A. VARIABEL PENELITIAN
Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis.
B. DEFINISI KONSEPTUAL
No. Penulis Daftar Pustaka Pengertian
1. Johnson Johnson, Elaine B. 2014. CTL Berpikir kreatif adalah sebuah
(2014:214) Contextual Teaching & kebiasaan dari pikiran yang dilatih
Learning. Bandung: Kaifa dengan memerhatikan intuisi,
Learning. menghidupkan imajinasi,
mengungkapkan kemungkinan-
kemungkinan baru, membuka sudut
pandang yang menakjubkan, dan
membangkitkan ide-ide yang tidak
terduga. Selain itu, berpikir kreatif
juga merupakan kegiatan mental yang
memupuk ide-ide asli dan
pemahaman-pemahaman baru.
2. Munandar Munandar, Utami. 2012. Berpikir kreatif ialah memberikan
(2012:7) Pengembangan Kreativitas macam-macam kemungkinan jawaban
Anak Berbakat. Jakarta: Rineca berdasarkan informasi yang diberikan
Cipta. dengan penekanan pada keragaman
jumlah dan kesesuain. Berpikir kreatif
sering juga disebut sebagai berpikir
divergen.
3. Hassoubah Hassoubah, Zaleha Izhab. 2008. Berpikir kreatif adalah pola berpikir
(2008:50) Mengasah Pikiran Kretaif dan yang didasarkan pada suatu cara yang
kritis. Nuansa. Bandung. mendorong kita untuk menghasilkan
produk-produk yang kreatif.
4. Surya Surya, Muhamad. 2015. Strategi Berpikir kreatif adalah proses berpikir
(2015:120) Kognitif dalam Proses untuk memperbanyak kemungkinan,
Pembelajaran. Bandung: menunda pertimbangan, memberikan
Alfabeta. kemungkinan baru dan yang tidak
biasa, menggunakan kemampuan
imajinasi dan intuisi, mengembangkan
dan memilih alternatif, serta
mempunyai banyak cara dan
menggunakan titik pandang atau
jawaban yang berbeda terhadap
sesuatu.
5. Darwanto Jurnal Eksponen Volume 9 No. Berpikir kreatif adalah aktivitas
(2019) 2, September 2019, hal. 23. mental yang terkait dengan kepekaan
terhadap masalah, mempertimbangkan
informasi baru dan ide-ide yang tidak
biasanya dengan suatu pikiran terbuka,
serta dapat membuat hubungan-
hubungan dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
6. Johnson Johnson, Elaine B. 2014. CTL Berpikir kreatif membutuhkan
(2014:215) Contextual Teaching & ketekunan, disiplin diri, dan perhatian
Learning. Bandung: Kaifa penuh, mempunyai aktivitas mental
Learning. seperti: mengajukan pertanyaan;
mempertimbangkan informasi baru
dan ide yang tidak lazim dengan
pikiran terbuka; membangun
keterkaitan, khususnya di antara hal-
hal yang berbeda; menghubung-
hubungkan berbagai hal dengan bebas;
menerapkan imajinasi pada setiap
situasi untuk menghasilkan hal baru
dan berbeda; dan mendengarkan
intuisi.
7. Darwanto Jurnal Eksponen Volume 9 No. Kemampuan berpikir kreatif
(2019) 2, September 2019, hal. 23-25. matematis didefinisikan sebagai
kemampuan menemukan dan
menyelesaikan masalah matematika
yang meliputi komponen-komponen:
keaslian (orisinalitas), kelancaran,
fleksibilitas, dan elaborasi.
Orisinalitas (Originality)
Orisinalitas yang ditunjukkan oleh
sebuah respon yang tidak biasa, unik
dan jarang terjadi.
Kelancaran (Fluency)
Kelancaran diartikan sebagai
kemampuan untuk menciptakan
segudang ide.
Fleksibilitas (Flexibility)
Karakteristik atau indikator ini
menggambarkan kemampuan
seseorang individu untuk mengubah
mentalnya ketika suatu keadaan, atau
kecenderungan untuk memandang
sebuah masalah secara instan dari
berbagai perspektif.
Elaborasi (Elaboration)
Elaborasi diartikan sebagai
kemampuan untuk menguraikan
sebuah objek tertentu.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Kemampuan berfikir kreatif matematis adalah pola berfikir matematika untuk menyelesaikan
masalah matematika secara kreatif berupa mampu menguraikan informasi yang ada;
membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah matematika; dan menghasilkan
ide yang tidak biasa, unik dan jarang terjadi.
D. KOMPETENSI DASAR
Materi : SMP kelas VIII “Teorema Pythagoras”.
3.6 Menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras.
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras.
E. KISI – KISI
Lembar Kisi – Kisi Soal
KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN HARIAN
BAB TEOREMA PYTHAGORAS
Petunjuk :
1. Tuliskan nama, nomor absen, dan kelas pada lembar pekerjaan.
2. Bacalah pertanyaan dengan cermat.
3. Jawablah pertanyaan dengan lengkap (diketahui, ditanya, dan dijawab) dan kreatif.
4. Apabila terdapat pertanyaan yang kurang jelas, dapat bertanya kepada guru.
5. Kerjakan secara jujur dan individu.
6. Kumpulkan jawaban dengan format PDF, nama file : UH1_Nama_NoAbsen_Kelas.
Contoh: UH1_ErvinaSetianingrum_11_VIIIA.
