Anda di halaman 1dari 2

Siaran Pers Jakarta, 20 Januari 2022

Kunjungi Kalimantan Timur, Satgas Percepatan Investasi


Pastikan Proyek Gasifikasi Batu Bara Berjalan

Kutai Timur, 20 Januari 2022 – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman


Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, selaku Ketua Satgas Percepatan Investasi, melakukan
kunjungan kerja lapangan ke lokasi proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol yang
terletak di Kutai Timur, Kalimantan Timur kemarin siang (19/01). Turut hadir secara fisik
Wakil Jaksa Agung Sunarta selaku Wakil Ketua Satgas Percepatan Investasi, Wakil Bupati
Kutai Timur Kasmidi Bulang, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Jamaludin, dan Direktur Tindak Pidana Tertentu
(Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai pemilik wilayah pertambangan batu bara di Kecamatan
Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur akan menjadi pemasok batu bara bagi fasilitas
gasifikasi tersebut. Selanjutnya, pengolahan batu bara menjadi metanol akan dilakukan oleh
PT Air Products East Kalimantan (PT APEK), yang merupakan joint venture antara Air
Products dengan PT Bakrie Capital Indonesia Group dan PT Ithaca Resources. PT APEK,
bergerak dalam bidang usaha industri gasifikasi batu bara menjadi metanol, memiliki
rencana investasi sebesar Rp33 triliun dan target kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton
metanol per tahun. Proyek ini ditargetkan beroperasi komersial pada kuartal IV 2024.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa peninjauan


langsung ke lokasi proyek untuk memastikan perusahaan telah melakukan hilirisasi sebagai
syarat perpanjangan kontrak KPC. Selain itu, peninjauan juga dilakukan ke area tambang
untuk memastikan keseimbangan lingkungan serta bagaimana jalannya investasi di wilayah
Kutai Timur, Kalimantan Timur.

“Hilirisasi harus segera dijalankan karena ini perintah langsung Bapak Presiden. Setiap
PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara) yang akan diperpanjang
harus memberikan sebagian alokasi untuk pembangunan Indonesia,” ucap Bahlil.

Bahlil juga menambahkan bahwa Indonesia secara bertahap menghentikan ekspor bahan
mentah, seiring dengan upaya peningkatan nilai tambah sumber daya di dalam negeri.
Sudah saatnya pemerintah untuk disiplin, agar Indonesia bisa menjadi pihak yang
melakukan impor hasil hilirisasi.

“Kita harus memastikan kebutuhan domestik terlebih dahulu. Jika batu bara yang dulu kita
impor bahan baku padahal listrik domestik belum cukup, maka sekarang sudah saatnya
peduli terhadap kebutuhan lokal,” jelas Bahlil dalam paparannya.
Wakil Jaksa Agung Sunarta mengatakan akan mengawal investasi secara penuh dalam sisi
hukum. Tidak jarang terjadi penyelewengan dalam jalannya investasi. Sebagai pembuat
kebijakan publik, setiap kegiatan investasi akan selalu berhadapan dengan risiko-risiko,
sehingga Satgas Percepatan Investasi memastikan akan memberi pengawalan yang pasti
bagi jalannya investasi yang ada.

“Kita hadir sejak awal agar mengetahui langkah-langkah yang dihadapi KPC untuk merasa
aman dalam menjalankan kegiatan investasinya. Visi kita adalah bagaimana membantu
dalam pertumbuhan ekonomi, kemudian melakukan evaluasi terhadap masyarakat dan
negara,” jelas Sunarta.

Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto menambahkan bahwa hilirisasi
merupakan amanat undang-undang yang harus dilakukan, sehingga peningkatan nilai
tambah adalah wajib bagi jalannya investasi di Indonesia. Pemerintah hadir untuk memberi
kemudahan-kemudahan bagi para investor, serta tidak melupakan tujuan pemerataan
ekonomi di Indonesia.

Proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol di Bengalon telah ditetapkan sebagai Proyek
Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan adanya proyek ini,
diharapkan dapat mengurangi impor gas Indonesia sebesar USD7,6 miliar selama masa
produksi dan meningkatkan perolehan devisa hingga USD4,7 miliar selama masa konstruksi
dan produksi.

-Selesai-

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Leidy N. Surianingrat
Pranata Humas Ahli Madya Kementerian Investasi/BKPM
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
E-mail: leidy@bkpm.go.id
Mobile: (62) 812 8439 6413

Anda mungkin juga menyukai