Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODE PERANCANGAN ARITEKTUR

DOSEN PEMBIMBING

RENY KARTIKA SARY, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH

AL FAJRI CHOIRI

NIM

(142019029)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai

pada waktunya.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca Namun

terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,sehingga kami

sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah

selanjutnya yang lebih baik lagi.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..…………………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI …………………….....………………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………….....……………………………………………………………….1

1.2 Rumus Masalah ...............…………………………………………………………………1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Creative Technique .…….....……………………………………………………………..2

2.2 masing‐masing teknik kreativitas.…..…………………………………………………2

2.3 contoh teknik kreativitas .……....…….....……………………………………………...9

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………….………………………………………………………….13


3.2 Daftar Pustaka………...….....…………………………………………………………….14

Ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika mendengar kata arsitek, erat kaitannya dengan sebuah pembangunan gedung –
gedung mewah dan memiliki nilai estetis yang tinggi. Membangun sebuah gedung atau
bangunan yang lainnya tidaklah mudah. Banyak pertimbangan – pertimbangan yang harus
dipikirkan seperti kelayakan, kesesuaian, dampak terhadap masyarakat sekitar, dan kali ini saya
akan membahas mengenai bentuk dan organisasi ruang antara lain perubahan bentuk,
penggabungan bentuk, persenyawaan bentuk geometris, persenyawaan bentuk dalam desain,
pada organisasi ruang yaitu organisasi terpusat, organisasi linier, organisasi radial, organisasi
grid, dan organisasi cluster.

1.2 Rumusan Masalah

1. Creative Technique (Teknik Kreativitas) : Brainstorm, Gestalt dan Optical illusion

2. Pengertian, Prinsip, Kelebihan, Kekurangan dan Manfaat dari masing‐masing teknik kreativitas
tersebut

3. Berikan masing‐masing contoh studi kasus yang menggunakan teknik kreativitas tersebut.

1
BAB 2 PEMBAHASAN

CREATIVE TECHNIQUE

Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik yang
benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara
menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru.
Selain itu, kreativitas adalah hal-hal yang membuat kita takjub dengan hal-hal baru,
karena kreativitas bisa mewujudkan ide-ide cemerlang kita. Berikut ini adalah
contoh-contoh kreativitas. Berikut ini adalah contoh kreativitas di dunia fashion.

A. BRAIN STORMING
brainstorming, sebuah teknik yang berguna untuk menghasilkan berbagai solusi dan
cara berfikir yang kreatif untuk menyelesaikan permasalahan.
Brainstorming dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada dasawarsa 1940 an, dimana
Osborn kerkeyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berfikir kreatif atau
memiliki kreatifitas.
Osborn mempelajari skill kreatif dan membuat empat aturan tentang brainstorming
yang didesain untuk mengatasi batasan dan meningkatkan kemampuan kreatifitas
karyawan , yaitu :
 Tidak boleh ada kritik atas ide
 Cari jumlah ide yang besar
 Bangun pada tiap ide lainnya
 Dorong ide yang liar, yang berlebihan
Teknik brainstorming ini sangat berguna untuk kita yang telah lama berada di zona
nyaman dan ingin keluar dari zona tersebut, ingin meninggalkan cara berfikir yang
begitu-begitu, yang selama ini kita jalani, untuk mencari dan menemukan cara-cara
baru dalam memandang suatu permasalahan.
Brainstorming ini akan sangat efektif saat kita hendak mengembangkan sesuatu
yang baru, yang berbeda dengan apa yang sudah pernah kita / perusahaan lakukan.
Atau saat kita hendak meningkatkan pelayanan kita ke pelanggan dimana
pendekatan-pendekatan yang selama ini kita kerjakan kurang memberikan hasil
yang significant.
Mengenal Brainstorming
Brainstorming adalah proses berfikir secara lateral, mengajak setiap orang untuk
datang dengan berbagai ide-ide baru mereka, pemikiran baru dan yang mungkin
akan tampak aneh, tidak mungkin dan gila.Ide-ide yang tampak aneh, tidak mungkin,
dan rada gila ini harus diolah sedemikian rupa agar menjadi sesuatu yang
bermanfaat.