7. Kumpulkan di Google Classroom. Perhatikan tenggat waktu dan instruksi yang
diberikan.
Indikator soal : Disajikan gambar segitiga bersudut 900, 600, dan 300 yang diketahui
panjang salah satu sisinya,. peserta didik dapat menentukan panjang sisi-sisi segitiga
yang lain.
1. Tentukan panjang sisi-sisi yang lainnya!
a.) b.)
Indikator soal : Disajikan gambar segitiga siku-siku, peserta didik dapat menentukan
hubungan panjang sisi-sisinya berdasarkan definisi teorema Pythagoras.
2. Diberikan segitiga sebagai berikut.
a.) b.)
Indikator soal : Peserta didik dapat menentukan jenis segitiga berdasarkan sudutnya,
jika diketahui panjang ketiga sisinya.
3. Tentukan jenis segitiga dengan panjang sisi-sisi sebagai berikut!
a) 21, 28, 35
b) 6, 8, 11
c) 20, 12, 15
Jika di sekeliling miniatur alun-alun kota akan di pasang lampu dengan jarak antarlampu
adalah 2 cm, berapakah banyak lampu yang dibutuhkan?
Indikator soal : Disajikan ilustrasi suatu benda bergerak dari titik awal ke titik akhir
dengan kecepatan dan durasi waktu tertentu, peserta didik dapat menentukan jarak
terdekat antara titik awal dan titik akhir.
5. Sebuah motor melaju ke arah timur dengan kecepatan 60 km/jam selama 40 menit,
kemudian belok ke arah utara dengan kecepatan 50 km/jam selama 36 menit. Tentukan
jarak terdekat antara titik awal motor bergerak sampai titk akhir motor berhenti!
Indikator Soal : Peserta didik dapat menentukan selisih panjang sisi terpendek dan
terpanjang segitiga siku-siku, jika diketahui panjang sisi-sisinya.
6. Jika panjang hipotenusa pada segitiga siku-siku adalah (3 - k) cm dan panjang kedua sisi
tegaknya berturut-turut adalah 6 cm dan (1 - k) cm, maka selisih panjang sisi terpendek
dan terpenjang segitiga tersebut adalah......
Indikator Soal : Peserta didik dapat menentukan panjang diagonal ruang pada kubus,
jika diketahui panjang rusuknya.
7. Jika ada sebuah kubus dengan panjang rusuknya adalah 10 cm, maka panjang diagonal
ruang kubus tersebut adalah….
Indikator Soal : Disajikan gambar segitiga siku-siku yang dipotong oleh garis tinggi
dengan salah satu sudutnya 300, peserta didik dapat menentukan hubungan keliling
segitiga siku-siku yang besar dengan segitiga siku-siku yang kecil.
8. Perhatikan gambar dibawah ini.
Nomor 1b
1 K.1 Diketahui gambar sebagai berikut : 1
Nomor 2b
1 K.1 Diketahui gambar sebagai berikut : 1
TP = RQ = 20 cm
TR = PQ = 30 cm
SR = 18 cm
Nilai Akhir
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = × 100
127
H. VALIDASI SOAL POST TES
1. Validasi Pertama
A. Identitas Validator
1. Nama dan Gelar : Pranata, S.Pd.M.M.Pd
2. Pekerjaan : Guru SMA 1 Purworejo
B. Petunjuk Pengisian
1. Validasilah soal – soal post tes dengan memberi tanda (√).
2. Validator wajib memberi komentar jika soal post tes tidak relevan/kurang relevan.
3. Validator tidak wajib memberi komentar jika pernyataan cukup relevan/relevan/sangat
relevan.
4. Berilah komentar jika pernyataan terdapat kesalahan berupa penulisan ataupun yang
lainnya.
Keterangan :
TR : Tidak Relevan
KR : Kurang Relevan
CR : Cukup Relevan
R : Relevan
SR : Sangat Relevan
C. Lembar Validasi
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
8 √
Validator 1
Pranata, S.Pd.M.M.Pd
2. Validasi Kedua
A. Identitas Validator
1. Nama dan Gelar : Pujono, S.Pd
2. Pekerjaan : Guru SMA 1 Purworejo
B. Petunjuk Pengisian
1. Validasilah soal – soal post tes dengan memberi tanda (√).
2. Validator wajib memberi komentar jika soal post tes tidak relevan/kurang relevan.
3. Validator tidak wajib memberi komentar jika pernyataan cukup relevan/relevan/sangat
relevan.
4. Berilah komentar jika pernyataan terdapat kesalahan berupa penulisan ataupun yang
lainnya.
Keterangan :
TR : Tidak Relevan
KR : Kurang Relevan
CR : Cukup Relevan
R : Relevan
SR : Sangat Relevan
C. Lembar Validasi
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
8 √
Catatan : kemampuan berfikir kreatif matematis cenderung soalnya lebih kompleks, tetapi
ada juga yang soal sederhana yang dapat dikerjakan dengan berbagai cara (kreatif).
Saran : Buatlah soal yang lebih kompleks lagi!
Validator 2
Pujono, S.Pd