1.
Demikian juga, adalah mustahil untuk mengukur kecepatan terjadinya penyakit yang
berlangsung pada satu saat tertentu. Oleh karena itu digunakan rate rata-rata yang
terjadi dalam populasi tersebut.
Ciri dari Rate:
_ Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
_ Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak
terhingga.
Dalam epidemiologi, ada dua ukuran penyakit yang harus dibedakan, yaitu : Incidens,
yang menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu periode tertentu,
dan Prevalens, yang menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat tertentu.
Untuk memudahkan pemahaman, setiap individu dalam populasi dianggap masuk
dalam salah satu dari dua kategori ini: Sakit, atau tidak sakit. Prevalens
menggambarkan proporsi populasi yang sakit pada satu saat tertentu, sedangkan
insidens menggambarkan perpindahan dari kategori tidak sakit ke kategori sakit. Oleh
karena itu, prevalens adalah sinonim dengan status suatu penyakit sedangkan insidens
adalah kejadian (event) penyakit atau perubahan dari status sehat ke status sakit.
_ INGAT _
PREVALENS adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada satu saat
tertentu.
Prevalens digunakan
_ untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu
1. Cumulative insidence : Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk
menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati
oleh karena penyebab lain. Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan
penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut. Misalnya : Insidens penyakit
jantung mengukur risiko serangan penyakit jantung pertama pada orang yang belum
pernah menderita penyakit jantung.
Jumlah individu yang menjadi sakit selama periode tertentu
period
Cumulative insidens = ---------------------------------------------
Jumlah individu dalam populasi pada permulaan periode
Baik pembailang maupun penyebut yang digunakan dalam perhitungan ini adalah
individu yang tidak sakit pada permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai
risiko untuk terserang. Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut
population at risk atau populasi yang berisiko.
Cumulative insidens adalah proporsi individu yang pada awal periode pengamatan
berada dalam kategori tidak sakit, yang berpindah ke kategori sakit selama periode
pengamatan.
Ciri dari cumulative insidence (CI)
- berbentuk proporsi
- tidak memilik satuan
- besarnya berkisar antara 0 dan 1
Untuk mudahnya
Cumulative Insidence adalah proporsi individu sehat
yang menjadi sakit selama periode tertentu
Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki
berumur 20-64 tahun yang bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dari
Register Kanker Swedia, antara tahun 1961-1973, sebelas orang diantara pekerja ini
terserang tumor otak.
CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini selama 13 tahun adalah
11
CI = --------- = 0.004 atau 0.04%
3076
Contoh : Selama tiga bulan terjadi wabah kolera di desa Warna Sari, Kecamatan
Belimbing. Dari 3800 penghuni desa tersebut, 162 diantaranya terserang kolera.
162
CI atau attack rate = ------ = 0.043 or 4.3%
3800
Jumlah orang-waktu yang disumbangkan oleh seluruh individu yang diamati itu
disebut time at risk. Jumlah ini merupakan jumlah dari waktu saat individu masih
belum terserang penyakit.
Contoh :
Catatan:
═════ : period sehat ──── : hilang dari pengamatan
*** : period sakit 0 : mati
Artinya, dalam setahun itu rata-rata 0,091 individu terserang penyakit yang diteliti
itu. Bila tidak ada yang berubah, maka dalam satu dasa warsa (10 tahun), akan terjadi
0.091 x 10 = 0,91 kasus, atau 0.091 : 12 = 0,0076 kasus terjadi dalam sebulan, atau
0,091 X 100 = 9,1 kasus dalam seabad (100 tahun).
Tanpa keterangan waktu, angka dalam incidnece density tidak mampunyai makna
sama sekali, oleh karena besarnya angka tersebut sangat tergantung pada satuan
waktu yang digunakan.
Konsep orang-waktu.
33 orang-tahun dalam contoh di atas disumbangkan oleh 7 orang selama periode 7
tahun. Jumlah ini sama dengan waktu yang disumbangkan oleh 1 orang yang tetap
tidak sekit selama 33 tahun pengamatan, atau waktu yang disumbangkan oleh 33
orang yang tetap tidak sakit selama 1 tahun pengamatan, atau waktu yang
disumbangkan oleh 11 orang yang tetap tidak sakit selama 3 tahun pengamatan.
Daftar Pustaka:
Jenis prevalence :
v Point Prevalence
Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam
keadaan sakit pada satu waktu tertentu.
v Period Prevalence
Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode tertentu.
Kegunaan prevalence :
• Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu.
• Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan ketenagaan.
5. Insidence
A. Cumulative insidence/insidence risk (mengukur risiko untuk sakit )
Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu
tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh karena penyebab lain. Risiko ini
biasanya digunakan untuk mengukur serangan penyakit yang pertama pada orang
sehat tersebut. Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko serangan
penyakit jantung pertama pada orang yang belum pernah menderita penyakit jantung.
Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam perhitungan ini adalah
individu yang tidak sakit pada permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai
risiko untuk terserang. Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut
population at risk atau populasi yang berisiko.
Contoh :
Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki berumur
20-64 tahun yang bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dari Register
Kanker Swedia, antara tahun 1961-1973, sebelas orang diantara pekerja ini terserang
tumor otak.
CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini selama 13 tahun
B. Insidence rate /insidence density (mengukur kecepatan untuk sakit)
Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status penyakit per
satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu yang sehat pada waktu itu.
Rumusnya:
Oleh karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan telah ditentukan oleh
pengamat/peneliti, maka yang diukur dengan insidens density ini adalah kekuatan
penyebaran penyakit (Force of Morbidity).
6. Attack rate
Jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemic.
Contoh
Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM
Sakit Tidak Sakit Tidak
sakit Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25
Daftar Pustaka
Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan
Kabupaten, Bandung, ITB
Budiarto, Dr. Eko, SKM. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC, 2002
http://dr-suparyanto.blogspot.com/
http://septifkmundip.blogspot.com/
Kleinbaum, David. G., Lawrence L. Kupper, Hal Morgenstern (1982) Epidemiologic
Reseach. Principles and Quantitative Methods.Van Nostrand Reinhold. New York
Rothman, Kenneth J. (1986) Modern Epidemiology. Little, Brown and Company,
Boston
8. Beaglehole, R., R. Bonita, T. Kjellstrom. (1993). Basic Epidemiology. World
Health Organization, Geneva
9.. Last, John M. (Ed) A Dictionary of Epidemiology.
10 Singhasivanon, Pratap. Measures of Disease Frequency and Effect. Lecture note
for the First Asian Advance Course in Tropical Epidemiology, Bangkok.