Ketika sedang melakukan proses brainstorming, semua peserta diijinkan untuk


memberikan pendapat apapun, apapun juga, dan tidak ada yang salah, tidak ada
yang jelek, yang ada adalah ide yang mungkin masih mentah dan sangat mungkin
sebagai triger untuk menemukan dan menciptakan ide-ide yang baru lagi.Dalam
melakukan brainstorming ini, dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau individual
dan secara bersamaan atau berkelompok.Saat melakukan brainstorming individual,
maka kita akan cenderung menghasilkan ide-ide dalam jumlah yang banyak serta
dalam berbagai bentuk yang tampak sangat tidak mungkin.Melakukan individual
brainstorming, membuat diri kita sangat bebas berkreasi tanpa ada rasa takut atau
khawatir dengan pendapat orang lain, karena tidak akan ada mengkomentari apalagi
protes atas fantasi dan aneka kreasi pemikiran kita.
Sedangkan dengan melakukan brainstormign secara berkelompok atau group
brainstorming,  kendalanya adalah pikiran kita secara otomatis dibatasi oleh
berbagai rambu dan perasaan khawatir atas pendapat orang lain.Sebagai akibatnya
kadangkala, group brainstorming hanya menghasilkan ide-ide yang terbilang biasa-
biasa saja, tidak radikal, tidak out of box, karena memang peta pikiran kita di batasi
oleh pendapat orang lain.Dan yang seringkali terjadi, ketika ada beberapa ide yang
tidak biasa, maka sekilas akan tampak sebagai ide yang bodoh, ide yang tidak
masuk akal, dan jika hal ini dibiarkan, maka proses pencarian ide akan mati disitu,
tidak berlanjut karena yang bersangkutan juga ikutan merasa bodoh.Akan tetapi,
dengan brainstorming berkelompok, jumlah ide yang dihasilkan bisa sangat banyak,
bisa sangat beragam, dan kadang bisa bertingkat atau meningkat sebagai akibat ide
yang satu men-triger ide yang lain yang pada akhirnya semakin memuncak.
Dalam group brainstorming, maka pengalaman dan hasil pemikiran setiap orang
dapat dilanjutkan oleh pengalaman dan pemikiran orang lain lagi, demikian
seterusnya hingga akhirnya ide tersebut akan banyak dan memuncak.Karena
adanya kelebihan dan kekurangan tersebut, maka dalam melakukan brainstorming
harus dengan metode yang benar, agar mampu menghasilkan berbagai gagasan
yang cemerlang, keluar dari keseharian.
Teknik Brainstorming

Agar mampu menghasilkan ide yang top, ide yang diluar keseharian, gagasan yang
out of box dan radikal yang bermanfaat, maka proses brainstorming harus dilakukan
dengan metode yang benar.

Berikut adalah tahapan-tahapan yang sebaiknya dilakukan agar bisa melakukan


brainstorming dengan benar yang akhirnya akan mampu menghasilkan ide atau
gagasan yang cemerlang, radikal dan out of box.Penetapan tujuan dari
brainstorming, tujuan atau objective harus jelas, apakah hendak memecahkan
sebuah permasalahan, atau hendak meningkatkan sebuah pelayanan, atau sedang
mencari sebuah opportunities. Penetapan tujuan yang baik adalah yang spesifik,
lengkap dengan batasan-batasannya atau aspek apa saja yang harus dimasukkan,
sehingga semua potensi akan terpandu ke satu arah.
Pada saat proses brainstorming berlangsung, harus diarahkan pada tujuan diatas,
dengan demikian maka proses diskusi tidak akan melebar kemana-kemana, karena
jika tidak, bukan saja hasil yang akan melenceng jauh, tetapi proses akan menjadi
tersendat dan bisa menyebabkan kegagalan.
Ketika peserta brainstorming memberikan ide, melontarkan gagasan yang mengarah
ke objective baik langsung maupun tidak langsung, maka peserta lain atau siapapun
tidak boleh memberikan kritikan. Kritik dalam bentuk umum akan menghambat
proses berfikir atau menutup kreativitas, yang diijinkan adalah membantu membuka
jalan peta pikiran seseorang dengan memberikan umpan.
Pastikan bahwa semua peserta memberikan sumbang saran, jika ada yang tidak
memiliki gagasan sama sekali, maka bisa dibantu dengan memberikan beberapa
triger, misal jika yang bersangkutan pada posisi tertentu, dan menghadapi situasi
tertentu, dan hanya punya dua pilihan melakukan sesuatu atau terjadi sesuatu,
maka apa yang akan dikerjakannya, dan seterusnya.
Cara terbaik untuk memunculkan ide adalah dengan menciptakan suasana yang
menyenangkan, terbuka, saling menghargai, tidak ada bentuk kesalahan, dan minta
semua peserta untuk memberikan sumbang saran sebanyak mungkin, mulailah
dengan hal-hal yang sangat sederhana, terus dan terus hingga gagasan yang tidak
masuk akal atau pun gila sekalipun harus ditampung.
Pada saat peserta memberikan ide atau menyampaikan gagasannya, maka untuk
sementara cukup pada gagasan pokok saja, tidak perlu diberikan penjelasan terlalu
panjang, karena hal ini bisa mempengaruhi ide orang lain untuk ikut atau larut dalam
gagasan tersebut, dan bahkan bisa membunuh kreativitas peserta yang lain.
Ide atau gagasan yang telah ditampung, bisa juga digunakan untuk oleh peserta
lainnya untuk menciptakan ide baru atau ide lanjutan, sehingga pada akhirnya akan
semakin tajam dan memuncak.
B. GESTALT

Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui


pengorganisasian suatu komponen-komponen yang memiliki hubungan, pola, dan
juga kemiripan yang bersatu menjadi satu kesatuan. Teori ini dibangun oleh tiga
orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Teori ini juga dapat kita
gunakan dalam mendesain sebuah User Interface.
Prinsip Gestalt yang diperkenalkan pada sekitar tahun 1920 oleh Max
Wertheimer merupakan deskripsi secara umum untuk konsep yang membuat
kesatuan dan berbagai kemungkinan dalam desain. Prinsip Gestalt dan Persepsi
visual merupakan pengertian yang sangat membantu sebagai metode visual utama
dari perkembangan strategi visual desain grafis serta desain komunikasi visual saat
ini.
Seorang perancang grafis idealnya dapat menciptakan sebuah kesatuan visual yang
mudah dipahami oleh penglihat. Pemahaman terhadap prinsip persepsi visual
adalah kunci untuk memahami tendensi mata dalam melihat sebuah pola visual.
Penerapan prinsip persepsi visual dari teori Gestalt menjadi metode persepsi visual
yang paling akurat, teruji, dan dapat dikatakan masih relevan sampai saat ini.
Prinsip Gestalt tidak memandang atau menilai elemen demi elemen dari persepsi
visual tetapi memandang secara keseluruhan sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tujuan penulisan ini untuk memberi gambaran bahwa secara sadar atau tidak,
prinsip Gestalt selalu diterapkan dalam penilaian output suatu desain atau iklan.
Begitu juga audience sebagai penikmat output suatu desain juga melihat dengan
menggunakan prinsip ini.
Teori Gestalt dipandu oleh 5 prinsip : Proximity, Similarity, Continuation,
Figure/Ground, and
Closure.
a) Proximity
Ketika seorang melihat berbagai macam benda mereka akan menangkap objek yg
berdekatan satu sama lain sebagai objek yg berelasi. Oleh sebab itu, kita dapat lebih
mudah membaca dan merelasikan satu dengan yang lain dengan lebih mudah.

b) Similarity
Elemen-elemen secara visual dapat dikelompokkan bersama jika elemen tersebut
memiliki kesamaan visual. Teori ini dapat diterapkan dengan dalam kesamaan
bentuk, warna atau simbol.
c) Continuation 
Terjadi ketika mata dipaksa untuk bergerak melalui satu objek dan terus ke objek
lain. 

Pada kedua gambar di atas, Anda akan melihat garis melengkung dengan garis
vertikal saling melalui. Prinsip kelanjutan di sini lebih kuat daripada kesamaan
warna. Buktinya, mata akan meneruskan lingkaran merah di garis melengkung dan
mengaitkan dengan lingkaran hitam di sepanjang kurva yang sama, daripada
mengaitkan lingkaran merah di garis vertikal maupun horizontal.
d) Figure/Ground
Prinsip ini menjelaskan bahwa … Mata akan memisahkan seluruh obyek dari latar
belakangnya untuk memahami apa yang sedang dilihat.
Hal ini mengacu pada hubungan antara unsur-unsur positif dan ruang negatif.
Persepsi seseorang saat melihat suatu objek di bagian atas akan lebih kuat daripada
latar belakangnya, terutama pada saat objek dan latar belakangnya ditampilkan
secara bersamaan.
Dalam contoh sederhana di atas, ada dua macam objek berbeda dari gambar,
meskipun keduanya memiliki komposisi yang identik. Gambar di sebelah kiri
menunjukkan objek hitam berada di bidang putih (background). Sementara itu,
gambar di sebelah kanan menunjukkan objek hitam dengan lubang di dalamnya.
Secara umum hubungan seperti ini dipahami dengan nama ‘kontras’.
Prinsip Gestalt ini dapat dikatakan prinsip terpenting dalam teori Gestalt karena yang
dilakukan orang ketika mereka mengarahkan pandangan mereks unsur-unsur
pertama yang dilihat adalah Figure (yang membutuhkan perhatian segera) dan yang
Background (tidak begitu penting namun tetap membantu memberikan konteks
penjelas).
Sebagai contoh, penerapan prinsip ini pada website srgtechnologies terletak bagian
bagian landing page sebagai figure yaitu semua teks dan grafis sedangkan sebagai
Ground yaitu foto pada backgroundnya.

