Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

2021/2022
MATA UJIAN : KEJAHATAN EKONOMI
SHORT ARTICLE TINDAK PIDANA CUKAI TERHADAP
PUTUSAN NOMOR 543/PID.SUS/2018/PN JMB

Nama : Bagus Suryanto


NRP : 120119249

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA
DESEMBER 2021
Lembar Penyataan Keaslian
Saya yang bertanda tanda tangan di bawah ini :
Nama : Bagus Suryanto
NRP : 120119249
Mata Kuliah : Kejahatan Ekonomi
Kelas Paralel : A
Judul : “SHORT ARTICLE TINDAK PIDANA CUKAI TERHADAP
PUTUSAN NOMOR 543/PID.SUS/2018/PN JMB”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan “SHORT ARTICLE TINDAK PIDANA


CUKAI TERHADAP PUTUSAN NOMOR 543/PID.SUS/2018/PN JMB” berdasarkan hasil
pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya orang lain, saya akan
mencantumkan sumber yang jelas
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi yang
berikan oleh Dosen.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

Surabaya, 05 Desember 2021


Yang membuat pernyataan,

Bagus Suryanto
120119249
1. Pendahuluan
Cukai menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai adalah
pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau
karakteristik yang ditetapkan. Barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik
tersebut diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2007 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai sebagai
berikut :
a. konsumsinya perlu dikendalikan;
b. peredarannya perlu diawasi;
c. pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan
hidup; atau
d. pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan.
Barang-barang tertentu diatas disebut sebagai barang kena cukai. Berdasarkan Pasal 4 Undang-
Undang No. 11 tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 39 tahun 2007 tentang Cukai, Barang Kena Cukai (BKC) terdiri dari :
• Etil Alkohol atau Etanol.
• Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).
• Hasil Tembakau (HT) yang meliputi sigaret (rokok), cerutu, rokok daun, tembakau iris
dan hasil pengolahan tembakau
Berdasarkan putusan Nomor 543/Pid.Sus/2018/PN Jmb, Pengadilan Negeri Jambil
menjatuhkan putusan perkara kepada terdakwa Dede Irwan Efendi berusia 36 tahun yang
berkerja sebagai sopir.
Berikut ringkasan kronologi kasus :
1. Pada hari Rabu tanggal 27 Juni 2018 terdakwa dihubungi oleh Saudara Faisal melalui
handphone menanyakan rumah terdakwa lalu setelah diarahkan oleh terdakwa
sampailah Saudara Faisal kerumah terdakwa sekira pukul 20.30 WIB.
2. Sekira lebih kurang 30 menit Saudara Faisal meminta kepada terdakwa berangkat
menuju ke lokasi Suak Kandis dimana sebelumnya terdakwa merupakan supir yang
sering mendapat order untuk membawa barang menggunakan truk miliknya. Untuk
order pengangkutan barang ini akan diberikan upah sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta
lima ratus ribu rupiah) dan diperjalanan selama 3 jam sampai ke Suak Kandis.
3. Terdakwa berhenti di pinggir jalan dari lokasi pelabuhan rakyat Suak Kandis. Di tempat
tersebut terdakwa melihat sudah ada kendaraan truk yang disupiri oleh Saksi Teguh
Riyanto.Terdakwa menunggu sampai pagi ditempat tersebut disana terdakwa ditawari
makan dan menginap diposko tetapi terdakwa menolak dan memilih untuk tetap ditruk
miliknya karena takut hilang.
4. Pada hari kamis tanggal 28 Juni 2018 dari pagi sampai sore hari terdakwa diberikan
makan serta rokok sekira pukul 17.30 WIB terdakwa dan Saksi Teguh Riyanto diminta
bersiap-siap untuk menuju lokasi bongkar muat.
5. Sekira pukul 20.00 WIB terdakwa menuju tempat bongkar muat. Saksi Teguh Riyanto
terlebih dahulu melakukan bongkar muat di truknya setelah selesai terdakwa melihat
Saksi Teguh Riyanto naik keatas truk dan menutup truk dengan menggunakan terpal.
6. Setelah itu giliran terdakwa yang melakukan bongkar muat ditruknya lalu terdakwa
membuka bak truk agar mudah untuk memuat barang. Bongkar muat tersebut
berlangsung selama lebih kurang 45 menit dimana Saudara Faisal saat bongkar muat
berada dekat truk terdakwa.
7. Setelah proses bongkar muat telah selesai sekira pukul 22.00 WIB terdakwa menutup
bak mobil dan melihat kardus berwarna putih berada dalam kardus coklat yang lebih
besar.
8. Kemudian Saudara Faisal menghampiri dan mengatakan kepada terdakwa bahwa
semua barang yang dimuat kedalam truk berjumlah 148 (seratus empat puluh delapan)
koli.
9. Selanjutnya terdakwa, Saudara Faisal dan Saudara Rambo naik ditruk milik terdakwa
dan konvoi bersama Saksi Teguh Riyanto supir truk Light Truck MITSUBISHI Colt
Diesel Model FE 14 Warna Kuning dengan Nomor Polisi Nopol BH 8995 AO
berangkat menuju Jambi sementara Saksi Bonar (berkas terpisah) Mengunakan Mobil
Minibus jenis Toyota Calya Warna Merah.
10. Selanjutnya atas kejadian tersebut terdakwa bersama barang bukti diamankan dikantor
pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi untuk proses
lebih lanjut.
Barang bukti berupa 830 Karton Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) tanpa
dilekati pita cukai tersebut dilakukan pencacatan dan pengujian laboratorium dan berdasarkan
hasil pengujian dan identifikasi barang yang dikeluarkan oleh Balai Pengujian dan Identifikasi
Barang Tipe B Medan nomor : S576/SHPIB/WBC.02/BPIB/2018 tanggal 27 Juli 2018
diperoleh hasil sebagai berikut berserta nilai cukai :
No. Merek Jumlah Isi Alkohol Gol Vol Jumlah Tarif Nilai
Karton (%) (ml) Botol Cukai Cukai
1. Grey Goose 479 12 40 C 1500 2847 Rp.139. Rp.
Vodka 000 299.615.000
2. Bombay 204 24 47 C 1450 2448 Rp.139. Rp.
Sapphire 000 255.204.000
3. Cockburn’s 52 12 20 B 1500 312 Rp.44.0 Rp.
00 10.296.000
4. Jim Bean 95 24 40 C 1500 1140 Rp.139. Rp.
000 118.845.000
Potensi Kerugian Negara Rp.
683.960.000

