PENGANTAR
Pengertian pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(Pasal 1 Angka 1 UU KUP 28/2007)
Penggolongan pajak
A. Penggolongan pajak berdasar sifat
1. Pajak subyektif
Pajak yang pengenaan pajaknya, pertama melihat keadaan subyektif dari subyek/wajib pajak,
kemudian kedua melihat keadaan obyektifnya
Contoh: PPh
2. Pajak obyektif
Pajak yang pengenaan pajaknya, pertama melihat obyeknya (keadaan, perbuatan, peristiwa
yang sebabkan timbulnya hutang pajak), kemudian mencari subyek pajaknya.
Contoh: PPN
DASAR HUKUM
Dasar hukum pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5049).
Undang-Undang No. 28/2009 ini disahkan/diundangkan di Jakarta, pada tanggal 15 September
2009, dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2010. Undang-Undang No. 28/2009, memuat 18
bab dan 185 pasal.
Pada saat Undang-Undang No. 28/2009 ini mulai berlaku:
1. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) sebagai Pajak Daerah;
2. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai Pajak Daerah.
3. Daerah tidak boleh memungut pajak daerah selain yang ditetapkan dalam UU No. 28/2009.
4. Daerah tidak boleh memungut retribusi selain yang tercantum dalam peraturan
perundangan (UU dan PP)