Contoh lain penerapan prinsip ini dalam elemen desain website biasa dipakai ketika
menggunakan popup/modal. Agar lebih jelas, silakan lihat gambar di bawah ini.
e) Closure
Ketika melihat susunan objek dengan unsur yang kompleks, mata cenderung untuk
mencari pola tunggal yang dikenali.

Kesan pertama Anda ketika melihat gambar di atas adalah melihat bidang segitiga,
meskipun pada gambar adalah 3 buah obyek hitam lingkaran yang tidak
sempurna. Otak manusia mengisi informasi yang hilang untuk membuat pola tunggal
yang Anda kenali.

Menggunakan gambar yang diletakkan didepan teks sehingga menutupi pesan


dibelakangnya sengaja digunakan untuk merangsang kerja mata dan otak Anda,
sehingga Anda mampu mengisi bagian yang hilang dari teks yang tertutupi.
Walaupun teks pesan tertutupi Anda masih bisa membacanya. Halaman depan
website ini juga memanfaatkan prinsip figure/ground, simplicity,
dan symmetry yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
a) PSIKOLOGI GESTALT

Psikologi Gestalt berawal dari pengajuan kertas kerja Max Wertheimer dari
Jerman (1912), sedangkan di Amerika Serikat J.B. Watson juga mengemukakan
karyanya yang berjudul Psychology as the behaviorist views it (1913). Kedua aliran
ini (behaviorisme dan gestalt) sering disebut sebagai aliran kontemporer yang
mengkritik aliran Orthodoks, tetapi ada perbedaan diantara kedua aliran tersebut.
Psikologi Gestalt masih mengakui adanya unsur kesadaran itu sendiri dalam bentuk
yang utuh (totalitas, tidak terbagi dalam elemen-elemen), sedangkan behaviorisme
tidak sependapat dengan diikutsertakan kesadaran sebagai data dalam psikologi.
Behaviorisme lebih menekankan tingkah laku dalam bentuknya yang nyata sebagai
data dalam psikologi.
Istilah Gestalt sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari
terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam
sekali, yaitu form, shape (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat,
esensi, totalitas. Terjemahannya dalam bahasa Inggrispun bermacam-macam
antara lain shape psychology, configurationism, whole psychology dan sebagainya.

b) APLIKASI PRINSIP PENGORGANISASIAN

Desainer komunikasi visual dalam melakukan eksekusi atau preskripsi desain


memperhatikan setiap tendensi dari perilaku manusia dalam melihat sebuah
tampilan visual. Fenomena- fenomena alam merupakan referensi dasar dari sebuah
konsep desain. Hal ini sejalan dengan prinsip Gestalt yang merupakan bagian dari
persepsi visual. Bahwa sebuah bentuk merupakan hasil kumulatif dari berbagai
elemen dan efek serta merupakan proses yang terdiri dari seleksi, organisasi, dan
interpretasi terhadap stimulus.
Ketika audience menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological
set yang dimilikinya, yaitu berbagai informasi yang ada di dalam memori audience
terjadilah proses yang disebut seleksi perseptual. Sebelum seleksi persepsi terjadi,
terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari penglihat. Ada dua proses
yang termasuk dalam definisi seleksi yaitu : perhatian (attention) dan persepsi
selektif (selective perception).
C. OPTICAL ILLUSION
Literal Optical Illusion adalah ilusi yang secara nyata dalam kondisi tertentu
terlihat berbeda dari yang sebenarnya. Ilusi ini terjadi dengan cara memanipulasi
otak kita. Otak kita telah berevolusi untuk beradaptasi di dunia ini. Contohnya,
bagaimana kita menginterpretasikan bayangan untuk menentukan dimensi,
kedalaman, dan gerak. Otak kita juga memiliki sistematis pengenalan, sehingga kita
mudah dan secara otomatis mengenali objek objek yang sudah kita kenal dengan
hanya melihat key feature objek tersebut.
Mengenal prinsip ini, kita bisa dengan mudah memanipulasi suatu gambar sesuai
dengan yang kita inginkan. Seperti special efek klasik di film film jaman dahulu, di
mana untuk ilusi seseorang memanjat tebing dilakukan dengan posisi horizontal
kameranyan yang di posisikan vertical, namun tayangan dilakukan horizontal
sehingga terlihat seperti benar benar sedang memanjat. Atau dengan sengaja
menciptakan adegan yang tidak mungkin, seperti foto di bawah ini.
Pada foto tersebut memperlihatkan keganjilan gravitasi sesuatu yang musthail, tetapi
menjadi sesuatu yang bisa dipercaya. Maka kita tertipu dengan penempatan dan
orienasi daro selearan “Look” yang ditempel.

Anda mungkin juga menyukai