Dapat disimpulkan bahwa potensi kerugian negara sama dengan nilai cukai yaitu sebesar Rp.
683.960.000,- (enam ratus delapan puluh tigas juta sembilan ratus enam puluh ribuh rupiah).
Atas Perbuatan terdakwa, jaksa penuntut umum menuntut terdakwa dengan pasal diatur dan
diancam pidana Pasal 56 atau Pasal 54 Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 39 tahun
2007 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1995
tentang Cukai Jo Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan masalah diatas terdakwa diatur dan diancam pidana Pasal 56 atau Pasal 54
Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 39 tahun 2007 tentang perubahan atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai Jo Pasal 56 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.
Pasal 56 Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 39 tahun 2007 tentang perubahan atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai mengatur sebagai
berikut :
“Setiap orang yang menimbun, menyimpan, memiliki, menjual, menukar, memperoleh, atau
memberikan barang kena cukai yang diketahuinya atau patut harus diduganya berasal dari
tindak pidana berdasarkan undang-undang ini dipidana dengan pidana penjara paling singkat
1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit 2 (dua) kali
nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar.”
Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur pasal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Setiap Orang
2. Menimbun, menyimpan, memiliki, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan;
3. Barang kena cukai yang diketahuinya atau patut harus diduganya berasal dari tindak
pidana berdasarkan undang-undang ini;
4. Mereka yang dengan sengaja memberi bantuan saat kejahatan dilakukan;
Bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa saja / siapapun subyek hukum di
wilayah Republik Indonesia maupun yang tunduk pada hukum yang berlaku di Republik
Indonesia yang mempunyai kemampuan bertanggungjawab (personae imperable) dan diajukan
sebagai terdakwa kedepan persidangan. Terdakwa merupakan Warga Negara Republik
Indonesia dengan identitas sebagaimana dalam surat dakwaan, identitas tersebut dibenarkan
oleh Terdakwa dan setelah mengikuti persidangan, nyata bahwa Terdakwa mengerti
pertanyaan yang diajukan padanya dan mampu menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan,
sehingga menurut Majelis Hakim, Terdakwa memiliki kemampuan bertanggungjawab.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur pertama sebagai delik formil terpenuhi.
Unsur kedua yaitu “Menimbun, menyimpan, memiliki, menjual, menukar, memperoleh,
atau memberikan” merupakan unsur yang bersifat alternatif yang berarti bahwa apabilah telah
terpenuhi salah satu sub unsur maka unsur ini harus dinyatakan telah terpenuhi. Dalam
menentukan apakah unsur kedua ini terpenuhi atau tidak, majelis hakim menimbang bahwa
harus mempertimbangkan unsur ketiga terlebih dahulu.
Unsur ketiga yaitu “Barang kena cukai yang diketahuinya atau patut harus diduganya
berasal dari tindak pidana berdasarkan undang-undang ini.” Dalam menentukan apakah unsur
ini terpenuhi atau tidak, majelis hakim harus menimbang bahwa harus mempertimbangkan
unsur keempat terlebih dahulu.
Unsur keempat yaitu “Mereka yang dengan sengaja memberi bantuan saat kejahatan
dilakukan.” Unsur dengan sengaja yang dimaksud dalam pasal ini adalah dengan sengaja
memberi bantuan saat seseorang melakukan kejahatan berupa menimbun, menyimpan,
memiliki, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan Barang kena cukai yang
diketahuinya atau patut harus diduganya berasal dari tindak pidana berdasarkan undang-
undang ini. Dalam fakta kasus ini Terdakwa dibayar untuk membawa barang dari pelabuhan
masyarakat di Suak Kandis yang terletak didekat Pos Polisi AIRUD dan pemuatan barang
tersebut dikawal oleh Polisi dan TNI, kemudian bayaran yang bernilai Rp. 1.500.000,- (satu
juta lima ratus ribu rupiah) merupakan wajar. Kemudian, majelis hakim menimbang bahwa
“Apakah seorang pemilik truk wajib mengetahui bahwa minuman yang akan dibawanyanya
merupakan barang kena cukai?” Sesuai dengan fakta hukum dalam persidangan, Terdakwa
dibayar dengan upah yang wajar, hal tersebut menggambarkan keadaan bahwa Terdakwa sama
sekali tidak mengetahui kardus berisi botol minuman yang dibawanya merupakan barang kena
cukai sehingga menimbulkan kerugian negara, apalagi sesuai dengan fakta hukum yang
ditemukan dalam persidangan, pemuatan barang dikawal oleh Polisi dan TNI.
Dengan demikian, maka majelis hakim menimbang bahwa unsur keempat dalam pasal ini
tidak terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa. Sehingga untuk unsur selanjutnya tidak perlu
dipertimbangkan lagi. Oleh karena salah satu unsur yaitu unsur keempat dari Pasal Pasal 56
Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 39 tahun 2007 tentang perubahan atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai Jo Pasal 56 angka 1 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana tidak terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu Penuntut Umum sehingga Terdakwa haruslah
dibebaskan dari dakwaan tersebut.
Karena, dakwaan alternatif kesatu tidak terbukti, Majelis Hakim mempertimbangkan
dakwaan alternatif kedua sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang Repulik
Indonesia Nomor 39 tahun 2007 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai Jo Pasal 56 angka 1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana. Pasal 54 Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 39 tahun 2007 tentang perubahan
atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai mengatur
sebagai berikut :
“Setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual
barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai
atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak
10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar.”
Unsur-unsur dalam Pasal 54 tersebut adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang;
2. Menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual;
3. Barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita
atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya;
4. Mereka yang dengan sengaja memberikan bantuan pada saat kejahatan dilakukan;
Majelis hakim dalam pertimbangannya, menimbang bahwa dengan tidak dipenuhinya
perbantuan dalam unsur ke-4 dakwaan alternatif kesatu penuntut umum. Maka dalam alternatif
kedua penuntut umum dalam perkara ini haruslah dinyatakan bahwa unsur “mereka yang
dengan sengaja memberikan bantuan pada saat kejahatan dilakukan” tidak terpenuhi dalam
perbuatan terdakwa.
Dalam Putusan Nomor 543/Pid.Sus/2018/PN Jmb, Majelis Hakim di Pengadilan Negeri
Jambi mengadili, bahwa menyatakan terdakwa Dede Irwan Efendi tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh penuntut
umum dalam dakwaan alternatif kesatu atau alternatif kedua, membebaskan terdakwa dari
dakwaan alternatif penuntut umum, memerintahkan terdakwa untuk dibebaskan dari tahanan
segera setelah putusan ini diucapkan, memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan kedudukan
dan harkat serta martabat nya, mengembalikan barang bukti kepada terdakwa, dan
membebankan biaya perkara kepada negara.

