenson


Smyth Baden Powell yang lahir pada 22 Februari 1857.

Gerakan kepanduan pertama pada 25 Juli 1907 yaitu saat diselenggarakan


perkemahan di Brownsea Island Inggris selama 8 hari. Kemudian, pada awal
tahun 1908 Baden Powell menulis buku “Scouting For Boys”.

Pada tahun 1912 adik Baden Powell mendirikan organinasi kepanduan


untuk perempuan dengan sebutan “Girl Guides” yang diteruskan oleh istri
Baden Powell. Pada tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga yang
dikenal dengan sebutan CUB (Anak Srigala) dengan buku “The Jungle Book”
karangan Rudyard Kipling. Tahun 1918 berdiri Rover Scout bagi mereka yang
berusia 17 tahun. Tahun 1922 menerbitkan buku “Rovering To Succes”
(Mengembara Menuju Bahagia).

Tahun 1920 Jambore pertama didunia bertempat di Olympia Hall, London.


Peserta terdiri dari 27 negara, dan saat itu Baden Powell diangkat menjadi
bapak Pandu. Tahun 1910 Badeen Powell pensiun dari tentara dengan
pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun 1912 Baden Powell menikah
dengan Olave ST.Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Baden Powell
mendapat gelar “Lord” dari raja George pada 1929. Baden Powell meninggal
pada tanggal 8 januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

Sejarah pramuka Indonesia

Gerakan pramuka Indonesia diawali dengan didirikannya gerakan kepanduan


penjajah Belanda di Indonesia yang bernama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereninging) “Persatuan Pandu Hindia Belanda”.

Pada saat yang sama Indonesia juga mendirikan gerakan kepanduan yang ada
di Indonesia kemudian melarang adanya istilah kepanduan.
Organisasi kepanduan yang menggunakan istilah Padvinders merubahnya
menjadi pandu atau kepanduan. Seperti KBI,BPPKI,DLL.

Nama pandu masih digunakan hingga kemerdekaan, karena banyak


organisasi kepanduan di Indonesia, Presiden Soekarno menyatukan dalam
suatu wadah yaitu Gerakan Pramuka.
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
(AD DAN ART)

 AD dan ART adalah landasan kerja dan landasan gerak dalam


mewujudkan visi dan misinya.
 Anggaran Dasar memiliki 12 bab dan 62 pasal
 Anggaran Rumah Tangga memiliki 14 bab dan 117 pasal

3 Bab dan 6 Pasal Inti:

BAB I
NAMA, STATUS, TEMPAT, DAN HARI PRAMUKA

Pasal 1:

(1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka.

(2) Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan nonformal


sebagaimana UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tetang Gerakan Pramuka dan
berstatus badan hukum.

(3) Gerakan Pramuka berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

(4) Hari Pramuka tanggal 14 Agustus.

BAB II
ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI

Pasal 2 Asas:

Gerakan Pramuka berasaskan Pancasila.


Pasal 3 Tujuan:
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa


patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;

b. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta
bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara,
memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
Pasal 4 Tugas Pokok:

Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan


kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa yang
berkarakter agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab,
mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang
lebih baik.

Pasal 5 Fungsi:

Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di


luar sekolah dan di luar keluarga sebagai wadah pembinaan serta
pengembangan kaum muda dilandasi Sistem Among, Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan.
BAB III
SIFAT

Pasal 6 Sifat:

(1) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya


bersifat sukarela, mandiri, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
(2) Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik, bukan bagian dari
salahsatu organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik
praktis.
(3) Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk
memeluk agama dan kepercayaan masing-masing serta beribadat menurut
agama dan kepercayaannya.

Anda mungkin juga menyukai