3. Rekomendasi dan Simpulan


Dalam kasus tersebut maka Terdakwa yaitu Dede Irwan Efendi tidak terbukti bersalah
berdasarkan Putusan Nomor 543/Pid.Sus/2018/PN Jmb. Dikarenakan majelis hakim
menimbang bahwa terdakwa tidak melakukan hal tersebut secara sengaja. Terdakwa yang
sebagai sopir hanyalah menjalankan tugasnya sebagai sopir yang dibayar sebesar
Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).
Kita sebagai orang harus berhati-hati dengan apa yang sedang kita kerjakan, meskipun
orang yang memberikan pekerjaan kepada kita merupakan orang yang kita kenal. Kita tidak
tahu apakah orang tersebut memiliki niat jahat atau tidak. Sebelum melakukan pekerjaan
terutama sopir, harus mengetahui barang apa yang sedang kita angkut dan memastikan bahwa
semua barang yang kita angkut sudah melalui memenuhi syarat hukum atau tidak, barang
tersebut merupakan barang legal atau illegal.
Daftar Pustaka
Putusan PN JAMBI Nomor 543/Pid.Sus/2018/PN Jmb
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/60ae642b96e768823767911dc13e0
132.html diakses pada tanggal 05 Desember 2021

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai
HASIL TURNITIN

Anda mungkin juga menyukai